LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN di KARIMUNJAWA
BERDASARKAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN dan SUMBER BELAJAR PNF
Dosen
Pengampu Mata Kuliah:
Dr. Joko
Sutarto M.Pd dan Hendra Dedi K S.Pd
Laporan
Disusun Oleh :
MEGA
PUSPITASARI (1201412006)
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
2013
LATAR
BELAKANG
Pada
umumnya pendidikan memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses
pembangunan. Pendekatan baru tentang pendidikan dalam pembangunan
telah menuntut terlibatnya manusia buta huruf,terutama di Negara yang
sedang berkembang. Pembangunan adalah tindakan manusia terhadap
lingkungannya untuk memperbaiki kondisi hidupnya, bukan sekedar
membangun ekonomi, tetapi membangun seluruh aspek kehidupan.Tujuan
pendididkan harus selaras dengan tujuan pembangunan, hubungan antara
pendidikan dengan pembangunan harus saling kait mengkait.
Berdasarkan
paparan diatas, kebutuhan akan pendidikan di Kepulauan Karimunjawa
perlu diperhatikan lebih. Dapat dilihat masih banyak anak-anak dini
yang belum mendapatkan perhatian khususnya dalam pendidikan usia dini
atau yang sering kita sebut PAUD. Permasalahan juga dialami oleh guru
yang ijazahnya belum memenuhi standar. Sumber belajar, pun kurang,
ini yang menimbulkan keinginan dan minat untuk belajar “mengendor”.
Pendidikan yang diharapkan agar tujuan pembangunan tercapai adalah
pendidikan yang berawal dari pengalaman kelompok sasaran/ warga
belajar, berawal dari kebutuhan dan minat kelompok sasaran/ warga
belajar, sehingga membuat warga belajar menjadi “tanggap dan
tanggon” terhadap kehidupan, berguna bagi kehidupannya, dan disini
pendidikan nonformal juga harus dapat mengembangkan konsep diri dan
aktualisasi diri. Pendidikan nonformal semacam inilah yang sesuai
dengan kehidupan dipulau ini, sesuai dengan kebutuhan pembangunan,
yang membuat warga belajar dapat berfikir kritis terhadap kondisi
kehidupannya dan dapat melakukan perubahan terhadap kondisi hidupnya.
Dengan
adanya kegiatan KKL di Karimunjawa yang dilakukan mahasiswa PLS
diharapkan dapat menggugah para penerus bangsa khususnya dibidang PNF
ini untuk mewujudkan program pendidikan yang lebih baik lagi dan
bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk menciptakan tujuan
kedepannya yang sudah didambakan. Adapu tujuan Pulau-pulau yang kami
kunjungi yaitu : Pulau Cilik, Pulau Tengah, Penangkaran Ikan Hiu,
Geleang dan Menjangan Besar. Dan kami menempati Home Stay di Desa
Pasinaon Karimunjawa.
PEMBAHASAN
Identifikasi
tentang Pulau Karimunjawa
- Letak geografis & luas wilayah kecamatan karimunjawa:
Kepulauan
karimunjawa di kelilingi laut jawa terletak pada koordinat:
- 5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57” - 110°31΄15” BT
- Berjarak 45 mil laut / 83 km dari Jepara
- Berjarak 60 mil laut / 110 km dari Semarang
Wilayah
Karimunjawa meliputi:
-
7.120 Ha daratan
-
110.117 Ha perairan
-
Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil dan
-
5 Pulau yang berpenghuni
- Kependudukan
Karimunjawa
adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah
Kecamatan dan terdiri dari tiga desa yaitu : Desa
Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, Desa Nyamuk. Yang meliputi
Meliputi 15 RW dan 54 RT.
Adapun
daftar pulau
–pulau dan luasnya di wilayah desa karimunjawa :
KARIMUNJAWA
|
4.302
ha
|
MENJANANGAN
BESAR
|
56
ha
|
MENJANGAN
KECIL
|
46
ha
|
BURUNG
|
1
ha
|
GELEANG
|
24
ha
|
CEMARA
BESAR
|
3,5
ha
|
CEMARA
KECIL
|
1,5
ha
|
NYAWAKAN
|
24
ha
|
BATU
|
0,5
ha
|
SAMBANGAN
|
8
ha
|
SERUNI
|
20
ha
|
GENTING
|
137
ha
|
Dengan
jumlah penduduk: 10.210 jiwa (laki-laki: 5.491 jiwa, perempuan: 4.719
jiwa). Dan ada berbagai suku antara lain suku : Jawa, Madura, Bajo,
Bugis, Buton, Mandar, Luwu. Ini terbukti bahwa pulau ini sudah
terjadi perkawinan campuran dan dengan hal tersebut dapat menambah
sumber belajar kebutuhan masyarakat setempat.
Selain
suku , mata pecaharian di pulau ini juga bermacam- macam , seperti :
NELAYAN
|
5.658
|
PETANI
|
3.763
|
PEDAGANG
|
225
|
PENGRAJIN
|
45
|
BURUH
|
302
|
PNS
|
204
|
TNI
/ POLRI
|
7
|
PENSIUNAN
|
20
|
Daftar
penduduk menurut pendidikan :
BELUM
SEKOLAH
|
512
|
TIDAK
TAMAT SD
|
5.378
|
TAMAT
SD
|
3.266
|
TAMAT
SMP
|
612
|
TAMAT
SMA
|
499
|
PERGURUAN
TINGGI
|
116
|
Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) :
- Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa :
No
|
Lokasi
/ Pulau
|
TK
/ RA
|
PAUD
Nonformal
|
||||||
0-2
th
|
2-4th
|
4-6
th
|
|||||||
1
|
Karimunjawa
|
60
|
-
|
40
|
-
|
||||
2
|
Kemujan
|
25
|
-
|
20
|
20
|
||||
3
|
Parang
|
25
|
-
|
-
|
-
|
||||
4
|
Nyamuk
|
25
|
-
|
-
|
-
|
||||
5
|
Genting
|
0
|
-
|
-
|
-
|
||||
Jumlah
|
135
|
0
|
60
|
20
|
- Data Anak Usia Dini di Karimunjawa :
No
|
Lokasi
/ Pulau
|
Kelompok
Usia
|
Keterangan
|
||||||||
0-2
|
2-4
|
4-6
|
jumlah
|
||||||||
1
|
Karimunjawa
|
95
|
84
|
56
|
235
|
Anak
usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg
beragam.
Kampung
Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi
usia tidak sebaya.
|
|||||
2
|
Kemujan
|
76
|
66
|
45
|
187
|
||||||
3
|
Parang
|
48
|
42
|
28
|
118
|
||||||
4
|
Nyamuk
|
29
|
26
|
17
|
72
|
||||||
5
|
Genting
|
19
|
17
|
11
|
42
|
||||||
Jumlah
|
267
|
235
|
157
|
659
|
|
- Banyaknya Peserta Didik PAUD Formal dan Nonformal :
No
|
Lokasi
/ Pulau
|
TK
/ RA
|
Paud
Nonformal
|
||||||
0-2
|
2-4
|
4-6
|
|||||||
1
|
Karimunjawa
|
56
|
-
|
42
|
-
|
||||
2
|
Kemujan
|
25
|
-
|
20
|
20
|
||||
3
|
Parang
|
28
|
-
|
-
|
-
|
||||
4
|
Nyamuk
|
17
|
-
|
-
|
-
|
||||
5
|
Genting
|
0
|
-
|
-
|
-
|
||||
Jumlah
|
168
|
0
|
62
|
20
|
- Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa :
No
|
Kelompok
AUD
|
Jumlah
AUD
|
Jumlah
Daya Tampung
|
Prosentase
|
1
|
0-2
th
|
267
|
0
|
0
%
|
2
|
2-4
th
|
235
|
60
|
25,53%
|
3
|
4-6
th
|
157
|
105
|
66,88%
|
- Banyaknya Pendidik PAUD dan Kualifikasi Ijazah 2012 :
No
|
Status
Pendidik
|
Jumlah
Orang
|
Ijazah
Terakhir
|
Sertifikat
|
||||||
S1
|
D
II
|
SMA
|
|
|||||||
1
|
Guru
|
2
|
1
|
1
|
-
|
-
|
||||
2
|
Guru
Pendamping
|
2
|
-
|
1
|
1
|
-
|
||||
3
|
Pengasuh
|
2
|
-
|
-
|
2
|
-
|
||||
4
|
Calon
Pendidik
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||||
|
Jumlah
|
6
|
1
|
2
|
3
|
-
|
Dalam
tabel diatas yang memaparkan kebutuhan pendidikan di Karimunjawa
masih kurang, terlebih lagi pada PAUD disana masih belum memadai dan
perlu perhatian lebik dalam lagi. Kita semua tau bahwa cikal penerus
bangsa yaitu anak dini, apabila sumber belajar untuk mereka kurang
akan berdampak pendidikan kedepannya. Mereka akan lebih lamban
berfikir ditimbang dari usia mereka yang semakin bertambah.
Adapun
permasalahan dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran PAUD di
Pulau Karimunjawa antara lain:
1.
Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
2.
Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
3.
Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
4.
Kurang memahami karakteristik anak.
5.
Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
6.
Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Adanya
permasalahan tersebut peran PNF dalam mengidentifikasi kebutuhan dan
sumber belajar sangat diperlukan untuk memajukan pulau yang sudah
lengkap pemandangan alamnya tersebut juga diharapkan pula dapat
berkembang dalam dunia kependidikannya. Ini bukan saja harapan dari
Penilik PNF kec. Karimiunjawa yaitu Bpk.Kundori, S.pd. Namun juga
semua masyarakat setempat, berharap kedatangan mahasiswa PLS disana
dapat menjadikan system pendidikan semakin maju dan labih baik
tentunya. Amin. Semoga harapan mereka dapat kita wujudkan. Bismillah.
- Sarana dan prasarana di Pulau Karimunjawa
- Bandar udara 1 buah ( dewa daru )
- Jalan kabupaten
- Dermaga penyeberangan
- Dermaga perintis 2 ( dua ) buah
- Dermaga rakyat 4 ( empat ) buah
- Fasilitas umum seperti : home stay, hotel, masjid, puskesmas, kapolres, lapangan olahraga, telekomunikasi, pasar, bank, dsb.
- Potensi wisata Karimunjawa
- Karang Katang
- Pantai Pasir Putih (Baracuda)
- Wisata alam traking mangrove camping ground
- Observasi Burung Laut
- Sumber Mata Air Legon Lele
- Tanaman hijau di Perbukitan karimunjawa
- Diving, snorkeling
- Beautiful Sunset
- Penakaran Ikan Hiu
- Pesona Ikan Karang
- Karimunjawa Dalam Mimipi
Mimpi
masyarakat setempat untuk memebangun Karimunjawa lebih indah lagi,
juga menjadi kewajiban kita untuk berpartisipasi mewujudkannya.
Dengan kegiatan KKL ini kami semua tergugah akan pentingnya observasi
dan solidaritas antar saudara. Begitu pula dengan suatu kebutuhan
akan belajar itu memanglah diperlukan terjun lapangan daripada
terlebih dahulu mengahafalkan teori. Mungkin ini yang dimaksud bahwa
PLS itu lebih efisien dan kondusif apabila pembelajaran dilakukan
diluar sekolah. Dengan metode tersebut kita dapat langsung memahami
karakter masyarakat yang akan kita pelajari dan terlebih pentingnya
kita bisa memahami kondisi keadaan tempat yang mereka huni. Dengan
begitu akan berjalan dengan baik tujuan kita dalam mengkaji
masyarakat dan tempat mereka tinggal. Dan yang terpenting kita dapat
mengetahui seberapa jauh mereka menggunakan sumber belajar yang
tersedia dan bagaimana mereka mengembangkannya.
Bahwa
peningkatan mutu pendididkan nonformal dapat kita lakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah dengan berusaha untuk memahami
bagaimana warga belajar melakukan proses belajar dan bagaimana
informasi yang diperolehnya. Kita perlu menyadari bahwa warga belajar
merupakan sumber daya manusia sebagai asset bangsa yang begitu
berarti. Oleh sebab itu, diperlukan upaya penerapan iklim belajar
yang tepat untuk menciptakan lepasan pendidikan nonformal yang benar-
benar kreatif, inovatif dan berkeingina untuk terus maju melalui
pemanfaatan sumber belajar untuk mengembangkan potensinya secara utuh
dan optimal.
KESIMPULAN
Kegiatan
yang menyenangkan mengunjungi pulau Karimunjawa, suatu kebanggaan
tersendiri buat saya untuk melakukan KKL disana. Pulau yang sungguh
indah dengan pantai-pantai yang masih alami dan bukit-bukit yang
menjulang dihamparan lautan menjadi lengkap eloknya pulau tersebut.
Suatu aset Negara yang harus kita pelihara dan kembangkan pula. Dulu
memang benar pulau ini masih terpencil dan belum dikenal banyak
orang, namun sekarang ini sudah menjadi dambaan orang-orang wisatawan
untuk mengunjunginya. Tahun demi tahun perkembangan pulau ini
perlahan-lahan menjadi maju.
Sesuai
VISI nya yaitu Terwujudnya Kecamatan Karimunjawa yang Maju,
Sejahtera, Demokratis, Damai, Mandiri didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang Berkualitas, Religius, Berakhlak mulia serta
Komperhensif, Kondusif, Berwawasan Lingkungan dalam Wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dan MISI nya adalah Untuk mewujutkan
Visi Kecamatan Karimunjawa kedepan dalam pelaksanaan otonomi daerah,
dirumuskan Misi sebagai berikut : Mewujudkan SDM yang berkualitas
yang menguasahi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman
dan taqwa, Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang berwawasan
lingkungan, Memberdayakan perekonomian rakyat dan mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, Meningkatkan dan
menyediakan infra struktur ( sarana prasarana kegiatan ekonomi dan
kegiatan sosial ), Penataan dan optimalisasi kelembagaan masyarakat
dan pengembangan jaringan kerjasama antar lembaga di Pemerintah
Daerah,Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan
pengembangan pariwisata lokal .
Dengan
adanya visi dan misi tersebutlah dapat berkembang keinginan dan minat
masyarakat akan kebutuhan kedepannya untuk tetap bertahan dipulau
tersebut dengan sumber belajar yang terbatas yang tidak menyusutkan
cita-cita mereka untuk meraih masa depan yang maju. Bahkan karena
terbatasnya sumber belajar tersebut membuat mereka selalu berfikir
kreatif dan kritis. Terbukti masyarkat tidak kalah akal untuk
memodifikasi hasil laut dengan hasil darat. Seperti membuat cindera
mata yang berbahan dasar baku dari darat, namun bermakna bahwa isi
cinderamata tersirat hasil laut Karimunjawa.
Dari
cinderamata tersebut menjadi investasi pulau tersebut dan kekreatifan
itu dapat dilakukan tanpa harus lewat jalur pendidikan formal, namun
berkat pendidikan non formal lah yang membentuk kekreatifan itu.
Meski perlahan maju , pulau ini masih kurang dalam pembangunan
pendidikan formal. Malah sebalikya pembangunan pendidikan non formal
setiap hari dilakukan, sebab dengan kegiatan yang langsung itu mereka
lebih bisa menguasai tersebut. Seperti contohnya servis kapal, mereka
tidak membangun bangunan seperti bengkel yang seprti pada umumnya
bengkel motor, namun tukang servisnya lah datang ke kapal yang akan
diservis. Dengan contoh ini bisa kita tangkap bahwa meraka dengan
tidak sadar sudah menerapkan pendidikan luar sekolah dalam
kesehariannya, dan bukan sebuah masalah yang besar apabila belum
pernah mengenyam pendidikan formal.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar