LAPORAN
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELEJAR
DI
PULAU KARIMUNJAWA
Disusun
untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah
Asesmen
Kebutuhan Belajar
Dosen
Pengampu :
Prof.
Joko Sutarto, M.Pd
Hendra
Dedi K, S.Pd
Oleh
:
Yudi
Siswanto 1201412024
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
- LatarBelakang
Manusia
adalah mahluk sosial yang tidak pernah lepas dari kegiatan yang
menunjang hidupnya dan juga berinteraksi dengan sesamanya sebagai
bagiaan dari mahlik social. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari
kegiatan belajar, karena dengan belajar manusia dapat berkembang dan
tumbuh menjadi sosok yang istimewa daria pada manusia lainya.
Manusaia juga di takdirkan lahir ke dunia dalam keadaan bodoh dan
tidak tahu apa – apa tentang hidup.
Hidup
merupakan rentetan panjang dari manusia dan dalam hidupnya itu pasti
ada banyak hal yang belum mereka ketahui dan memerlukan suatu proses
supaya menjadi tahu yaitu proses belajar dengan kata lain belajar itu
adalah kewajiban bagi manusia dari ia lahir hingga pada saatnya nanti
akhir hayat.
Kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan.
Berhasil tidaknya proses pendidikan banyak bergantung pada proses
belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Oleh karena
itu, kegiatan belajar haruslah mendapat perhatian lebih dan
diupayakan semaksimal mungkin agar tujuan dari proses pendidikan
dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Kegiatan belajar
siswa dalam melaksanakan proses pendidikan memerlukan peran guru
dalam pembelajaran di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan. Hal
ini tentu akan beerbeda bila kita meninjau pada suatu tempat yang
jauh dari jangkauan seperti di Karimunjawa. Banyak hal yang masih
perlu dibenahi dalam bidang pendidikan di sana. Seperti sumber
belajar, kesadaran dari masyarakat dan juga masih banyak lagi.
Perkembangan pendidikan yang diharapkan seolah masih terhambat oleh
banyak masalah-masalah social. Berdasarkan hal diatas maka laporan
ini bertujuan untuk menjadikan bahan referensi untuk perkembangan
selanjutnya bidang pendidikan di pulau karimunjawa tersebut.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan
identifikasi yang saya lakukan, dapat dirumuskan beberapa masalah
diantaranya :
- Bagimanakah perkembangan pendidikan dikarimunjawa untuk saat ini?
- Apakah kebutuhan dan sumber belajar yang ada di karimun jawa yang belum terpenuhi untuk saat ini?
- Usaha apa yang mereka, baik pemerintah atau masyarakat setempat lakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam jangka dekat?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Profil Pulau Karimunjawa
- Secara Goegrafis
Karimunjawa
adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara,
Privinsi Jawa Tenggah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan
perairan ±110.000 hektare, kecamatan
karimunjawa terdiri dari 4 desa diantaranya desa karimunjawa, desa
kemujan, desa parang, serta desa nyamuk. karimunjawa mempunyai jumlah
masyarakat sejumlah 8. 732 jiwa dengan jumlah kepala keluarga
sejumlah 2. 547 kk ( bps jepara, 2010 ).
Komposisi
jumlah masyarakat
karimunjawa terbanyak ada di desa karimunjawa. kian lebih 50%
masyarakat
karimunjawa
mempunyai mata pencaharian sebagai petani serta nelayan. type suku
asal yang menempati karimunjawa datang dari sebagian suku di
indonesia diantaranya jawa, madura, bugis, mandar, bajo, buton,
batak, makassar, muna, serta luwu. mayoritas masyarakat karimunjawa
datang dari suku jawa, tetapi beberapa besar suku sudah berbaur serta
berhubungan dengan etnis lain
(Sumber
: Kudhori, penilik PNF di Karimunjawa).
- Transportasi
Transportasi
paling umum digunakan untuk ke Karimunjawa
adalah kapal dari Semarang
dan Jepara.
Dari Pelabuhan
Tanjung Emas,
Semarang,
kapal Kartini I (kapal cepat) berangkat setiap Sabtu pukul 9 pagi ke
Karimunjawa
dan kembali dari Karimunjawa
setiap Minggu siang, lama penyebrangan 2-3 jam.
Dari
Pelabuhan Pantai
Kartini,Jepara
terdapat Kapal Muria yang berangkat setiap dua hari sekali,lama
penyebrangan kapal ekonomi ini +/- 6 jam pelayaran. perlu
diperhatikan untuk jadwal kapal dari pelabuhan Jepara biasanya
berangkat hari selasa,kamis,sabtu jam 9 pagi dan dari karimunjawa
menuju jepara rabu,jumat,minggu jam 8 pagi. jadwal ini bisa berubah
sesuai dengan cuaca atau ombak di laut jawa. seandainya terjadi
gelombang
tinggi maka pihak perhubungan di pelabuhan tidak akan memberikan izin
pelayaran, dan jadwal keberangkatan kapal akan berubah mengikuti
perubahan cuaca. Pelabuhan jepara juga bisa membawa Mobil dan motor
untuk diseberangkan ke Karimunjawa.
Jalur
udara dapat ditempuh dari Bandara
Ahmad Yani,
Semarang
menuju Bandar
Udara Dewa Daru
di Pulau Kemujan dengan pesawat sewa jenis CASA 212 yang disediakan
oleh PT. Wisata Laut Nusa Permai (Kura-Kura
Resort).
Waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
(Sumber
: Kudhori, penilik PNF di Karimunjawa).
- Segi Pendidikan
Penduduk
menurut pendidikan :
-
Belum sekolah :
512
-
Tidak tamat SD :
5.378
-
Tamat SD :
3.266
-
Tamat SLP :
612
-
Tamat SLA :
499
-
Perguruan Tinggi :
116
Pendidikan
Formal yang ada di Karimunjawa :
- SD Negeri 1 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 2 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 3 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 4 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 5 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 6 Karimunjawa, di Karimunjawa
- SD Negeri 1 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 2 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 3 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 4 Kemojan, di Karimunjawa
- SD Negeri 1 & 2 Parang, di Karimunjawa
- SMP Negeri 2 Karimunjawa, di Karimunjawa
- MTS NU Safinatul Huda 2 Karimunjawa , di Karimunjawa
- MA NU Safinatul Huda Karimunjawa, di Karimunjawa
- SMK Negeri 1 Karimunjawa, di Karimunjawa
Pendidikan
Non formal yang ada di Karimunjawa :
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- Program Pemberdayaan Masyarakat (berjumlah 10 Program)
(Sumber
: Kudhori, penilik PNF di Karimunjawa).
- Segi Ekonomi
Penduduk
menurut mata pencaharian
:
-petani
: 3763
-nelayan
: 5658
-pedagang
: 225
-pengrajin
: 45
-buruh
: 302
-pns
: 204
-tni/polri
: 7
-pensiunan
: 20
(Sumber
: Kudhori, penilik PNF di Karimunjawa).
- Dinas Instasi yang ada Di Karimunjawa
- UPTD (PUSKESMAS,DIKPORA,SMP,LUTKAN )
- PEL PERIKANAN PANTAI
- PEL SYAHBANDAR
- DISHUB
- BTN
- DINAS NIVEAU
- DINAS PARIWISATA
(Sumber
: Kudhori, penilik PNF di Karimunjawa).
- Kebutuhan dan Sumber Belajar yang belum terpanuhi di Karimunjawa dan Upaya Pemenuhannya dalam jangka dekat
Berdasarka
wawancara yang saya lakukan terhadap seorang warga di karimunjawa,
saya
dapat mengetahui
bahwa banyak
kebutuhan dan
sumber belajar yang kurang. Salah
satunya adalah
listrik. Dikarimun
listrik hanya menyala saat jam enam sore sampai enam pagi. Jadi untuk
media informasi yang seharusnya bisa menjadi
kebutuhan pokok dan
sumber belajar menjadi berkurang. Selain itu belum banyak terdapat
media-media yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar disana.
Kebanyakan mereka hanya mendapat suatu informasi atau berita dari
orang-orang yang habis dari daratan jepara dan sekitarnya. Itulah
sebabnya disana informasi sangat susah masuk.
Kurangnya jumlah dan
kualitas guru serta tidak meratanya sarana pendidikan. Sejak
digulirkannya Sertifikasi guru dalam jabatan, maka dampak yang
terjadi adalah meningkatnya usulan mutasi dari Karimunjawa ke daratan
Jepara. Salah satu alasan yang dipakai adalah agar mereka memperoleh
kesempatan belajar ke jenjang S1 sebagai langkah persiapan mengajukan
sertifikasi. Karena dengan cara inilah para guru mendapatkan
pengakuan profesi dan meningkat kesejahteraannya. Di sisi lain tentu
saja memicu para guru mengikuti kegiatan pelatihan, penataran,
seminar, workshop, dan kegiatan-kegiatan serupa di daratan. Meskipun
sampai sekarang belum tampak nyata, tapi jika hal ini benar-benar
terjadi maka layak menimbulkan suatu kekhawatiran tersendiri. Karena
efeknya banyak guru yang meninggalkan kelas untuk alasan tersebut.
Jika hal ini tidak segera di imbangi dengan kebijakan yang cermat
maka dapat dipastikan akan berpengaruh terhadap kualitas hasil
belajar siswa.
Hal diatas tentu
tidak dapat disalahkan karena mutasi adalah hak dari seorang guru.
Yang jadi pemikiran kita saat ini adalah, bagaimana kita bisa
memenuhi sumber belajar dikarimunjawa bila keadaan seperti itu?
Memang guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Masih banyak sumber
belajar yang bisa ditemui disekitar kita. Tapi tentu saja itu semua
tidak akan berarti tanpa adanya seorang pendamping yang siap
membimbing.
Kendala lain yang terdapat disana adalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan. Serta sebagian besar dari masyarakat disana kurang tertarik untuk belajar, karena tanpa belajar pun mereka merasa sudah mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan warisan pekerjaan sebagai nelayan dan bertani.
Untuk
pendidikan non formal yang ada dikarimunjawa hanya ada PAUD dan
Program Pemberdayaan Masyarakat, sedangkan di karimun sendiri masih
banyak orang yang berpendidikan rendah seperti hanya tamat SD bahkan
banyak juga yang tidak mengenyanm bangku pendidikan sama sekali.
Tentunya ini perlu adanya penyetaraan pendidikan yang harus
dilaksanakan disana sebagai penunjang pengetahuan warga masyarakat
karimun dan peningkatan sumberdaya manusia. Program PAUD di Karimun
juga masih ada kendala di antaranya :
- Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
- Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
- Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
- PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
- Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
- Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
Untuk
Program Pemberdayaan Masyarakat seperti, Pelatihan Gait Profesional,
Pelatihan Perbengkelan Mesin Kapal dan yang lainpun juga masih banyak
kendala, hampir semua program hanya berjalan awal saja tanpa ada
kelanjutan hingga akhir program dan tentunya juga masih banyak
dibutuhkan Program Pemberdayaan yang sekirannya sangat menunjang
masyarakat sekitar.
Untuk
jangka dekat ini pemerintahan dan instansi di karimunjawa
mengusahakan diantaranya :
- Mencanangkan untuk tahun 2014 listrik hidup terus menerus
- Memberantas buta aksara dengan mengadakan pendidikan penyetaraan walau dengan pendidik yang minim pengetahuan
- Melanjutkan Program Pemberdayaan Masyarakat dengan baik.
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari laporan adalah, bahwa Sumber Daya Alam di Karimunjawa yang
sangat baik tentunya harus terdapat Sumber Daya Manusia yang baik
pula. Tentunya dengan usaha pemenuhan kebutuhan dan memperbanyak
sumber belajar yang belum ada. pemenuhan kebutuhan di Karimunjawa
baik pendidikan dan sarana prasaranna masih dalam proses pengembangan
yang tentunya memerlukan adanya dukungan dari berbagai pihak. Baik
pemerintah maupun masyarakat sendiri. Jadi, perlu adanya pendampingan
atau menyadarkan pemikiran masyarakat karimunjawa akan pentingnya
pendidikan untuk masa berkelanjutan.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar