BAB
I
GAMBARAN
UMUM KEPULAUAN
KARIMUNJAWA
- Wilayah Administratif Kepulauan Karimunjawa
Karimunjawa
adalah kepulauan di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah. Dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan
±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona
wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun
mancanegara.
Karimunjawa
memiliki letak koordinat 5°40΄39”
- 5°55’00” LS dan 110°05΄57”
- 110°31΄15”
BT.
Berjarak
45 mil laut / 83 km dari Jepara
dan
60 mil laut / 110 km dari Semarang.
Wilayah Karimunjawa memiliki luas daratan 7.120 Ha dan perairan
110.117 Ha yang terdiri
dari 27 pulau besar dan kecil dan
5
Pulau yang berpenghuni.
- Kondisi Kependudukan Karimunjawa
Jumlah penduduk
Karimunjawa
10.210
jiwa. Adapun jumlah penduduk laki-laki sebanyak 5.491
jiwa dan perempuan 4.719
jiwa. Sebagian besar penduduk Karimunjawa
bermata pencaharian sebagai nelayan.
- nelayan : 5658
- Petani : 3763
- Pedagang : 225
- Pengrajin : 45
- Buruh : 302
- pns : 204
- tni/polri : 7
- pensiunan : 20
Aktifitas
Pedagang
BAB
II
TAHAPAN
PEMETAAN SWADAYA
Pemetaan Swadaya
adalah suatu pendekatan partisipatif dari masyarakat untuk menilai
serta merumuskan sendiri berbagai persoalan yang dihadapi dan potensi
yang dimiliki sehingga dapat mengidentifikasi masalah dan
mengkompilasi pemecahannya .
Pemetaan Swadaya PLP
BK akan difokuskan pada kegiatan pengumpulan data dan peta-peta
tematik serta melakukan pengamatan lapangan untuk mencermati dan
memahami kondisi fisik/pola ruang, sosial dan ekonomi wilayah
kelurahan/desa saat ini.
Pemetaan swadaya ini
dilakukan untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang berkaitan dengan
penataan ruang, pengembangan jaringan jalan, saluran/drainase dan
jembatan, sistem air bersih dan sanitasi, pelayanan ekonomi,
pelayanan sosial /publik dan kelembagaan.
Menurut
Witkin (1984:3) dinyatakan bahwa identifikasi kebutuhan adalah proses
dan sekaligus prosedur yang sistematis untuk menentukan prioritas
kebutuhan dan pengambilan keputusan tentang program dan alokasi
sumber daya yang diperlukan bagi keberlangsungan satu program layanan
pendidikan atau layanan sosial, pengidentifikasian di Karimunjawa
menggunakan teknik wawancara dan pertemuan kelompok.
BAB
III
PEMETAAN
SWADAYA KEPULAUAN
KARIMUNJAWA
- Identifikasi Jaringan Komunikasi
Identifikasi
jaringan
komunikasi yang berada di Wilayah Karimunjawa
- TELKOM
- RELAY PEMANCAR TELKOMSEL
- RELAY PEMANCAR INDOSAT
- RELAY PEMANCAR PRO XL
- KANTOR POS
- WIFI
- Identifikasi Sarana Pelayanan Publik
Untuk menunjang
aktivitas masyarakat di Karimunjawa
dilengkapi sarana pelayanan public diantaranya sarana pendidikan,
ekonomi, kesehatan, peribadatan, fasilitas umum, jaringan listrik,
jaringan air bersih, jaringan telepon, jaringan persampahan, KM/ WC
umum. Di Karimunjawa telah tersedia
fasilitas pendidikan seperti TK, SD, SMA, SMK, DAN
MA. Selain itu juga terdapat bank, mushola,
masjid dan juga terdapat lapangan olahraga
seperti :
- LAPANGAN TENIS
- LAPANGAN BADMINTON
- TENIS MEJA
- LAPANGAN SEPAKBOLA
- LAPANGAN VOLY
- Identifikasi Aktivitas Ekonomi Potensial
Di Karimunjawa
terdapat beberapa aktivitas ekonomi potensial, diantaranya kegiatan
wisata laut, perdagangan, produksi dan
jasa. Kegiatan wisata seperti Diving, snorkling
dan mengunjungi pulau pasir putih. Kegiatan perdagangan yang
ada antara lain perdagangan oleh-oleh dan
pernak-pernik Karimunjawa. Kegiatan produksi berupa pembuatan
krupuk kerapu, pengolahan rumput laut.
Aktivitas
Ekonomi Potensial
- Identifikasi Kelembagaan
Di Karimunjawa
terdapat beberapa lembaga kemasyarakatan baik yang sifatnya formal
maupun informal.
DINAS
INSTANSI YANG ADA DI KECAMATAN KARIMUNJAWA
- UPTD (PUSKESMAS,DIKPORA,SMP,LUTKAN )
- PEL PERIKANAN PANTAI
- PEL SYAHBANDAR
- DISHUB
- BTN
- DINAS NIVEAU
- DINAS PARIWISATA
- Identifikasi Kependidikan
Untuk
meningkatkan sumber daya manusia salah satunya melalui jalur
pendidikan, kondisi pendidikan di Karimunjawa sebagai berikut :
Penduduk menurut
pendidikan
- Belum
sekolah : 512
- Tidak tamat
SD : 5.378
- Tamat SD
: 3.266
- Tamat SLP : 612
- Tamat SLA : 499
- Perguruan
Tinggi : 116
Kondisi
ini sangat menghawatirkan sekali hampir 50% lebih penduduknya tidak
tamat SD.
- Identifikasi Sarana Prasarana
Untuk
menunjang aktifitas penduduk terdapat sarana prasarana antara lain :
- BANDAR UDARA 1 BUAH ( DEWA DARU )
- JALAN KABUPATEN
- DERMAGA PENYEBERANGAN
- DERMAGA PERINTIS 2 ( DUA ) BUAH
- DERMAGA RAKYAT 4 ( EMPAT ) BUAH
- PASAR KARIMUNJAWA
BAB
IV
IDENTIFIKASI
POTENSI DAN KENDALA
Dari pemetaan
swadaya yang dilakukan diperoleh gambaran mengenai kondisi
Karimunjawa.
Selain itu, juga diperoleh gambaran mengenai potensi dan kendala yang
ada di Karimunjawa.
Identifikasi terhadap potensi dan kendala ini dilakukan melalui FGD
dengan menggunakan pohon masalah.
Potensi yang ada di
Karimunjawa
ini diantaranya:
- Sumber daya alam. Karimunjawa memiliki 32 pulau yang dapat digunakan untuk wisata laut.
- Sumber daya ekonomi. Terdapat kegiatan home industri yang tersebar di Kelurahan Karimunjawa diantaranya pembuatan kaos sablonan, pernak-pernik, kerupuk kerapu asli Karimunjawa, dan rumput laut.
Permasalahan yang
teridentifikasi dalam pemetaan swadaya ini diantaranya:
- Susahnya akses ke Karimunjawa karena hanya menggunakan transportasi laut dan udara saja, transportasi laut menggunakan kapal yang dapat dijangkau biayanya dengan kapal Muria hanya dua sekali penyeberangan, dan kapal cepat Express dengan biaya yang lumayan tinggi.
- Ketersediaan air bersih yang kurang memadai untuk kebutuhan penduduk.
- Ketersediaan listrik yang hanya menyala saat pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.
- Kurang lengkapnya jaringan komunikasi hingga menyebabkan gangguan
- Kegiatan ekonomi belum berkembang dan belum mampu menyerap tenaga kerja.
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
- Kualitas SDM rendah.
- Permasalahn dalan peningkatan kualitas proses pembelajaran PAUD diantaranya :
- Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
- Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
- Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
- Kurang memahami karakteristik anak.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar