Minggu, 30 Juni 2013

laporan bagus priyanto 1201412068


LAPORAN HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR DI PULAU KARIMUN JAWA
“ Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”



Dosen Pengampu :
Joko Sutarto
Hendra Dedi K

Disusun Oleh :
Bagus priyanto          (1201412068)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Tidak ada batasnya ketika kita membicarakan tantang kebutuhan,namun tidak semua kebutuhan manusia sendiri harus di penuhi,tentu ada batasan atas kemampuan itu sendiri.salah satu kebutuhan pokok untuk manusia itu sendiri adalah kebutuhan untuk belajar karena manusia sendiri butuh pendidikan untuk mengembangkan kemampuanya. Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin diperoleh seseorang, kelompok, lembaga, atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar. Kebutuhan belajar itu beragam hingga setiap orang cenderung memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Kebutuhan belajar manusia perlu diidentifikasi melalui pendekatan perorangan. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang cocok sehingga dapat mengungkap informasi yang dinyatakan oleh setiap individu yang merasakan kebutuhan belajar. Melalui makalah ini, kami akan mencoba mengemukakan hasil pengamatan kami tentang identifikasi kebutuhan belajar yang ada di kepulauan Karimunjawa.










BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1 RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana bentuk dan kondisi geografis di n Karimunjawa?
2.      Bagaimana bentuk kehidupan dan kebudayaan masyarakat di Karimunjawa?
3.      Bagaimana kebutuhan belajar akan pendidikan di Karimunjawa?


























BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Geografis Kepulauan Karimunjawa
Taman Nasional Karimunjawa dapat ditempuh dari Jepara dengan menggunakan kapal Ferri selama 6 jam (45 mil laut). Pelayaran seminggu 3 kali setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu, berangkat dari pelabuhan Kartini Jepara jam 09.00 WIB.Dapat pula ditempuh dari Semarang dengan menggunakan Kapal Cepat Kartini I selama 3,5 jam. Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang setiap Hari Sabtu jam 09.00 WIB.Melalui udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Bandara Dewa Daru Kemujan Karimunjawa.Namun saat ini hanya melayani carter.Total penduduk Karimunjawa saat ini berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar dalam 3 desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang dan Mendiami 5 pulau utama yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau Genting yang berada di luar Kawasan Taman Nasional Karimunjawa. 70 % penduduk Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia produktif sebanyak 4.518 jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502jiwa dan non nelayan sebanyak 2.016 jiwa.
Secara geografis TamanNasional Karimunjawa yang terletak pada koordinat 5 40’-5 57’ LS dan 110 04’ – 110- 40’ BT mempunyai ekosistem yang asli dengan keanekaragaman hayati yang tinggimulai dari daratan hingga perairannya. Kawasan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah ini terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama yang dihuni yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang.
Dari 22 pulau yang berada dalam kawasan TN Karimunjawa, hanya 4 pulau yang dihuni penduduk yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang dan Pulau Nyamuk. Saat ini kawasan Taman Nasional Karimunjawa dihuni penduduksebanyak 10.273 jiwa (Survey Sosek, 2009) Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnis asal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawasehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampaknyata pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk Bugis di Pulau Kemujan.
Ada beberapa keunikan yang ada di Kepulauan Karimunjawa, antara lain :
1.      Kepulauan Karimunjawa yang terletak 230 km utara Yogyakarta terdiri atas gugusan 27 pulau, 22 di antaranya adalah pulau tak berpenghuni cantik dengan pantai berpasir putih yang menawan.
2.      Taman Laut Nasional Karimunjawa adalah salah satu Taman Laut Nasional di Indonesia dengan luas total 111.625 ha. Dari luas itu, 98,6% merupakan wilayah perairan sementara 1,4% wilayah daratan.
3.      Karimunjawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, antara lain 69 marga karang keras, 353 spesies ikan karang dan 300 hektar hutan mangrove (Nababan, Mangaraja Gunung, dkk. 2010. Status Ekosistem di Taman Nasional Karimunjawa yaitu Wildlife Conservation Society-Indonesia Program.
4.      Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu dari sedikit tempat untuk menemukan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Elang Laut Perut Putih (Haliaetus leucogaster) yang merupakan hewan yang terancam punah.
5.      Terdapat kolam penangkaran ikan hiu di Pulau Tengah dan Pulau Menjangan Besar yang juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Penggemar kegiatan yang memacu adrenaline bisa mencoba kesempatan untuk berenang bersama predator berbahaya ini (15.000/orang), selain itu wisatawan juga bisa berfoto dengan penyu sisik atau ikan fugu (3.000/orang).
6.      Banyak terdapat gosong di perairan Karimunjawa, yaitu daratan pasir yang menyembul di tengah laut atau di tepi pulau yang nampak pada pagi hari dan kemudian menghilang ketika air laut pasang.
7.      Fenomena global warming menyebabkan peningkatan suhu air laut hingga 1 derajat Celcius per tahun, mengakibatkan terjadinya coral bleaching dan matinya terumbu karang, termasuk terumbu karang di perairan Karimunjawa.
8.      Penduduk Karimunjawa mempergunakan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Keterbatasan sumber tenaga ini menyebabkan listrik hanya menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi.
9.      Keindahan Karimunjawa yang begitu mempesona bisa dinikmati oleh siapa saja karena banyaknya tour agent yang menawarkan paket wisata murah (kurang dari Rp 500.000/orang untuk paket 4 hari 3 malam).



3.2 Kehidupan Masyarakat kepulauan Karimunjawa
Karimunjawa memiliki penduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni, antara lain :
Desa                                                                                          Populasi

Karimunjawa
(laki-laki= 2.222 + perempuan= 2.200) 4.422
Kemujan
(laki-laki= 1.374 + perempuan= 1.356) 2.730
Parang
(laki-laki= 804 + perempuan= 777) 1.581
Data berdasasarkan Hasil sensus BPS Tahun 2010
(laki-laki= 4.400 + perempuan= 4.333) 8.733




Mayoritas penduduk Kepulauan Karimunjawa bersuku Jawa yang bermata pencaharian sebagai petani, suku Bugis yang terkenal sebagai pelaut mendiami kepulauan ini dengan mata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan suku madura bermata pencaharian sebagai pembuat ikan kering di samping profesi mereka sebagai nelayan.
Keramahan penduduk di pulau Karimunjawa menjadi ciri utama keterbukaan pendudukterhadap sesuatu yang baru bahkan yang belum dikenal sekalipun. Ciri lain dalam kemasyarakatan yang masih kental adalah gotong royong. Menolong sesama adalah kewajiban orang hidup, semangat inilah yang mendasari kerukunan dan kebersamaan masyarakat.Pada umumnya kondisi keamanan di Karimunjawa relatif berjalan dengan damai dan terkendali.Keharmonisan tetap dapat dilihat dan dirasakan di Kepulauan ini hingga saat ini.Penduduknyapun sangat terbuka dan menyambut ramah terhadap pendatang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa yang cinta damai dan     Etnisitas Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnisasal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawasehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampaknyata pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk Bugis di Pulau Kemujan.
tidak suka dengan keributan
Umumnya penduduk Kepulauan Karimunjawa bekerja sebagai nelayan dan petani rumput laut.Sedangkan mata pencaharian penduduk kepuluan Karimunjawa lainnya adalah petani, buruh, pedagang, dan PNS serta pensiunan.Hasil perikanan dan rumput laut sebagian besar dipasarkan keluar Karimunjawa.Sedangkan untuk kebutuhan pokok sehari-hari di datangkan dari ibukota Kabupaten yaitu Jepara.
Ada beberapa acara tradisional yang dapat kita jumpai di Kepulauan Karimunjawa, antara lain :
1.      Perkawinan Suku Bugis yang dimulai dengan acara Mapuce-puce, masuro, maddupa, Mappaenre balanja dan Pesta Anggaukeng.
2.      Upacara Peluncuran Perahu. Acara syukuran yang telah selesainya pembuatan perahu.
3.      Menombak Ikan. Acara menombak ikan di pantal pada saat laut surut di malam hari, biasanya penduduk membawa lampu sebagai alat penerangan.
4.      Adanya pasar jajan yang menjual balung kethek yang terjemahan bebasnya adalah tulang monyet dan singkong bosok alias singkong busuk,Pasar tersebut tergolong unik, karena dibuka pada pukul 04.00 pagi dan tutup pukul 08.00 pagi.
3.3 Kebutuhan Belajar akan Pendidikan di Kepulan Karimunjawa
Tingkat pendidikan rata-rata di desa-desa di kepulauan Karimunjawa adalahtidak/belum tamat SD dantamatan SD. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah inidikarenakan anak usia sekolah banyak bekerjamembantu orang tua dan kesadaran rendah serta keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat initercatat terdapat 14 SD, 1 SLTPdi Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau Kemujan serta 1 SMK RumputLaut di Pulau Karimunjawa.
Kebutuhan belajar di kepulauan Karimunjawa sangat memprihatinkan, karena kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi oleh tamatan SD, belum tamat SD, tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah, dengan posisi ± 75% dari jumlah penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan. Selain itu, minimnya tenaga pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa, serta gaji hanya Rp. 200.000/bulan membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat memprihatinkan.
Dengan melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka perlunya diajarkan kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang berkualitas, harapanke depan adalah pembangunan berkelanjutan di Taman Nasional Karimunjawa tetap terjaga dengan baik.

































BAB 1V
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Taman Nasional Karimunjawa merupakan Kepulauan yang terletak di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, memiliki luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000 hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.Karimunjawa yang terdiri dari 27 gugusan pulau ini termasuk daerah administrasi Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.Surga bagi biota laut, hutan bakau, hutan pantai, serta beberapa fauna langka, menjadikan Kepulauan Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Taman Nasional sejak 15 Maret 2001.
Etnisitas Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnisasal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawasehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal yang sebagian bermata pencahariaan sebagai nelayan.
Kebutuhan belajar di Kepulauan Karimun jawa sangat kurang, karena kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi oleh tamatan SD, belum tamat SD, tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah, dengan posisi ± 75% dari jumlah penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan.


4.2  Saran
1.      Perlu ada pemberitahuan secara jelas terutama untuk tidak bermain dengan biota laut yang sekiranya dapat membahayakan pengunjung .
2.      Ketika snorkling usahakan tidak menginjak ataupun merusak karang atau biota laut lanya.



3.      Jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena sayang apabila keindahan alam karimun jawa terkontaminasi oleh sampah baik sampah plastik ataupun sebagainya. 





























DAFTAR PUSTAKA































Tidak ada komentar:

Posting Komentar