ASESMEN
KEBUTUHAN BELAJAR DI KARIMUN JAWA
Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas Asesmen Kebutuhan Belajar
Disusun
Oleh :
Dhabith
Shabrina Y.P (1201412016)
Dosen
Pengampu :
Prof.
Dr. Joko Sutarto M. Pd
Hendra
Dedi S.Pd
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
i
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan tugas Asesmen
Kebutuhan Belajar ini .
Tak
lupa saya ucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Joko Sutarto, M. Pd selaku dosen mata kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar
2. Bapak Hendra Dedi
K, S. Pd selaku asisten dosen dan pembimbing mata kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar
3.
Teman teman yang sudah membantu dan mau bekerja sama.
Laporan
ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas akhir Asesmen
Kebutuhan Belajar. Semoga laporan tugas ini bisa bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca .
Semarang,
Juni 2013
Penulis
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA
PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
DAFTAR
ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.
Rumusan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.3.
Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
BAB
II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB
III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .8
3.2.
Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .8
LAMPIRAN.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . 9
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan
Luar Sekolah adalah salah satu prodi yang menyelenggarakan pendidikan
dengan tujuan menghasilkan tenaga kependidikan profesional yang
memiliki kemampuan mengelola institusi, program dan pembelajaran PLS,
memberdayakan masyarakat dan memberikan layanan pendidikan inovatif
kepada masyarakat berbasis penelitian dan pengembangan. Dengan itu
perlu adanya perlu diadakannya penerjunan langsung mahasiswa PLS ke
masyarakat untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan apa yang di butuhkan
masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan kehidupan
global .
Oleh
karena itu Hari Senin, 17 Juni 2013 sampai hari Kamis, 20 Juni 2013
mahasiswa PLS semester 2, 4, 6 melakukan kegiatan ilmiah di
Karimunjawa. Mahasiswa melakukan KKL (Kuliah Kerja Nyata) di
Karimunjawa selama 4 hari 3 malam. Memilih Karimunjawa dikarenakan
selain dekat, masih dalam satu provinsi tetapi merupakan pulau yang
terpencil dan disebut juga pulau pasinaon, terlebih untuk mahasiswa.
Dengan adanya KKL ini, mahasiswa PLS tidak hanya memperoleh
pengetahuan secara teoritis tetapi juga belajar mengidentifikasi
praktik penerapannya dalam aktivitas langsung di masyarakat.
1.2. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
jabaran latar belakang, maka rumusan masalah dari laporan ini adalah:
- Bagaimana profil, fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Karimunjawa ?
- Apa saja permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa ?
- Program perencanaan apa yang dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa ?
1.3. TUJUAN
PENULISAN
Tujuan
penulisan laporan adalah sebagai berikut :
- Menambah wawasan pengetahuan pembaca mengenai Karimunjawa
2.
Melengkapi tugas untuk nilai akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan
Belajar
1
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Profil, fasilitas dan sarana prasarana yang ada di Karimunjawa
A.
Profil karimunjawa
- Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari 4 desa yaitu desa karimunjawa, kemojan, parang dan nyamuk.
Letak
Geografis dan Luas Wilayah karimunjawa :
- 5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57” - 110°31΄15” BT
- Berjarak 45 mil laut / 83 km dari Jepara
- Berjarak 60 mil laut / 110 km dari Semarang
- Wilayah Karimunjawa meliputi:
- 7.120 Ha daratan
- 110.117 Ha perairan
- Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil
- 5 Pulau yang berpenghuni
- Penduduk
-Jumlah
Penduduk : 10.210 jiwa
Laki-laki :
5.491 jiwa
Perempuan : 4.719
jiwa
-Meliputi
15 RW dan 54 RT
-Suku/
Etnis di Kecamatan Karimunjawa : Madur, bajo, Bugis, Buton, Mandar,
Luwu.
-Penduduk
menurut mata pencaharian:
petani
: 3763
|
pedagang
: 225
|
buruh
: 302
|
tni/polri
: 7
|
nelayan
: 5658
|
pengrajin
: 45
|
pns
: 204
|
pensiunan
: 20
|
-Penduduk dan
tradisinya membuat kepulauan Karimunjawa memiliki daya tarik wisata
budaya dan ziarah. Berbagai atraksi budaya terdapat di kawasan ini,
seperti reog (kuda lumping), pencak silat, rebana, dan gamelan Jawa.
Ada juga atraksi-atraksi yang dilakukan secara rutin oleh masyarakat
setempat, misalnya pelepasan penyu, upacara pelepasan perahu, dan
khoul sunan Nyamplungan (peringatan satu Suro). Legenda Nyamplungan
membuat kawasan ini menarik untuk dikunjungi oleh para peziarah yang
ingin mendatangi makam sunan Nyamplungan dan
peninggalan-peninggalannya.
2
-Kesenian
tradisional pencak silat diiringi oleh alat musik gamelan. Kesenian
ini hampir dapat ditemui di seluruh desa di Karimunjawa. Beberapa
acara adat tradisional masih dijalankan oleh beberapa suku di
Karimunjawa diantaranya adalah perkawinan suku bugis dan upacara
peluncuran perahu. Acara adat upacara peluncuran perahu merupakan
acara syukuran yang menandai selesainya pembuatan perahu dengan cara
mendorong perahu ke laut sampai perahu berhenti dengan sendirinya.
B.
Fasilitas Karimunjawa
- Potensi Wisata
- Menyelam/ Diving
Kegiatan ini dapat
dilakukan di sebelah utara dan barat pulau Karimunjawa, sebelah timur
pulau Menjangan Besar, sekitar pulau Menjangan Kecil, sebelah selatan
dan barat pulau Geleang, sebelah barat pulau Bengkoang, sebelah barat
pulau parang, sebelah timur pulau Kembar, sekitar pulau Katang,
sebelah utara dan timur pulau Krakal Kecil, dan sebelah barat pulau
Kumbang.
- Snorkling
Aktifitas ini dapat
dilakukan di pulau Menjangan Besar dan Menjangan Kecil, sebelah barat
pulau Bengkoang, sekitar pulau Kembar, sebelah utara dan timur pulau
Krakal Kecil.
- Memancing
Memancing dapat
dilakukan di sekitar pulau Menjangan Besar dan Kecil, pulau
Menyawakan, pulau Tengah, pulau Kemujan, pulau Parang, sekitar pulau
Kembar, dan sebelah barat pulau Bengkoang.
- Berenang
Lokasi yang dapat
dipakai untuk melakukan aktifitas ini antara lain di sebelah timur
dan selatan pulau Karimunjawa, bagian selatan dan barat pulau
Menjangan Kecil, bagian barat pulau Tengah, sekitar pulau Parang,
pulau Kembar, dan pulau Kumbang.
- Berjemur
Hampir seluruh
pantai di kepulauan Karimunjawa berpasir putih dengan garis pantai
yang cukup panjang. Kondisi ini menyebabkan kawasan pantai menjadi
kawasan yang cocok untuk melakukan kegiatan berjemur (mandi
matahari), bermain pasir, dan menyaksikan keindahan pemandangan
matahari terbenam atau terbit.
- Menjelajah laut
Bagi yang tidak
dapat berenang dan menyelam, tersedia kapal yang dilengkapi dengan
kaca pada bagian bawahnya (glass bottom boat) untuk menyaksikan
keindahan bawah laut Karimunjawa.
3
- Cinderamata
Berbagai macam
barang kerajinan yang sebagian besar terbuat dari kayu-kayu langka,
seperti kayu Setigi, kayu Dewadaru, dan kayu Kalimasada merupakan
keunikan tersendiri dari kepualauan Karimunjawa. Hasil-hasil
kerajinan yang lain berupa tongkat, keris, dan tasbih. Selain hasil
kerajinan, terdapat cinderamata lainnya berupa hasil ooktry rumah
tangga, seperti kaos, topi, ikan teri, ikan asin, jenang, makanan
olahan dari rumput laut, dan minyak kelapa. Barang-barang kerajinan
ini dapat dengan mudah diperoleh di ook-toko penjual barang-barang
cinderamata yang berada di pusat kota Karimunjawa.
- Sarana Prasarana
- Sarana Akomodasi
Karimunjawa
tersedia beragam jenis penginapan yang cukup memadai, mulai dari
jenis hpme stay, pondok apung, sampai hotel. Tarifnya cukup
bervariasi, mulai dari Rp 75.000,- sampai Rp 5.500.00,-. Sarana
akomodasi ini tersebar di pulau Karimunjawa, pulau Menjangan Besar,
pulau Tengah dll.
- Sarana Transportasi
- Bandara Udara 1 buah (Dewa Daru)
- Jalan Kabupaten
- Dermaga Penyebrangan
- Dermaga perintis 2 buah
- Dermaga rakyat 4 buah
- Transportasi laut : KMC Kartini I, KMP Muria dan Kapal carter.
- Sarana Komunikasi
Kepulauan
Karimunjawa telah dilengkapi jaringan telekomunikasi yang didukung
oleh PT Telkom. Dengan adanya fasilitas ini, berkomunikasi lewat
telepon baik nasional maupun internasional dapat dilakukan. Untuk
jaringan telepon seluler, saat ini telah tersedia jaringan dari
Telkomsel, dan sudah mulai masuk operator seluler lainnya.
- Sarana Kesehatan
Kawasan
Karimunjawa juga telah dilengkapi oleh banyak pos-pos kesehatan. Juga
sudah terdapat beberapa puskesmas yang tersebar dibeberapa wilayah.
- Sarana Pendidikan
Terdapat
di 4 wilayah desa, yaitu karimunjawa, kemojan, parang dan nyamuk : 4
PAUD, 5 TK, 14 SD, 2 SMP, 1 SMK, 1 MA
4
2.2
Permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan belajar
masyarakat Karimunjawa
Secara
demografis, masyarakat yang mengenyam pendidikan perguruan tinggi
hanya 2,5 %, SLTA 6,3 %, SLTP 8,11%, tamat SD sebanyak 62,16% dan
tidak tamat SD sebanyak 1,3%. Mata pencaharian mereka umumnya nelayan
dan petani. Secara swadaya, mereka membangun sekolah-sekolah yang
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pendidikan konvensional sekaligus
pendidikan agama. Hal itu dibuktikan dengan munculnya sekolah-sekolah
berbasis agama seperti Madrasah Diniyah (Madin), Roudlotul Atfal
(RA)/Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Munculnya
lembaga-lembaga pendidikan berbasis agama, sedikit banyak membantu
kebutuhan materi agama sekolah-sekolah dasar konfensional. Karena
jumlah guru agama yang sangat minim, umumnya para kepala sekolah
konfensional mewajibkan kepada murid-muridnya agar menimba ilmu agama
di Madin. Melihat jumlah sarana pendidikan berbasis agama saat ini
masih belum cukup untuk menampung seluruh anak di Karimunjawa.
Sementara kekuatan perekonomian masyarakatnya masih belum kuat untuk
menanggung secara swadaya.
Karena
keterbatasan dana, warga Karimunjawa mewujudkan sekolah yang bangunan
fisiknya pada umumnya bersifat ala kadarnya. Dari seluruh lembaga
pendidikan berbasis agama yang ada di sana, hampir semua bangunannya
terbuat dari bambu dan kayu. Tetapi sekarang bangunan, rumah warga
maupun tempat-tempat pelayanan sudah mulai maju pembangunanan
infrastruktur menggunakan bahan dari semen semua.
Penduduk
menurut pendidikan :
-
Belum sekolah : 512
-
Tidak tamat SD : 5.378
-
Tamat SD : 3.266
-
Tamat SLP : 612
-
Tamat SLA : 499
-
Perguruan Tinggi : 116
5
Beberapa
Masalah Dalam Meningkatkan Kualitas/ Mutu Pendidikan di Karimunjawa :
- Ijazah, mutu dan kompetensi guru yang ada belum memenuhi standar.
- Guru dan pemerintah yang bersangkutan kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran untuk pendidikan.
- Kurang pengetahuan dan memahami karakteristik peserta didik.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Terdapat beberapa tempat lainnya yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Minimnya sosialisai pentingnya pendidikan dan daya tampung layanan pendidikan belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
6
- Program perencanaan apa yang dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa
Dalam
kaitannya dengan pendidikan, dapat dilakukan untuk para pendidik,
fasilitator/ tutor beberapa perencanaan sebagai berikut menurut apa
yang ada pada kenyataan di lapangan masyarakat Karimunjawa menurut
penulis :
- Diadakannya sosialisasi penyadaran betapa pentingnya pendidikan bagi masyarakat Karimunjawa.
- Diadakannya beberapa program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang dimana masyarakat dikelompokkan menjadi golongan sesuai umur dan pekerjaannya atau sesuai dengan keahlian apa yang dimiliki untuk digali dan diasah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
- Pemerintah khususnya pemerintah jawa tengah lebih memperhatikan masyarakatnya yang tinggal dipulau terpencil. Dengan dimudahkannya akses jaringan komunikasi, adanya pemasokan listrik rata serta setara dan perlunya mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi dan mutu pendidik.
- Membuat program yang meningkatkan pengembangan SDM, misal KBU (Kelompok Belajar Usaha), PKBM dan lain-lain.
Kepala
Desa Karimunjawa beserta Pemdes mempunyai beberapa rencana jangka
panjang (maksimal 3 tahun) dan jangka pendek (maksimal 1 tahun) untuk
membangun Desa Karimunjawa, diantaranya:
- Membangun Alun-Alun dengan bentuk seperti Alun-Alun Jepara, memasang Tempat sampah organik dan non organik serta memasang lampu taman pada Alun-Alun.(jangka pendek)
- Mendirikan Pusat Kuliner dengan tenda seperti Pusat Kuliner Tenda di SCJ, tetapi hanya khusus menjual Masakan Khas Karimunjawa dan Masakan Khas Jepara. (jangka pendek)
- Mengirim proposal ke Bupati Jepara untuk membangun Stadion di Karimunjawa meskipun hanya mini stadion. Karena banyak talenta muda yang berbakat dalam sepakbola, apalagi di Karimunjawa Banyak Klub SSB dan ada kompetisi SSB. (jangka panjang)
- Mendirikan pusat oleh-oleh seperti Shopping Centre Jepara (SCJ) tetapi menggunakan namaShopping Centre Karimunjava (SCK). (jangka panjang)
- Mengirim proposal ke Bupati Jepara untuk membeli tanah atau rumah untuk basecame Tim Olahraga Karimunjawa ketika mengikuti kompetisi di Jepara daratan seperti Liga PSSI Pengcab Jepara, Porseni Jepara, dan Yazztea Jepara League.
(sumber
: www.wikipedia.com)
7
BAB
III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Di
Karimun jawa saat saya (penulis) mengikuti KKL, menurut saya
Karimunjawa sudah lebih baik dalam bidang pendidikan karena sekolah
sudah berupa bangunan dari semen tetapi masih perlu adanya lagi
peningkatan mutu, kualitas dan kompetensi para pendidik. Dalam bidang
infrastruktur sarana dan prasarana juga sudah meningkat dilihat dari
beberapa tempat layanan untuk masyarakat contohnya kantor kecamatan,
puskesmas, kantor polisi, bank BRI dan masih banyak lagi yang
bangunannya dari semen dan tertata rapi dan terlihat mulai
terpelihara dan mulai lengkap.
Pulau
Karimunjawa merupakan salah satu contoh pulau terpencil yang sedang
berusaha membangunan dan mensejahterakan masyarakatnya juga mengejar
ketinggalan dalam lingkup global. Dengan masalah-masalah yang ada
salah satunya bidang pendidikan yang sangat rendah dan memprihatinkan
maka perlu adanya suatu kebijakan pemerintah yang membantu dan
meningkatkan pemenuhan kebutuhan yang diperlukan masyarakat
Karimunjawa, khususnya dalam bidang pendidikan.
3.2. SARAN
Pemerintah,
khususnya pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih memperhatikan dan
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat Karimunjawa, khususnya
kebutuhan belajar mereka. Agar kehidupan mereka lebih sejahtera dan
berkualitas. Pemerintah lebih mempromosikan keindahan dan kekayaan
alam, hayati yang dimiliki Karimunjawa dimata nasional dan dunia,
tidak hanya Pulau Bali.
Lampiran
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar