Selasa, 02 Juli 2013

laporan Adelia Hardini 1201412045

LAPORAN AKHIR
ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
DI KARIMUN JAWA, JEPARA
(PENDIDIKAN ANAK USIA DINI)




Oleh : Adelia Hardini (1201412045)



PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERRSITAS NEGERI SEMARANG 2013




BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Di zaman yang serba konsumtif ini manusia mempunyai berrmacam-macam keinginan dan kebtuhan. Baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Bahkan karena banyaknya pendapatan yang didapat manusia cenderung akan menggunakan uang yang didapat utuk hal yang kurang penting baginya, dalam kata lain hanya untuk memuaskan hasrat nafsu yang tidak pernah puas. Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Karena letak geografis wilayah, kultur, pangkat, pendapatan, umur kebutuhan bisa berbeda. Misalnya kebutuhan anak usia dini dengan remaja. Anak usia dini membutuhkan pendidikan yang didalamnya terdapat pendidikan yang menunjang akan kesiapan dalam sosialisasi (life ready). Sedangkan remaja membutuhkan pendidikan untuk meningkatkan potensi, dan pendidikan yang bisa menjembatani remaja tersebut untuk tumbuh menjadi sosok dewasa yang bijaksana, wibawa dan tanggung jawab.
Kebutuhan bukan saja ada pada setiap individu. Justru dari individu akan terbentuk kebutuhan kelompok atau kebutuhan sosial karena adanya kultur. Kebutuhan sosiao ada setelah manusia berhubungan dengan manusia lain. Seperti harga diri, rasa aman, kejasama, kasih sayang, dan lain sebagainya. Tingkat kebutuhan Maslow dimulai dari yang dasar dan palingkuat mendorongnya untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan berikutnya. Kebutuhan tingkat pertama mempunyai arti penting dalam mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup. Sedangkan kebutuhan tingkat kelima, yaitu kebutuha akan pengembangan diri, mengandung arti bahwa seseorang mampu menampakkan dan mengembangkan potensi diri sehingga ia dapat bertingkahlaku sebagaimana ia harus bertingkahlaku.
Untuk membentuk program pendidikan nonformal sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun kelompok dibutuhkan adanya asesmen kebutuhan belajar. Daerah Karimunjawa merupakan daerah pesisir. Mata pencaharian masyarakat setempat paling banyak yaitu nelayan. Karena daerah yang jauh dari kota banyak pengajar maupun fasilitator yang enggan melakukan program di Karimun jawa. Dengan perhitungan biaya hidup (makan dan penginapan) yang mahal. Disamping itu, menurut ketua RT 01 kursus dilakukan tiga kali dalam satu tahun. Kursus yang masih ada sampai saat ini yaitu kursus sablon. Selain itu sudah tidak ada lagi. Jika dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kita mengandalkan pemerintah dengan biaya dari APBD tidak akan memuaskan masyarakat bahkan tidak bisa memaksimalkan pengembangan potensi setiap orang.
Oleh karena itu, laporan ini dibuat sebagai gambaran atau arahan para pendidik nonformal maupun pihak yang ingin melakukan program pendidikan non formal di Karimunjawa.

B.     TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN
Sebagaimana yang dijelaskan pada latar belakang bahwa asesmen kebutuhan dibutuhkan untuk menentukan program-program nonformal. Oleh karena itu Saya susun laporan ini bertujuan untuk :
1.      Acuan bagi pihak-pihak terkait untuk penyusunan program pendidikan nonorma di Karimun Jawa
2.      Pengetahuan bagi mahasiswa ataupun pembaca mengenai kebutuhan belajar di Karimun Jawa










BAB II
ORIENTASI WILAYAH

A.    SEPUTAR  NARA SUMBER
Nama                           : Kundori S.Pd
Riwayat Pekerjaan      :
1994 – 1996                :          Guru SDN 1 Parang
1996 – 2009                :          Guru SDN 1 Karimunjawa
2004 – 2007                :          Merangkap mengajar di SMKN 1 Karimunjawa
2009 – 2013               :           Penilik PNF
Peran di masyarakat    : Wakil Ketua Fossimka, BPUPK di PNPM MPd, Ketua PGRI Kecamatan,

B.     VISI DAN MISI KECAMATAN KARIMUNJAWA
1.      Visi
Terwujudnya Kecamatan Karimunjawa yang    Maju, Sejahtera, Demokratis, Damai,  Mandiri  didukung oleh  Sumber  Daya  Manusia  yang Berkualitas, Religius, Berakhlak mulia serta  Komperhensif, Kondusif, Berwawasan   Lingkungan dalam Wadah  Negara  Kesatuan   Republik   Indonesia.
2.      Misi
Untuk mewujutkan Visi Kecamatan Karimunjawa kedepan dalam pelaksanaan otonomi daerah, dirumuskan Misi sebagai berikut :
n  Mewujudkan SDM yang berkualitas yang menguasahi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa .
n  Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan .
n  Memberdayakan perekonomian rakyat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan .
n  Meningkatkan dan menyediakan infra struktur ( sarana prasarana kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial ) .
n  Penataan dan optimalisasi kelembagaan masyarakat dan pengembangan jaringan kerjasama antar lembaga di Pemerintah Daerah .
n  Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata lokal .

C.     LETAK GEOGRAFIS DAN LUAS WILAYAH KECAMATAN KARIMUNJAWA
Kepulauan karimunjawa di kelilingi laut jawa terletak pada koordinat:
v  5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57”  - 110°31΄15” BT
v  Berjarak 45 mil laut / 83 km dari Jepara
v  Berjarak 60 mil laut / 110 km dari Semarang
v  Wilayah Karimunjawa meliputi:
1.      7.120 Ha daratan
2.       110.117 Ha perairan
3.      Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil dan
4.      5 Pulau yang berpenghuni

D.    DINAS INSTANSI YANG ADA DI KECAMATAN  KARIMUNJAWA
-          UPTD (PUSKESMAS,DIKPORA,SMP,LUTKAN )
-          PEL PERIKANAN PANTAI
-          PEL SYAHBANDAR
-          DISHUB
-          BTN
-          DINAS NIVEAU
-          DINAS PARIWISATA

Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari tiga desa yaitu :
v DESA KARIMUNJAWA 
v DESA KEMOJAN
v DESA PARANG
v DESA NYAMUK     
Meliputi 15 RW dan 54 RT
E.     PULAU –PULAU DI WILAYAH  DESA KARIMUNJAWA
·         Karimunjawa                 : 4.302 Ha      
·         Menjanangan Besar       : 56 Ha
·         Menjangan Kecil           : 46 Ha
·         Burung                           : 1 Ha
·         Geleang                         : 24 Ha
·         Cemara Besar                : 3,5 Ha
·         Cemara Kecil                 : 1,5 Ha
·         Nyawakan                     : 24 Ha
·         Batu                               : 0,5 Ha
·         Sambangan                    : 8 Ha
·         Seruni                            : 20 Ha
·         Genting                         : 137 Ha

F.      PENDUDUK
1.      Jumlah Penduduk                   : 10.210 jiwa
2.      Laki-laki                                  : 5.591 jiwa
3.      Perempuan                              : 4.719 jiwa




4.      Suku / Etnis Di Kecamatan Karimunjawa Meliputi :
·         Jawa,
·         Madura,
·         Bajo,
·         Bugis, 
·         Buton,
·         Mandar, dan
·         Luwu.
5.      Mata Pencaharian
·         Petani              : 3763 jiwa
·         Nelayan           : 5658 jiwa
·         Pedagang        : 225 jiwa
·         Pengrajin         : 45 jiwa
·         Buruh              : 302 jiwa
·         Pns                  : 204 jiwa
·         tni/polri            : 7 jiwa
·         pensiunan        : 20 jiwa
6.      Penduduk menurut pendidikan
·         Belum sekolah             : 512 jiwa      
·          Tidak tamat SD          : 5.378 jiwa
·          Tamat SD                   : 3.266 jiwa
·          Tamat SLP                 : 612 jiwa
·          Tamat SLA                : 499 jiwa
·          Perguruan Tinggi        : 116 jiwa





BAB III
PEMBAHASAN
A.    KEBUTUHAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Karimunjawa merupakan salah satu kepulauan di Laut Jawa yang sekarang di kembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut. Keadaan daerah Kepulauan Karimunjawa merupakan suatu dataran rendah pantai yang berpasir putih dan juga terletak di antara pulau-pulau besar di Indonesia. Ini mengakibatkan gelombang air laut Karimunjawa tidak terlalu tinggi seperti di laut selatan, sehingga sangat aman untuk dikunjungi. Di tengah perairan Karimunjawa terdapat banyak terumbu karang yang muncul di permukaan sehingga kita bisa melihat langsung dari atas perahu.
Menilik pada latar belakang pembuatan laporan, bahwa kebutuhan setiap orang, setiap daerah, setiap umur, itu berbeda-beda. Begitu pun di Karimunjawa, masih banyak orang yang belum mempunyai pendidikan yang tinggi. Berdasarkan observasi lapangan ke pak RT setempat, penduduk Karimunjawa 90%bermata pencaharian sebagai nelayan. Sedang yang 10% ada yang sebagai PNS, guru honorer, penilik PNF, guide dan masih banyak lagi.
Pendidikan di karimun jawa terutama Pendidikan Anak Usia Dini masih kurang. Padahal jika diamati banyak anak usia dini yang ada disana. Kita tahu bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting untuk kelanjutan hidup anak-anak di lingkungan luar. Dengan tujuan sebagai pengembang berbagai potensi anak sejak dini untuk persiapan hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Berikut merupakan data anak usia dini dan daya tampung layanan PAUD di kecamatan Karimunjawa: 
No
Lokasi/Pulau
Kelompok Usia/Tahun
Keterangan
0-2
2-4
4-6
Jumlah
1
Karimunjawa
95
84
56
235
-          Anak usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
-          Kampung Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
2
Kemujan
76
66
45
187
3
Parang
48
42
28
118
4
Nyamuk
29
26
17
72
5
Genting
19
17
11
47
Jumlah
267
235
157
659
Tabel 1. Data Anak Usia Dini di Karimunjawa


No
Lokasi/Pulau
TK/RA
Paud Nonformal
0-2 Th
2-4 Th
4-6 Th
1
Karimunjawa
60
-
40
-
2
Kemujan
25
-
20
20
3
Parang
25
-
-
-
4
Nyamuk
25
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
135
0
60
20
Tabel 2. Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa

Tabel 1 dan 2 merupakan perbandingan yang sangat signifikan akan jumlah anak usia dini dan layanan PAUD yang di Karimunjawa. Ini menandakan bahwa masih mininnya pendidikan untuk anak usia dini. Jika diamati jumlah anak usia dini di Karimunjawa sejumlah 235 anak dengan layanan PAUD yang hanya 40 lembaga dengan ketentuan untuk anak usia 2-4 tahun saja ini sangat memprihatinkan. Wajar bila sikap, intelektual, dan kreatifitas anak tidak tergali.
Seorang kepala sekolah SD setempat mengatakan kepada Saya bahwa, pendidikan nonformal di daerah Karimunjawa tidak begitu mendapat sorotan yang sangat positif dari pihak PGRI. Terutama seorang penilik PNF juga tidak disukai pihak PGRI. Kepala sekolah itu tidak mengatakan mengapa itu terjadi. Yang Saya tangkap selanjutnya adalah pengangkatan PNS di daerah-daerah kota yang menggunakan sistem Nepotisme juga terjadi di Karimunjawa. Anak yang harusnya mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan bangsa berubah paradigmanya karena paradigma orang-orang yang kotor. Pendidikan di Karimunjawa bukan yang nomor satu dahulu. Tetapi lamba laun para orang tua sadar dan mulai tergerak hatinya untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi.
Jumlah pendidik PAUD di karimunjawa juga menjadi pertanyaan. Setelah terbatasnya layanan PAUD sekarang muncul minimnya pendidik di PAUD. Saat ini kebanyakan adalah pengasuh. Penilik PNF di Karimun mengetakan bahwa Karimun membutuhkan mahasiswa, guru dan relawan yang dengan ikhlas mengabdikan diri untuk memajukan anak bangsa di Karimun. Seperti di daerah perbatasan barang mahal, terbatasnya pertokoan, dan mahalnya homestay menjadi kendala juga. Disamping jumlah yang terbatas juga minimnya kualifikasi ijasah pendidik juga menjadi masalah disana. Tahun 2011 pendidik yang merupakan lullusan S1 hanya ada 2 orang. Yang lain ada yang DII dan SMA. Ini mengakibatkan adanya perbedaan pengetahuan dan keterampilan antar pendidik.

No
Status Pendidik
Jumlah
Orang
Ijazah Terakhir
Sertifikat
S1
DII
SMA
1.
Guru
2
1
1
-
-
2.
Guru Pendamping
2
-
1
1
-
3.
Pengasuh
2
-
-
2
-
4.
Calon Pendidik
-
-
-
-
-
Jumlah
6
1
2
3
-
Tabel 3. Banyaknya pendidik PAUD dan klasifikasi ijasah 2011


B.     PERMASALAHAN
1.      PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN
·         Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
·         Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
·         Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
·         Kurang memahami karakteristik anak.
·         Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
·         Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
2.      PERMASALAHAN DALAM MERINTIS PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD BARU JALUR PENDIDIKAN NONFORMAL
·         Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
·         Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
·         Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
·         Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
·         PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
·         Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
·         Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.




BAB IV
PENUTUP
1.      KESIMPULAN
Karimunjawa yang jauh dari kota Jepara mempunyai banyak potensi alam yang harus selalu dilestarikan. Bukan hanya potensi alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia juga banyak. Terutama potensi anak usia dini sebagai tonggak kemajuan bangsa pada generasi selanjjutnya. Oleh karena itu pendidikan anak usua dini di Karimunjawa sangat dipierlukan dan dibutuhkan dsana.
2.      SARAN
Potensi sumber daya manusia yang tidak dikembangkan akan menimbulkan kemiskinan bangsa. Karimunjawa mempunyai banyak anak usia dini yang berpotensi memajukan bangsa Indonesia, namun semua itu terhambat karena kurangnya layanan PAUD dan pendidik. Serta kualifikasi pendidik yang belum memenuhi standar. Oleh kerena itu, saran dari Penulis untuk pemerintah agar menambah layanan pendidikan untuk anak usia dini setempat. Diadakannya kursus bagi pendidik agar ada kesetaraan keterampilan, pengetahuan akan karakteristik pendidik dan juga peningkatan kesejahteraan pendidik. Ini bertujuan agar pendidik betah berada di Karimunjawa yang indah namun jauh dari kota.








Lampiran