LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
Disusun Guna Menmenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Asesmen Kebutuhan
Belajar
" Identifikasi kebutuhan masyarakat Pulau Pasinaun Melalui
Kuliah Kerja Lapangan "
Dosen Pengampu :
- Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd
- Hendra Dedi, S.Pd
Disusun :
Nama : Retno Widawati
NIM :1201412073
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Assalamu'alikum wr.wb.
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kuliah
Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan pada 17-20 Juni 2013 bertempat
di Kepulauan Karimunjawa. Kuliah Kerja Lapangan merupakan kegiatan
yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah FIP
UNNES. Penulis sampaikan terima kasih kepada :
- Orang tua yang senantiasa mendukung
- Dinas kecamatan KarimunJawa
- Ketua Jurusan PLS UNNES
- Para Dosen pembimbing mahasiswa pada saat KKL
- Penilik PNF kecamatan Karimunjawa
- Panitia kegiatan KKL
- Rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.
Semoga kegiatan Kuliah Kerja Lapangan bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Semarang,
Juni
2013
Penulis
i
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
i
DAFTAR
ISI
ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang 1
1.2
Tujuan
2
Manfaat
2
BAB
II PEMBAHASAN
3
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
12
3.2
Saran
12
DAFTAR
PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Pulau pasinaon ini yaitu sebutan dari sebuah kepulauan
Laut Jawa yang masih termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa
Tengah. Pulauan Karimunjawa berjarak 45 mil laut / 83 km dari kota
Jepara dan berjarak 60 mil laut / 110 km dari kota Semarang. Wilayah
Karimunjawa meliputi : 7.120 Ha daratan, 110.117 Ha perairan, Terdiri
dari 27 pulau besar dan kecil dan 5 Pulau yang berpenghuni.
Karimunjawa adalah bagian dari wilayah kabupaten Jepara,
merupakan sebuah kecamatan yang terdiri dari empat desa, memiliki 15
RW dan 54 RT. Empat desa tersebut diantaranya antara lain : Desa
Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang dan desa Nyamuk. Penduduk yang
mendiami pulau berjumlah sekitar 10.210 jiwa. Penduduk laki-laki
5.491 jiwa dan penduduk perempuan 4719 jiwa. Sebagian penduduk di
pulau ini bermata pencaharian sebagai nelayan.
Banyak hal yang harus diketahui dan dipelajari di pulau
ini. Dibalik keelokan pulau Pasinanon, banyak yang harus diperbaiki
dan diperhatikan agar kehidupan tetap terjaga seimbang. Meliputi
pendidikan, kesehatan, dan kehidupan masyarakat, untuk menunjang
kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi bahkan tertinggal oleh
daerah-daerah di pulau Jawa lainnya.
Seperti halnya pendidikan, di Pulau Pasinanaon rata-rata
tidak tamat sekolah dasar, sebab ketersediaan sekolah sangatlah
terbatas. Sekolah hanya bisa dijumpai di desa Karimunjawa saja. Anak-
anak yang tinggal di desa selain Karimunjawa sulit untuk menjangkau
sekolah tersebut. Karena akses menuju sekolah pun memakan waktu yang
lama, dan harus menempuh perjalanan laut. Pendidikan yang sudah bisa
dinikmati oleh seluruh generasi muda adalah pendidikan anak usia
dini. Pendidikan anak usia dini sudah menjangkau desa-desa di
kecamatan Karimunjawa. Namun tidak jarang terganjal banyak
permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD, misalnya
adalah pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi
sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
Hal ini menunjukkan bahwa sarana prasarana yang
kurang memadai dan kurangnya pemahaman masyarakat
tentang pentingnya pendidikan yang harus diterapkan sedini mungkin.
Sama halnya seperti sarana kesehatan masyarakat,
mengidentifikasi tentang kesehatan masyarakat dirasa kurang memadai
untuk menangani penduduk pulau ini. Karena sarana prasarana kesehatan
terbatas. Terdapat satu pusat kesehatan di kepulauan ini. Puskesmas
hanya bisa dijumpai di desa Karimunjawa, dengan jumlah perawat yang
seadanya.
Mahasiswa jurusan
Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang berkesempatan
melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke pulau Pasinaon guna
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat kepulauan Karimun Jawa.
Kegiatan KKL berlangsung selama 4 hari 3 malam mulai dari tanggal 17
sampai
20 Juni
2013. Pada kegiatan KKL penyampaian materi sekaligus pemberi
informasi mengenai karimun jawa di berikan oleh penilik PNF kecamatan
Karimun Jawa Bapak Kundori, S.Pd.
1.2 TUJUAN
- Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mahasiswa dalam menentukan kebutuhan masyarakat suatu daerah.
- Mahasiswa mendapatkan pelajaran dari kondisi masyarakat yang telah dikinjungi.
- Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang di dapatkan saat kuliah dan KKL dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat.
1.3 MANFAAT
Hasil kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES yang
dilaksanakan pada 17-20 Juni 2013
diharapkan mempunyai manfaat baik secara teorits dan praktis.
Manfaat kegiatan ini, mahasiswa
diharapkan menguraikan hasil yang diperoleh baik secara teoritis
maupun praktis dari kegiatan KKL. Uraian manfaat kegiatan KKL
hendaknya relevan dengan tujuan kegiatan KKL. Manfaat
yang diuraikan harus sesuai dengan minat masing-masing mahasiswa,
sehingga diharapkan mahasiswa dapat memperoleh hasil yang nyata dari
kegiatan KKL yang dilaksanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Selamat
datang di Pulau Pasinanon. Sebelum mengenal lebih jauh tentang pulau
ini, mari ketahui apa itu pulau Pasinanon ? Pulau pasinaon yaitu
sebutan dari sebuah kepulauan Laut Jawa yang masih termasuk dalam
wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pulau
Pasinaon ini adalah
pulau Karimunjawa. Pulauan Karimunjawa terletak pada koordinat
5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57” - 110°31΄15”
BT. Berjarak 45 mil laut / 83 km dari kota Jepara dan berjarak 60 mil
laut / 110 km dari kota Semarang. Wilayah Karimunjawa meliputi :
- 7.120 Ha daratan
- 110.117 Ha perairan
- Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil dan
- 5 Pulau yang berpenghuni
Karimunjawa adalah bagian dari wilayah kabupaten Jepara,
merupakan sebuah kecamatan yang terdiri dari empat desa, memiliki 15
RW dan 54 RT. Kecamatan Karimunjawa mempunyai visi dan misi lho ?
Apa visi dan misinya ? Inilah visi kecamatan di pulau Pasinanon ini
antara lain: Terwujudnya Kecamatan Karimunjawa yang Maju, Sejahtera,
Demokratis, Damai, Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas, Religius, Berakhlak mulia serta Komperhensif, Kondusif,
Berwawasan Lingkungan dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kalau ada visi pastinya ada misi juga, untuk mewujudkan Visi
Kecamatan pulau ini kedepan dalam pelaksanaan otonomi daerah, dapat
dirumuskan Misi sebagai berikut :
- Mewujudkan SDM yang berkualitas yang menguasahi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa .
- Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan .
- Memberdayakan perekonomian rakyat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan .
- Meningkatkan dan menyediakan infrastruktur ( sarana prasarana kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial ) .
- Penataan dan optimalisasi kelembagaan masyarakat dan pengembangan jaringan kerjasama antar lembaga di Pemerintah Daerah .
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata lokal .
Pulau Karimunjawa terdiri dari 27
pulau. Pulau yang sudah dihuni
oleh masyarakat yang biasanya disebut desa ada lima,antara lain :
- Desa Karimunjawa,
- Desa Kemujan,
- Desa Nyamuk,
- Desa Parang,
- Desa Genting
22
pulau lainnya belum berpenghuni dan masih terjaga keperawanannya.
Adapun pulau yang tidak berpenghuni antara lain :
- Menjangan Besar 12. Mrican
- Menjangan Kecil 13. Sintok
- Cemara Besar 14. Pinggir
- Cemara Kecil 15. Cilik (2 ha)
- Geleyang (30 ha) 16. Gundul
- Burung 17. Seruni
- Bengkoang (92 ha) 18. Tambangan
- Kembar (11,2 ha) 19. Cendekian
- Katang (2,8 ha) 20. Kumbang (8,8 ha)
- Krakal Besar (2,8 ha) 21. Mencawakan atau Menyawakan
- Krakal Kecil (2,8 ha) 22. Tengah
Pulau-pulau yang tidak berpenghuni tersebut termasuk
dalam sebuah desa di kecamatan Karimunjawa. Adapun pulau-pulau yang
berada di wilayah desa Karimunjawa antara lain :
- Karimunjawa : 4.302 Ha 7. Cemara Kecil : 1,5 Ha
- Menjangan Besar : 56 Ha 8. Nyawakan : 24 Ha
- Menjanagan kecil : 46 Ha 9. Batu : 0,5 Ha
- Burung : 1 Ha 10. Sambangan : 8 Ha
- Geleang : 24 Ha 11. Seruni : 20 Ha
- Cemara Besar : 3,5 Ha 12. Genting : 137 Ha
Pulau-pulau yang ada di wilayah Desa Kemojan, antara
lain :
- Kemujan : 1.501 Ha
- Mrica : 1 Ha
- Bengkoang : 105 Ha
- Sintok : 21 Ha
- Gundul : 2 Ha
- Tengah : 4 Ha
- Cendekian : 13 Ha
- Cilik : 2 Ha
Pulau-pulau yang ada di wilayah Desa Parang,antara lain
:
- Parang : 690 Ha
- Kembar : 6,7 Ha
- Kumbang : 12,5 Ha
- Krakal Besar : 3,2 Ha
- Krakal Kecil : 1,5 Ha
Pulau-pulau yang ada di wilayah Desa Nyamuk,antara lain
:
- Katang : 2,5 Ha
- Nyamuk : 125 Ha
Jumlah penduduk di Kecamatan
Karimunjawa berjumlah 10.210 jiwa. Penduduk laki-laki 5.491 jiwa dan
penduduk perempuan 4719 jiwa. Pada tahun
2010 terdapat 2.791 KK di kecamatan Karimun Jawa.
Mata pencarian masyarakat sebagian besar adalah sebagai nelayan.
Karena daerah Karimunjawa dikelilingi oleh hamparan laut yang sangat
luas juga kaya potensi akan hasil lautnya. Selain bermata pencaharian
sebagai nelayan, masyarakat bekerja sebagai petani, pedagang,
pengrajin, buruh, PNS, dan TNI serta POLRI. Angka pengangguran di
Karimunjawa relatif sedikit bahkan tidak ada, karena masyarakat dapat
bekerja sebagai tour guide bagi wisatawan. Penduduk
yang telah mencapai usia produktif dan
belum
bekerja dikarenakan status pendidikannya yang rendah dapat mengikuti
pelatihan keterampilan sebagai salah satu usaha yang dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat karimunjawa.
Pelatihan
Keterampilan atau kursus yang menunjang pengembangan daerah
Karimunjawa
sebagai salah satu sektor
pariwisata sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Karimunjawa.
Karena sejak
tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan sebagai taman nasional
oleh pemerintah Jepara. Karimujawa kini telah dikembangkan menjadi
pulau yang serbaguna memiliki nilai positif di berbagai bidang. Bukan
hanya pada wisata bawah lautnya saja. Hal ini bertujuan untuk menarik
turis lokal dan mancanegara untuk mau berkunjung ke pulau ini. Sebab
Karimun tidak sepopuler seperti pulau Lombok, Bali dan Bunaken. Maka
masih di butuhkan pengenalan dari mulut ke mulut atau bahkan media
untuk mengenalkan salah satu surga Indonesia yang terpencil ini.
Sarana transportasi menuju surga
Karimun ini dapat diakses menggunakan 2 jalur, yaitu dengan
menggunakan kapal dan pesawat. Ketersediaan sarana transportasi ini
dirasa kurang memadai bagi masyarakat Karimun, sebab jumlahnya sangat
terbatas. Transportasi antar pulau yang berpenghuni pun demikian,
sarananya masih sangat kurang dan jarak tempuh yang sangat memakan
waktu lama. Alat
transportrasi yang di gunakan untuk menuju kecamatan Karimunjawa
adalah dengan menggunakan kapal
dan
pesawat carteran. Menurut
sumber seorang ibu di kapal yang kebetulan bareng dengan rombongan
PLS, transportasi dulu sangatlah minim daripada sekarang. Dulu
transportasi laut yang kini di ganti menjadi KMP Muria, hanya prahu
sedang biasa. Masa perjalanan pun dapat ditempuh dengan waktu 8 jam
lebih, itu kalau ombak sedang bersahabat. Kini transportasi sudah ada
pilihan, namun diantara transportasi pilihan yang tersedia hanya KMP
Muria yang dapat bersahabat dengan kantong masyarakat sekitar. Untuk
menikmati kapal ekspress di butuhkan baya lebih dan harus memesan
tiket jauh- jauh hari, apalagi jika naik pesawat, berat diongkos
mbak, ujar Ibu tadi. Jumlah armada dan pelayanan KMP Muria harus
ditambah. Alat
transportasi di kecamatan Karimunjawa
menggunakan
mobil pribadi, motor, sepeda, becak dan untuk antar desa yang
terpisah dengan laut masyarakat menggunakan kapal.
Jadi kebutuhan akan transportasi butuh penambahan armada.
Selanjutnya
pada bidang Pendidikan, di Kecamatan
karimun Jawa sudah terdapat sekolah mulai dari PAUD,
TK,
SD, SMP/MTs, dan SMK/MA. Belum terdapat SMA di pulau Karimunjawa
karena anak-anak di dorong untuk mengembangkan keterampilan guna
mengembangkan dan membangun potensi daerah Karimunjawa.
Di Kecamatan Karimun
Jawa sudah di dirikan PAUD
yang berjumlahnya
4 buah yaitu :
- PAUD Akhlakhul Karimah,
- PAUD Permata gunda 1,
- PAUD permata Gunda 2,
- PAUD Lukmanul Hakim.
Rata-rata
1 PAUD menampung 30-40 anak. Biaya PAUD di kecamatan karimun jawa
terhitung murah, yaitu kurang dari 15.000/bulan. Oleh karena itu
orang tua disana memilih untuk memasukkan anaknya di PAUD agar anak
dapat mengembangkan potensinya lebih cepat dan juga orang tua dapat
sembari bekerja pada saat anaknya sedang sekolah. Biasanya masyarakat
karimun jawa mulai memasukkan anaknya ke PAUD mulai dari umur 4
tahun. Namun dalam
menjalankan Program PAUD, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Permasalahan dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran, antara
lain :
- Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
- Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
- Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
- Kurang memahami karakteristik anak.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Banyak
permasalahan
yang mengganjal dalam
merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan
nonformal, antara lain
:
- Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
- Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
- Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
- PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
- Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
- Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
Untuk mengatasi
permasalahan yang
mengganjal, saat
ini diperlukan
kampanye sadar akan pendidikan anak usia dini.
Anak usia dini adalah usia emas. Usia emas merupakan fase penting
dimana dapat mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku anak dimasa
depan. Para tutor dan pendidik harus mempunyai rancangan yang jelas
dan praktis untuk menarik dan memajukan pendidikan di desa tersebut.
Tutor dan pendidik dapat menjelaskan dan menyakinkan masyarakat akan
pentingnya PAUD. Selain itu, harus mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat
yang diperlukan.
Ketersediaan tempat pendidikan yang menunjang nilai edukasi pun musti
di tingkatkan, agar masyarakat benar-benar percaya menitipkan
anaknya. Para tutor dan pendidik yang mumpuni juga harus ditingkatkan
di desa-desa yang jauh dari Kecamatan Karimunjawa.
Di Pulau Pasinanon ini terdapat
14 Sekolah Dasar.
Sekolah Dasar
tersebar di tiga
desa yaitu tujuh
Sekolah Dasar
di desa Karimun Jawa, empat
Sekolah Dasar
di desa Kemujan, dan
tiga Sekolah
Dasar
di desa Parang. Dalam
pelaksanaan sekolah dasar, dirasa sudah mencukupi.
Pendidiknya sudah mencukupi
dan berkualitas,
gedung dan ruang kelas juga sudah memenuhi, hanya sarana dan
prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajar yang belum memadai.
Untuk jenjang SMP
di kecamatan Karimun Jawa terdapat dua
SMP negeri yaitu di desa Karimun Jawa dan Parang,
serta satu
MTs di desa Kemujan. Kebutuhan terletak pada guru yang masih sedikit.
Gedung
sekolah pun kurang
untuk menampung para siswa. Menurut ibu yang berjualan di Pulau ...
Anak-anak usia SMP di pulau itu jarang yang melanjutkan pendidikan
SMP. Menurutnya jarak menuju sekolah sangat jauh dan memakan waktu
lama. Untuk menempuh sekolah, anak-anak harus menempuh perjalanan
laut. Jadi anak-anak hanya lulusan sekolah dasar saja.
Untuk jenjang
selanjutnya terdapat
satu
SMK negeri yang terdapat di desa Karimunjawa
dan
satu
Madrasah Aliyah
di desa Kemujan.
Terbatasnya sekolah
lanjut atas, tidak menyurutkan anak-anak yang ingin tetap
melanjutkan, walaupun butuh perjuaangan yang sangat ekstra, demi
mengenyam pendidikan lanjut atas yang selanjutnya ada yang
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Selanjutnya
keadaan sosial
masyarakat Karimunjawa.
Menurut Bapak Kundori,
terdapat suku atau etnis yang mendiami kawasan Karimunjawa. Suku atau
etnis itu yaitu Jawa, Madura, Bajo, Bugis, Boton, Mandar dan Luwu.
Menurut beliau Karimunjawa
mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam bidang apapun.
Menurutnya sekitar tahun 2002 belum ada listrik masuk di pulau ini.
Penerangan malam hari masih seadanya dan tradisional.
Karimunjawa
kini sudah
ada pasokan
listrik. Namun
sangat terbatas,
listrik nyala
pukul 18.00 WIB dan akan
padam
pukul 06.00 WIB.
Pasokan listrik di Karimunjawa berasal tidak dari PLN. Masyarakat
tidak menggunakan listrik dari PLN dikarenakan abonemennya mahal
mencapai 30.000 baik di gunakan ataupun tidak digunakan.
Jika masyarakat menggunakan listrik PLN maka per
meternya akan dikenai
RP. 2.500,-
.
Beliau
mengatakan bahwa dinas Karimunjawa
dan PLN sudah ada perencanaan
dan kesepakatan bersama untuk membuat gardu sendiri. Untuk
pelaksanaan akan dilakukan tahun 2014.
Sarana dan prasarana
yang ada di Karimunjawa
cukup memadai. Terdapat satu SPBU tua yang berada di dekat pelabuhan
Karimunjawa. Kondisi jalan pun sudah beraspal. Namun sudah mulai
berlubang di titik-titik tertentu.
Kemudian di Karimun Jawa juga sudah terdapat pasar dan bangunan
pasarnya sudah permanen.
Karimunjawa mempunyai satu Puskesmas.
Dari segi sarana kesehatan puskesmas dirasa kurang memadai untuk
melayani semua masyarakat yang ada. Begitu juga dengan perawatnya ,
serta gedung puskesmas itu sendiri. Tetapi ada
puskesmas keliling yang menggunakan mobil dan juga kapal yang berguna
untuk berkeliling dari
desa ke desa dan pulau ke pulau. Dengan hal itu, diharapkan
masyarakat dapat terlayani secara merata. Jika puskesmas tidak bisa
menangani penyakit yang di derita pasien, maka pasien akan dirujuk ke
rumah sakit. Namun proses menuju rumah sakit membutuhkan waktu lama,
sebab harus ke menyebrang pulau dahulu atau menggunakan jasa pesawat
charter yang memerlukan biaya mahal.
Alat
komunikasi yang tersedia di sana adalah
radio,telkom,
relay pemancar telkomsel, relay pemancar Indosat, relay pemancar XL.
Gunanya
memancarkan sinyal SIM card untuk telefon genggam (HP).
Telkom
bagi yang menggunakan telefon rumah dan Wifi. Namun
pemancar sinyal tidak bisa di nikmati di sebagian pulau-pulau di
sekitar Karimunjawa. Mungkin karena jaraknya terlalu jauh dan tidak
dapat di jangkau oleh sinyal.
Perlengkapan rumah tangga masyarakat
Karimunjawa
sudah lengkap, seperti
televisi, kulkas, magic com dsb. Walaupun penggunaan perlengkapan
hanya bisa dinikmati saat malam hari saja.
Warnet
juga sudah ada di Pulau Pasinanon ini,
tetapi hanya beroperasi pada malam hari dikarenakan listrik hanya
tersedia pada malam hari. Ada
juga kantor
pos bagi masyarakat yang tidak mempunyai alat komunikasi seperti
telefon. Kantor pos dapat digunakan oleh masyarakat karimun khususnya
bagi masyarakat yang berada pada pulau-pulau yang terpencil.
Layanan bank pun juga sudah bisa dinikmati masyarakat Karimunjawa.
Bank yang ada hanya BRI..
Dengan masuknya fasilitas-fasilitas kebutuhan masyarakat
seperti warnet, kantor pos, sinyal telefon dan bank, diharapkan dapat
lebih mempermudah masyarakat mengakses informasi dari luar dan
menambah wawasannya. Supaya Karimunjawa yang modern bukan hanya
desain dan impian saja tetapi dapat terwujud nyata.
Karimunjawa di masa datang
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pulau
pasinaon yaitu sebutan dari sebuah kepulauan Laut Jawa yang masih
termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pulau Pasinanon
adalah pulau Karimunjawa. Pulau ini memiliki potensi yang sangat
besar dan harus di kembangkan secara berkesinambungan. Pendidikan
untuk anak-anak harus selalu ditingkatkan, karena untuk menunjang
perkembangan Karimunjawa. Berdasarkan Kuliah Kerja Lapangan PLS,
identifikasi kebutuhan masyarakat Karimunjawa yang dibutuhkan adalah
sarana prasarana pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan.
Pelatihan
Keterampilan atau kursus yang menunjang pengembangan daerah
Karimunjawa
sebagai salah satu sektor
pariwisata sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Karimunjawa.
3.2 SARAN
Penulis mempunyai saran agar kita semua lebih
memperhatikan pendidikan di pulau Pasinanon ini, supaya generasi muda
tidak tertinggal jauh dengan anak-anak Indonesia lainnya. Dan tidak
lupa juga mari tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem
Karimunjawa, agar tetap bisa dinikmati sampai kapanpun.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Karimunjawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar