Jumat, 28 Juni 2013

laporan rachmawati setia wulandari 1201412020







Laporan Identifikasi Kebutuhan Belajar di Kepulauan Karimunjawa
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
Dosen Pengampu :
Prof Dr Joko Sutarto, M Pd
Hendra Dedi K, S Pd

Disusun Oleh :
Rahmawati Setiya Wulandari
1201412020

Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang


BAB 1
Pendahuluan
    1. Latar Belakang
Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara,yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari tiga desa yaitu,Desa Karimunjawa,Desa Kemujan,Desa Parang dan Desa Nyamuk yang meliputi 54 RT dan 15 RW.Jumlah penduduk yang ada di Karimunjawa berjumlah 10.210 Jiwa yang terdiri dari laki-laki 5.491 Jiwa dan Perempuan 4.719 Jiwa. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap warga negara. Di Karimunjawa sendiri saya melihat beberapa sekolah berdiri disana, diantaranya dari jenjang SD,SMP,SMA dan yang sederajat tetapi,di Karimunjawa itu sendiri masih sangat terbatas mutu pendidikannya.oleh karena itu perlu mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk diajarkan kepada masyarakat di Karimunjawa. Hal ini bertujuan agar pendidikan lebih berkembang dan mempunyai tujuan yang jelas.
Untuk itu, perlu diadakannya suatu proses identifikasi kebutuhan belajar. Melalui makalah ini, Penulis akan membahas mengenai hasil observasi dan wawancara mengenai identifikasi kebutuhan belajar di Kepulauan Karimunjawa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Pendidikan?
2. Apa saja Kebutuhan-kebutuhan belajar yang dibutuhkan di Karimunjawa?
3. Bagaimana cara mengatasi Permasalahan dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Karimunjawa?







BAB 2
Pembahasan

Kepulauan Karimunjawa terletak pada 5o 40’ LS dan 110o 40’ BT,berjarak 45 mil atau kurang lebih 83 Km arah Barat Laut Kabupaten Jepara,jika dari Semarang berjarak 60 Mil atau 110 Km Laut.Wilayah Karimunjawa yang terdiri dari 7.120 ha daratan dan 110.117,30 ha perairan,memiliki 27 (dua puluh tujuh) pulau,yang terdiri dari Karimun,Kemujan,Parang,Genting,Nyamuk,Bengkoang,Menjangan Besar,Menjangan Kecil,Galeang,Menyawakan,Seruni,Merica,Kembar,Katang,Kumbang,Krakal Besar,Krakal Kecil,Batu,Cemara Besar,Cemara Kecil,Burung,Sintok,Tengah Kecil,Gundul,Cendikian dan Sambangan.
Pendidikan merupakan aspek terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat manusia. Karena dengan pendidikan dapat menciptakan perubahan sikap yang baik pada diri seseorang. Pendidikan mempunyai dua proses utama yaitu mengajar dan diajar. Mengajar ditingkat pendidikan formal biasanya dilakukan oleh seorang guru. Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tiga peranan yaitu sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas. Pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap warga negara. Di Karimunjawa sendiri saya melihat beberapa sekolah berdiri disana, diantaranya dari jenjang SD,SMP,SMA dan yang sederajat.Akan tetapi,penduduk yang menurut pendidikannya belum bersekolah 512,tidak tamat SD 5.378,tamat SD 3.266,tamat SLP 612,tamat SLA 499,perguruan tinggi 116. Pendidikan di Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU. Selain memiliki sekitar 10 SD (lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang dan Genting),Karimunjawa juga memiliki satu SMP, MTSdan SMK Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah Aliyah di Kemujan.Ada teori menyebutkan bahwa pembangunan yang berkelanjutan harus memasukkan manusia di dalam sistemnya. Hubungan ini berbanding lurus, karena pembangunan yang baik tentu membutuhkan SDM yang baik pula. SDM-SDM yang berkualitas itu dihasilkan dari proses pendidikan yang tentunya berkualitas juga. Dengan melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka perlunya diajarkan tentang pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD,SMP, maupun SMA. Pendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologi kelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang berkualitas, harapan ke depan adalah pembangunan berkelanjutan di Taman Nasional Karimunjawa tetap terjaga dengan baik.
Berdasarkan hasil pengamatan yang Penulis lakukan selama di Karimunjawa,ada beberapa permasalahan dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran,yaitu:
  • Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
Agar guru mempunyai kemampuan mengajar yang profesional dan dapat memenuhi standar sebagai seorang guru mempunyai prinsip prinsip yaitu :
  • memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
  • memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
  • memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas
  • memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
  • memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
  • memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
  • memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
  • memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
  • memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
  • Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
Seorang guru harus memiliki Kompetensi Guru yaitu:
  1. Penguasaan Kompetensi Personal/Kepribadian
Kompetensi yang berkaitan dengan terbangunnya konsep diri positif pada diri seorang guru sehingga bisa menjadi model ataupun contoh yang baik bagi anak didiknya seperti sifat terpuji,cara berbicara,berpakaian,dan sebagainya.Dapat pula kita artikan sebagai pengembangan attitude.
  1. Penguasaan Kompetensi Sosial
Kemampuan guru dalam menjalin hubungan yang sehat,baik dengan rekan kerja ,orangtua murid,maupun relasi yang terkait.Serta kompetensi dalam memberikan service excellent bagi orangtua muridnya.Masih dalam kompetensi sosial,kompetensi ini juga membiasakan agar para guru dapat membangun kerja sama yang efektif.
  1. Penguasaan Kompetensi Profesional
Kompetensi yang berhubungan dengan optimalisasi guru dalam meningkatkan mutu pendidikan.Melalui proses KBM beserta unsur-unsur yang terkait di dalamnya UU nomor 14 tahun 2005 menjelaskan secara terperinci terkait dengan prinsip profesionalitas guru yang termaktub di dalam pasal 7 yang berbunyi ‘profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip.
  • Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
Beberapa teknik-teknik untuk membentuk rencana pembelajaran yaitu:
1.Harus memiliki tujuan pembelajaran yang jelas,sehingga memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan standar kompetensi akan tercapai secara optimal.
2.Harus menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik.
3.Harus mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya,sehingga materi akan mudah dipahami oleh siswa.
4. Harus memiliki pemilihan media yang tepat,agar siswa dapat tertarik dengan materi yang disampaikan.
5.Harus memiliki standar yang jelas dalam memberikan evaluasi kepada siswa.
  • Kurang memahami karakteristik anak
Beberapa upaya dalam memahami karakteristik anak yaitu,seorang guru harus memahami keadaan individu si anak,lingkungan keluarga si anak,lingkungan sekitar si anak,lingkungan sekolah si anak,dan pola asuh orangtua si anak itu sendiri.
  • Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
Agar dapat memahami teknik penilaian hasil belajar siswa guru harus menentukan Tujuan pengajaran atau instruksional,Bahan pengajaran,Kondisi siswa dan kegiatan belajarnya,Kondisi guru dan kegiatan belajarnya,Alat dan sumber belajar yang digunakan,Teknik dan cara pelaksanaan penilaianya.
  • Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Ada beberapa Permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD bagi jalur pendidikan nonformal:
  • Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
  • Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
  • Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
  • Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
  • PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
  • Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.










BAB 3
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan aspek terpenting untuk dimiliki oleh setiap umat manusia. Karena dengan pendidikan dapat menciptakan perubahan sikap yang baik pada diri seseorang.Di Karimunjawa kebutuhan belajar sangat dibutuhkan karena kualitas pendidikan di Karimunjawa masih kurang. Guru dalam proses belajar mengajar mempunyai tiga peranan yaitu sebagai pengajar, pembimbing dan administrator kelas.Dalam menghadapi permasalahan pembelajaran pemerintah harus memberikan pendidik yang berkualitas.
3.2 Saran
Penulis berharap agar pemerintah lebih memperhatikan kualitas pendidikan di Karimunjawa yang sangat membutuhkan fasisitas ataupun pendidik agar kebutuhan belajarnya terpenuhi dengan baik dan dapat mengembangkan kreativitas ketrampilan masyarakatnya dengan cara memberikan pengajar agar melatih masyarakatnya agar mengembangkan kreativitasnya lebih banyak lagi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar