Jumat, 28 Juni 2013

laporan indah apriyani 1201412002


Laporan
Identifikasi Kebutuhan di Karimunjawa

Disusun Oleh :
Indah Apriyani
1201412002




Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang


Pembahasan
Karimunjawa, gugusan pulau di Laut Jawa, beberapa mil laut dari Kota Jepara, Jawa Tengah, adalah surga bagi terumbu karang, hutan bakau, dan hutan pantai. Kepulauan Karimunjawa, yang memiliki luas daratan 1.500 hektar dan perairan seluas 110.000 hektar, merupakan habitat yang sangat baik bagi hampir 400 spesies fauna laut.
Lingkungan ekologi di Karimunjawa hingga kini relatif masih terjaga, karena dari 27 pulau di kepulauan Karimunjawa hanya lima yang berpenghuni, sedangkan 22 pulau lainnya masih asli, asri dan perawan. Pulau-pulau yang dihuni adalah Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk, Parang, dan Genting.
Melihat pesona, panorama, serta kekayaan alam yang dimiliki Kepulauan Karimunjawa, sejak 15 Maret 2001, Karimunjawa telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Taman Nasional demi melindungi kekayaan alam terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, dan fauna laut kepualaun itu.
Beberapa spesies langka yang hidup nyaman di Kepulauan Karimunjawa, diantaranya elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau, serta sekitar 242 jenis ikan hias.
Panorama dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Kepulauan Karimunjawa kerap kali menggoda wisatawan datang ke pulau itu meski harus menempuh perjalanan panjang. Mereka biasanya mengunjungi Pulau Menjangan Besar.
Pulau Menjangan Besar merupakan pulau yang digunakan untuk pusat penangkaran hiu, penyu, dan elang. Di pulau tersebut wisatawan dapat melihat secara langsung predator laut yang sangat ganas itu.
Para pengunjung yang memiliki nyali lebih juga dapat berenang atau melakukan
snorkling di kolam penangkaran hiu dan berenang ditemani puluhan hiu jinak.
Pengunjung juga dapat menyaksikan keindahan terumbu karang di Pulau Menjangan Kecil dari perahu yang telah dilengkapi dengan kaca di dasar lambung perahu. Lewat kaca tersebut pengunjung bisa melihat berbagai jenis terumbu karang dan binatang karang yang masih alami.
Saat ini terdapat hotel atau
home stay di Pulau Karimunjawa, untuk wisatawan yang ingin menghabiskan malam di Karimunjawa, karena wahana wisata laut di Karimunjawa tidak akan cukup diselesaikan dalam satu hari.

Ekosistem di Karimunjawa
Sejak tanggal 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Karimunjawa adalah rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa yaitu dewadaru (Crystocalyx macrophyla) yang terdapat pada hutan hujan dataran rendah.
Ombak di Karimunjawa tergolong rendah dan jinak, dibatasi oleh pantai yang kebanyakan adalah pantai pasir putih halus.
Geografis di Karimunjawa
Karimunjawa terletak di Laut Jawa, utara Jepara, Jawa Tengah. Kepulauan ini terdiri dari 27 pulau:
  • Yang berpenghuni:
    • Karimunjawa
    • Kemujan
    • Nyamuk
    • Parang
    • Genting
  • Yang tidak berpenghuni:
    • Menjangan Besar
    • Menjangan Kecil
    • Cemara Besar
    • Cemara Kecil
    • Geleyang (30 ha)
    • Burung
    • Bengkoang (92 ha)
    • Kembar (11,2 ha)
    • Katang (2,8 ha)
    • Krakal Besar (2,8 ha)
    • Krakal Kecil (2,8 ha)
    • Sintok
    • Mrican
    • Tengah
    • Pinggir
    • Cilik (2 ha)[1]
    • Gundul
    • Seruni
    • Tambangan
    • Cendekian
    • Kumbang (8,8 ha)
    • Mencawakan (atau Menyawakan).
Penduduk Karimunjawa
  • Karimunjawa berpenduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni. Tiga suku utama yang menghuni Karimunjawa adalah suku Jawa yang bertani dan memproduksi alat kebutuhan rumah tangga, suku Bugis yang adalah pelaut andal sehingga berprofesi sebagai nelayan, dan suku Madura yang juga berprofesi sebagai nelayan tetapi memiliki kelebihan membuat ikan kering.
  • Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki Sekolah PAUD atau KB,sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting), Karimunjawa juga memiliki satu SMP, Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Kemujan. Akan tetapi, tenaga pengajar yang berada di Karimunjawa masih sangat kurang terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini. Letak atau jarak sekolahnya pun masih berjauhan. Selain itu, mata pencaharian para warganya pun lebih banyak bekerja sebagai nelayan, ada yang bekerja menjadi petani akan tetapi sedikit dan jumlah petaninya pun sedikit.
  • Untuk pelayanan kesehatannyapun masih kurang memadai, hanya ada 1 mantri yang menangani masalah kesehatan di karimunjawa, untuk puskesmas sendiri masih menjadi puskesmas apung untuk melayani warga yang letaknya jauh terpisah atau di pulau lain.
  • Sebagian besar penduduk di Karimunjawa beragama Islam tetapi ada pula yang beragama Nasrani.
  • Di Karimunjawa sendiri sudah ada hotel untuk penginapan bagi turis Mancanegara.
  • Untuk bangunan sekolah sudah bisa dibilang layak secara fisik.
  • Di Karimunjawa masih memerlukan tenaga pembantu dari luar untuk memberikan pembelajaran keterampilan untuk mengajarkan membuat pernak-pernik atau souvenir bagi penduduk agar para penduduk tidak terus-menerus membeli atau meminta pengajaran di Jepara yang jaraknya lumayan jauh.
  • Selain itu karena Karimunjawa terletak di pulau dan di kelilingi lautan maka para penduduk menjadi sebagai pemandu wisata, akanteapi, ada pula yang mengharapkan ahli diving untuk mengajarkan teknik diving agar masyarakat sekitar dapat mengembangkan potensi yang lebih di Karimunjawa.
  • Di Karimunjawa juga sudah ada Bank dan bisa di bilang masyarakatnya sudah lebih maju.
Transportasi yang ada di Karimunjawa
KMP Kartini di Pelabuhan Baru Karimunjawa
Transportasi paling umum digunakan untuk ke Karimunjawa adalah kapal dari Semarang dan Jepara. Dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke Karimunjawa dan kembali dari Karimunjawa setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 jam.
Dari Pelabuhan Pantai Kartini,Jepara terdapat Kapal Muria yang berangkat setiap dua hari sekali,lama penyebrangan kapal ekonomi ini +/- 6 jam pelayaran. perlu diperhatikan untuk jadwal kapal dari pelabuhan Jepara biasanya berangkat hari selasa,kamis,sabtu jam 9 pagi dan dari karimunjawa menuju jepara rabu,jumat,minggu jam 8 pagi. jadwal ini bisa berubah sesuai dengan cuaca atau ombak di laut jawa. seandainya terjadi gelombang tinggi maka pihak perhubungan di pelabuhan tidak akan memberikan izin pelayaran, dan jadwal keberangkatan kapal akan berubah mengikuti perubahan cuaca. Pelabuhan jepara juga bisa membawa Mobil dan motor untuk diseberangkan ke Karimunjawa.
Jalur udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandar Udara Dewa Daru di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA 212 yang disediakan oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura Resort). Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Kesimpulan
Karimunjawa merupakan surga bagi terumbu karang, hutan bakau, dan hutan pantai. Dan Karimunjawa juga bisa dibilang sebagai bali kedua. Banyak potensi yang ada di Karimunjawa. Akantetapi pembangunan di Karimunjawa masih kurang, dan selain itu masyarakat sekitar masih kurang memanfaatkan potensi yang ada di lautan karimunjawa karena tidak ada tenaga ahli yang dapat membantu para warga untuk mengembangkan potensi-potensi tersebut. Fasilitas yang ada dikarimunjawa pun masih kurang memadai contohnya saja untuk bangunan sekolah dan puskesmas.
Untuk menjaga keindahan Karimunjawa adalah tugas kita bersama karena terumbu karang dan lainnya merupakan aset penting bagi pulau jawa dan Negara Indonesia.dan masih banyak pembangunan yang diperlukan oleh masyarakat karimunjawa..

lampiran


Tidak ada komentar:

Posting Komentar