Jumat, 28 Juni 2013

laporan Mega puspitasari 1201412006


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN di KARIMUNJAWA
BERDASARKAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN dan SUMBER BELAJAR PNF


Dosen Pengampu Mata Kuliah:
Dr. Joko Sutarto M.Pd dan Hendra Dedi K S.Pd

Laporan Disusun Oleh :
MEGA PUSPITASARI (1201412006)



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
2013
LATAR BELAKANG

Pada umumnya pendidikan memiliki peranan penting dalam keseluruhan proses pembangunan. Pendekatan baru tentang pendidikan dalam pembangunan telah menuntut terlibatnya manusia buta huruf,terutama di Negara yang sedang berkembang. Pembangunan adalah tindakan manusia terhadap lingkungannya untuk memperbaiki kondisi hidupnya, bukan sekedar membangun ekonomi, tetapi membangun seluruh aspek kehidupan.Tujuan pendididkan harus selaras dengan tujuan pembangunan, hubungan antara pendidikan dengan pembangunan harus saling kait mengkait.
Berdasarkan paparan diatas, kebutuhan akan pendidikan di Kepulauan Karimunjawa perlu diperhatikan lebih. Dapat dilihat masih banyak anak-anak dini yang belum mendapatkan perhatian khususnya dalam pendidikan usia dini atau yang sering kita sebut PAUD. Permasalahan juga dialami oleh guru yang ijazahnya belum memenuhi standar. Sumber belajar, pun kurang, ini yang menimbulkan keinginan dan minat untuk belajar “mengendor”. Pendidikan yang diharapkan agar tujuan pembangunan tercapai adalah pendidikan yang berawal dari pengalaman kelompok sasaran/ warga belajar, berawal dari kebutuhan dan minat kelompok sasaran/ warga belajar, sehingga membuat warga belajar menjadi “tanggap dan tanggon” terhadap kehidupan, berguna bagi kehidupannya, dan disini pendidikan nonformal juga harus dapat mengembangkan konsep diri dan aktualisasi diri. Pendidikan nonformal semacam inilah yang sesuai dengan kehidupan dipulau ini, sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yang membuat warga belajar dapat berfikir kritis terhadap kondisi kehidupannya dan dapat melakukan perubahan terhadap kondisi hidupnya.
Dengan adanya kegiatan KKL di Karimunjawa yang dilakukan mahasiswa PLS diharapkan dapat menggugah para penerus bangsa khususnya dibidang PNF ini untuk mewujudkan program pendidikan yang lebih baik lagi dan bermanfaat bagi masyarakat setempat untuk menciptakan tujuan kedepannya yang sudah didambakan. Adapu tujuan Pulau-pulau yang kami kunjungi yaitu : Pulau Cilik, Pulau Tengah, Penangkaran Ikan Hiu, Geleang dan Menjangan Besar. Dan kami menempati Home Stay di Desa Pasinaon Karimunjawa.






PEMBAHASAN

Identifikasi tentang Pulau Karimunjawa
  1. Letak geografis & luas wilayah kecamatan karimunjawa:
Kepulauan karimunjawa di kelilingi laut jawa terletak pada koordinat:
  • 5°40΄39” - 5°55’00” LS dan 110°05΄57” - 110°31΄15” BT
  • Berjarak 45 mil laut / 83 km dari Jepara
  • Berjarak 60 mil laut / 110 km dari Semarang
Wilayah Karimunjawa meliputi:
- 7.120 Ha daratan
- 110.117 Ha perairan
- Terdiri dari 27 pulau besar dan kecil dan
- 5 Pulau yang berpenghuni

  1. Kependudukan
Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari tiga desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, Desa Nyamuk. Yang meliputi Meliputi 15 RW dan 54 RT.
Adapun daftar pulau –pulau dan luasnya di wilayah desa karimunjawa :
KARIMUNJAWA
4.302 ha
MENJANANGAN BESAR
56 ha
MENJANGAN KECIL
46 ha
BURUNG
1 ha
GELEANG
24 ha
CEMARA BESAR
3,5 ha
CEMARA KECIL
1,5 ha
NYAWAKAN
24 ha
BATU
0,5 ha
SAMBANGAN
8 ha
SERUNI
20 ha
GENTING
137 ha







Dengan jumlah penduduk: 10.210 jiwa (laki-laki: 5.491 jiwa, perempuan: 4.719 jiwa). Dan ada berbagai suku antara lain suku : Jawa, Madura, Bajo, Bugis, Buton, Mandar, Luwu. Ini terbukti bahwa pulau ini sudah terjadi perkawinan campuran dan dengan hal tersebut dapat menambah sumber belajar kebutuhan masyarakat setempat.
Selain suku , mata pecaharian di pulau ini juga bermacam- macam , seperti :
NELAYAN
5.658
PETANI
3.763
PEDAGANG
225
PENGRAJIN
45
BURUH
302
PNS
204
TNI / POLRI
7
PENSIUNAN
20

Daftar penduduk menurut pendidikan :
BELUM SEKOLAH
512
TIDAK TAMAT SD
5.378
TAMAT SD
3.266
TAMAT SMP
612
TAMAT SMA
499
PERGURUAN TINGGI
116
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) :
  1. Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa :

No
Lokasi / Pulau
TK / RA
PAUD Nonformal

0-2 th
2-4th
4-6 th
1
Karimunjawa
60
-
40
-
2
Kemujan
25
-
20
20
3
Parang
25
-
-
-
4
Nyamuk
25
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
135
0
60
20




  1. Data Anak Usia Dini di Karimunjawa :

No
Lokasi / Pulau
Kelompok Usia

Keterangan
0-2
2-4
4-6
jumlah
1
Karimunjawa
95
84
56
235

Anak usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
Kampung Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
2
Kemujan
76
66
45
187
3
Parang
48
42
28
118
4
Nyamuk
29
26
17
72
5
Genting
19
17
11
42
Jumlah

267

235

157

659


  1. Banyaknya Peserta Didik PAUD Formal dan Nonformal :

No
Lokasi / Pulau
TK / RA
Paud Nonformal

0-2

2-4

4-6

1
Karimunjawa
56
-
42
-
2
Kemujan
25
-
20
20
3
Parang
28
-
-
-
4
Nyamuk
17
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
168
0
62
20

  1. Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa :

No
Kelompok AUD
Jumlah AUD
Jumlah Daya Tampung
Prosentase
1
0-2 th
267
0
0 %
2
2-4 th
235
60
25,53%
3
4-6 th
157
105
66,88%


  1. Banyaknya Pendidik PAUD dan Kualifikasi Ijazah 2012 :

No
Status Pendidik
Jumlah Orang
Ijazah Terakhir

Sertifikat
S1
D II
SMA

1
Guru
2
1
1
-
-
2
Guru Pendamping
2
-
1
1
-
3
Pengasuh
2
-
-
2
-
4
Calon Pendidik
-
-
-
-
-

Jumlah
6
1
2
3
-
Dalam tabel diatas yang memaparkan kebutuhan pendidikan di Karimunjawa masih kurang, terlebih lagi pada PAUD disana masih belum memadai dan perlu perhatian lebik dalam lagi. Kita semua tau bahwa cikal penerus bangsa yaitu anak dini, apabila sumber belajar untuk mereka kurang akan berdampak pendidikan kedepannya. Mereka akan lebih lamban berfikir ditimbang dari usia mereka yang semakin bertambah.
Adapun permasalahan dalam peningkatan kualitas proses pembelajaran PAUD di Pulau Karimunjawa antara lain:
1. Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
2. Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
3. Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
4. Kurang memahami karakteristik anak.
5. Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
6. Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Adanya permasalahan tersebut peran PNF dalam mengidentifikasi kebutuhan dan sumber belajar sangat diperlukan untuk memajukan pulau yang sudah lengkap pemandangan alamnya tersebut juga diharapkan pula dapat berkembang dalam dunia kependidikannya. Ini bukan saja harapan dari Penilik PNF kec. Karimiunjawa yaitu Bpk.Kundori, S.pd. Namun juga semua masyarakat setempat, berharap kedatangan mahasiswa PLS disana dapat menjadikan system pendidikan semakin maju dan labih baik tentunya. Amin. Semoga harapan mereka dapat kita wujudkan. Bismillah.


  1. Sarana dan prasarana di Pulau Karimunjawa

  1. Bandar udara 1 buah ( dewa daru )
  2. Jalan kabupaten
  3. Dermaga penyeberangan
  4. Dermaga perintis 2 ( dua ) buah
  5. Dermaga rakyat 4 ( empat ) buah
  6. Fasilitas umum seperti : home stay, hotel, masjid, puskesmas, kapolres, lapangan olahraga, telekomunikasi, pasar, bank, dsb.



  1. Potensi wisata Karimunjawa

  1. Karang Katang
  2. Pantai Pasir Putih (Baracuda)
  3. Wisata alam traking mangrove camping ground
  4. Observasi Burung Laut
  5. Sumber Mata Air Legon Lele
  6. Tanaman hijau di Perbukitan karimunjawa
  7. Diving, snorkeling
  8. Beautiful Sunset
  9. Penakaran Ikan Hiu
  10. Pesona Ikan Karang

  1. Karimunjawa Dalam Mimipi











Mimpi masyarakat setempat untuk memebangun Karimunjawa lebih indah lagi, juga menjadi kewajiban kita untuk berpartisipasi mewujudkannya. Dengan kegiatan KKL ini kami semua tergugah akan pentingnya observasi dan solidaritas antar saudara. Begitu pula dengan suatu kebutuhan akan belajar itu memanglah diperlukan terjun lapangan daripada terlebih dahulu mengahafalkan teori. Mungkin ini yang dimaksud bahwa PLS itu lebih efisien dan kondusif apabila pembelajaran dilakukan diluar sekolah. Dengan metode tersebut kita dapat langsung memahami karakter masyarakat yang akan kita pelajari dan terlebih pentingnya kita bisa memahami kondisi keadaan tempat yang mereka huni. Dengan begitu akan berjalan dengan baik tujuan kita dalam mengkaji masyarakat dan tempat mereka tinggal. Dan yang terpenting kita dapat mengetahui seberapa jauh mereka menggunakan sumber belajar yang tersedia dan bagaimana mereka mengembangkannya.
Bahwa peningkatan mutu pendididkan nonformal dapat kita lakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berusaha untuk memahami bagaimana warga belajar melakukan proses belajar dan bagaimana informasi yang diperolehnya. Kita perlu menyadari bahwa warga belajar merupakan sumber daya manusia sebagai asset bangsa yang begitu berarti. Oleh sebab itu, diperlukan upaya penerapan iklim belajar yang tepat untuk menciptakan lepasan pendidikan nonformal yang benar- benar kreatif, inovatif dan berkeingina untuk terus maju melalui pemanfaatan sumber belajar untuk mengembangkan potensinya secara utuh dan optimal.





KESIMPULAN
Kegiatan yang menyenangkan mengunjungi pulau Karimunjawa, suatu kebanggaan tersendiri buat saya untuk melakukan KKL disana. Pulau yang sungguh indah dengan pantai-pantai yang masih alami dan bukit-bukit yang menjulang dihamparan lautan menjadi lengkap eloknya pulau tersebut. Suatu aset Negara yang harus kita pelihara dan kembangkan pula. Dulu memang benar pulau ini masih terpencil dan belum dikenal banyak orang, namun sekarang ini sudah menjadi dambaan orang-orang wisatawan untuk mengunjunginya. Tahun demi tahun perkembangan pulau ini perlahan-lahan menjadi maju.
Sesuai VISI nya yaitu Terwujudnya Kecamatan Karimunjawa yang Maju, Sejahtera, Demokratis, Damai, Mandiri didukung oleh Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Religius, Berakhlak mulia serta Komperhensif, Kondusif, Berwawasan Lingkungan dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan MISI nya adalah Untuk mewujutkan Visi Kecamatan Karimunjawa kedepan dalam pelaksanaan otonomi daerah, dirumuskan Misi sebagai berikut : Mewujudkan SDM yang berkualitas yang menguasahi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi iman dan taqwa, Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan, Memberdayakan perekonomian rakyat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, Meningkatkan dan menyediakan infra struktur ( sarana prasarana kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial ), Penataan dan optimalisasi kelembagaan masyarakat dan pengembangan jaringan kerjasama antar lembaga di Pemerintah Daerah,Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata lokal .
Dengan adanya visi dan misi tersebutlah dapat berkembang keinginan dan minat masyarakat akan kebutuhan kedepannya untuk tetap bertahan dipulau tersebut dengan sumber belajar yang terbatas yang tidak menyusutkan cita-cita mereka untuk meraih masa depan yang maju. Bahkan karena terbatasnya sumber belajar tersebut membuat mereka selalu berfikir kreatif dan kritis. Terbukti masyarkat tidak kalah akal untuk memodifikasi hasil laut dengan hasil darat. Seperti membuat cindera mata yang berbahan dasar baku dari darat, namun bermakna bahwa isi cinderamata tersirat hasil laut Karimunjawa.
Dari cinderamata tersebut menjadi investasi pulau tersebut dan kekreatifan itu dapat dilakukan tanpa harus lewat jalur pendidikan formal, namun berkat pendidikan non formal lah yang membentuk kekreatifan itu. Meski perlahan maju , pulau ini masih kurang dalam pembangunan pendidikan formal. Malah sebalikya pembangunan pendidikan non formal setiap hari dilakukan, sebab dengan kegiatan yang langsung itu mereka lebih bisa menguasai tersebut. Seperti contohnya servis kapal, mereka tidak membangun bangunan seperti bengkel yang seprti pada umumnya bengkel motor, namun tukang servisnya lah datang ke kapal yang akan diservis. Dengan contoh ini bisa kita tangkap bahwa meraka dengan tidak sadar sudah menerapkan pendidikan luar sekolah dalam kesehariannya, dan bukan sebuah masalah yang besar apabila belum pernah mengenyam pendidikan formal.
LAMPIRAN



Tidak ada komentar:

Posting Komentar