LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR DI KEPULAUAN KARIMUN JAWA
“
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”
Dosen
Pengampu :
Dr. Joko Sutarto M.Pd.
Hendra Dedi KS.Pd.
Disusun
Oleh :
Falakhul
Auliya (1201412048)
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia memang tidak ada
batasnya, akan tetapi tidak semua kebutuhan manusia itu selalu tercapai, hal
ini terkait dengan kemampuan manusia itu sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia
mengikuti pendidikan adalah karena manusia itu memiliki tujuan dalam hidupnya
dan bentuk dari tujuan itu adalah kebutuhan yang merupakan tuntutan manusia
untuk mempertahankan hidupnya, dalam kehidupanya sendiri manusia memiliki
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar.
Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu
jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki pada
suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin
diperoleh seseorang, kelompok, lembaga, atau masyarakat yang hanya dapat
dicapai melalui kegiatan belajar. Kebutuhan belajar itu beragam hingga setiap
orang cenderung memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Kebutuhan belajar manusia
perlu diidentifikasi melalui pendekatan perorangan. Identifikasi ini dilakukan
dengan menggunakan instrumen yang cocok sehingga dapat mengungkap informasi
yang dinyatakan oleh setiap individu yang merasakan kebutuhan belajar. Melalui
makalah ini, kami akan mencoba mengemukakan hasil pengamatan kami tentang
identifikasi kebutuhan belajar yang ada di kepulauan Karimunjawa.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas maka kami dapat merumuskan masalah yaitu “Bagaimana kebutuhan belajar masyarakat yang ada di kepulauan Karimunjawa?”
BAB II
HASIL PENGAMATAN
Tempat Pengamatan : Pulau Karimunjawa
Waktu Pengamatan :
Senin, 17 Juni 2013 s/d Kamis, 20 Juni 2013
Objek Pengamatan :
Masyarakat di Kepulauan Karimunjawa
Tujuan Pengamatan :
Untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar di Pulau Karimunjawa
Hasil Pengamatan
: Kepulauan Karimunjawa yang terletak pada koordinat 5 40’-557’ LS dan
110 04’ – 110- 40’ BT mempunyai ekosistem yang asli dengan keanekaragaman
hayati yang tinggi mulai dari daratan hingga perairannya. Kawasan yang secara
administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah ini
terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama yang dihuni yaitu Pulau
Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang. Total penduduk Karimunjawa saat ini
berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar dalam 3 desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa
Kemujan dan Desa Parang yang mendiami 5 pulau utama yaitu Pulau Karimunjawa,
Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau Genting.
Penduduk
Karimunjawa tersusun atas beberapa etnis asal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi
dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk
Karimunjawa berasal dari Jawa sehingga budaya Jawa
mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampak nyata
pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk
Bugis di Pulau Kemujan. 70 % penduduk
Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia produktif sebanyak 4.518
jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502 jiwa dan non nelayan sebanyak 2.016
jiwa. Sedangkan jika ditinjau menurut pendidikannya ada 512 jiwa yang belum
sekolah, 5.378 jiwa tidak tamat SD, 3266 jiwa Tamat SD, 612 jiwa Tamat SLTP,
499 jiwa tamat SLTA, dan 116 jiwa tamat perguruan tinggi. Berdasarkan data
tersebut dapat ditinjau bahwa masyarakat di kepulauan Karimunjawa masih banyak
yang belum mengenyam pendidikan secara layak. Tingkat pendidikan yang
tergolong rendah ini dikarenakan anak usia sekolah
banyak bekerja membantu orang tua, kesadaran rendah serta
keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat ini tercatat terdapat
14 SD, 1 SLTP di Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau Kemujan serta 1 SMK
Rumput Laut di Pulau Karimunjawa. Padahal
kepulauan Karimunjawa kaya akan potensi sumber daya alam maupun manusia yang
dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mengembangkan kepulauan karimunjawa menjadi
kepulauan yang semakin maju masyarakatnya maupun dalam pembangunan
infrastrukturnya.
Dalam rangka meningkatkan sumber
daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di kepulauan Karimunjawa,
masyarakat di Kepulauan Karimunjawa memiliki berbagai macam kebutuhan yang
harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar. Kesadaran
masyarakat Karimunjawa akan kebutuhan belajar memang sangat memprihatinkan, karena
kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi oleh tamatan SD, belum tamat SD,
tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah, dengan posisi ± 75% dari jumlah
penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak
tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan. Selain itu, minimnya tenaga
pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa, serta gaji hanya Rp.
200.000/bulan membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat
memprihatinkan. Berikut ini kami akan memaparkan berbagai
kebutuhan belajar masyarakat di kepulauan Karimunjawa yaitu :
a. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan tugas pekerjaan
yaitu kebutuhan
belajar untuk dapat memahami dan melaksanakan tugas masyarakat dalam menghadapi
berbagai macam pekerjaan.
b. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan pendidikan
yaitu kebutuhan
belajar untuk dapat menyadari pentingnya pendidikan bagi warga masyarakat dan
bagaimana cara memperoleh pendidikan secara layak.
c. Kebutuhan belajar yang berhubungan
dengan kegemaran
yaitu kebutuhan
belajar untuk dapat mengembangkan berbagai kegemaran yang dimiliki masyarakat
Karimunjawa
d. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan pengembangan sektor pariwisata
yaitu kebutuhan
belajar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang ada di karimunjawa karena
kepulauan karimunjawa kaya akan tempat wisata yang banyak dikunjungi turis
wisata lokal, asing, maupun domestik.
e. Kebutuhan belajar yang berhubungan
dengan pengetahuan
yaitu kebutuhan
belajar untuk mengupdate berbagai pengetahuan umum maupun pengetahuan baru agar
masyarakatnya tidak tertinggal dengan masyarakat daerah lain walaupun medianya
sangat terbatas.
f. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan komunikasi
yaitu kebutuhan
belajar untuk mengembangkan alat komunikasi yang sering mengalami berbagai
kendala.
g. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan sikap masyarakat
yaitu kebutuhan
belajar untuk memahami bagaimana masyarakat Karimunjawa bersikap terhadap para
tamu yang berwisata di Karimunjawa.
h. Kebutuhan belajar yang berhubungan
dengan usaha dibidang perikanan
yaitu kebutuhan
belajar untuk mengembangkan berbagai usaha di bidang perikanan.
i. Kebutuhan belajar yang berkaitan
dengan pelayanan jasa
yaitu kebutuhan
belajar untuk memberikan pelayanan jasa wisata dengan baik kepada para tamu
wisata dari berbagai daerah.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa kesadaran masyarakat
Karimunjawa akan kebutuhan
belajar memang sangat memprihatinkan, karena anak usia sekolah banyak bekerja
membantu orang tua, kesadaran masyarakat akan pendidikan yang rendah serta
keterbatasan biaya.
Selain kondisi masyarakatnya yang
rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan.
Selain itu, minimnya tenaga pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa
juga membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat memprihatinkan.
3.2.
Saran
Dengan
melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka saran kami hal yang
sangat perlu diajarkan kepada masyarakat karimunjawa adalah kebutuhan belajar
akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD, SMP maupun SMA. Pendidikan
kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing,
biologikelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang
berkualitas, harapan kedepan adalah pembangunan berkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Sirodjuddin,
Kosim. H. M. (2006). Perencanaan Pembelajaran (Hand Out). Pendidikan Luar
Sekolah.
Sujana. D. Prof (2001) Pendidikan Luar Sekolah.
Bandung : Falah Production
Tidak ada komentar:
Posting Komentar