LAPORAN
KEGIATAN
KKL
KARIMUNJAWA
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah asesmen
kebutuhan belajar
Disusun
oleh
- Galuh Niken 1201412027
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMAARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Belajar adalah
termasuk berpikir, atau berupaya berpikir untuk menjawab segala
masalah yang dihadapi.
Konsepnya memang kompleks, karena setiap masalah akan berbeda cara
penanganannya bagi setiap orang. Untuk itu diperlukan perilaku
intelejen, yang tentu sangat berbeda dengan perilaku nonintelejen.
Yang pertama (perilaku intelejen) ditandai dengan adanya sikap dan
perubahan kreatif, kritis, dinamis, dan bermotif (bermotivasi),
sedangkan yang kedua keadaannya sebaliknya. Pengertian kebiasaan juga
mengandung arti kebiasaan kreatif, bukan kebiasaan pasif reaktif
(mekanis) seperti pada pandangan kaum behavioris. Proses pembelajaran
di karimun jawa terbilang kurang memadahi untuk masalah pendidikan
formal, masalah geografis yang menghambat dan minimnya sarana prasana
yang memadahi. Ini terbukti dari sedikitnya gedung sekolah untuk
tingkat sekolah menengah dan sekolah menengah atas. Tingkat
pendidikan di desa-desa Taman Nasional Karimunjawa masih rendah
karena sebagian besar penduduknya tidak/belum tamat SD.
- Rumusan Masalah
- Bagaimana pendidikan formal di karimunjawa ?
- Bagaimana kondisi pendidikan di Karimunjaawa?
- Apa saja fasilitas yang menunjang pendidikan di karimunjawa ?
- Pemberdayaan masyarakat apa saja yang ada di karimun jawa?
BAB
II
PEMBAHASAN
- PENDIDIKAN FORMAL MASYARAKAT KARIMUN JAWA
Masih banyaknya
gedung sekolah dasar menunjukkan sebagian besar warga hanya
mendapatkan pendidikan sampai sekolah dasar. Tingkat
pendidikan di desa-desa Taman Nasional Karimunjawa masih rendah
karena sebagian besar penduduknya tidak/belum tamat SD.
Hampir dari setengah masyarakat Karimunjawa merupakan lulusan SD.
Hanya sedikityang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan di Karimunjawa disebabkan oleh karena minimnya
fasilitas pendidikan di Karimunjawa. Di Karimunjawa belum terdapat
perguruan tinggi. Lulusan SMA di Karimunjawa yang ingin melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi harus pegi ke Jepara atau Semarang.
Mahalnya biaya pendidikan menjadi kendala untuk masyarakat dapat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mayoritas masyarakat
karimunjawa bekerja sebagai nelayan sehingga tidak membutuhkan
pendidikan yang tinggi dalam elakukan pekerjaannya. Setiap anak di
Karimunjawa sudah terbiasa ikut menangkap ikan dengan orang tuanya
sehingga tidak dibutuhan sekolah lebih tinggi untuk menjadi nelayan.
Penduduk
menurut pendidikan
-
Belum sekolah : 512
-
Tidak tamat SD : 5.378
-
Tamat SD : 3.266
-
Tamat SLP : 612
-
Tamat SLA : 499
-
Perguruan Tinggi : 116
- Kondisi Pendidikkan
Kondisi pendidikan
di kepulauan Karimunjawa masih terjadi ketimpangan di bidang
pendidikan. Antara jumlah penduduk dan jumlah lembaga pendidikan.
Dari lebih kurang 9.000 jiwa, hanya terdapat 14 SD dan satu SLTP.
Ke-14 SD itu tersebar di empat desa, sedangkan satu SLTP hanya
terdapat di Desa Karimunjawa. dari 14 bangunan SD hanya beberapa yang
berfungsi dengan baik. Banyak bangunan yang tidak layak sebagai
tempat belajar. Akibatnya, ada sejumlah SD terpaksa mengikuti proses
belajar mengajar ndompleng di bangunan madrasah diniyah (Madin) atau
TPQ.
Secara demografis,
masyarakat yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi hanya 2,5 %,
SLTA 6,3 %, SLTP 8,11%, tamat SD sebanyak 62,16% dan tidak tamat SD
sebanyak 1,3%. Mata pencaharian mereka umumnya nelayan dan petani .
Anak-anak dan Minat
baca
dengan jumlah
penduduk 9000 jiwa (data 2003) memiliki permasahan dengan pernikahan
usia dini. anak-anak, terutama anak perempuan tidak mempunyai banyak
pilihan setelah lulus SMP karena kapasitas pengetahuan dan tujuan
yang rendah akan masa depannya.
Sekolah sebagai
pendidikan formal lebih banyak menyediakan buku-buku pelajaran formal
sehingga minat baca anak-anak rendah karena momok pelajaran itu
sulit. Sehingga sangat perlu dimunculkan perpustakaan komunitas yang
menyediakan buku-buku bacaaan alternatif yang menarik, variatif dan
lebih dekat kebutuhan dengan mereka.
- Fasilitas Pendidikan
Fasilitas belajar
merupakan sarana dan prasarana pembelajaran. Prasarana meliputi
gedung sekolah, ruang belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang
kesenian dan peralatan olah raga. Sarana pembelajaran meliputi buku
pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboraturium sekolah dan
berbagai media pembelajaran yang lain. Letak geografis dan kurangnya
sarana prasana yang memadahi. Namun keterbatasan energi listrik dan
fasilitas pembelajaran akibat terisolasinya dari daerah ibukota ,
untuk sarana gedung sekolah ada 12 gedung SD, 2 gedung SMP, 2 gedung
sekolah menengah atas diantaranya :
- SD Negeri 1 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 2 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 3 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 4 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 5 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 6 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 1 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 2 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 3 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 4 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 1 & 2 Parang, di Karimunjawa
- SMP Negeri 2 Karimunjawa, di Karimunjawa
- MTS NU Safinatul Huda 2 Karimunjawa , di Karimunjawa
- MA NU Safinatul Huda Karimunjawa, di Karimunjawa
- SMK Negeri 1 Karimunjawa, di Karimunjawa
Beberapa fasilitas
pendidikan yang tidak terawatpun seering di jumpai, minat baca yang
rendah menjadi salah satu faktor yang memicu untuk pengadaan sarana
menjadi terhambat.
- Pemberdayaan Masyarakat
Karimun sebagai
daerah wisata , mulai mengembangkan pemberddayaan masyarakat untuk
menunjang perekonomian warga Karimunjawa, di antara diadakan
beberapa pelatihan dan peranan fasilitator untuk memberdayakan
masyarakat . beberapa conth pembuatan ikan asin sebagai sumber daya
alam yang melimpah di daerah pantai, ada nya sepeda motor maka
pengenalan terhadap bengkel motor, bengkel kapal, penyablonan ,
pembuatan gantungan sebagai sovenir bagi pengunjung karimun jawa.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Karimunjawa
mempunyai banyak potensi alam yang bisa di gali dan masyarakat yang
dapat di berdayakan untuk meniingkatkan taraf hidup. Serta
pemanfaatan pendidikan untuk menjadikan masyarakat menjadi lebih baik
perlu di tingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar