Jumat, 28 Juni 2013

laporan afifah turrohmah 1201412001







Laporan Identifikasi Kebutuhan Belajar di Kepulauan Karimunjawa
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
Dosen Pengampu : Prof Dr Joko Sutarto, M Pd
Hendra Dedi K, S Pd

Disusun Oleh :
Afifa Turrohmah
1201412001

Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang

BAB I
Pendahuluan
  1. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa yakni menciptakan masyarakat yang terdidik dimulai dengan individu-individu yang terdidik. Pendidikan sistematis dan formal sendiri tidak bisa mengajarkan seluruh kebutuhan manusia dalam waktu yang sangat terbatas yakni terbatas kepada pendidikan sekolah.
Karena itu, untuk mencapai tujuan yang bisa dicapai dalam pendidikan yang terbatas, perlu diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk diajarkan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk fokus dan agar pendidikan tidak melebar hingga tidak mempunyai tujuan yang jelas.
Untuk itu, perlu diadakannya suatu proses identifikasi kebutuhan belajar. Melalui makalah ini, Penulis akan membahas mengenai hasil observasi dan wawancara mengenai identifikasi kebutuhan belajar di Kepulauan Karimunjawa.
  1. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :
  1. Apakah pengertian Kebutuhan belajar ?
  2. Apakah pengertian Identifikasi kebutuhan belajar ?
  3. Apa sajakah kendala yang dihadapi dalam pendidikan di karimunawa ?
  4. Apa sajakah kebutuhan belajar yang dibutuhkan dalam pendidikan di karimunjawa?
  5. Bagaimanakah solusi dalam pemenuhan kebutuhan belajar di Karimunawa ?

BAB II
Pembahasan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dielaskan bahwa Kebutuhan adalah kecenderungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan kelakuan untuk mencapai tujuan tertentu. Kebutuhan muncul sebagai akibat adanya perubahan ( internal change ) dalam organism atau akibat pengaruh kejadian - kejadian dari lingkungan organism (Oemar Hamlik, 1978).
Kebutuhan adalah kesenjangan antara keadaan sekarang dengan yang seharusnya dalam redaksi yang berbeda tapi sama .M. Atwi Suparman (2001 : 63).
Kebutuhan (need) diartikan sebagai kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kondisi yang sebenarnya, keinginan adalah harapan ke depan atau cita-cita yang terkait dengan pemecahan terhadap suatu masalah .Morrison (2001: 27)
Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang ingin diperoleh sesorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar.
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupannya, demi mencapai suatu hasil (tujuan) yang lebih baik. Belajar adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, yang mengubah seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak baik menjadi baik, yang tidak pantas menjadi pantas, dll. Kebutuhan belajar pada dasarnya menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang diinginkan dan kondisi yang sebenarnya. Jadi pengertian Identifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk meneliti dan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam belajar dan hal-hal yang dapat membantu tercapainya tujuan belajar itu sendiri, baik itu proses belajar yang berlangsung di lingkungan keluarga (informal), sekolah (formal), maupun masyarakat (non-formal).
Berdasarkan hasil pengamatan yang Penulis lakukan selama di Karimunjawa, terdapat beberapa kendala pembelajaran yang ada di Karimunawa, antara lain :
  • Kualifikasi ijazah pendidik belum memenuhi standar.
  • Semua pendidik nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
  • Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
  • Kurang memahami karakteristik anak dan peserta didik lainnya.
  • Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
  • Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
  • Kurangnya sumber belajar seperti buku dan pendidik.
  • Kurangnya ketrampilan yang dimiliki oleh pendidik.

Berdasrakan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran di Karimunjawa, maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh pendidikan dan pengembangan masyarakat di Karimunjawa antara lain :
  1. Tenaga pendidik yang memenuhi standar kualifikasi
Perlu diketahui bahwa Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting), Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Kemujan. Akan tetapi ketersediaan tenaga pendidik di Karimunjawa masih sangat terbatas .Selain itu, jarang sekali yang memenuhi standar kualifikasi sebagai pendidik. Ada beberapa tenaga pendidik yang hanya lulusan SMA. Untuk tenaga pendidik non formal, sedikit yang sudah memiliki sertifikat. Hal ini terjadi karena terbatasnya jumlah pendidik berkualitas yang mau mengabdikan dirinya untuk menjadi tenaga pendidik di Kepulauan Karimunjawa.

  1. Penyusunan rencana pembelajaran yang tepat
Rencana pembelajaran yang tepat dalam suatu pendidikan akan menentukan berhasil atau tidanya suatu proses pembelajaran yang dijalankan. Selain itu, rencana pembelajaran juga akan menentukan arah pembelajaran yang dilakukan.
  1. Pembinaan kepada pendidik mengenai teknik penilaian proses hasil belajar
  2. Pemenuhan sumber belajar seperti buku, pendidik yang sesuai standar dan alat peraga belajar
Perlu diketahui bahwa di Karimunjawa, ketersediaan sumber belajar seperti buku, pendidik dan fasilitas alat peraga masih sangat terbatas jumlahnya. Hal ini tentu saja dapat menghambat proses pembelajaran yang ada.
  1. Pemberian ketrampilan untuk ibu-ibu dan remaja guna pengembangan pariwisata, seperti souvenir, makanan khas dll melalui program pemberdayaan masyarakat
Karimunjawa memiliki potensi yang sangat besar sebagai daerah wisata alam yang sangat indah. Hal ini tentu saja harus ditunjang dengan adanya factor penarik yang berasal dari dalam daerah tersebut, misalnya saja souvenir khas dan makanan khas.
Berdasarkan KKL yang telah Penulis lakukan, souvenir dan makan khas yang ada di Karimunjawa masih sangat kurang. Oleh karena itu, perlu dikembangkan program pemberdayaan masyarakat yang bergerak dibidang pemberian ketrampilan untuk membuat souvenir khas dan pengenalan cara pengolahan makanan khas Karimunjawa.




Adapun solusi yang dapat diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan belajar di Kepulauan Karimunjawa antara lain :
  1. Penggalakan program SM3T
  2. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dll.
  3. Tenaga kependidikan khususnya guru dipersiapkan juga untuk pendidikan berwirausaha
  4. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar dan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
  5. Pengembangan prasarana yang menciptakan lingkungan yang tentram untuk belajar.
  6. Dibangunnya unit baru yang disebut PSB (Pusat Sumber Belajar) Pada perguruan tinggi sebelum tahun 19980, unit tersebut dirancang untuk membantu meningkatkan pendidikan tenaga pendidikan.
  7. Pemrosesan pendidikan sesuai rancangan dan tujuan yang ditulis dalam rancangan,dll.
  8. Peningkatan program ketrampilan diluar sekolah melalui kejar paketB dan pemanfaatan BLK/KLK bekerjasama dengan Depnaker.





BAB III
Penutup

  1. Simpulan
  • Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupannya, demi mencapai suatu hasil (tujuan) yang lebih baik. Belajar adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik, yang mengubah seseorang yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak baik menjadi baik, yang tidak pantas menjadi pantas, dll. Kebutuhan belajar pada dasarnya menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang diinginkan dan kondisi yang sebenarnya.
Jadi pengertian Identifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk meneliti dan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam belajar dan hal-hal yang dapat membantu tercapainya tujuan belajar itu sendiri, baik itu proses belajar yang berlangsung di lingkungan keluarga (informal), sekolah (formal), maupun masyarakat (non-formal).
  • Kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh pendidikan dan pengembangan masyarakat di Karimunjawa antara lain :
  1. Tenaga pendidik yang memenuhi standar kualifikasi
  2. Penyusunan rencana pembelajaran yang tepat
  3. Pembinaan kepada pendidik mengenai teknik penilaian proses hasil belajar
  4. Pemenuhan sumber belajar seperti buku, pendidik yang sesuai standar dan alat peraga belajar
  5. Pemberian ketrampilan untuk ibu-ibu dan remaja guna pengembangan pariwisata, seperti souvenir, makanan khas dll melalui program pemberdayaan masyarakat
  • solusi yang dapat diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan belajar di Kepulauan Karimunjawa antara lain :

  1. Penggalakan program SM3T
  2. Pengembangan kemampuan tenaga kependidikan melalui studi lanjut misalnya berupa pelatihan, penataran, seminar, kegiatan-kegiatan kelompok studi seperti PKG dll.
  3. Tenaga kependidikan khususnya guru dipersiapkan juga untuk pendidikan berwirausaha
  4. Penyempurnaan kurikulum, misalnya dengan memberi yang lebih esensial dan mengandung muatan lokal, metode yang menantang dan menggairahkan belajar dan melaksanakan evaluasi yang beracuan PAP.
  5. Peningkatan program ketrampilan diluar sekolah melalui kejar paketB dan pemanfaatan BLK/KLK bekerjasama dengan Depnaker.


  1. Saran
Seharusnya pemerintah Pusat khususnya yang bergerak dibidang pendidikan harus lebih memperhatikan pendidikan untuk daerah terpencil seperti Karimunjawa. Pemerintah harus memikirkan nasib anak bangsa yang masih terisolir pendidikannya.


Lampiran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar