Minggu, 30 Juni 2013

laporan Falakhul Auliya 1201412048



LAPORAN HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR DI KEPULAUAN KARIMUN JAWA
“ Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”


Dosen Pengampu :
Dr. Joko Sutarto M.Pd.
Hendra Dedi KS.Pd.

Disusun Oleh :
Falakhul Auliya         (1201412048)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia memang tidak ada batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu tercapai, hal ini terkait dengan kemampuan manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia mengikuti pendidikan adalah karena manusia itu memiliki tujuan dalam hidupnya dan bentuk dari tujuan itu adalah kebutuhan yang merupakan tuntutan manusia untuk mempertahankan hidupnya, dalam kehidupanya sendiri manusia memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar. Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin diperoleh seseorang, kelompok, lembaga, atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar. Kebutuhan belajar itu beragam hingga setiap orang cenderung memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Kebutuhan belajar manusia perlu diidentifikasi melalui pendekatan perorangan. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang cocok sehingga dapat mengungkap informasi yang dinyatakan oleh setiap individu yang merasakan kebutuhan belajar. Melalui makalah ini, kami akan mencoba mengemukakan hasil pengamatan kami tentang identifikasi kebutuhan belajar yang ada di kepulauan Karimunjawa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka kami dapat merumuskan masalah yaitu “Bagaimana kebutuhan belajar masyarakat yang ada di kepulauan Karimunjawa?”



BAB II
HASIL PENGAMATAN
Tempat Pengamatan    : Pulau Karimunjawa
Waktu Pengamatan     : Senin, 17 Juni 2013 s/d Kamis, 20 Juni 2013
Objek Pengamatan      : Masyarakat di Kepulauan Karimunjawa
Tujuan Pengamatan     : Untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar di Pulau Karimunjawa
Hasil Pengamatan     : Kepulauan Karimunjawa yang terletak pada koordinat 5 40’-557’ LS dan 110 04’ – 110- 40’ BT mempunyai ekosistem yang asli dengan keanekaragaman hayati yang tinggi mulai dari daratan hingga perairannya. Kawasan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah ini terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama yang dihuni yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang. Total penduduk Karimunjawa saat ini berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar dalam 3 desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang yang mendiami 5 pulau utama yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau Genting.
Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnis asal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawa sehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampak nyata pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk Bugis di Pulau Kemujan. 70 % penduduk Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia produktif sebanyak 4.518 jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502 jiwa dan non nelayan sebanyak 2.016 jiwa. Sedangkan jika ditinjau menurut pendidikannya ada 512 jiwa yang belum sekolah, 5.378 jiwa tidak tamat SD, 3266 jiwa Tamat SD, 612 jiwa Tamat SLTP, 499 jiwa tamat SLTA, dan 116 jiwa tamat perguruan tinggi. Berdasarkan data tersebut dapat ditinjau bahwa masyarakat di kepulauan Karimunjawa masih banyak yang belum mengenyam pendidikan secara layak. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah ini dikarenakan anak usia sekolah banyak bekerja membantu orang tua, kesadaran rendah serta keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat ini tercatat terdapat 14 SD, 1 SLTP di Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau Kemujan serta 1 SMK Rumput Laut di Pulau Karimunjawa. Padahal kepulauan Karimunjawa kaya akan potensi sumber daya alam maupun manusia yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mengembangkan kepulauan karimunjawa menjadi kepulauan yang semakin maju masyarakatnya maupun dalam pembangunan infrastrukturnya.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di kepulauan Karimunjawa, masyarakat di Kepulauan Karimunjawa memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar. Kesadaran masyarakat Karimunjawa akan kebutuhan belajar memang sangat memprihatinkan, karena kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi oleh tamatan SD, belum tamat SD, tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah, dengan posisi ± 75% dari jumlah penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan. Selain itu, minimnya tenaga pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa, serta gaji hanya Rp. 200.000/bulan membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat memprihatinkan. Berikut ini kami akan memaparkan berbagai kebutuhan belajar masyarakat di kepulauan Karimunjawa yaitu :
a.    Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan tugas pekerjaan
yaitu kebutuhan belajar untuk dapat memahami dan melaksanakan tugas masyarakat dalam menghadapi berbagai macam pekerjaan.
b.    Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan pendidikan
yaitu kebutuhan belajar untuk dapat menyadari pentingnya pendidikan bagi warga masyarakat dan bagaimana cara memperoleh pendidikan secara layak.
c.    Kebutuhan belajar yang berhubungan dengan kegemaran
yaitu kebutuhan belajar untuk dapat mengembangkan berbagai kegemaran yang dimiliki masyarakat Karimunjawa
d.    Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan pengembangan sektor pariwisata
yaitu kebutuhan belajar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ada di karimunjawa karena kepulauan karimunjawa kaya akan tempat wisata yang banyak dikunjungi turis wisata lokal, asing, maupun domestik.
e.    Kebutuhan belajar yang berhubungan dengan pengetahuan
yaitu kebutuhan belajar untuk mengupdate berbagai pengetahuan umum maupun pengetahuan baru agar masyarakatnya tidak tertinggal dengan masyarakat daerah lain walaupun medianya sangat terbatas.
f.      Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan komunikasi
yaitu kebutuhan belajar untuk mengembangkan alat komunikasi yang sering mengalami berbagai kendala.


g.    Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan sikap masyarakat
yaitu kebutuhan belajar untuk memahami bagaimana masyarakat Karimunjawa bersikap terhadap para tamu yang berwisata di Karimunjawa.
h.    Kebutuhan belajar yang berhubungan dengan usaha dibidang perikanan
yaitu kebutuhan belajar untuk mengembangkan berbagai usaha di bidang perikanan.
i.      Kebutuhan belajar yang berkaitan dengan pelayanan jasa
yaitu kebutuhan belajar untuk memberikan pelayanan jasa wisata dengan baik kepada para tamu wisata dari berbagai daerah.










BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa kesadaran masyarakat Karimunjawa akan kebutuhan belajar memang sangat memprihatinkan, karena anak usia sekolah banyak bekerja membantu orang tua, kesadaran masyarakat akan pendidikan yang rendah serta keterbatasan biaya. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan. Selain itu, minimnya tenaga pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa juga membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat memprihatinkan.
3.2. Saran
Dengan melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka saran kami hal yang sangat perlu diajarkan kepada masyarakat karimunjawa adalah kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD, SMP maupun SMA. Pendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang berkualitas, harapan kedepan adalah pembangunan berkelanjutan



DAFTAR PUSTAKA

Sirodjuddin, Kosim. H. M. (2006). Perencanaan Pembelajaran (Hand Out). Pendidikan Luar Sekolah.
Sujana. D. Prof (2001) Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Falah Production

Tidak ada komentar:

Posting Komentar