LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN
MATA KULIAH ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
“Identifikasi Kebutuhan Masyarakat Karimun Jawa
Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan”
Nama : DIMAS
NIM : 1201412062
Prodi : Pendidikan Luar Sekolah
Dosen
Pengampu : 1.
Prof. Dr. Joko Sutarto, M.Pd
2.
Hendra Dedi, S.Pd
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES di Kepulauan Karimun Jawa
Kabupaten Jepara serta menyelesaikan laporan ini.
Pada
kesempatan ini, penyusun sampaikan terima kasih kepada :
1.
Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya
2.
Orang tua yang
senantiasa mendukung
3.
Dinas kecamatan Karimun
Jawa
4.
Ketua Jurusan PLS UNNES
bapak Dr. Sungkowo Edy Mulyono S.Pd., M.Si
5.
Para Dosen pembimbing
yang telah membimbing mahasiswa pada saat KKL
6.
Penilik PNF kecamatan
Karimun Jawa bapak Kundori, S.Pd
7.
Panitia kegiatan yang
telah mengkoordinasi jalannya kegiatan
8.
Rekan-rekan mahasiswa
jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES
Penulis menyadari terdapat kekurangan
dalam penulisan laporan ini. Oleh karena
itu penulis mengarapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan
ini. Semoga laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bermanfaat untuk
kita semua.
Semarang, Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan
................................................................................................................. 2
1.3 Manfaat
............................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 4
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan ......................................................................................................... 10
3.2
Saran ................................................................................................................... 11
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Karimun berasal dari bahasa Jawa yaitu kremun
yang artinya kabur atau samar-samar. Diberi nama tersebut karena kepulauan ini
terlihat samar-samar dari Pulau Jawa yang disebabkan letaknya yang cukup jauh
dari Pulau Jawa. Untuk mencapai Karimunjawa
memakan waktu sekitar 4 sampai 6 jam dari daratan Pulau Jawa dengan menggunakan
Kapal Motor Cepat dari Semarang atau Jepara. Karimunjawa kini dikembangkan
menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal
maupun mancanegara. Terdapat 242 jenis ikan hias, serta 133 genera fauna
akuatik yang terdapat di pulau ini. Beberapa fauna langka yang berhabitat
disini adalah elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau. Kepulauan
Karimun Jawa kepulauan
ditengah laut jawa ±45mil laut sebelah barat laut dari kota jepara,terdapat 27
pulau 5 diantaranya berpenghuni,karimunjawa termasuk dalam kabupaten
jepara,jawatengah dengan luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000
hektare karimunjawa berpenduduk lebih dari 8.000 jiwa, terdapat pula beberapa
suku diantaranya suku jawa yang terbanyak,suku bugis,suku madura,suku bajo,suku
buton dan masih ada beberapa suku lainnya.dikarimunjawa Kecamatan
Karimun Jawa di bagi menjadi 3 Desa yaitu Desa Karimun Jawa (4.624 Ha), Desa
Kemujan (1.626 Ha), Desa Parang (820 Ha). Desa-desa di kecamatan Karimun Jawa
terdiri dari beberapa pulau, Desa Karimun Jawa terdiri dari pulau Karimun Jawa,
Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Burung, Geleang, Cemara Besar, Cemara Kecil,
Nyawakan, Batu, Sambangan, Seruni, dan Genting. Desa Kemujan terdiri dari pulau
Kemujan, Mrica, Bengkoang, Sintok, Gundul, Tengah, Cendekian, dan Cilik. Untuk
desa Parang terdiri dari Parang, Kembang, Kumbang, Katang, Nyamuk, Krakal
Besar, dan Krakal Kecil. Pulau Menjangan Besar Di Pulau Menjangan Besar terdapat
penangkaran ikan hiu. Anda dapat menguji keberanian dengan masuk ke kolam
penangkaran mereka dan berenang bersama ikan-ikan hiu ini. Tidak perlu takut,
karena hiu di sini cukup jinak dan bersahabat dengan manusia. Pulau Menjangan Kecil Pulau Menjangan
Kecil pantas dikunjungi karena di perairan sekitar pulau ini terdapat banyak
ikan kecil berwarna-warni yang cantik. Pulau ini memiliki pantai dan dasar laut
yang indah dengan air yang jernih. Pulau ini cocok bagi Anda yang ingin mencoba
snorkeling. Pulau Cemara Kecil dan
Pulau Cemara Besar Pada kedua pulau ini terdapat banyak pohon cemara
yang mungkin menjadi dasar nama kedua pulau ini. Hal unik lainnya adalah adanya
daratan pantai dengan pasir putihnya yang menjorok ke laut. Pulau Tanjung Gelam Pulau Tanjung
Gelam merupakan pulau yang indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang
berwarna hijau kebiruan. Banyaknya RT dan RW di kecamatan Karimun Jawa
adalah 53 RT dan 14 RW. Jumlah Penduduk pada kecamatan Karimun Jawa menurut
data kecamatan tahun 2010 mencapai jumlah 8.794 dengan rincian laki-laki 4.428 jiwa
dan perempuan 4.366 jiwa, tetapi pada tahun ini jumlahnya laki-laki 5.491 dan
perempuan 4.719. Penduduk Karimun Jawa mayoritas menganut agama islam dengan
jumlah penduduk 8.734 jiwa, serta sebagian lagi menganut agama protestan dengan
45 jiwa, dan khatolik 15 jiwa. Masyarakat Karimun jawa terkenal dengan masyarakat yang rama
tama kepada setiap pengunjung yang datang kekampungnya,terbukti guide
karimunjawa yang merupakan penduduk asli karimunjawa mereka selalu banyak
senyum dan memanjakan pengunjung(wisatawan). Pasar karimunjawa tergolong unik
karena buka jam 4 pagi(subuh) dan tutup jam 8 pagi,dipasar karimunjawa banyak
makanan tradisional/jajan pasar,seperti buras,getuk,cetot,alu-alu,moto
belong,puli,gempol,dll(jajan pasar tersebut perlu dicoba)dan menjual berbagai
keperluan untuk masyarakat karimunjawa dan anehnya semua pasokan belanjaan
sepertiberas,sayur,bumbu dan keperluan lainnya semua dari jepara.
PLTD(PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL) Karimunjawa sungguh sangat sederhana
listriknyapun masih memakai diesel(generator)itu menjadi keunikan dikarimunjawa
listrik yang hanya nyala pada pukul 05.30 sore sampai jam 6 pagi,jadi kalo
siang hari listrik padam. Suku dan Bahasa yang digunakan rata rata memakai
bahasa jawa,mengingat suku jawa merupakan suku terbanyak dikarimunjawa,karena
banyaknya suku dikarimunjawa berbagai suku memiliki kelompok masing masing dan
mereka berbicara menggunakan bahasa mereka masing masing,seperti suku bugis dia
kesehariannya memakai bahasa bugis,begitu juga madura dan lainnya meskipun
berbeda suku mereka selalu bersilahturahmi dengan baik dan saling menjaga satu
sama lainnya. Lomban(H+7 SETELAH LEBARAN) Acara lomban adalah acara pesta
rakyat dikarimunjawa yang dilakukan setahun sekali setelah lebaran,jadi setiap
lomban masyarakat karimunjawa berbondong bondong menuju ujung gelam,semua
masyarakat karimunjawa membawa bekal makan menggunakan kapal nelayannya bersama
keluarga masing masing,setelah sampai ujung gelam mereka masyarakat karimunjawa
berkelompok masing masing 1 keluarga,mereka memulai menyiapkan makan diatas
tikar dipinggir pantai,dan menunggu acara lomban dimulai,lomban(lebaran
kupat)adalah pesta rakyat yang dilakukan masyarakat karimunjawa,guna memberikan
doa/rasa syukur kepada ALLAH untuk keselamatan dan kenikmatan yang telah
diberikannya kepada masyarakat karimunjawa,dan diacara lomban disitu ada seekor
hewan untuk disembelih dan untuk dimasak disitu pula dan kepala hewan
sembelihan itu dibuang kelaut guna kepercayaan sebagai sesaji penjaga laut
karimunjawa.setelah itu masyarakat berdoa bersama dan memulai makan hewan
sembelihan yang telah dimasakan dan siap untuk dinikamti bersama.itu merupakan
tradisi unik karimunjawa
Karena kecamatan Karimun Jawa
merupakan suatu kepulauan dan dikelilingi oleh lautan maka mata pencaharian
mayoritas penduduk adalah nelayan, namun disamping sebagai nelayan karena
Karimun Jawa merupakan daerah wisata masyarakat juga bekerja pada sektor
pariwisata seperti menyewakan rumahnya untuk Home Stay, menyewakan kapalnya
pada siang hari untuk wisatawan jalan-jalan, serta menjadi tour guide, biro perjalanan wisata, menyewakan alat Snorkling serta Diving, dan menjual souvenir. Tetapi tidak hanya itu saja mata
pencaharian masyarakat karimun jawa, masih ada lagi seperti PNS, pedagang,
petani, pengrajin, buruh, dan lain-lain. Alat transportrasi yang ada di Karimun
Jawa adalah motor, mobil, kapal, Pesawat charteran. Untuk mencapai pulau
Karimun Jawa kita bisa menggunakan kapal dan pesawat. Sarana dan Prasarana yang
berada di kecamatan Karimun Jawa yaitu ada bandar udara, dermaga penyebrangan,
dermaga perintis, dermaga rakyat, kantor kecamatan, kantor pos, pasar, tempat
ibadah (masjid, Gereja), gedung sekolah (TK, SD, SMP, SMK), Puskesmas dan
lainnya
Mahasiswa jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Universitas Negeri Semarang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) ke pulau Pasinaon Karimunjawa guna mengidentifikasi kebutuhan masyarakat
kepulauan Karimun Jawa. Kegiatan KKL berlangsung selama 4 hari 3 malam mulai
dari tanggal 17 juni 2012 sampai dengan 20 juni 2013. Rombongan menggunakan
transportasi darat dari semarang menuju pelabuhan jepara menggunakan Bus dan
menggunakan transportasi laut menggunakan kapal Ferry Muria dari pelabuhan
jepara menuju Karimun Jawa. Pada kegiatan KKL penyampaian materi sekaligus
pemberi informasi mengenai karimun jawa di berikan oleh penilik PNF kecamatan
Karimun Jawa Bapak Kundori, S.Pd.
1.2 TUJUAN
1. Menambah
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mahasiswa dalam menentukan kebutuhan
masyrakat khususnya tentang pendidikan.
2. Memberikan
bekal nyata kepada mahasiswa agar bisa memahami kebutuhan masyarakat dan
menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam
pembangunan dan belajar menanggulangi masalah-masalah secar pragmatis dan
menggunakan langkah-langkah yang persuasif.
3. Memberikan
bekal nyata kepada mahasiswa tentang lingkungan kerja dan
permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya serta belajar untuk
menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang telah
dipelajari.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
belajar dari kondisi masyarakat yang di kunjungi dan belajar menjadi suatu
anggota tim kerja yang baik di masyarakat dan mengabdikan ilmu dan
keterampilannya untuk kepentingan masyarakat.
5. Memberikan
kesempatan mahasiswa agar menjadi innovator, motivator, dan problem solver
dalam menyikapi setiap permasalahan baik dalam masyarakat maupun lingkungan
kerja.
1.3 MANFAAT
Hasil kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES tahun 2013 diharapkan mempunyai
manfaat atau kegunaan baik secara teorits dan praktis.
Secara teoritis mahasiswa
diharapkan menambah pengetahuan serta wawasannya.
Secara praktis untuk mahasiswa :
1. Memudahkan
mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan berfikir dan memecahkan masalah.
2. Memudahkan
mahasiswa dalam penguasaan dan pendalaman serta pengaplikasian konsep asesmen
kebutuhan masyarakat.
3. Menjadikan
mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep pendidikan luar sekolah
di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
4. Mendapatkan
keterampilan aplikatif mengenai materi pendidikan luar sekolah yang dipelajari
di bangku kuliah.
5. Mendapatkan
tambahan pengetahuan materi pendidikan luar sekolah sesuai dengan bidang kajian
yang didapatkan pada objek KKL.
Untuk
Dosen :
1. Kegiatan
KKL merupakan media dosen untuk menjelaskan materi perkuliahan pendidikan luar
sekolah
2. Dosen
dapat memberikan suatu bentuk suatu bentuk perkuliahan yang representatif di
tempat objek yang di jadikan kuliah kerja lapangan.
Untuk
Universitas :
Dari
kegiatan kuliah kerja lapangan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara
pihak Universitas dan dinas isntansi dan masyarakat yang dihadikan objek KKL.
BAB II
PEMBAHASAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
MASYARAKAT KEPULAUAN KARIMUN JAWA
Kecamatan Karimun Jawa termasuk ke
dalam Kabupaten Jepara dan terletak di sebelah barat laut Ibukota Kabupaten
Jepara, dengan batasan-batasan :
Sebelah Timur : Laut Jawa
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Utara :
Laut Jawa
Sebelah Selatan : Laut Jawa
Kecamatan Karimun jawa terletak
dengan ketinggian antara 0-100 meter dari pemukaan laut. Jarak kecamatan
Karimun Jawa dengan ibukota Jepara ± 90 Km.
Kecamatan Karimun Jawa Dibagi
menjadi 3 wilayah Desa yaitu, Desa Karimun Jawa, Kemujan, Parang. Kecamatan
Karimun Jawa sudah mengenal organisasi contohnya saja pada kecamatan Karimun
Jawa sudah terdapat susuan Rukun Warga. Kecamatan Karimun Jawa terdapat 53 RT
dan 14 RW yang masing-masing di bagi di setiap desa yaitu : Desa Karimun Jawa
terdapat 24 RT dan 6 RW, Desa Kemujan 20 RT dan 5 RW, Desa Parang 9 RT dan 3 RW.
Disetiap desa terdapat 1 kantor desa dan 1 balai desa. Pada kecamatan Karimun Jawa juga sudah terdapat LKMD dan
untuk kalangan ibu-ibu terdapat organisasi PKK.
Perangkat desa yang terdapat di
tiap-tiap desa yaitu sebagai berikut :
1. Desa
Karimun Jawa
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala
urusan dan pembangunan, dan 3 kepala dusun.
2. Desa
Kemujan
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala
urusan dan pembangunan, dan 4 kepala dusun.
3. Desa
Parang
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 3 kepala
urusan dan pembangunan, dan 2 kepala dusun.
Pada
Kecamatan Karimun Jawa pada tahun 2010 tercatat mempunyai penduduk sebanyak
8.794 jiwa dengan rincian laki-laki sejumlah 4.428 jiwa dan perempuan 4.366
jiwa.
Usia
produktif masyarakat karimun jawa pada tahun 2010 mencapai 3922 jiwa. Mata
pencaharian masyarakat karimun jawa mayoritas adalah nelayan. Namun tidak
dipungkiri juga ada banyak masyarakat mempunyai profesi yang lain seperti
Petani, Pedagang, PNS, pengrajin, buruh, dan lain sebagainya. Di pulau karimun
jawa angka pengangguran relative sedikit, hal itu dikarenakan karena pulau
Karimun Jawa termasuk sektor wisata. Jadi walaupun masyarakat ada yang tidak
bersekolah maka mereka masih tetap dapat bekerja seperti menjadi tour guide, menjadi pengrajin, nelayan,
dan menjual jasa. Pada tahun 2010 terdapat 2.791 KK di kecamatan Karimun Jawa.
Penduduk
kecamatan Karimun Jawa mayoritas memeluk agama Islam mencapai 8.734 jiwa. Namun
ada beberapa orang yang beragama Protestan 45 jiwa dan khatolik 15 jiwa. Tempat Ibadah yang tersedia untuk umat muslim
yaitu terdapat Masjid dan mushola di setiap desa, untuk agama Protestan
terdapat 2 gereja yang terdapat di desa Karimun jawa dan desa Kemujan,
sedangkan untuk agama khatolik belum terdapat gereja khusus khatolik jadi umat
khatolik melakukan ibadah di gereja yang telah tersedia.
Jadi Kebutuhan
masyarakat Karimun jawa pada sector kependudukan dan tenaga kerja yaitu
Pelatihan Keterampilan atau kursus yang menunjang pengembangan daerah karimun
jawa sebagai salah satu sector pariwisata. penduduk yang telah mencapai usia
produktif tetapi belum bekerja dikarenakan status pendidikannya yang rendah
dapat mengikuti pelatihan keterampilan sebagai salah satu usaha yang dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat karimun jawa.
Kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan jurusan PLS UNNES adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan
masyarakat karimun jawa salah satunya pada bidang pendidikan. Di Kecamatan
karimun Jawa sudah terdapat sekolah mulai dari PAUD/ TK, SD, SMP/MTs, dan
SMK/MA. Belum terdapat SMA di pulau
karimun jawa karena anak-anak di dorong untuk mengembangkan keterampilan guna
mengembangkan dan membangun potensi daerah karimun jawa, dan juga disana tidak
ada SMA di karenakan tidak banyak anak-anak yang melanjutkan ke jenjang
perguruan tinggi.
Terdapat
8 TK yang tersebar di 3 desa, TK tersebut semuanya adalah milik swasta. Di
Kecamatan Karimun Jawa juga sudah di dirikan PAUD jumlahnya 4 buah yaitu PAUD
Akhlakhul Karimah, PAUD Permata gunda 1, PAUD permata Gunda 2, PAUD Lukmanul
Hakim. Rata-rata 1 PAUD menampung 30-40 anak. Biaya PAUD di kecamatan karimun
jawa terhitung murah, yaitu kurang dari 15.000/bulan. Oleh karena itu orang tua
disana memilih untuk memasukkan anaknya di PAUD agar anak dapat mengembangkan
potensinya lebih cepat dan juga orang tua dapat sembari bekerja pada saat
anaknya sedang sekolah. Biasanya masyarakat karimun jawa mulai memasukkan anaknya
ke PAUD mulai dari umur 4 tahun. Namun terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan
dan peningkatan kualitas PAUD di kecamatan Karimun Jawa. Hal itu disebabkan
karena :
1.
Permasalahan pada
pendidik yaitu : Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar,
Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat
kompetensi. Kurang
memahami teknik menyusun rencana pembelajaran,
Kurang memahami karakteristik anak,
Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
2.
Anak usia dini
terfokus pada area tertentu. Untuk daerah di
pulau-pulau terpencil belum terjamah. Contohnya saja di Kampung Legong Boyo dan
Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat
anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi
letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik
yang memadai.
3.
Pada area tertentu
tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam
membentuk kegiatan layanan.
4.
Keterbatasan daya
tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka
layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
5.
PAUD belum populer
di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka
program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurang
fahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi
program PAUD nonformal. Hanya 8 % saja
rensponden dari pulau genting yang memahami prosedur pelaksanaan PAUD.
Untuk
mengatasi permasalahan saat ini sangat diperlukan untuk melakukan kampanye
sadar akan pendidikan anak usia dini mengingat pendidikan pada fase usia ini
penting bagi anak dikarenakan anak sedang memasuki usia emas (golden age). Selain gencar melakukan
kampanye sadar pendidikan juga dilakukan langkah-langkah yang persuasif seperti
melihat kebutuhan masyarakat, mencari solusi permalahan khususnya keadaan
goegrafi yang terpisah-pisah, dapat juga dengan melakukan tutor kunjung. Itulah
yang menjadi pemahaman dan tantangan yang harus di fikirkan oleh orang-orang
pendidikan khusunya pendidikan non fomal.
Selain
PAUD/TK juga terdapat 14 SD yang tersebar di 3 desa yaitu 7 SD di desa Karimun
Jawa, 4 SD di desa Kemujan, dan 3 SD di desa Parang. Tidak banyak kekurang yang
terdapat dalam pelaksanaan pendidikan di jenjang sekolah Dasar, Pendidiknya
sudah mencukupi, gedung dan ruang kelas juga sudah memenuhi, hanya sarana dan
prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajar yang belum memadai. Contohnya komputer,
perpustakaan dan lain-lain.
Untuk
jenjang SLTPP di kecamatan Karimun Jawa terdapat 2 SMP negeri yaitu di desa
Karimun Jawa dan Parang dan 1 MTs di desa Kemujan. Kebutuhan terletak pada guru
yang masih sedikit, dan gedung juga masih sedikit.
Pada
jenjang SLTA terdapat 1 SMK negeri yang terdapat di desa karimun jawa, dan 1 MA
di desa kemujan. Masih sangat sedikit SMA di kecamatan karimun jawa, dan untuk
peserta didik yang tinggal di pulau yang jauh mereka harus berjuang.
Setelah membahas sector pendidikan yang ada
pada kecamatan karimun jawa selanjutnya kita mengulas keadaan social masyarakat
karimun jawa. Seperti sarana dan prasarana yang ada di Karimun Jawa . Sarana
dan Prasarana yang ada di karimun jawa mulai dari kondisi jalan suddah di aspal
tetapi sudah berlubang sehingga tidak terlihat seperti aspal. Di Karimun Jawa
udah terdapat listrik tetapi hanya saat malam hari mulai dari pukul 18.00 WIB
dan pemadaman pukul 06.00 WIB, hal itu di karenakan masyarakat tidak menggunakan
pasokan listrik dari PLN. Masyarakat menggunakan pasokan listrik dari non PLN.
Masyarakat tidak menggunakan listrik dari PLN dikarenakan abonemennya mahal
mencapai 30.000 baik di gunakan ataupun tidak digunakan dan per meternya 2.500.
Namun pada saat bapak Kundori menyampaikan materi beliau mengatakan bahwa dinas
karimun jawa dan PLN sudah ada MOU dan pada tahun 2014 PLN akan membuat gardu
sendiri di kecamatan karimun jawa dan diharapkan masyarakat tidak kesulitan
lagi dalam masalah penggunaan listrik. Kemudian di Karimun Jawa juga sudah
terdapat pasar dan bangunan pasarnya sudah permanen. Disana juga terdapat
Puskesmas, ada puskesmas keliling yang menggunakan mobil dan juga kapal yang
berguna untuk berkeliling dan mengunjungi pulau-pulau di luar desa karimun
jawa. Terdapat Kantor pos, Markas TNI, dan Samsat, Gereja, Masjid/Mushola,
Koperasi, Bank, serta Minimarket yang menyatu dengan koperasi, asrama guru,
Warnet, Toko kelontong, Hotel. Yang belum ada di kecamatan karimun jawa adalah
rumah sakit. Jika ada warga yang sakit parah dan tidak bisa ditangani oleh
pihak puskesmas maka harus di bawa ke rumah sakit di luar pulau dan itu
menggunakan pesawat carteran atau kapal cepat yang membutuhkan biaya yang
besar. Disana juga belum terdapat SPBU sehingga kendaraan bermotor disana harus
menyuply BBM dari luar pulau.
Alat
transportrasi yang di gunakan untuk menuju kecamatan karimun jawa adalah dengan
menggunakan kapal, dan pesawat carteran. Untuk alat transportasi di kecamatan
karimun masyarakat dapat menggunakan mobil pribadi, motor, truk, sepeda, becak
dan untuk antar desa yang terpisah dengan laut masyarakat menggunakan kapal.
Alat komunikasi yang tersedia di sana
iyalah radio, relay pemancar telkomsel, relay pemancar Indosatl, relay pemancar
XL guna memancarkan sinyal SIM card untuk telefon genggam (HP), Telkom bagi
yang menggunakan telefon rumah dan Wifi. Disana juga sudah terdapat warnet,
tetapi hanya beroperasi pada malam hari dikarenakan listrik hanya tersedia pada
malam hari. Masyarakat karimun jawa juga mempunyai televisi sebagaai media
pemberi informasi, namun mereka menggunakan parabola, karena jika menggunakan
antena televisi biasa tidak bisa untuk menangkap gelombang dari satelit.
Terdapat juga kantor pos bagi masyarakat yang tidak mempunyai alat komunikasi
seperti telefon. Kantor pos dapat digunakan oleh masyarakat karimun khususnya
bagi masyarakat yang berada pada pulau-pulau yang terpencil.
Kebutuhan masyarakat Karimun Jawa adalah pemancar
sinyal telefon genggam(HP) diharapkan sampai ke daerah pulau-pulau terpencil
sehingga jika mereka yang berada di pulau-pulau terpencil mendapatkan masalah
yang urgent seperti ada yang sakit
parah dapat segera mendapat petolongan dengan cepat.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
3.1
KESIMPULAN
Kepulauan
Karimun Jawa merupakan daerah yang kaya akan potensi sumberdaya alamnya, di
sana juga sebagai salah satu sektor pariwisata yang diperhitungkan di dunia
karena taman bawah airnya yang sangat indah dan masih terjaga. Di kepulauan ini sendiri terdapat sekitar 27 gugus pulau
dengan keunikan tersendiri dan semua berpasir putih yang membentang di
sepanjang pesisir pantai.
Luas teritorialnya kurang lebih 107.225 hektare dan kekayaan alam laut yang masih alami dan indah dengan banyaknya terumbu karang dan biota laut yang bisa dilihat dengan kasat mata. Sebanyak 80 persen penduduk lokal setempat menggantungkan hidupnya dari kekayaan alam yang ada di pulau tersebut.
Sebagai destinasi wisata, kawasan ini bisa dibilang masih minim dengan fasilitas, antara lain, untuk transportasi menuju pulau tersebut yang tidak bisa setiap saat.
Selain itu, pasokan listrik yang hanya mengandalkan pembangkit listrik diesel (PLTD) dan hanya hidup pada malam hari. Hal ini juga terkendala jika mesin diesel rusak, bisa berhari-hari kawasan ini tanpa penerangan yang memadai pada malam hari.
Pemanfaatan kawasan ini sebenarnya bukan hanya sebagai lokasi wisata, melainkan juga untuk penelitian dan pendidikan. Karimunjawa mempunyai lima ekosistem, yaitu hutan pantai, hutan bakau, hutan dataran rendah, hutan terumbu karang, dan lamun (rumput laut). Kepulauan Karimunjawa memiliki 18 titik menyelam, antara lain, di Pulau Geleang, Pulau Sintok, Pulau Tengah, Pulau Menyawakan, Pulau Cemara Besar, Pulau Legan Moto, Pulau Tanjung Gelam, Pulau Katang, Pulau Kumbang, dan Pulau Menjangan Kecil
Luas teritorialnya kurang lebih 107.225 hektare dan kekayaan alam laut yang masih alami dan indah dengan banyaknya terumbu karang dan biota laut yang bisa dilihat dengan kasat mata. Sebanyak 80 persen penduduk lokal setempat menggantungkan hidupnya dari kekayaan alam yang ada di pulau tersebut.
Sebagai destinasi wisata, kawasan ini bisa dibilang masih minim dengan fasilitas, antara lain, untuk transportasi menuju pulau tersebut yang tidak bisa setiap saat.
Selain itu, pasokan listrik yang hanya mengandalkan pembangkit listrik diesel (PLTD) dan hanya hidup pada malam hari. Hal ini juga terkendala jika mesin diesel rusak, bisa berhari-hari kawasan ini tanpa penerangan yang memadai pada malam hari.
Pemanfaatan kawasan ini sebenarnya bukan hanya sebagai lokasi wisata, melainkan juga untuk penelitian dan pendidikan. Karimunjawa mempunyai lima ekosistem, yaitu hutan pantai, hutan bakau, hutan dataran rendah, hutan terumbu karang, dan lamun (rumput laut). Kepulauan Karimunjawa memiliki 18 titik menyelam, antara lain, di Pulau Geleang, Pulau Sintok, Pulau Tengah, Pulau Menyawakan, Pulau Cemara Besar, Pulau Legan Moto, Pulau Tanjung Gelam, Pulau Katang, Pulau Kumbang, dan Pulau Menjangan Kecil
Banyak sekali daerah yang perlu dikembangkan untuk dapat memajukan daerah tersebut tetapi berkesinambungan dengan kelestarian lingkungannya. Untuk itu masyarakat perlu di berikan arahan dan dorongan untuk dapat ikut memberikan kontribusi dalam mengembangkan daerahnya salah satunya dari pendidikan.
Jika
masyarakat daerah tersebut terdidik, masyarakat dapat memajukan perokonomian
keluarga dan daerahnya dengan memanfaatkan potensi yang terdapat di karimun
jawa. Pemberian pelatihan dan keterampilan sangat dibutuhkan oleh masyarakat
karimunjawa. Selain itu Sarana dan Prasarana perlu ditingkatkan guna kelancaran
proses aktivitas masyarakat karimun jawa, terutama pada pulau-pulau yang masih
terpencil. Terutama sarana pada bidang kesehatan yang masih sedikit sekali
operasionalnya.
Melalui
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan jurusan PLS UNNES diharapkan dapat
memberikan pengaruh terhadap kemajuan daerah karimun jawa. Mahasiswa yang telah
mengikuti kegiatan KKL juga di harapkan dapat memahami kebutuhan dan dapat
merancang dan memberikan suatu kegiatan atau program yang dapat digunakan
sesuai kebutuhannya dan memajukan kehidupan masyarakat karimun jawa, serta
dapat berkontribusi membenahi kepulauan karimun jawa.
3.2
SARAN
Penulis memberikan saran agar
pemerintah setempat serta pemerhati pendidikan dapat lebih memperhatikan
masyarakat kepulauan Karimun Jawa. Masyarakat harusnya diberikan program
pelatihan dan keterampilan khusus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Mengingat daerah Karimun Jawa merupakan daerah Pariwisata maka diharapkan
masyarakat diberikan pelatihan yang sesuai dengan daerah wisata agar selain
meningkatkan kehidupannya masyarakat juga meningkatkan daerahnya, dan masyarakat
tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan program yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara.
2011. Kecamatan Karimunjawa Dalam Angka 2011. Jepara:Badan Pusat Statistik
Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar