TUGAS
KKL di KARIMUN JAWA
MENGIDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR
Disusun
Oleh :
NIFA
SEPTIANI 1201412018
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013
Karimunjawa
adalah sebuah kecamatan
di Kabupaten
Jepara,
Provinsi
Jawa
Tengah,
Indonesia.
Karimunjawa merupakan kepulauan yang terletak di tengah laut
Jawa.
Kecamatan
Karimunjawa merupakan kecamatan kepulauan di kabupaten Jepara,
provinsi Jawa Tengah, terdiri dari 4 desa dengan 27 pulau besar dan
kecil, namun hanya 5 pulau yang berpenghuni. Desa tersebut meliputi :
desa Karimunjawa, desa Kemojan, desa Parang, dan desa Nyamuk. Yang
meliputi 15 RW dan 54 RT dari ke empat desa tersebut. Pulau – pulau
di wilayah desa Karimunjawa dengan luas 4.302 Ha yang terdiri dari :
Menjangan Besar 56 Ha, Menjangan Kecil 46 Ha, Burung 1 Ha, Geleang 24
Ha, Cemara Besar 3,5 Ha, Cemara kecil 1,5 Ha, Nyawakan 24 Ha, Batu
0,5 Ha, Sambangan 8 Ha, Genting 137 Ha. Pulau – pulau di desa
Kemojan terdiri dari : Kemujian 1.501 Ha, Mrica 1 Ha, Bengkoang 105
Ha, Sintok 21 Ha, Gundul 2 Ha, Tengah 4 Ha, Cendikian 13 Ha, dan
Cilik 2 Ha. Pulau – pulau di desa Parang terdiri dari : Parang 690
Ha, Kembar 6,7 Ha, Kumbang 12,5 Ha, Katang 2,5 Ha, Nyamuk 125 Ha,
Krakal Besar 3,2 Ha, dan Krakal Kecil 1,5 Ha. Pulau – pulau di desa
Nyamuk terdiri dari : Katang 2,5 Ha, Nyamuk 125 Ha, Krakal Besar 3,2
Ha, dan Krakal Kecil 1,5 Ha. Dari data di atas jumlah penduduk yang
berada di Karimunjawa berjumlah 10.210 jiwa yang terdiri dari jumlah
laki – laki 5.491 jiwa dan jumlah perempuan 4.719 jiwa. Konon
katanya atau kata dari seorang warga Karimunjawa, Karimunjawa
terbentuk karena ada 7 suku yaitu suku Jawa, Madura, Bajo, Bugis,
Buton, Mandar dan Luwu. Meraka datang dan menjadi satu suku dan
kemudian membentuk suatu perkumpulan sendiri di Karimunjawa ini dan
menetap disini. Letak geografis dan luas wilayah Karimunjawa,
kepulauan Karimunjawa dikelilingi laut jawa terletak pada koordinat :
5°40΄39”
- 5°55’00” LS dan 110°05΄57”
- 110°31΄15”
BT,
Berjarak
45 mil laut / 83 km dari Jepara ,
Berjarak
60 mil laut / 110 km dari Semarang,
Wilayah
Karimunjawa meliputi:
7.120
Ha daratan,
110.117
Ha perairan ,
Terdiri
dari 27 pulau besar dan kecil dan 5 Pulau yang berpenghuni.
Dinas Instansi yang ada di kecamatan Karimunjawa meliputi : UPTD
(PUSKESMAS,DIKPORA,SMP,LUTKAN),
PEL
PERIKANAN
PANTAI,
PEL
SYAHBANDAR,
DISHUB,
BTN,
DINAS
NIVEAU,
dan DINAS
PARIWISATA.
Penduduk Karimunjawa
menurut mata pencahariannya di golongkan menjadi beberapa pekerjaan
diantaranya : petani
3763
orang, nelayan
5658
orang, pedagang
225
orang, pengrajin
45
orang, buruh
302
orang, pns
204
orang, tni/polri
7
orang, dan pensiunan
20
orang. Dengan didominasi penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan
karena letak geografisnya yang terletak di dekat pantai. Kemudian
penduduk menurut pandidikannya terdata sebagai berikut : Belum
sekolah
512,
Tidak
tamat SD
5.378,
Tamat
SD
3.266,
Tamat
SLP
612,
Tamat SLA
499,
dan Perguruan
Tinggi
116.
Karena pulau ini terbilang masih berkembang jadi pendidikan pun belum
begitu maju. Terutama pada pendidikan PAUD/TK dan SD masih terbilang
cukup memprihatikan. Kata pak Konduri seorang penilik PNF sekaligus
tokoh penting yang sudah lama menetap di Karimunjawa dan beliau
sangat mengerti sekali tentang sejarah pendidikan di karimunjawa ini
mengatakan bahwa jumlah ada 4 PAUD dan 5 TK, 14 SD, 2 SMP, 1 SMA, dan
1 SMK untuk 1 kecamatan. Itupun dengan jarak 12km untuk SMP dan 19km
untuk SMA. Makanya untuk segi pendidikan masih belum maju dikarenakan
banyak kendala diantaranya jarak, SDM, dan beberapa hal yang
dibutuhkan pada suatu pembelajaran. Sedangkan disamping itu juga
terdapat masalah pendidik, guru yang mengajar di Karimunjawa. Di
karimunjawa terbilang kekurangan guru untuk mengajar, karena dengan
lokasi yang tepencil disamping itu pula gaji yang dibayarkan juga
tidak seberapa mungkin itu yang menyebabkan kenapa di karimunjawa
kurang akan jumlah pengajarnya. Jadi tidak heran kalau mutu
pendidikan disini masih jauh dari layaknya suatu pendidikan. Penduduk
karimunjawa tidak suka yang bentuk toeri muluk – muluk, mereka
lebih cenderung pada keterampilan yang bisa menghasilkan uang untuk
kehidupannya. Dan dengan banyaknya touris yang datang ke Karimunjawa
penduduk Karimunjawa dituntut untuk bisa menguasai bahasa asing agar
bisa berkomunikasi dengan touris dan bisa menjadi guade touris
tersebut. Itulah sekilas informasi tentang pendidikan yang saya
dapatkan dari seorang warga Karimunjawa. Kemudian pada segi bagunan
yang ada di Karimunjawa, bagunan yang saya lihat ketika disana sudah
modern, sudah terbuat dari tembok dan banyak yang bagus tetapi masih
juga ada yang terbuat dari kayu. Rumah tersebut berada persis di
depan homestay yang saya tempati beberapa waktu yang lalu. Bangunan
rumah menuju pantai pelabuhan rakyat di bagun sebagai homestay agar
wisatawan bisa singgah istirahat sejenak di karimunjawa. Bagunan
tersebut dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakat Karimunjawa.
Dengan biaya kamar rata-rata 75.000 – 150.000 tergantung fasilitas
yang ada. Terbilang cukup lumayan, tapi di samping itu pajak di
Karimunjawa cukup mahal, /meternya 2500 ditambah abonemennya 30.000
(dipake/g dipake). Dan listrik di Karimunjawa hidup pukul 18.00 -
06.00, sedangkan pukul 06.00 – 18.00 listrik dalam keadaan mati
begitu seterusnya dan setiap harinya. Di Karimunjawa jenis komunikasi
yang digunakan antara lain : Telkom, Relay Pemancar Telkomsel, Relay
Pemancar Indosat, Relat Pemancar Pro XL, Kantor Pos, dan
Wifi/Internet sudah terdapat disini. Tahun
2013 ini Karimunjawa sudah terlihat lebih maju meskipun masih
berkembang, terbilang sudah maju dibandingkan 10tahun yang lalu.
dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar