LAPORAN
HASIL PENGAMATAN
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR DI PULAU KARIMUN JAWA
“
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”
Dosen
Pengampu :
Joko
Sutarto
Hendra
Dedi K
Disusun
Oleh :
Bagus priyanto (1201412068)
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Tidak ada
batasnya ketika kita membicarakan tantang kebutuhan,namun tidak semua kebutuhan manusia sendiri harus di
penuhi,tentu ada batasan atas kemampuan itu sendiri.salah satu kebutuhan pokok untuk manusia itu sendiri
adalah kebutuhan untuk belajar karena manusia sendiri butuh pendidikan untuk
mengembangkan kemampuanya. Menurut prof. Djuju Sudjana kebutuhan
belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ingin diperoleh seseorang, kelompok,
lembaga, atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar. Kebutuhan
belajar itu beragam hingga setiap orang cenderung memiliki kebutuhan belajar
yang berbeda. Kebutuhan belajar manusia perlu diidentifikasi melalui pendekatan
perorangan. Identifikasi ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang cocok
sehingga dapat mengungkap informasi yang dinyatakan oleh setiap individu yang
merasakan kebutuhan belajar. Melalui makalah ini, kami akan mencoba
mengemukakan hasil pengamatan kami tentang identifikasi kebutuhan belajar yang
ada di kepulauan Karimunjawa.
BAB
II
RUMUSAN
MASALAH
2.1
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana
bentuk dan kondisi geografis
di n Karimunjawa?
2. Bagaimana
bentuk kehidupan
dan kebudayaan masyarakat di Karimunjawa?
3. Bagaimana
kebutuhan belajar akan pendidikan di Karimunjawa?
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1
Kondisi Geografis Kepulauan Karimunjawa
Taman Nasional Karimunjawa dapat ditempuh dari Jepara
dengan menggunakan kapal Ferri selama 6 jam (45 mil laut). Pelayaran seminggu 3
kali setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu, berangkat dari pelabuhan Kartini Jepara
jam 09.00 WIB.Dapat pula ditempuh dari Semarang dengan menggunakan Kapal Cepat
Kartini I selama 3,5 jam. Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang setiap
Hari Sabtu jam 09.00 WIB.Melalui udara dapat ditempuh dari Bandara Ahmad Yani
Semarang ke Bandara Dewa Daru Kemujan Karimunjawa.Namun saat ini hanya melayani
carter.Total penduduk Karimunjawa saat ini berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar
dalam 3 desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang dan Mendiami
5 pulau utama yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk
dan Pulau Genting yang berada di luar Kawasan Taman Nasional Karimunjawa. 70 %
penduduk Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia produktif sebanyak
4.518 jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502jiwa dan non nelayan sebanyak
2.016 jiwa.
Secara geografis TamanNasional Karimunjawa yang terletak
pada koordinat 5 40’-5 57’ LS dan 110 04’ – 110- 40’ BT mempunyai ekosistem
yang asli dengan keanekaragaman hayati yang tinggimulai dari daratan hingga
perairannya. Kawasan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten
Jepara Propinsi Jawa Tengah ini terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama
yang dihuni yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang.
Dari
22 pulau yang berada dalam kawasan TN Karimunjawa, hanya 4 pulau yang dihuni
penduduk yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang dan Pulau Nyamuk.
Saat ini kawasan Taman Nasional Karimunjawa dihuni penduduksebanyak 10.273 jiwa
(Survey Sosek, 2009) Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnis asal yaitu
Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak,
Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawasehingga budaya Jawa
mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampaknyata
pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk
Bugis di Pulau Kemujan.
Ada beberapa keunikan yang ada di Kepulauan Karimunjawa, antara lain :
1. Kepulauan Karimunjawa yang terletak 230 km utara Yogyakarta terdiri
atas gugusan 27 pulau, 22 di antaranya adalah pulau tak berpenghuni cantik
dengan pantai berpasir putih yang menawan.
2. Taman Laut Nasional Karimunjawa adalah salah satu Taman Laut
Nasional di Indonesia dengan luas total 111.625 ha. Dari luas itu, 98,6%
merupakan wilayah perairan sementara 1,4% wilayah daratan.
3. Karimunjawa memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi,
antara lain 69 marga karang keras, 353 spesies ikan karang dan 300 hektar hutan
mangrove (Nababan, Mangaraja Gunung, dkk. 2010. Status Ekosistem di Taman
Nasional Karimunjawa yaitu Wildlife Conservation Society-Indonesia Program.
4. Kepulauan Karimunjawa adalah salah satu dari sedikit tempat untuk
menemukan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Hijau (Chelonia
Mydas) dan Elang Laut Perut Putih (Haliaetus leucogaster) yang
merupakan hewan yang terancam punah.
5. Terdapat kolam penangkaran ikan hiu di Pulau Tengah dan Pulau
Menjangan Besar yang juga menjadi salah satu daya tarik wisata. Penggemar
kegiatan yang memacu adrenaline bisa mencoba kesempatan untuk berenang bersama
predator berbahaya ini
(15.000/orang), selain itu wisatawan juga bisa berfoto dengan penyu sisik atau
ikan fugu (3.000/orang).
6. Banyak terdapat gosong di perairan Karimunjawa, yaitu daratan
pasir yang menyembul di tengah laut atau di tepi pulau yang nampak pada pagi
hari dan kemudian menghilang ketika air laut pasang.
7. Fenomena global warming menyebabkan peningkatan suhu air laut
hingga 1 derajat Celcius per tahun, mengakibatkan terjadinya coral bleaching
dan matinya terumbu karang, termasuk terumbu karang di perairan Karimunjawa.
8. Penduduk Karimunjawa mempergunakan generator sebagai pembangkit
tenaga listrik. Keterbatasan sumber tenaga ini menyebabkan listrik hanya
menyala dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi.
9. Keindahan Karimunjawa yang begitu mempesona bisa dinikmati oleh
siapa saja karena banyaknya tour agent yang menawarkan paket wisata
murah (kurang dari Rp 500.000/orang untuk paket 4 hari 3 malam).
3.2 Kehidupan Masyarakat kepulauan Karimunjawa
Karimunjawa memiliki
penduduk lebih dari 8.000 jiwa di lima pulau yang berpenghuni, antara lain :
Desa
Populasi
|
||
Karimunjawa
|
(laki-laki=
2.222 + perempuan= 2.200) 4.422
|
|
Kemujan
|
(laki-laki=
1.374 + perempuan= 1.356) 2.730
|
|
Parang
|
(laki-laki= 804
+ perempuan= 777) 1.581
|
|
Data
berdasasarkan Hasil sensus BPS Tahun 2010
|
(laki-laki=
4.400 + perempuan= 4.333) 8.733
|
|
Mayoritas penduduk Kepulauan Karimunjawa bersuku Jawa yang
bermata pencaharian sebagai petani, suku Bugis yang terkenal sebagai pelaut
mendiami kepulauan ini dengan mata pencaharian sebagai nelayan, sedangkan suku
madura bermata pencaharian sebagai pembuat ikan kering di samping profesi
mereka sebagai nelayan.
Keramahan penduduk di pulau Karimunjawa
menjadi ciri utama keterbukaan pendudukterhadap sesuatu yang baru bahkan yang
belum dikenal sekalipun. Ciri lain dalam kemasyarakatan yang masih kental adalah gotong royong.
Menolong sesama adalah kewajiban orang hidup, semangat inilah yang mendasari
kerukunan dan kebersamaan masyarakat.Pada umumnya kondisi keamanan di
Karimunjawa relatif berjalan dengan damai dan terkendali.Keharmonisan tetap
dapat dilihat dan dirasakan di Kepulauan ini hingga saat ini.Penduduknyapun
sangat terbuka dan menyambut ramah terhadap pendatang. Hal ini sangat
dipengaruhi oleh budaya Jawa yang cinta damai dan Etnisitas Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnisasal yaitu
Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak,
Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawasehingga budaya Jawa
mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampaknyata
pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk
Bugis di Pulau Kemujan.
tidak suka dengan keributan
Umumnya
penduduk Kepulauan Karimunjawa bekerja sebagai nelayan dan petani rumput
laut.Sedangkan mata pencaharian penduduk kepuluan Karimunjawa lainnya
adalah petani, buruh, pedagang, dan PNS serta pensiunan.Hasil perikanan dan
rumput laut sebagian besar dipasarkan keluar Karimunjawa.Sedangkan untuk
kebutuhan pokok sehari-hari di datangkan dari ibukota Kabupaten yaitu Jepara.
Ada
beberapa acara tradisional yang dapat kita jumpai di Kepulauan Karimunjawa,
antara lain :
1. Perkawinan
Suku Bugis yang dimulai dengan acara Mapuce-puce, masuro, maddupa, Mappaenre
balanja dan Pesta Anggaukeng.
2. Upacara
Peluncuran Perahu. Acara syukuran yang telah selesainya pembuatan perahu.
3. Menombak
Ikan. Acara menombak ikan di pantal pada saat laut surut di malam hari,
biasanya penduduk membawa lampu sebagai alat penerangan.
4. Adanya
pasar jajan yang menjual balung kethek yang terjemahan bebasnya adalah tulang
monyet dan singkong bosok alias singkong busuk,Pasar tersebut tergolong unik,
karena dibuka pada pukul 04.00 pagi dan tutup pukul 08.00 pagi.
3.3 Kebutuhan Belajar akan Pendidikan di Kepulan Karimunjawa
Tingkat
pendidikan rata-rata di desa-desa di kepulauan Karimunjawa adalahtidak/belum
tamat SD dantamatan SD. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah inidikarenakan
anak usia sekolah banyak bekerjamembantu orang tua dan kesadaran rendah serta
keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat initercatat terdapat 14 SD, 1
SLTPdi Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau Kemujan serta 1 SMK RumputLaut di
Pulau Karimunjawa.
Kebutuhan belajar di kepulauan Karimunjawa sangat memprihatinkan, karena
kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi oleh tamatan SD, belum tamat SD,
tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah, dengan posisi ± 75% dari jumlah
penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang rendah, juga banyak yang tidak
tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan. Selain itu, minimnya tenaga
pendidik yang mengajar di Kepulauan Karimunjawa, serta gaji hanya Rp.
200.000/bulan membuat kebutuhan pendidikan di Karimunjawa sangat
memprihatinkan.
Dengan melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah
wisata, maka perlunya diajarkan
kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada
anak didik di jenjang SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa
berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan
perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang berkualitas, harapanke
depan adalah pembangunan berkelanjutan di Taman Nasional Karimunjawa tetap
terjaga dengan baik.
BAB 1V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Taman Nasional Karimunjawa merupakan Kepulauan yang terletak di Laut Jawa yang termasuk dalam Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah, memiliki luas daratan ±1.500 hektare dan perairan ±110.000
hektare, Karimunjawa kini dikembangkan menjadi pesona wisata Taman Laut yang
mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun mancanegara.Karimunjawa yang
terdiri dari 27 gugusan pulau ini termasuk daerah administrasi Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah.Surga bagi biota laut, hutan bakau, hutan pantai, serta
beberapa fauna langka, menjadikan Kepulauan Karimunjawa ditetapkan oleh
pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Taman Nasional sejak 15 Maret 2001.
Etnisitas Penduduk Karimunjawa tersusun
atas beberapa etnisasal yaitu Jawa, Madura dan Sulawesi dengan sukuJawa,
Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak, Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa
berasal dari Jawasehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal yang
sebagian bermata pencahariaan sebagai nelayan.
Kebutuhan belajar di Kepulauan Karimun jawa sangat kurang, karena kebanyakan masyarakat Karimunjawa didominasi
oleh tamatan SD, belum tamat SD, tidak tamat SD, dan tidak/pernah sekolah,
dengan posisi ± 75% dari jumlah penduduk. Selain kondisi masyarakatnya yang
rendah, juga banyak yang tidak tamat SD bahkan tidak mengikuti pendidikan.
4.2
Saran
1. Perlu ada pemberitahuan secara jelas terutama untuk tidak bermain
dengan biota laut yang sekiranya dapat membahayakan pengunjung .
2. Ketika snorkling usahakan tidak menginjak ataupun merusak karang
atau biota laut lanya.
3. Jaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan karena
sayang apabila keindahan alam karimun jawa terkontaminasi oleh sampah baik
sampah plastik ataupun sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar