LAPORAN
ASESSMEN KABUTUHAN BELAJAR
PENDIDIKAN
NON FORMAL DAN INFORMAL SERTA KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT
KARIMUNJAWA
Oleh
:
Tatag
Pratama Aji
(
1201412035 )
Pendidika
Luar Sekolah
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
2013
Pendidikan
merupakan aspek yang harus di miliki oleh setiap individu untuk
memenuhi tuntujtan hidupnya. Pendidikan hendaknya harus yang bermutu
yang bisa berdampak bagi kehidupan individu. Setiap individu pasti
memiliki kebutuhan belajar masing-masing dan berbeda antar individu.
Di setipa daerah era sekarang ini sudah terpenuhi aspek
pendidikannya, walaupun tidak semua daerah di Indonesia dapat
menikmati pendidikan yang layak. Seperti halnya belum terpenuhinya
secara penuh pendidikan di Pula Karimunjawa, jepara, Jawa Tengah.
Pendidikan di pulai tersebut masih terbilang memprihatinkan, karena
pulau ini jauh dari keramaian kota, dan belum banyak orang yang tahu
akan keindahan Pulau tersebut. Pulau Karimunjawa terkenal dengan
wisata airnya. Sudah banyak penduduk yang tinggal di sana, dan di
sana sudah menjadi kecamatan di Jepara, tetapi warganya masih belum
bisa menikmati pendidikan yang layak.
Rumusan
Masalah
1. Berapa
banyak jumlah sekolah formal di Pulau Karimunjawa?
2. Berapa
jumlah guru yang ada di pulau Karimunjawa?
3. Apa saja
pendidikan yang harus ada di pulau karimunjawa?
B. Pembahasan
Pulau
Karimunjawa sekarang sudah mulai berkembang, di sana sudah terdapat
rumah-rumah mewah, penginapan untuk wisatawan, hotel, bank, warnet,
alun-alun, dan sekolah. Hanya saja di sana perkembangannya tidak
cepat. Alun-alun di sana hanya kecil dan di tengahnya ada lapangan
sepak bola. Jumlah sekolah di Karimunjawa terbilang kurang untuk
kebutuhan oendiidkan di sana.
Di
Karimunjawa terdapat PAUD yang tersebar di berbagai pulau, PAUD yang
ada di Karimunjawa tidak terlepas dari masalah-masalah yang
menghambat berkembangnya PAUD di sana hanya berjumlah 4 PAUD, dan 5
TK, yang tersebar di seluruh kecamatan Karimunjawa. Permasalahan di
PAUD dan TK ini terletak di jumlah SDM pengajar yang sangat kurang
ideal untuk suatu kawasan kecamatan. Padahal di Kecamatan Karimunjawa
setidaknya terdapat 659
jumlah anak usia dini dengan berbagai jenis usia. Rata-rata yang
mendapar layanan pendidikan adalah anak usia 2-6 tahun.
Di kawasan
Karimunjawa juga terdapat 14 Sekolah Dasar, 2 SMP, 1 SMK, dan 1 MA,
yang tersebar di berbagai kawasan di Karimunjawa, permasalahan di
sekolah formal ini juga sama dengan permasalahan pada PAUD, kurangnya
ternaga pengajar yang memiliki standar kompetensi sebagai seorang
guru. Di Kecamatan Karimunjawa hanya ada 1 orang guru yang memiliki
title sarjana/S1, dan 2 yang bertitle D III. Hanya terdapat 6 Jumlah
tenaga pengaajar yang ada di Karimunjawa, terbagi atas 2 guru, 2 guru
pendaping, dan 2 pengasuh. Rata-rata para tengaga pengajar ini
merangkap jabatan. Ini memang sangat memprihatinkan, karena para
tenaga pengajar ini tidak fokus pada pekerjaan pokok mereka yaitu.
Pendidikan
yang harus ada di kawasan karimunjawa tidak hanya pendidikan sekolah
atau formal, tetapi pendidikan non formaol juga harus di lakukan para
tutor di Karimunjawa. Masyarakat Karimunjawa sangat sulit dalam
mengembangkan SDM, padahal kawasan wisata ini sangat baik untuk
pariwisata. Setiap hari ada pengunjung yang datang untuk berlibur di
sana, tetapi masyarakat Karimunjawa belum bisa membuat cindera mata
sendiri, mereka belanja cindera mata dari Jepara kemudian di jual di
Karimunjawa dengan harga yang agak sedikit mahal. Masyarakat
Karimunjawa lebih sering melaut ketimbang belajar membuat cindera
mata karena tidak adanya tutor atau fasilitator yang datang ke
Karimunjawa.
Pendidikan
non formal sangat di butuhkan masyarakat Karimunjawa, seperti
pelatihan membuat cindera mata khas Karimunjawa, mengolah makanan
dari ikan, dan sebagainya.
C. Penutup
1. Kesimpulan
Kualitas pendidikan di Karimunjawa sangatlah kurang, karena jumlah
SDM yang tidak memadai untuk suatu kawasan kecamatan di Jawa Tengah.
Jumlah guru yang ada di Karimunjawa harusnya di tambah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di karimunjawa. Karimunjawa
merupakan daerah terpencil yang harus di kembangkan oleh pemerintah
daerah, karena kawasan ini memiliki potensi alam yang sagat indah,
dan harus di imbangi dengan sumberdaya yang memadai.
lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar