Jumat, 28 Juni 2013

laporan dhabith Sabrina Y.P 1201412016

ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR DI KARIMUN JAWA
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Asesmen Kebutuhan Belajar

Disusun Oleh :
Dhabith Shabrina Y.P (1201412016)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Joko Sutarto M. Pd
Hendra Dedi S.Pd


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

i
KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas Asesmen Kebutuhan Belajar ini .
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Joko Sutarto, M. Pd selaku dosen mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
2. Bapak Hendra Dedi K, S. Pd selaku asisten dosen dan pembimbing mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
3. Teman teman yang sudah membantu dan mau bekerja sama.
Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas akhir Asesmen Kebutuhan Belajar. Semoga laporan tugas ini bisa bermanfaat bagi penulis dan para pembaca .



Semarang, Juni 2013


Penulis








ii
DAFTAR ISI



HALAMAN JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.3. Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1

BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .8
3.2. Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .8

LAMPIRAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 9






iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan Luar Sekolah adalah salah satu prodi yang menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan menghasilkan tenaga kependidikan profesional yang memiliki kemampuan mengelola institusi, program dan pembelajaran PLS, memberdayakan masyarakat dan memberikan layanan pendidikan inovatif kepada masyarakat berbasis penelitian dan pengembangan. Dengan itu perlu adanya perlu diadakannya penerjunan langsung mahasiswa PLS ke masyarakat untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa yang di butuhkan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan global .
Oleh karena itu Hari Senin, 17 Juni 2013 sampai hari Kamis, 20 Juni 2013 mahasiswa PLS semester 2, 4, 6 melakukan kegiatan ilmiah di Karimunjawa. Mahasiswa melakukan KKL (Kuliah Kerja Nyata) di Karimunjawa selama 4 hari 3 malam. Memilih Karimunjawa dikarenakan selain dekat, masih dalam satu provinsi tetapi merupakan pulau yang terpencil dan disebut juga pulau pasinaon, terlebih untuk mahasiswa. Dengan adanya KKL ini, mahasiswa PLS tidak hanya memperoleh pengetahuan secara teoritis tetapi juga belajar mengidentifikasi praktik penerapannya dalam aktivitas langsung di masyarakat.

1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan jabaran latar belakang, maka rumusan masalah dari laporan ini adalah:
    1. Bagaimana profil, fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Karimunjawa ?
    2. Apa saja permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa ?
    3. Program perencanaan apa yang dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa ?

1.3. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan laporan adalah sebagai berikut :
  1. Menambah wawasan pengetahuan pembaca mengenai Karimunjawa
2. Melengkapi tugas untuk nilai akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil, fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Karimunjawa
A. Profil karimunjawa
  • Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari 4 desa yaitu desa karimunjawa, kemojan, parang dan nyamuk.
Letak Geografis dan Luas Wilayah karimunjawa :
  1. 5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57” - 110°31΄15” BT
  2. Berjarak 45 mil laut / 83 km dari Jepara
  3. Berjarak 60 mil laut / 110 km dari Semarang
  4. Wilayah Karimunjawa meliputi:
    • 7.120 Ha daratan
    • 110.117 Ha perairan
    • Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil
    • 5 Pulau yang berpenghuni
  • Penduduk
-Jumlah Penduduk : 10.210 jiwa
Laki-laki : 5.491 jiwa
Perempuan : 4.719 jiwa
-Meliputi 15 RW dan 54 RT
-Suku/ Etnis di Kecamatan Karimunjawa : Madur, bajo, Bugis, Buton, Mandar, Luwu.
-Penduduk menurut mata pencaharian:
petani : 3763
pedagang : 225
buruh : 302
tni/polri : 7
nelayan : 5658
pengrajin : 45
pns : 204
pensiunan : 20

-Penduduk dan tradisinya membuat kepulauan Karimunjawa memiliki daya tarik wisata budaya dan ziarah. Berbagai atraksi budaya terdapat di kawasan ini, seperti reog (kuda lumping), pencak silat, rebana, dan gamelan Jawa. Ada juga atraksi-atraksi yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat setempat, misalnya pelepasan penyu, upacara pelepasan perahu, dan khoul sunan Nyamplungan (peringatan satu Suro). Legenda Nyamplungan membuat kawasan ini menarik untuk dikunjungi oleh para peziarah yang ingin mendatangi makam sunan Nyamplungan dan peninggalan-peninggalannya.

2
-Kesenian tradisional pencak silat diiringi oleh alat musik gamelan. Kesenian ini hampir dapat ditemui di seluruh desa di Karimunjawa. Beberapa acara adat tradisional masih dijalankan oleh beberapa suku di Karimunjawa diantaranya adalah perkawinan suku bugis dan upacara peluncuran perahu. Acara adat upacara peluncuran perahu merupakan acara syukuran yang menandai selesainya pembuatan perahu dengan cara mendorong perahu ke laut sampai perahu berhenti dengan sendirinya.


B. Fasilitas Karimunjawa

  • Potensi Wisata
  1. Menyelam/ Diving
Kegiatan ini dapat dilakukan di sebelah utara dan barat pulau Karimunjawa, sebelah timur pulau Menjangan Besar, sekitar pulau Menjangan Kecil, sebelah selatan dan barat pulau Geleang, sebelah barat pulau Bengkoang, sebelah barat pulau parang, sebelah timur pulau Kembar, sekitar pulau Katang, sebelah utara dan timur pulau Krakal Kecil, dan sebelah barat pulau Kumbang.
  1. Snorkling
Aktifitas ini dapat dilakukan di pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil, sebelah barat pulau Bengkoang, sekitar pulau Kembar, sebelah utara dan timur pulau Krakal Kecil.
  1. Memancing
Memancing dapat dilakukan di sekitar pulau Menjangan Besar dan Kecil, pulau Menyawakan, pulau Tengah, pulau Kemujan, pulau Parang, sekitar pulau Kembar, dan sebelah barat pulau Bengkoang.
  1. Berenang
Lokasi yang dapat dipakai untuk melakukan aktifitas ini antara lain di sebelah timur dan selatan pulau Karimunjawa, bagian selatan dan barat pulau Menjangan Kecil, bagian barat pulau Tengah, sekitar pulau Parang, pulau Kembar, dan pulau Kumbang.
  1. Berjemur
Hampir seluruh pantai di kepulauan Karimunjawa berpasir putih dengan garis pantai yang cukup panjang. Kondisi ini menyebabkan kawasan pantai menjadi kawasan yang cocok untuk melakukan kegiatan berjemur (mandi matahari), bermain pasir, dan menyaksikan keindahan pemandangan matahari terbenam atau terbit.
  1. Menjelajah laut
Bagi yang tidak dapat berenang dan menyelam, tersedia kapal yang dilengkapi dengan kaca pada bagian bawahnya (glass bottom boat) untuk menyaksikan keindahan bawah laut Karimunjawa.


3
  1. Cinderamata
Berbagai macam barang kerajinan yang sebagian besar terbuat dari kayu-kayu langka, seperti kayu Setigi, kayu Dewadaru, dan kayu Kalimasada merupakan keunikan tersendiri dari kepualauan Karimunjawa. Hasil-hasil kerajinan yang lain berupa tongkat, keris, dan tasbih. Selain hasil kerajinan, terdapat cinderamata lainnya berupa hasil ooktry rumah tangga, seperti kaos, topi, ikan teri, ikan asin, jenang, makanan olahan dari rumput laut, dan minyak kelapa. Barang-barang kerajinan ini dapat dengan mudah diperoleh di ook-toko penjual barang-barang cinderamata yang berada di pusat kota Karimunjawa.


      1. Sarana Prasarana

  • Sarana Akomodasi
Karimunjawa tersedia beragam jenis penginapan yang cukup memadai, mulai dari jenis hpme stay, pondok apung, sampai hotel. Tarifnya cukup bervariasi, mulai dari Rp 75.000,- sampai Rp 5.500.00,-. Sarana akomodasi ini tersebar di pulau Karimunjawa, pulau Menjangan Besar, pulau Tengah dll.

  • Sarana Transportasi
  1. Bandara Udara 1 buah (Dewa Daru)
  2. Jalan Kabupaten
  3. Dermaga Penyebrangan
  4. Dermaga perintis 2 buah
  5. Dermaga rakyat 4 buah
  6. Transportasi laut : KMC Kartini I, KMP Muria dan Kapal carter.

  • Sarana Komunikasi
Kepulauan Karimunjawa telah dilengkapi jaringan telekomunikasi yang didukung oleh PT Telkom. Dengan adanya fasilitas ini, berkomunikasi lewat telepon baik nasional maupun internasional dapat dilakukan. Untuk jaringan telepon seluler, saat ini telah tersedia jaringan dari Telkomsel, dan sudah mulai masuk operator seluler lainnya.

  • Sarana Kesehatan
Kawasan Karimunjawa juga telah dilengkapi oleh banyak pos-pos kesehatan. Juga sudah terdapat beberapa puskesmas yang tersebar dibeberapa wilayah.

  • Sarana Pendidikan
Terdapat di 4 wilayah desa, yaitu karimunjawa, kemojan, parang dan nyamuk : 4 PAUD, 5 TK, 14 SD, 2 SMP, 1 SMK, 1 MA


4
2.2 Permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa
Secara demografis, masyarakat yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi hanya 2,5 %, SLTA 6,3 %, SLTP 8,11%, tamat SD sebanyak 62,16% dan tidak tamat SD sebanyak 1,3%. Mata pencaharian mereka umumnya nelayan dan petani. Secara swadaya, mereka membangun sekolah-sekolah yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan konvensional sekaligus pendidikan agama. Hal itu dibuktikan dengan munculnya sekolah-sekolah berbasis agama seperti Madrasah Diniyah (Madin), Roudlotul Atfal (RA)/Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Munculnya lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama, sedikit banyak membantu kebutuhan materi agama sekolah-sekolah dasar konfensional. Karena jumlah guru agama yang sangat minim, umumnya para kepala sekolah konfensional mewajibkan kepada murid-muridnya agar menimba ilmu agama di Madin. Melihat jumlah sarana pendidikan berbasis agama saat ini masih belum cukup untuk menampung seluruh anak di Karimunjawa. Sementara kekuatan perekonomian masyarakatnya masih belum kuat untuk menanggung secara swadaya.
Karena keterbatasan dana, warga Karimunjawa mewujudkan sekolah yang bangunan fisiknya pada umumnya bersifat ala kadarnya. Dari seluruh lembaga pendidikan berbasis agama yang ada di sana, hampir semua bangunannya terbuat dari bambu dan kayu. Tetapi sekarang bangunan, rumah warga maupun tempat-tempat pelayanan sudah mulai maju pembangunanan infrastruktur menggunakan bahan dari semen semua.
Penduduk menurut pendidikan :
- Belum sekolah : 512
- Tidak tamat SD : 5.378
- Tamat SD : 3.266
- Tamat SLP : 612
- Tamat SLA : 499
- Perguruan Tinggi : 116




5
Beberapa Masalah Dalam Meningkatkan Kualitas/ Mutu Pendidikan di Karimunjawa :
  1. Ijazah, mutu dan kompetensi guru yang ada belum memenuhi standar.
  2. Guru dan pemerintah yang bersangkutan kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran untuk pendidikan.
  3. Kurang pengetahuan dan memahami karakteristik peserta didik.
  4. Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
  5. Terdapat beberapa tempat lainnya yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
  6. Minimnya sosialisai pentingnya pendidikan dan daya tampung layanan pendidikan belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.






























6
    1. Program perencanaan apa yang dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa
Dalam kaitannya dengan pendidikan, dapat dilakukan untuk para pendidik, fasilitator/ tutor beberapa perencanaan sebagai berikut menurut apa yang ada pada kenyataan di lapangan masyarakat Karimunjawa menurut penulis :
  1. Diadakannya sosialisasi penyadaran betapa pentingnya pendidikan bagi masyarakat Karimunjawa.
  2. Diadakannya beberapa program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang dimana masyarakat dikelompokkan menjadi golongan sesuai umur dan pekerjaannya atau sesuai dengan keahlian apa yang dimiliki untuk digali dan diasah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
  3. Pemerintah khususnya pemerintah jawa tengah lebih memperhatikan masyarakatnya yang tinggal dipulau terpencil. Dengan dimudahkannya akses jaringan komunikasi, adanya pemasokan listrik rata serta setara dan perlunya mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi dan mutu pendidik.
  4. Membuat program yang meningkatkan pengembangan SDM, misal KBU (Kelompok Belajar Usaha), PKBM dan lain-lain.
Kepala Desa Karimunjawa beserta Pemdes mempunyai beberapa rencana jangka panjang (maksimal 3 tahun) dan jangka pendek (maksimal 1 tahun) untuk membangun Desa Karimunjawa, diantaranya:
  1. Membangun Alun-Alun dengan bentuk seperti Alun-Alun Jepara, memasang Tempat sampah organik dan non organik serta memasang lampu taman pada Alun-Alun.(jangka pendek)
  2. Mendirikan Pusat Kuliner dengan tenda seperti Pusat Kuliner Tenda di SCJ, tetapi hanya khusus menjual Masakan Khas Karimunjawa dan Masakan Khas Jepara. (jangka pendek)
  3. Mengirim proposal ke Bupati Jepara untuk membangun Stadion di Karimunjawa meskipun hanya mini stadion. Karena banyak talenta muda yang berbakat dalam sepakbola, apalagi di Karimunjawa Banyak Klub SSB dan ada kompetisi SSB. (jangka panjang)
  4. Mendirikan pusat oleh-oleh seperti Shopping Centre Jepara (SCJ) tetapi menggunakan namaShopping Centre Karimunjava (SCK). (jangka panjang)
  5. Mengirim proposal ke Bupati Jepara untuk membeli tanah atau rumah untuk basecame Tim Olahraga Karimunjawa ketika mengikuti kompetisi di Jepara daratan seperti Liga PSSI Pengcab Jepara, Porseni Jepara, dan Yazztea Jepara League.
(sumber : www.wikipedia.com)


7
BAB III
PENUTUP


3.1. KESIMPULAN
Di Karimun jawa saat saya (penulis) mengikuti KKL, menurut saya Karimunjawa sudah lebih baik dalam bidang pendidikan karena sekolah sudah berupa bangunan dari semen tetapi masih perlu adanya lagi peningkatan mutu, kualitas dan kompetensi para pendidik. Dalam bidang infrastruktur sarana dan prasarana juga sudah meningkat dilihat dari beberapa tempat layanan untuk masyarakat contohnya kantor kecamatan, puskesmas, kantor polisi, bank BRI dan masih banyak lagi yang bangunannya dari semen dan tertata rapi dan terlihat mulai terpelihara dan mulai lengkap.
Pulau Karimunjawa merupakan salah satu contoh pulau terpencil yang sedang berusaha membangunan dan mensejahterakan masyarakatnya juga mengejar ketinggalan dalam lingkup global. Dengan masalah-masalah yang ada salah satunya bidang pendidikan yang sangat rendah dan memprihatinkan maka perlu adanya suatu kebijakan pemerintah yang membantu dan meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan masyarakat Karimunjawa, khususnya dalam bidang pendidikan.

3.2. SARAN
Pemerintah, khususnya pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih memperhatikan dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat Karimunjawa, khususnya kebutuhan belajar mereka. Agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan berkualitas. Pemerintah lebih mempromosikan keindahan dan kekayaan alam, hayati yang dimiliki Karimunjawa dimata nasional dan dunia, tidak hanya Pulau Bali.




Lampiran







8


Tidak ada komentar:

Posting Komentar