Laporan
Identifikasi
Kebutuhan di Karimunjawa
Disusun
Oleh :
Indah
Apriyani
1201412002
Pendidikan
Luar Sekolah
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
Pembahasan
Karimunjawa,
gugusan pulau di Laut Jawa, beberapa mil laut dari Kota Jepara, Jawa
Tengah, adalah surga bagi terumbu karang, hutan bakau, dan hutan
pantai. Kepulauan Karimunjawa, yang memiliki luas daratan 1.500
hektar dan perairan seluas 110.000 hektar, merupakan habitat yang
sangat baik bagi hampir 400 spesies fauna laut.
Lingkungan
ekologi di Karimunjawa hingga kini relatif masih terjaga, karena dari
27 pulau di kepulauan Karimunjawa hanya lima yang berpenghuni,
sedangkan 22 pulau lainnya masih asli, asri dan perawan. Pulau-pulau
yang dihuni adalah Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk, Parang, dan
Genting.
Melihat
pesona, panorama, serta kekayaan alam yang dimiliki Kepulauan
Karimunjawa, sejak 15 Maret 2001, Karimunjawa telah ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Taman Nasional demi melindungi
kekayaan alam terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, dan fauna
laut kepualaun itu.
Beberapa spesies langka yang hidup nyaman di Kepulauan Karimunjawa, diantaranya elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau, serta sekitar 242 jenis ikan hias.
Panorama dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa kerap kali menggoda wisatawan datang ke pulau itu meski harus menempuh perjalanan panjang. Mereka biasanya mengunjungi Pulau Menjangan Besar.
Pulau Menjangan Besar merupakan pulau yang digunakan untuk pusat penangkaran hiu, penyu, dan elang. Di pulau tersebut wisatawan dapat melihat secara langsung predator laut yang sangat ganas itu.
Para pengunjung yang memiliki nyali lebih juga dapat berenang atau melakukan snorkling di kolam penangkaran hiu dan berenang ditemani puluhan hiu jinak.
Pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan terumbu karang di Pulau Menjangan Kecil dari perahu yang telah dilengkapi dengan kaca di dasar lambung perahu. Lewat kaca tersebut pengunjung bisa melihat berbagai jenis terumbu karang dan binatang karang yang masih alami.
Saat ini terdapat hotel atau home stay di Pulau Karimunjawa, untuk wisatawan yang ingin menghabiskan malam di Karimunjawa, karena wahana wisata laut di Karimunjawa tidak akan cukup diselesaikan dalam satu hari.
Beberapa spesies langka yang hidup nyaman di Kepulauan Karimunjawa, diantaranya elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau, serta sekitar 242 jenis ikan hias.
Panorama dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa kerap kali menggoda wisatawan datang ke pulau itu meski harus menempuh perjalanan panjang. Mereka biasanya mengunjungi Pulau Menjangan Besar.
Pulau Menjangan Besar merupakan pulau yang digunakan untuk pusat penangkaran hiu, penyu, dan elang. Di pulau tersebut wisatawan dapat melihat secara langsung predator laut yang sangat ganas itu.
Para pengunjung yang memiliki nyali lebih juga dapat berenang atau melakukan snorkling di kolam penangkaran hiu dan berenang ditemani puluhan hiu jinak.
Pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan terumbu karang di Pulau Menjangan Kecil dari perahu yang telah dilengkapi dengan kaca di dasar lambung perahu. Lewat kaca tersebut pengunjung bisa melihat berbagai jenis terumbu karang dan binatang karang yang masih alami.
Saat ini terdapat hotel atau home stay di Pulau Karimunjawa, untuk wisatawan yang ingin menghabiskan malam di Karimunjawa, karena wahana wisata laut di Karimunjawa tidak akan cukup diselesaikan dalam satu hari.
Ekosistem
di Karimunjawa
Sejak
tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa
ditetapkan oleh pemerintah Jepara
sebagai Taman Nasional. Karimunjawa
adalah rumah bagi terumbu
karang, hutan bakau,
hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242
jenis ikan
hias. Beberapa fauna
langka yang berhabitat disini adalah Elang
Laut Dada Putih, penyu
sisik, dan penyu
hijau.
Tumbuhan
yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru
(Crystocalyx macrophyla)
yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.
Ombak
di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang
kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.
Geografis
di Karimunjawa
Karimunjawa
terletak di Laut
Jawa, utara Jepara,
Jawa Tengah.
Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau:
- Yang berpenghuni:
- Karimunjawa
- Kemujan
- Nyamuk
- Parang
- Genting
- Yang tidak berpenghuni:
- Menjangan Besar
- Menjangan Kecil
- Cemara Besar
- Cemara Kecil
- Geleyang (30 ha)
- Burung
- Bengkoang (92 ha)
- Kembar (11,2 ha)
- Katang (2,8 ha)
- Krakal Besar (2,8 ha)
- Krakal Kecil (2,8 ha)
- Sintok
- Mrican
- Tengah
- Pinggir
- Gundul
- Seruni
- Tambangan
- Cendekian
- Kumbang (8,8 ha)
- Mencawakan (atau Menyawakan).
Penduduk Karimunjawa
- Karimunjawa berpenduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni. Tiga suku utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa yang bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku Bugis yang adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan suku Madura yang juga berprofesi sebagai nelayan tetapi memiliki kelebihan membuat ikan kering.
- Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki Sekolah PAUD atau KB,sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting), Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Kemujan. Akan tetapi, tenaga pengajar yang berada di Karimunjawa masih sangat kurang terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini. Letak atau jarak sekolahnya pun masih berjauhan. Selain itu, mata pencaharian para warganya pun lebih banyak bekerja sebagai nelayan, ada yang bekerja menjadi petani akan tetapi sedikit dan jumlah petaninya pun sedikit.
- Untuk pelayanan kesehatannyapun masih kurang memadai, hanya ada 1 mantri yang menangani masalah kesehatan di karimunjawa, untuk puskesmas sendiri masih menjadi puskesmas apung untuk melayani warga yang letaknya jauh terpisah atau di pulau lain.
- Sebagian besar penduduk di Karimunjawa beragama Islam tetapi ada pula yang beragama Nasrani.
- Di Karimunjawa sendiri sudah ada hotel untuk penginapan bagi turis Mancanegara.
- Untuk bangunan sekolah sudah bisa dibilang layak secara fisik.
- Di Karimunjawa masih memerlukan tenaga pembantu dari luar untuk memberikan pembelajaran keterampilan untuk mengajarkan membuat pernak-pernik atau souvenir bagi penduduk agar para penduduk tidak terus-menerus membeli atau meminta pengajaran di Jepara yang jaraknya lumayan jauh.
- Selain itu karena Karimunjawa terletak di pulau dan di kelilingi lautan maka para penduduk menjadi sebagai pemandu wisata, akanteapi, ada pula yang mengharapkan ahli diving untuk mengajarkan teknik diving agar masyarakat sekitar dapat mengembangkan potensi yang lebih di Karimunjawa.
- Di Karimunjawa juga sudah ada Bank dan bisa di bilang masyarakatnya sudah lebih maju.
Transportasi
yang ada di Karimunjawa
KMP
Kartini di Pelabuhan Baru Karimunjawa
Transportasi paling umum digunakan
untuk ke Karimunjawa
adalah kapal dari Semarang
dan Jepara. Dari
Pelabuhan
Tanjung Emas, Semarang,
kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke
Karimunjawa
dan kembali dari Karimunjawa
setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 jam.
Dari Pelabuhan Pantai
Kartini,Jepara terdapat Kapal Muria yang berangkat setiap dua
hari sekali,lama penyebrangan kapal ekonomi ini +/- 6 jam pelayaran.
perlu diperhatikan untuk jadwal kapal dari pelabuhan Jepara biasanya
berangkat hari selasa,kamis,sabtu jam 9 pagi dan dari karimunjawa
menuju jepara rabu,jumat,minggu jam 8 pagi. jadwal ini bisa berubah
sesuai dengan cuaca atau ombak di laut jawa. seandainya terjadi
gelombang tinggi maka pihak perhubungan di pelabuhan tidak akan
memberikan izin pelayaran, dan jadwal keberangkatan kapal akan
berubah mengikuti perubahan cuaca. Pelabuhan jepara juga bisa membawa
Mobil dan motor untuk diseberangkan ke Karimunjawa.
Jalur udara dapat ditempuh dari
Bandara
Ahmad Yani, Semarang
menuju Bandar
Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA
212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura
Resort). Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Kesimpulan
Karimunjawa
merupakan surga bagi
terumbu karang, hutan bakau, dan hutan pantai. Dan Karimunjawa juga
bisa dibilang sebagai bali kedua. Banyak potensi yang ada di
Karimunjawa. Akantetapi pembangunan di Karimunjawa masih kurang, dan
selain itu masyarakat sekitar masih kurang memanfaatkan potensi yang
ada di lautan karimunjawa karena tidak ada tenaga ahli yang dapat
membantu para warga untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut.
Fasilitas yang ada dikarimunjawa pun masih kurang memadai contohnya
saja untuk bangunan sekolah dan puskesmas.
Untuk
menjaga keindahan Karimunjawa adalah tugas kita bersama karena
terumbu karang dan lainnya merupakan aset penting bagi pulau jawa dan
Negara Indonesia.dan masih banyak pembangunan yang diperlukan oleh
masyarakat karimunjawa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar