Jumat, 28 Juni 2013

laporan muhamad rizal pratama 1201412010


IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR MASYARAKAT KARIMUNJAWA





Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Asesmen Kebutuhan Belajar

Dosen Pengampu: 1. Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd.
2. Hendra Dedi K. S.Pd


Disusun Oleh :

Muhammad Rizal Pratama
1201412010


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan kasihNya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta petunjukNya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang daerah karimunjawa, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang masalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Harapan kami, semoga laporan karya wisata ini membawa manfaat bagi kita semua, setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang kebutuhan belajar di pilau karimunjawa yang merupakan daerah yang sungguh luar biasa.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan tugas ini. Terutama kepada rekan satu kelompok atas kerjasamanya.


Semarang, 25 Juni 2013

Penyusun







  1. LATAR BELAKANG
Pulau Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang merupakan sebuah Kecamatan, dan terdiri dari tiga desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, Desa Nyamuk. Dan terdiri dari 15 RW dan 54 RT, dan karimunjawa juga merupakan satu-satunya kecamatan yang ada di pulau jawa yang terpisah dari pulau jawa.
Banyak yang tidak tahu bahwasanya pulau karimunjawa merupakan salah satu tempat wisata yang terbaik yang dimiliki indonesia, bahkan bila mampu dikelola dengan lebih baik lagi, saya rasa pulau karimunjawa akan dapat melampaui keindahan pulau dewata Bali.
Seperti kebanyakan tempat wisata di Indonesia, perhatian dari pemerintah daerah dirasa masih kurang untuk menunjang fasilitas yang ada di tempat tersebut, begitupun terjadi di Pulau Karimunjawa, disamping tempatnya yang cukup jauh untuk dijangkau, yaitu sekitar 2 jam bila menggunakan kapal cepat dan sekitar 6 jam bila menggunakan kapal lambat dari pelabuhan jepara.
Beranjak dari beberapa kendala yang ada di Pulau Karimunjawa tersebut, saya mencoba mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitar dari segi pendidikan, yaitu kebutuhan belajar mereka. Saya akan mencoba menguraikan hal tesebut di bab selanjutnya.


  1. Rumusan Masalah.
  1. Kebutuhan belajar apa yang saat ini mendesak di masyarakat Pulau Karimunjawa guna menyongsong visit jateng 2013 ?
  2. Bagaimana metode pembelajaran yang baik untuk masyarakat Karimunjawa?
  3. Bagaimana upaya yang harus dilakukan guna menyukseskan program pulau pasinaon?




  1. PEMBAHASAN

  1. Kebutuhan belajar mendesak masyarakat karimunjawa.

Seperti kita ketahui bersama-sama, bahwasanya Pulau Karimunjawa berada di daerah yang cukup jauh dari pusat kota. Tetapi meskipun berada di daerah yang lumayan jauh dari pusat kota, Pulau karimunjawa tetap mengundang banyak wisatawan asing maupun lokal untuk berlibur ataupun sekadar menikmati indahnya pemandangan bawah laut di pulau karimunjawa.

Dengan keadaan yang seperti itu, yaitu semakin dikenalnya keindahan pulau Karimunjawa oleh khalayak ramai, tentunya masyarakat karimunjawa harus melakukan suatu persiapan guna menyongsong hal tersebut, barangkali dengan dicanangkannya visit jateng 2013, dan pulau karimunjawa menjadi salah satu objek wisata andalan jawa tengah, mampu menarik banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung ke pulau karimunjawa. Maka dari itu pemerintah daerah dan masyarakat karimunjawa khususnya diharapkan mampu mempersiapkan diri dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan warga karimunjawa mengenai kebutuhan belajar mereka, maka saya dapat menyimpulkan bahwasanya kebutuhan belajar mereka ynag mendesak guna menyongsong visit jateng 2013 adalah butuh akan suatu pelatihan ataupun penyuluhan tentang bahasa asing, khususnya bahasa inggris, perancis dan mandarin. Karena wisatawan mancanegara kebanyakan menggunakan bahasa tersebut.

Kemudian yang saya amati, mereka juga butuh pelatihan mengenai bagaimana menjadi pramuwisata yang baik, karena kebanyakan pramuwisata disana kurang pengetahuan tentang hal tersebut, contohnya ketika berkunjung ke suatu tempat tertentu, mereka hanya diam saja, hendaknya mereka bisa menjelaskan sedikit tentang tempat tujuan mereka tersebut. Sehingga turis yang berlibur pun sedikit mengetahui tentang tempat wisata yang mereka tuju tersebut.

Ketika dalam waktu dekat-dekat ini pelatihan ataupun penyuluhan mengenai hal tersebut dilaksanakan, saya yakin mereka warga karimunjawa akan siap secara mental untuk menyongsong visit jateng 2013, karena dengan diselenggarakan agenda tersebut mereka akan mempunyai bekal yang cukup.

Maka dari itu, hendaknya pemerintah daerah segera tanggap dan melakukan langkah cepat guna mengantisipasi membludaknya wisatawan yang datang ke pulau karimunjawa dengan mekukan hal-hal tadi.
  1. Metode belajar yang baik untuk masyarakat karimunjawa.

Saya melihat kebanyakan masyarakat memang tidak tertarik dengan pendidikan formal, ini mungkin dikarenakan suatu doktrin bahwasanya mereka “hidup di pesisir pantai, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, yang penting tau caranya dapat ikan banyak”.

Bila memang kenyataannya seperti itu, memang sulit menerapkan pembelajaran secara formal disana, tapi tentunya pendidikan non formal selalu menawarkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Dengan aspek-aspek yang sedemikian rupa, metode yang cukup baik untuk pembelajaran di masyarakat karimunjawa dengan metode pembelajaran andragogi ataupun metode pembelajaran orang dewasa, dimana kita hanya sebagai fasilitator dan membimbing mereka dan membantu pembelajaran mereka, tanpa ada kekangan dan sebagainya, karena dengan metode ini, warga masyarakat bisa belajar apa yang mereka inginkan tanpa terikat kurikulum dan lain-lain.

Ketika saya bertanya kepada salah seorang warga karimunjawa tentang hal ini, dia memberikan jawaban yang intinya adalah pembelajaran yang terlalu banyak teori itu malah memusingkan mereka, mereka butuh banyak langsung praktek ke lapangan, karena dengan langsung melakukan pratktek mereka akan lebih mudah mengingant ilmu yang telah mereka terima untuk diaplikasikan di lain tempat.

Maka dari itu metode andragogi sangatah cocok untuk dalam hal seperti ini, karena pembelajaran denganmetode andragogi adalah mengajak peserta didik untuk ikut serta dalam setiap aspek yang berkaitan dengan pembelajaran dan semua itu kembali kepada peserta didiknya , jadi dapat dipastikan cocok untuk keadaan yang seperti ini.












  1. Upaya yang harus dilakukan guna menyukseskan program pulau pasinaon.
Dari penjelasan Penilik luar seklah di pulau Kariunjawa Bapak Khundori Suwito, bahwasanya dalam waktu dekat ini di pulau karimunjawa akan dicanangkan suatu program yang dipersiapkan guna mendukung perkembangan pulau karimunjawa, program tersebut dinamakan pulau pasinaon.
Konsep yang akan dilakukan di Pulau Pasinaon adalah memberikan suatu pembelajaran ataupun penyuluhan yang disesuaikan dengan potensi lokal pulau karimunjawa yang diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran sesuai dengan keunggulan lokal. Kemudian sasaran yang akan dituju untuk dikembangkan secara lebih adalah pada sektor pariwisata, perikanan, dan industri rumah tangga. Salah satu realisasi yang telah dilakukan guna mendukung program tersebut adalah akan di agendakan pelatihan menyelam untuk tour guide.

Saya sangat mendukung akan dicanangkannya program ini, karena disamping sedikit demi sedikit akan semakin memperbaiki kualitas dari segi ekonomi masyarakat karimunjawa karena akan ada banyak pelatihan-pelatihan tentang cara-cara pemanfaatan potensi lokal di karimunjawa dan akhirnya masyarakat karimunjawa akan semakin terupgrade kapasitasnya tentu juga akan semakin memajukan pendidikannya, karena saya merasa masyarakat karimunjawa masih terlihat kurang PD dngan masalah pendidikan, makanya mereka hanya sedikit diantara mereka yang berani mengadu nasib diluar karimunjawa guna menemukan kesuksesan lain karena pendidikannya. Maka dengan adanya program pulau pasinaon ini, kualitas pengetahuan mereka akan semakin maju dan nantinya akan terlahir orang hebat yang berasal dari pulau karimunjawa ini.
Perlu memang disadari bahwa program ini tidak akan berjalan dengan baik dan lancar tanpa adnya kerjasama yang baik pula dari semua pihak yang terkait, dari warga masyarakat karimunjawa itu sendiri dan pemerintah daerah harus mampu bersinergi guna menyukseskan program pulau pasinaon.






  1. KESIMPULAN

Dari ubraian diatas dapat disimpulkan bahwa pulau karimunjawa adalah pulau dengan banyak potensi yang sangat begitu bisa untuk dieksplore, maka dari itu semua pihak harus bisa bekerja sama dan bersinergi untuk menjadikan pulau karimunjawa lebih baik , lebih besar dan lebih maju baik dari sisi peradaban , budaya, maupun pendidikannya.




















  1. LAMPIRAN
Foto Saya dengan Mas Tomo, dia adalah salah satu tour guide yang mendampingi ketika KKL di pulau karimmunjawa. Banyak hal yang saya ambil dari dia, tulisan saya diatas banyak yang terpengaruh dari hasil saya berkomunikasi dengan dia, terimakasih mas Tomo.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar