ASESMEN
KEBUTUHAN BELAJAR DI KARIMUN JAWA
Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas Asesmen Kebutuhan Belajar
Dosen
Pengampu :
Prof.
Dr. Joko Sutarto
Hendra
Dedi S.Pd
Oleh
Lintang
Setyowati 1201412072
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB
1
Latar
Belakang
Karimunjawa
merupakan wilayah kepulauan yang termasuk dalam Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah. Disana telah berdiri beberapa sekolah diantaranya dari
jenjang SD, SMP, SMA, dan yang sederajat. Memang dalam dewasa ini
pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Akan tetapi di Karimunjawa ini walaupun telah berdiri
beberapa sekolah, namun pendidikan disini masih sangat kurang
efektif. Hal ini dikarenakan sampai saat ini fasilitas-fasilitas atau
sarana dan prasarana serta tenaga-tenaga untuk mengajar disana masih
sangat minim. Dan didukung juga oleh letak geografisnya yang sembilan
puluh persennya adalah perairan itu menyebabkan sebagian besar
penduduk karimunjawa bekerja sebagai nelayan. Dan banyak masyarakat
yang beranggapan bahwa pekerjaan nelayan tidak membutuhkan pendidikan
yang tinggi.
Namun tidak sedikit
pula masyarakat di karimunjawa ini yang telah berfikiran modern,
yakni berfikiran bahwa pendidikan itu penting dan pendidikan
merupakan sesuatu hal yang sanggup mendukung kesejahteraannya. Hanya
saja di jaman sekarang ini pendidikan membutuhkan biaya yang sangat
mahal, sehingga hal tersebut menjadi salah satu kendala juga bagi
masyarakat di Karimunjawa untuk lebih bisa mengembangkan dan
mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Karimunjawa, entah itu
sumber daya manusianya maupun dengan sumber daya alamnya yang
tersedia.
RumusanMasalah
- Bagaimana pendidikan di Karimunjawa ?
- Apa kendala di Karimunjawa dalam memenuhi kebutuhan belajar ?
Manfaat
- Mengetahui bagaimana kondisi pendidikan di karimunjawa
- Mengetahui kendala-kendala apa saja di Karimunjawa dalam memenuhi kebutuhan belajar
BAB 2
Pembahasan
Suara burung yang
menari-nari, gemercik ombak yang menghempas pantai, merdunya suara
kapal yang mengiasi dermaga, lautan biru yang sangat menggoda, itulah
sedikit gambaran suasana riuh di Karimunjawa. Karimunjawa merupakan
wilayah kepulauan yang termasuk dalam kabupaten Jepara yang terdiri
dari 4 desa, yakni desa Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang dan
desa Nyamuk yang meliputi 15 RW dan 54 RT. Dengan luas dataran kurang
lebih 7.120 Ha dan perairan kurang lebih 110.117 Ha.
Menurut penuturan
dari Bapak Kundori, S.Pd Karimunjawa ini mempunyai jumlah penduduk
102.110 jiwa dengan jumlah laki-laki 5.491 jiwa dan perempuan 4.719
jiwa. Di Karimunjawa ini juga terdapat beberapa suku, yakni suku
jawa, madura, baja, bugis, buton, mandar dan luwu. Di karenakan
sebagian besar dari kawasan kepulauan karimunjawa ini adalah perairan
menyebabkan sebagian besar penduduk di Karimunjawa ini bermata
pencaharian sebagai nelayan. Hanya nelayan, sehingga mayoritas
penduduk di Karimunjawa ini berangapan bahwa pekerjaan sebagai
nelayan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, toh mereka juga
masih bisa membiayai hidupnya. Padahal dalam dewasa ini pendidikan
merupakan kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap warga negara
agar dapat meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan setiap warga
negara dan meningkatkan potensi sumber daya manusia.
Bapak Kundori, S.Pd
juga menyatakan bahwa penduduk di Karimunjawa yang belum menempuh
jalur pendidikan di jenjang apapun berjumlah 512, tidak tamat SD
berjumlah 5.378, tamat SD berjumlah 3.366, tamat SMP berjumlah 612
dan tamat SMA berjumlah 499 serta perguruan tinggi hanya ada 116. Hal
ini terjadi karena fasilitas yang digunakan dalam pembelajaran,
sarana dan prasarana serta tenaga untuk mengajar disana sangat
kurang. Sehingga menyebabkan banyak penduduk yang tidak tamat
sekolah. Bukan karena itu saja rasa butuh akan pendidikan itu sendiri
masih kurang dan masih banyak pula penduduk yang pola pikirnya belum
modern, sehingga hal-hal seperti itu terjadi. Padahal di Karimunjawa
sendiri sekarang ini telah berdiri beberapa sekolah diantaranya
terdapat 5 tk, 14 sd, 2 smp, 1 smk dan 1 sma, namun belum ada
perguruan tinggi. Hanya saja jumlahnya yang terbatas, hal itu menjadi
kendala yang dihadapi saat ini.
Di Karimunjawa ini
bukan hanya terdapat pendidikan formal seperti yang di atas, namun
juga ada jalur pendidikan non formalnya, yakni :
- PAUD
Terdapat 4 PAUD di
Karimunjawa namun masih banyak permasalahan yang ada dalam proses
peningkatan pembelajarannya, yaitu kualifikasi ijasah guru belum
memenuhi standar, guru paud non formal belum memiliki sertifikasi
kompetensi, kurangnya pemahaman dalam menyusun rencana pembelajaran,
banyak alat permainan yang belum sesuai dengan anak, kurangnya
pengetahuan tentang paud itu sendiri.
- Pelatihan Keterampilan
Di Karimunjawa ini
ada beberapa pelatihan keterampilan guna mengembangkan potensi yang
ada di Karimunjawa tersebut, antara lain :
- Pelatihan Bengkel
Di Karimunjawa
terdapat pelatihan bengkel motor dan juga bengkel untuk mesin kapal.
Di dirikannya pelatihan ini karena penduduk karimunjawa sekarang
sudah banyak yang mempunyai motor dan mayoritas bekerja sebagai
nelayan sehingga pelatihan bengkel dapat membantu masyarakat setempat
mengenai perawatan motor dan juga kapal.
- Sablon
Di sini juga di buka
pelatihan sablon yang melatih warga agar bisa lebih terampil dan
sablon juga melatih penduduk untuk meningkatkan taraf ekonomi.
- Pemberdayaan Wanita
Di sini wanita
dilatih untuk membuat pernak pernik atau handmade agar wanita di
Karimun lebih terampil dan para wanita juga bisa membantu
meningkatkan perekonomian keluarganya.
Sesungguhnya potensi
alam yang terdapat di Karimunjawa ini sangat beragam. Namun karena
minimnya pengetahuan penduduk karimunjawa menyebabkan potensi yang
ada di kepulauan tersebut kurang meningkat. Padahal di Karimunjawa
juga sudah ada radio, internet, bank, dan listrik yah walaupun
listriknya hanya menyala 12 jam mengingat sedikit sulitnya akses
jalan menuju karimun sehingga menyebabkan hal itu. Nah berarti di
Karimunjawa ini masih mempunyai banyak kendala, baik kendala mengenai
letak geografisnya, kendala jarak dan transportasi, sumber daya
manusianya yang lemah dan sedikitnya tenaga pendidik yang berkualitas
disana, maka sekarang ini sangat dibutuhkan tenaga-tenaga pendidikan
yang dengan suka rela membantu memajukan Karimunjawa agar Karimunjawa
mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi yang bisa
berperan dalam meningkatkan pembangunan. Serta kesejahteraan penduduk
dan potensi-potensi yang di miliki penduduk Karimunjawa pun lebih
meningkat.
BAB 3
Kesimpulan
Penduduk di
Karimunjawa mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan karena
sebagian besar wilayah atau kawasan dari Karimunjawa adalah perairan.
Mengingat hanya sebagai nelayan, banyak penduduk Karimunjawa yang
berangapan bahwa mereka tidak memerlukan pendidikan yang tinggi, dan
itu menyebabkan angka pendidikan di Karimunjawa masih rendah. Bukan
karena itu saja tapi karena letak geografisnya, jarak, sumber daya
manusia yang rendah,sarana dan prasarana yang minim, kurangnya tenaga
pengajar itu juga penyebab dari rendahnya pendidikan di kepulauan
Karimunjawa ini.
Di Karimunjawa
sekarang ini tidak hanya terdapat pendidikan formal saja melainkan
juga sudah terdapat jalur pendidikan non formal, seperti paud dan
pelatihan keterampilan. Hal ini dikarenakan banyak penduduk yang
tidak bisa menikmati pendidikan formal, sehingga lebih memilih
mengikuti kegiatan non formal karena mereka bisa memenuhi kebutuhan
belajarnya dan juga dapat mengembangkan potensinya. Di pendidikan non
formal ini warga tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan belajarnya saja
tetapi warga juga bisa membantu perekonomian keluarganya karena
pendidikan keterampilan ini mengajarkan banyak hal. Misalnya saja
pelatihan pembuatan pernak-pernik untuk ibu-ibu. Selain para ibu-ibu
bisa membuat kerajinan tangan sendiri mereka juga bisa menjual hasil
karya mereka, dan apabila laku maka akan menambah pemasukan ekonomi
bagi ibu-ibu tersebut.
Dengan demikian
setiap penduduk dapat belajar dimana saja, maksudnya bukan hanya
belajar di pendidikan formal saja seperti persekolahan, namun bisa
juga di pendidikannon formal dan apabila seseorang merasa butuh
belajar maka dia akan mencari sumber belajar dimana saja. Karena pada
hakekatnya belajar itu bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan
dengan siapa saja.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar