LAPORAN
Asesmen
Kebutuhan Belajar
Orang
Dewasa
Kunjungan
Pulau Krimun Jawa
Disusun
Oleh :
Taufik
Akbar Soleh
(1201412007)
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
BAB
I PENDAHULUAAN
- Latar Belakang
Manusia adalah
organism hidup, sebagai mahluk biologis, sebagai mahluk yang tinggi
tingkatanya dan mempunyai sifat – sifat sama dengan mahluk hidup
selainya. Hal demikian lah yang mendukung bahwa manusia itu selalu
bergerak dan berkembang serta berubah baik dari segi fisik atupun
pemikiranya. Dari hal tersebut pastilah manusia membutuhkan factor
untuk mendukung terjadinya hal tersebut seperti sandang pangan dan
papan seta kebutuhan untuk mendapatkan pendidikan agar mereka
mempunyai ketrampilan dan pengetahuan untuk bertahan hidup serta
berinteraksi dengan sesamanya.
Asesmen adalah
serangkaian proses yang di dalamnya terdapat aktifitas tes dan
evaluasi dalam rangka memperoleh gambaran yang lengkap mengenai
kemampuan dan hambatan belajar yang dimiliki oleh manusi sehingga
berdasarkan gamabaran atau data itu dapat diambil keputusan untuk
menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
belajar manusia. Sejalan dengan definisi berikut bahwa asesmen adalah
mengumpulkan informasi yang relevan, sabagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan, dan menerapkan seluruh
proses pembuatan keputusan agar di dapatkan cara untuk pengembangan
sumber daya manusia di tempat tersebut sehingga tercapailah semua
tujuaan.
Pendidikkan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran
agar peserta
didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat.
Sedangkan prosese pembelajaran adalah suatu proses yang memiliki
tujuaan untuk melakukan perubahan perilaku yang relatife permanen
yang di ambil dari suatu proses ih baik atau perubahan dalam
hidupnya.
- Rumusan Masalah
- Apa itu asesmen kebutuhan belajar?
- Asesmen kebutuhan belajar di tempat kami melakukan pengamatan?
- Bagaiman cara menerapkan proses belajr di tempat tersebut?
- Masalah atau kendala yang sering muncul dalam program?
- Tujuaan Penulisan
Laporan ini kami
buat buakn semata – mata karena adnya tugas matakuliah melainkan
ada factor yang harus di capai oleh kami antara lain :
- Mengetahu bagaiman kebutuhan belajar di tempat kami melakukan penelitian
- Mendapatkan data yang akurat sehingga dapat di gunakan sebagai acuan belajar pembaca
- Menerangkan kepada pembaca tentang pendidikan yang terdapat di tempat tujuan kami
- Membantu pembaca mengetahui sedikit sisi dari tempat yang kami tuju
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Asesmen
Asesmen adalah
serangkaian proses yang di dalamnya terdapat aktifitas tes dan
evaluasi dalam rangka memperoleh gambaran yang lengkap mengenai
kemampuan dan hambatan belajar yang dimiliki oleh manusi sehingga
berdasarkan gamabaran atau data itu dapat diambil keputusan untuk
menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
belajar manusia. Sejalan dengan definisi berikut bahwa asesmen adalah
mengumpulkan informasi yang relevan, sabagai bahan untuk
menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan, dan menerapkan seluruh
proses pembuatan keputusan agar di dapatkan cara untuk pengembangan
sumber daya manusia di tempat tersebut sehingga tercapailah semua
tujuaan.
Sebagai
manusia pastinya pastinya ada hal yang dapat mendorong mereka untuk
melakukan hal ataupun perubahan diataranya keinginan dan minat. Kedua
hal tersebuat akan merupakan suatu yang menyebabkan manusia itu
bergarak atau bertindak. Keinginan juga dapat berjejer seperti sikap
juaga juga bisa menjadi suka atau tidak suka terhadap suatu objek.
Batasan keinginan di atas masih sangat luas , hal ini bisa di
persempit dengan konteks apa yang akan di bicarakan yaitu hanya pada
konteks pendidikan saja.
Karena
di sini kita membicarakan tentang asesmen kebutuhan untuk pendidikan
sehingga apa yang akan di kaji dan apa yang akan di bahas pada hal
ini hanya yang akan menyangkut suatu jalanya pendidikan saja.
Daftar
perangsang utuk orang dewasa dapat tertarik atau akan melakukan
prosese belajar :
- Orang berminat untuk memperoleh
- Kesehatan
- Uang
- Popularitas
- Kemajuan dalam penampilan
- Jaminan di hari tua
- Pujiaan orang lain
- Kesenangan
- Waktu luang
- Kepercayaan pada diri sendiri
- Kemajuaan di bidang bisnis dan sosial
- Orang ingin menjadi
- Orang tua yang baiak
- Sosial dan ramah
- Up to date
- Kratif
- Orang yang berpengaruh
- Efisien
- Dikenal sebagai penguasa
- Orang yang semangat berteman atau berkumpul
- Orang ingn berbuat
- Menyatakan peribadinya
- Menentang dominasi lainya
- Memuaskan rasa keingin tahuaan
- Agar di kagumi
- Menghargai kecantikan
- Agar di saying orang lain
- Orang berminat untuk menghemat
- Waktu
- Uang
- Pekerjaan
- Ketidaksenangan
- Kesusahan
- Kesangsian
- Malu
Bebrapa
alat motivasi agar manusia dapat menumbuhkan rasa ingin belajar di
dalam dirinya (H. R. Mills,1977:55) :
- Warga belajar harus di sadarkan tentang pentingnya belajar untuk dirinya sendiri dan masa depanya kelak
- Mempergunakan kompetisi dan kerjasama dalam belajar
- Kemajuaan warga belajar mesti di beritahukan
- Pemberiaan pujiaan ata hadiah lebih baik daripada menyalahkan dan hukuman
- Keingintahuaan, kenyataan, kejutan dan aneka ragam perangsang keinginan perlu dipergunakan
- Di usahkan agar situasi belajar tetap aktif
- Kelas tetap menyenangkan, penerangn, temperature, ventilasi dan tempat duduk agar memadai dan baik
- Di usahakan agar moral kelas tetap baik.
2.2 Asesmen
Kebutuhan Belajar di Karimun Jawa
Kebutuhan
belajar pada masyarakat karimunjawa sangatlah kurang sehingga perlu
di tanamkan bahwa pendidikan itu penting. Masayarakat di karimunjawa
masih berfikir secara tradisional sehingga apa yang mereka pikirkan
adalah mementingkan kesejahteraan mereka daripada untuk mendapatkan
pendidikan. Di karimunjawa sebenarnya banyak yang bisa di jadikan
pembekalan agar mereka memiliki ketrampilan tertentu karena dengan
hal tersebut merupakan proses pengembangan sumber daya pada diri
manusianya sehingga dapat di katakana belajar. Faktnya di lapangan
sangat berbeda ketika ada program pengembangan sumber daya manusia
sebagai peningkatan kualitas pendidikan manusia masyarakat di sana
lebih suka utuk berlayak kelaut entah untuk mencari ikan ataupun
sebagai pemandu wiasa karena dengan hasil dari berlayar ataupun
memandu wisata itu di rasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka
sehari – hari.
Masyarakat
karimunjawa selain beberapa hal tersebut juga memiliki beberapa
kendala tentang bagaimana penerapan pentingnya pendidikan di antarany
:
- Terbatasnya tempat belajar pada daerah tersebut
- Kurangnya tenaga kependidikan
- Kurangnya penerapan belajar itu penting pada diri seorang anak
- Jarak antara sekolah yang akan dipakai buat belajar sangat jauh dan bahkan berbeda pulau
- Minimnya sara prasarana yang mendukung kegiatan belaj mengajar sehingga kurang tertariknya peseta didik untuk belajar
- Ruangan sempit dan keadaan di dalam kelas sangat panas jika banyak peserta didik
- Kurangnya media pembelajaran dalam ruangan di karena pada jam sekolah tidak ada listrik
Dari
hal – hal tersebut sebenarnya masih ada lagi factor penghambat yang
lainya dan di sini kami hanya menjabarkan beberapa saja yang di rasa
menurut kami sangatlah penting, jika hal tersebut dapat di selesaikan
oleh pemerintah daerah patinya akan mampu menimbulkan semangat
belajar pada diri anak bahkan jika di buat lebih menarik lagi
pastinya akan memancing masayarakat untuk mau belajar juga.
2.3 Program
– program Sebagai perwujudany
Progar
yang di adakan oleh pemerintah daerah di karimun jawa untuk
meningkatkan mutru atau kualitas pendidikan di sana sebenarnya sangat
banyak diantaranya dengan di datangknya seorang fasilitator dari luar
karimun agar bisa menjadi fasilitator pendidikan di sana. Masyarakat
kebanyakan acuk takacu pada program tersebut karena cara mereka
berfikir masih sangat tradisional dan belum bisa di pengaruhi oleh
dunia luar sehinga untuk menyadarkan mereka tentang pentingnya
pendidikan sangatlah susah.
2.4 Kendala
Dalam Suatu Program
Banyak
sekali kendala di daerah yang kami kunjung tentang bagaimana
memajukan kualitas sumber daya manusianya akan pendidikan diantarany
:
- Kurang respon dari masyarakat karimunjawa
- Pemikiran masyarakat masih sangat tradisional
- Dari mata pencariaan yang merea geluti itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka bahkan lebih
- Kebutuhan tersedia di alam
- Kurangnya sarana prasarana yang menarik minat mereka
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan
Masyarakat
karimunjawa adalah suatu masyarakat yang masih menganut
ketradisionalan baik dari segi pendidikan pemikiran ataupun mata
pencariaan sehingga susah untuk mengajak mereka ke dalam suatu
perubahan berpikir yang modern dan belum bisa mengembangkan potensi
sumber daya manusia yang dimiliki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar