Jumat, 28 Juni 2013

laporan titi ivoni 1201412031


LAPORAN ASSESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
DI PULAU PASINAON,KARIMUNJAWA


Guna memenuhi Tugas Akhir mata kuliah : Assesmen Kebutuhan Belajar

Di Susun oleh :
TITI IVONY 1201412031




PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013

BAB I
PENDAHULUAN

Karimunjawa merupakan pulau yang jauh dari pusat keramaian kota jepara, sedangkan untuk sampai di pulau tersebut harus menempuh waktu yang cukup lama dari 5-6 jam perjalanan menggunakan kapal , dan ada juga kapal cepat yang hanya memerlukan waktu 2,5 jam perjalanan saja.Pemandangan disana dan wisata alamnyapun masih terbilang alami, belum ada campur tangan orang luar untuk erubah atau mengurangi keaslian dari alam tersebut. Karimunjawa terdiri dari berbagai macam pulau yang ada di sekitarnya dan keindahannya juga masih asli dan sangat indah. Ada beberapa pulau di Karimunjawa yang dihuni oleh beberapa orang, Terdapat 5 pulau yang dihuni , dan yang paling banyak penghuninya yaitu di pulau Karimunjawa. Mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan dan warganya yang bekerja selain nelayan juga ada tapi dalam jumlah yang kecil, seperti petani, pengrajin, PNS, pedagang dan yang lainnya. Karimunjawa terdiri dari 54 RT dan 15 RW , dan Karimunjawa sendiri merupakan kecamatan yang terdiri dari 4 desa.Perubahan yang terjadi pada Karimunjawa sendiri pada saat ini sudah cukup pesat dan berkembang,seperti sudah adanya jaringan internet, jaringan siaran radio, jaringan komunikasi, sudah adanya jaringan listrik, sudah banyak home stay dan penginapan dengan berbagai macam fasilitas, sarana transportasi juga sudah ada kemajuan yaitu lewat udara juga sudah ada. Pendidikan di daerah Karimunjwa sendiri juga dibilang cukup, tapi permasalahannya sumber daya pengajar sangat kurang dan keterbatasan ruang / tempat untuk enampng mereka semua yang membutuhkan pendidikan. Jumlah instansi pendidikan di daerah ini juga kurang memadai dan juga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencapai sekolah tersebut. Masih banyak anak-anak yang belum bisa masuk dan mendapatkan pendidikan yang baik sesuai dengan usianya, dikarenakan kuota yang terbatas dan jumlah murid yang banyak melebihi kuota dan instansi pendidikan yang masih kurang juga jarak tempuhnya yang jauh. Banyak warganya yang belajar lebih suka langsung melakukan prakteknya dibandingkan dengan teori belaka yang diberikan.




BAB II
PERMASALAHAN
  1. Arti pentingnya pendidikan pada masyarakat Karimunjawa ?
  2. Pendidikan apa saja yang ada di Karimunjawa ?
  3. Sarana dan prasarana yang ada untuk mendukung jalannya proses pembelajaran/pendidikan di Karimunjawa ?
  4. Kebutuhan belajar apa saja yang dibutuhkan masyarakat Karimunawa ?



















BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A.Arti Pentingnya Pendidikan pada Masyarakat Karimunawa
Karimunjawa merupakan suatu kecamatan di kabupaten Jepara provinsi Jawa Tengah.Dimana kecamatan Karimunjawa terbagi menjadi 4 desa , dan jarak antara desa tersebut cukup jauh, harus ditempuh dengan menggunakan kapal dan jaraknya sekitar ± 19 km dari Karimunjawa sendiri.Di antara 4 desa tersebut yang paling banyak penduduknya adalah desa Karimunjawa dan jumlah keseluruhan penduduknya adalah sekitar ± 10.210 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sekitar ±5.491 jiwa dan penduduk perempuan sekitar ±4.719 jiwa.Pendidikan di Pulau Karimunjawa sendiri masih dibilang kurang karena jumlah instansi sekolah sendiri masih sedikit sedangkan jumlah peserta didiknya culup banyak dan melebihi kuota dari sekolah itu sendiri dan jumlah instansi sekolah sesuai dengan jenjangnyapun juga masih terbatas dan jaraknya pula juga cukup jauh ditemph dengan transportasi laut terlebih dahulu, dan bagi orang tua yang kurang mampu tidak dapat mengeluarkan biaya nntuk transportasi anaknya untuk menuju sekolah, anaknya di biarkan bermain begitu saja di jalan-jalan , karena keterbatasan ekonomi dan juga keterbatasan kuota instansi pendidikan dalam menerima peserta didik. Jumlah pengajar sendiri bisa dibilang masih sangat kurang , karena untuk proses mengajar di Karimunjawa sendiri gaji pengajar belum sesuai dengan standar semestinya bisa dibilang mengajar tanpa pamrih,da kualifkasi ijazah guru di Karimunjawa belum memenuhi standar. Jumlah penduduk Karimunjawa yang tidak tamat SD sekitar ±5.378 orang , sedangkan yang belu sekolah sekitar ±512 orang, sedangkan jumlah lulusan perguruan tinggi cukup lumayan yaitu sekitar ±116 orang. Pendidian di desa Karimunjwaa sendiri perlu dikembangkan dan pemerintah perlu memperhatikan , karena bila dilihat potensi yang dimiliki oleh masyarakat Karimunjawa cukup baik dan anak-anak yang memiliki semangat untuk belajar yang tinggi.Desa Genting masyarakat sendiri kurang memahami tentang pentingnya pendidikan khususnya untuk pendidikan anak usia dini.Untuk pendidikan sendiri masyarakat Karimunjawa lebih suka diberikan praktek yang bermanfaat untuk kehidupannya dibandingakan teori yang tidak ada nyatanya untuk mereka. Masyarakat Karimunjawa yang kebanyakan bekerja sebagai nelayan terkadang membawa ikut serta anaknya untuk membantu mencari ikan di laut, sebagai proses belajar anaknya untuk hidupnya kelak saat sudah dewasa, dan tidak menggantungkan pada orang lain. Pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa seperti para Guide yang menjelaskan tentang Karimunjawa untuk pengunjung /wisatawan asing yang menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Cina, para Guide itu tidak melakukan kursus atau belajar apapun untuk bisa berbicara bahasa asing untuk memandu wisatawan asing, mereka lebih suka belajar secara otodidak/ secara langsung berhadapan dengan wisatawan asing tersebut. Sedangkan untuk para Guide tersebut masih terdapat kesulitan untuk menggunakan bahasa Perancis dan bahasa Cina.

B.Pendidikan yang ada di Karimunjawa
Sesuai dengan usia masyarakat Karimunjawa, banyak sekali dan bervariasi usia belajar mereka sehingga berbagai macam pula jenjang pendidikan yang dibutuhkan masyarakat . Di Karimunjawa sendiri sudah terdapat lembaga untuk pendidikan anak usia dini, terdapat 4 lembaga PAUD yang ada di Karimunjawa.Menurut penjelasan dari penilik PNF kecamatan Karimunjawa bapak Kundori, S.Pd. bahwa terdapat 5 TK, 4 PAUD, 14 SD, 2 SMP, 1 SMK dan 1 Aliyah. Pendidik di Karimunjawa sendiri bisa dibilang masih kurang, karena klasifikasi ijazah guru di Karimunjawa memang belaum sesuai dengan standar, jadi penghasilan pendidik di Karimunjawa di bawah standar dan bisa di bilang tanpa pamrih.Terlebih pendidikan untuk anak usia dini belum terpenuhi oleh pemerintah Jepara untuk menuntaskan permasalahan pendidikan anak usia dini yang belum tercakup dalam lembaga belajar yang telah ada karena keterbatasan kuota yang disediakan.

C.Sarana dan Pra Sarana untuk Mendukung Jalannya Pendidikan
Sarana dan pra sarana yang ada untuk mendukung jalannya proses pembelajaran di Karimunjawa sudah cukup dan mulai ada perkembangan seperti sudah adanya jaringan internet,alat-alat praktek untuk SMK , adanya telekomunikasi radio lokal untuk pendidikan. Tapi keberfungsiannya belum bisa maksimal karena masih terkendala masalah jaringan listrik yang belum berjalan sesuai yang di inginkan.Msih perlu adanya perkembangan dan perhatian lebih oleh pemerintah kabupaten Jepara untuk sarana dan pra sarana pendidikan di Karimunjawa supaya tidak tertinggal jauh dengan daerah yang lain.Dan terdapat beberapa instansi yang ada di Karimunjawa seperti UPTD (Puskesmas, DIKPORA, SMP,LUTKAN), pelayanan perikanan pantai, pelayanan syahbandar, DISHUB, BTN, DINAS NIVEAU, DINAS PARIWISATA.


D.Kebutuhan Belajar yang di Butuhkan Masyarakat Karimunjawa
Kebutuhan belajar yang ada di Karimunjawa di bilang cukup banyak, mulai untuk anak usia dini, orang dewasa, para perempuan, nelayan. Kebutuhan belajar mereka bervariasi sesuai dengan kebutuhan seusianya utuk keberlangsungan hidupnya kelak.Anak –anak membutuhkan lembaga pendidikan untuk mereka belajar mengisi waktu luangnya dengan belajar tidak hanya untuk bermain saja.Para perempuan dapat diberikan pelatihan atau ketrampilan untuk mengisi waktu luang mereka dan bisa menghasilkan uang sendiri dari hasil kretivitasnya.Nelayan bisa saja diberikan pelatihan untuk membuat hasil tangkapan itu menjadi suatu hasil karya yang nilai jualnya bisa lebih tinggi dari biasanya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN


Tidak ada komentar:

Posting Komentar