Jumat, 28 Juni 2013

laporan ririn kurniawati 1201412012

 
LAPORAN ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR DI KARIMUNJAWA

Disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
oleh

Ririn Kurniawati
1201412012


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013




KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan rahmat-Nya lah, sehingga penyusunan laporan asesman kebutuhan belajar di Karimunjawa ini selesai dilakukan. Tujuan utama dalam pembuatan laporan asesman kebutuhan belajar di Karimunjawa ini untuk mengetahui berbagai macam-macam kebutuhan belajar disana. Agar kita mempunyai pengetahuan yang luas tentang kebutuhan belajar di Karimunjawa dan ikut membantu dalam memenuhi kebutuhan belajar di Karimunjawa, maka kita perlu mengetahui kebutuhan belajar yang terdapat di dalam masyarakat Karimunjawa.

Demikianlah laporan ini kami buat, kami sadar masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang terjadi tetapi kami tidak akan berhenti untuk berbuat, semoga kedepan bisa terlaksana kegiatan yang lebih bermanfaat lagi, masukan dan kritikan yang membangun sangat kami harapkan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

















PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karimunjawa merupakan pulau pasinaon yang sangat indah dan masih alami. Karimunjawa adalah bagian dari wilayah kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah kecamatan dan terdiri dari empat desa yaitu desa Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang, dan desa Nyamuk yang meliputi 15 RW dan 54 RT. Letak Geografis dan luas wilayah kecamatan Karimunjawa yaitu, pada kepulauan Karimunjawa di kelilingi Laut Jawa yang terletak pada koordinat 5040’39”-5055’00” LS dan 110005’57”-110031’15” BT. Berjarak 45 mil laut/83 km dari Jepara. Berjarak 60 mil laut/110 km dari Semarang. Wilayah Karimunjawa meliputi 7.120 Ha daratan, 110.117 Ha perairan, terdiri dari 27 pulau besar dan kecil, dan 5 pulau yang berpenghuni.

B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuannya untuk mengetahui kebutuhan belajar di Karimunjawa.











PEMBAHASAN
Taman Nasional Karimunjawa
Taman Nasional (UU No. 5 Tahun 1990)
  • kawasan pelestarian alam (kpa) yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi, yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
wisata alam dan rekreasi
Fungsi :
  • Sebagai kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan
  • Sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman jenis flora dan fauna
  • Sebagai kawasan pemanfaatan secara lestari potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
ZONASI TN KARIMUNJAWA
Berdasarkan Kep. Dirjen PHKA No.79/IV/Set-3/2005 tanggal 30 Juni 2005, Taman Nasional Karimunjawa dibagi menjadi 6 zona :
  • Zona Inti
  • Zona Perlindungan
  • Zona Pemanfaatan Pariwisata
  • Zona Pemukiman
  • Zona Rehabilitasi
  • Zona Budidaya
  • Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional

1.HUTAN HUJAN TROPIS DATARAN RENDAH
Flora : 124 spesies dan 5 genus diantaranya : Sentul, Ande-ande, Berasan, Gondorio dll (LIPI, 2003) Fauna : Mamalia darat (rusa jawa, monyet ekor panjang, landak, kelelawar), 16 jenis reptilia dan 2 jenis amphibia, 23 jenis dari 8 famili kupu-kupu 




2.HUTAN MANGROVE
Hutan Mangrove tersebar hampir diseluruh pulau di Kep. Karimunjawa, dengan lusan yang berbeda, luas hutan yang ada di kawasan taman nasional (P. Kemujan dan Karimunjawa). Jenis mangrove yang ada di Karimunjawa sebagian besar termasuk kelas mangrove sejati sebanyak 39 spesies dari 25 famili. (BTNKJ, 2002) 


3.TERUMBU KARANG
Luas Terumbu Karang ±7.487,55 Ha. 62 genera dari 15 famili karang keras berkapur(scleractinian) dan 3 genera non-scleractinian (Millepora, Heliopora dan Tubipora). Rata-rata persentase penutupan karang keras di Kep. Karimunjawa sebesar 40%. Total spesies ikan karang yang ditemukan di seluruh perairan Karimunjawa adalah 342 species.
 
4. EKOSISTEM PADANG LAMUN
Sulistyo (1999): 9 spesies lamun di Darmaga Baru, Pancuran dan Legon Lele
Sugiarianto (2000): 8 spesies lamun di Pancuran, Legon Lele dan Ujung Gelam
WCS (2003): 6 spesies di Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Alang-Alang dan Legon Nipah 

5. EKOSITEM HUTAN PANTAI
Vegetasi pantai dicirikan oleh adanya Ketapang, Cemara laut, Kelapa, Jati pasir, Setigi dan Waru laut 
 
Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
Lokasi/Pulau
TK/RA
Paud Nonformal
0-2 Th
2-4 Th
4-6 Th
1
Karimunjawa
60
-
40
-
2
Kemujan
25
-
20
20
3
Parang
25
-
-
-
4
Nyamuk
25
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
135
0
60
20
No
Lokasi/Pulau
Kelompok Usia/Tahun
Keterangan
0-2
2-4
4-6
Jumlah
1
Karimunjawa
95
84
56
235
  • Anak usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
  • Kampung Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
2
Kemujan
76
66
45
187
3
Parang
48
42
28
118
4
Nyamuk
29
26
17
72
5
Genting
19
17
11
47
Jumlah
267
235
157
659
Data Anak Usia Dini di Karimunjawa
Banyaknya Peserta Didik PAUD Formal dan Nonformal
No
Lokasi/Pulau
TK/RA
Paud Nonformal
0-2 Th
2-4 Th
4-6 Th
1
Karimunjawa
56
-
42
-
2
Kemujan+Lg. Lele
25
-
20
20
3
Parang
28
-
-
-
4
Nyamuk
17
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
168
0
62
20










Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
Kelompok AUD
Jumlah AUD
Jumlah DT
Prosen-tase
1.
0-2 Tahun
267
0
0
2.
2-4 Tahun
235
60
25,53 %
3.
4-6 Tahun
157
105
66, 88 %





Banyaknya Pendidik PAUD dan Kualifikasi Ijazah 2011
No
Status Pendidik
Jumlah Orang
Ijazah Terakhir
Sertifikat
S1
DII
SMA

1.
Guru
2
1
1
-
-
2.
Guru Pendamping
2
-
1
1
-
3.
Pengasuh
2
-
-
2
-
4.
Calon Pendidik
-
-
-
-
-
Jumlah
6
1
2
3
-

PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN
  • Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
  • Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
  • Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
  • Kurang memahami karakteristik anak.
  • Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
  • Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan nonformal
  • Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
  • Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
  • Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
  • Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
  • PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
  • Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
  • Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
KOMUNIKASI
Komunikasi yang dapat digunakan disana yaitu: TELKOM, RELAY PEMANCAR TELKOMSEL, RELAY PEMANCAR INDOSAT, RELAY PEMANCAR PRO XL, KANTOR POS, WIFI
FASILITAS OLAHRAGA
Fasilitas olahraga yang ada disana yaitu: LAPANGAN TENIS, LAPANGAN BADMINTON, TENIS MEJA, LAPANGAN SEPAKBOLA, LAPANGAN VOLY


PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran disana sangat kurang memadai, dan disana juga masih banyak membutuhkan guru, karena pada riwayat pekerjaan mereka tahun 1994 – 1996 Guru SDN 1 Parang, tahun 1996 – 2009 Guru SDN 1 Karimunjawa, tahun 2004 – 2007 Merangkap mengajar di SMKN 1 Karimunjawa, tahun 2009 – 2013 Penilik PNF. Peran di masyarakat yaitu Wakil Ketua Fossimka, BPUPK di PNPM MPd, Ketua PGRI Kecamatan. Permasalahan dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran yaitu: kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar, semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi, kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran, kurang memahami karakteristik anak, kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar, banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.



B. Saran
Sebaiknya dalam meningkatkan kebutuhan belajar di Karimunjawa, adanya sukarelawan pergi kesana untuk membantu dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar