LAPORAN
HASIL OBSERVASI
Di
KARIMUNJAWA
Disusun Oleh :
AHMAD
RIFAI
1201412042
ROMBEL
O1
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB
I
Keadaan
Umum Lokasi
Taman
Nasional Karimunjawa yang berada di Kepulauan Karimunjawa terletak
pada wilayah kabupaten Jepara. (Pelaksana 2004:9)
Letak
geografis taman tersebut berada pada posisi 5o 40’00”-5o 58’
50” LS dan 110o 05 00” 110o31’00” BT atau berjarak kurang
lebih 45 mil laut dari kota Jepara dan kurang lebih 60mil laut dari
kota Semarang. (Tjakrarini 200: 1)
Taman
Nasional Krimunjawa terdiri dari 27 pulau. Dari keseluruhan
pulau-pulau tersebut terdapat hanya 22 pulau yang dihuni, mengingat
fungsi taman tersebut sebagai Taman Nasional yang dibagi menjadi 4
zona, yaitu: (Pengelolaan Taman Nasional Karimunjawa 2004) (Untuk
deskripsi tentang pulau-pulau di Karimunjawa, lihat lampiran 1)
*Zona
Inti (luas 1.299 Ha)
Zona
ini digunakan untuk kegiatan penelitian, pendidikan dan ilmu
pengetahuan. Fungsi zona ini adalah untuk melindungi habitat karang,
burung elang laut, dara laut, penyu sisik, penyu hijau dan sawo
kecik.
Zona
ini meliputi Pulau Burung dan Pulau Geleang. (Pengelolaan Taman
Nasional Karimunjawa 2004)
*Zona
Rimba(luas 7.801 Ha)
Zona
ini fungsinya sama dengan Zona Inti akan tetapi dapat dilakukan
kegiatan wisata terbatas. Zona ini meliputi Pulau Karang Besar, Pulau
Karang Kecil, Pulau Cemara Kecil, Pulau Bengkoang serta sebagian
Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. (Pengelolaan Taman Nasional
Karimunjawa 2004)
* Zona
Pemanfaatan (luas 4.431 Ha)
Zona
ini fungsinya sama dengan Zona Inti dan Zona Rimba. Zona ini juga
digunakan untuk melakukan kegiatan yang dapat menunjang kegiatan
pengembangan Taman Nasional Karimunjawa, seperti pariwisata. Zona ini
meliputi pulau Menjangan Besar, pulau Menjangan Kecil, Pulau Kumbang,
pulau Kembar, Karang katang, Karang Kapal, Pulau Parang, Pulau
Karimunjawa dan Pulau Kemujan. (Pengelolaan Taman Nasional 2004)
*Zona
Penyangga (luas 98.093, 5 Ha)
Di
sini dapat dilakukan kegiatan seperti pada zona-zona lain, serta
kegiatan dengan wilayah di luar zona sebelumnya.(Lihat tabel no. 1
untuk 4 zona.) (Pengelolaan Taman Nasional 2004)
Karimunjawa
merupakan kawasan yang dilindungi karena Taman Nasional ini memiliki
sumber daya alam yang khas dan unik dalam bentuk flora, fauna dan
ekosistem.(Arif 2003:1) Sumber daya alam yang khas dan unik inilah
yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Karimunjawa.
Tabel 1 (Pranata 2003:27)
Wilayah Daratan
Wilayah Perairan
No.
|
Zona
|
Pulau
|
Potensi
|
Perairan
|
Potensi
|
1
|
Inti
|
*Pulau Burung
*PulauGeleang
|
Habitat Elang laut Vegetasi mrpkn formasi hutan
pantai kondisi utuh alami
|
Perairan sekitar
*Pulau Burung
*Pulau Geleang
|
*Tubipora musica yang
langka
*Habitat biota laut
untuk daur hidup
*Habitat penyu laut
|
2
|
Perlindungan
|
*Hutan hujan tropis di
Pulau Karimunjawa
*Hutan mangrove:
*Pulau Karimunjawa
*Pulau Kemujan
*Pulau Cemara kecil
*Pulau Cemara Besar
*Pulau Menyawakan
*Pulau Bengkoang
*Pulau Krakal Besar
*Pulau Krakal Kecil
|
*Hutan hujan tropis di
daratan rendah
*Tata ai
*Ragam tanaman
*Formasi hutan mangrove
|
*Perairan Karang Kapal
*Perairan sekitar:
Pulau Krakal Besar
*Pulau Krakal Kecil
*Pulau Cemara Besar
*Pulau Cemara Kecil
*Pulau Menyawakan
*Pulau Bengkoang
|
*Ekosistem perairan
asli
*daerah pemijahan
*Keanekaragaman
Hayati tinggi
|
3
|
Pemanfaatan
|
*Pulau Karimunjawa,
antara lain di:
*Legon Lele
*Tanjung Pundak
*Tanjung Gelam
*Tanjung Kemujan
*Pulau Menjangan Besar
*Pulau Menjangan Kecil
*Pulau Katang
*Pulau Kembar
*Pulau Kumbang
|
*Penelitian,
pendidikan, pariwisata
*Tumbuhan pelindung
budidaya
*Dekat dengan penduduk
*Hutan
*Pantai pasir putih
|
Perairan sekitar
*Pulau Karimunjawa
*Pulau Kemujan
*Pulau Menjangan Besar
*Pulau Menjangan Kecil
*Pulau Kembar
*Pulau Katang
*Pulau Kumbang
*Karang Besi
|
*Kondisi perairan
tenang dengan panorama bawah air yang bagus
*Keanekaragaman karang dan ikan hias
|
4
|
Penyangga
|
*Pulau Karimunjawa
*Pulau Kemujan
*Pulau Sintok
*Pulau Tengah
*Pulau Cilik
|
*Permukiman
*Pertanian
*Kebun Campur
|
Semua perairan tidak termasuk mintakat inti,
perlindungan dan pemanfaatan
|
Sumberdaya alam untuk penangkapan dan budidaya
|
Kondisi Geologi
Kuara
dan mikaan, konglomerat kuarsa, batu lanau kuarsa, serpih kuarsa,
breksi gunung api, tuf, lava, kerikil pasir, lempung, lumpur, pecahan
koral, dan batu apung membentuk sebagian besar formasi geologi/tanah
di kepulauan Karimunjawa. (Balai Taman Nasional 2004:7)
Topografi
Topographi
Kepulauan Karimunjawa berupa pantai landai yang ditumbuhi oleh hutan
mangrove. Terumbu karang pantai (Fringing reefs) mengelilingi
pulau-pulau yang menyebabkan pantai terlindung dari gelombang. (Balai
Taman Nasional 2004:7)
Dasar
perairannya mengandung pasir dan lumpur. Di tengah perairan ada
banyak karang yang muncul ke permukaan. Daratan kawasan Taman
Nasional Karimunjawa adalah rendah dan bergelombang, dengan
ketinggian antara 0-506m dpl. Disana terdapat dua bukit, yaitu: Bukit
Gajah, dan Bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan
ketinggian +506m dpl. (Balai Taman Nasional 2004:7)
Hidrologi
Ada 5
mata air besar di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa, yaitu; Kapuran
(pancuran Belakang), Legon Goprak, Legon Lele, Cikmas dan
Nyamplungan, yang dimanfaatkan untuk air minum dan memasak oleh
masyarakat sekitarnya.(Balai Taman Nasional 2004:8)
Iklim
Rata
rata curah hujan mencapai 3.000mm/tahun. Temperatur udara berkisar
antara 30o-31oC pada musim panas. Bersamaan dengan itu bertiup angin
barat yang kuat sehingga ada gelombang laut yang besar dan menjadikan
musim ini sangat tidak menguntungkan bagi nelayan. Di bulan Desember-
Februari bertiup angin barat. Gelombang laut besar terdapat pada
bulan Desember-Februari dan bulan Juli- Agustus. (Balai Taman
Nasional 2004:8)
Sosial Ekonomi dan Budaya masyarakat Karimunjawa
Taman
Nasional Karimunjawa terletak di Wilayah Kabupaten Jepara.
Kecamatan
Karimunjawa terdiri 3 desa, yaitu; Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan
Desa Parang. Desa desa yang terletak di kacamatan Karimunjawa dapat
dilihat pada tabel no. 3. (Balai Taman Nasional 2004:8) Lihat tabel
2.(Tabel 2 dari Informasi dan Promosi Taman Nasional Karimunjawa.
Balai Taman Nasional Karimunjawa 2003:9)
No.
|
Kabupaten
|
Kecamatan
|
Desa/ kelurahan
|
1.
|
Jepara
|
Karimunjawa
|
Karimunjawa
Kemujan
Parang
|
Kependudukan
Jumlah
penduduk dari ketiga desa di sekitar kawasan Taman Nasional
Karimunjawa sampai Tahun 2002 adalah 8.842 Jiwa. (Balai Taman
Nasional 2004:9)
Pendidikan
Tingkat
pendidikan di desa-desa Taman Nasional Karimunjawa masih rendah
karena sebagian besar penduduknya tidak/belum tamat SD. (Pelaksana
2004:8)
Agama
Di
sekitar desa di Taman Nasional Karimunjawa sebagian besar penduduknya
beragama Islam, yaitu sebanyak 8 801 jiwa dan yang beragama Kristen
sebanyak 41 jiwa.
Fasilitas
beribadah untuk penduduk desa disekitar Taman Nasional Karimunjawa
adalah masjid sebanyak 9 buah dan mushola sebanyak 39 buah, serta
gereja sebanyak 2 buah. (Pelaksana 2004:14)
Mata Pencaharian
Penduduk
di desa sekitar Taman Nasional Karimunjawa jenis mata pencahariannya
meliputi petani, buruh tani, penggalian, buruh industri, pedagang
konstruksi, angkutan, nelayaan, PNS/ABRI, pensiunan dan lain lain
(jasa).
Berdasarkan
monografi kecamatan Karimunjawa, 2002 data mata pencaharian penduduk
untuk tahun 2003 tersaji dalam table 3 (Balai Taman Nasional 2004:9)
Pendidikan
No
|
Desa/Pulau
|
Luas Daratan (Ha)
|
Jumlah Penduduk
|
Kepadatan Penduduk per-Ha
|
SD*
|
SLTP
|
SLTA
|
PT
|
Islam
|
Kristen
|
1
|
Karimunjawa
|
443,750
|
4137
|
0.01
|
3865
|
156
|
92
|
24
|
4107
|
30
|
2
|
Kemujan
|
150,150
|
2698
|
0.02
|
2128
|
115
|
57
|
11
|
2687
|
11
|
3
|
Parang
|
690
|
2007
|
2.91
|
1974
|
25
|
7
|
1
|
2007
|
0
|
|
Jumlah
|
594,590.00
|
8,842
|
-
|
7,697
|
296
|
156
|
36
|
8801
|
41
|
Agama
*Sudah
tamat, tidak tamat, dan belum sekolah
Kesehatan
Untuk
penduduk desa di sekitar Kawasan Taman Nasional Karimunjawa,
kesehatan mereka masih rendah. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga
kesehatan dan prasarana kesehatan yang berada di Karimunjawa. Kawasan
Taman Nasional Karimunjawa terdiri dari dokter, bidan, paramedis,
dukun bayi, dukun sunat dan tabib dengan jumlah yang cukup. Di desa
Karimunjawa hanya terdapat 1 orang dokter, 3 orang bidan, 12 orang
dukan bayi dan 9 orang tabib. (Balai Taman Nasional 2004:9)
Kebudayaan
Masyarakat
karimunjawa terdiri dari orang orang suku Jawa, Bugis, Madura dan
Mandar.
Pembangunan
desa desa di sekitar Karimunjawa dilakukan melalui prakarsa swadaya
masyarakat desa dan swadaya pemerintah setempat. Umumnya pekerjaan
masyarakat Karimunjawa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana
karena tingkat pendidikan yang masih rendah. Di desa sekitar
Karimunjawa masih ada budaya masyarakat desa setempat yang sudah
lama. Ada seni budaya juga di desa sekitar Karimunjawa. (Balai Taman
Nasional 2004:10)
Perekonomian Lokal
Kehutanan
Untuk
menyangga ekologi masyarakat Karimunjawa hutan sangat penting.
Pemanfaatan hutan untuk kepentingan ekonomi sudah dilarang, namun
eksploitasi hutan masih tetap berlangsung. Biasanya jenis kayu jambon
dan laban adalah kayu yang menpunyai nilai ekonomi tinggi dan menjadi
sasaran penebangan. (Balai Taman Nasional 2004:10)
Pertanian
Bagi
masyarakat kepulauan Karimunjawa usaha pertanian pada umumnya adalah
ladang/tegalan.
Umumnya
sawah di kepulauan Karimunjawa sangat tergantung pada musim hujan.
Berdasarkan Balai Taman Nasional (2004:9) tanaman pertanian yang
dikembangkan penduduk meliputi tanaman perdagangan rakyat seperti
Cengkeh, Kelapa Kopi dan Randu, dan tanaman pangan seperti jagung,
Ketela Pohon, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kedelai dan Kacang Wijen. Di
samping jenis tanaman tersebut di atas, para penduduk telah
mengembangkan pula jenis tanaman hortikultura yaitau mangga, pisang,
nangka, sukun, nanas, jeruk, kedondong, jambu air dan jambu monyet.
Peternakan
Jenis
ternak di kepulauan Karimunjawa terdiri dari sapi, kuda,
kambing/domba, kelinci, itik, angsa dan ayam kampung.
Usuha
peternakan yang sebagian besar penduduk adalah peternakan ayam
kampung. (Balai Taman Nasional 2004:11)
Perikanan
Perikanan
laut hanya diusahakan di kepulauan Karimunjawa. Cara penangkapan dan
alat yang digunakan masih tradisional, sedangkan armada
penangkapannya sebagian besar sudah menggunakan mesin.
Kepariwisataan
asing
Ada
potensi untuk kepariwisataan asing di Karimunjawa. Ada fasilitas dan
objek wisata untuk menarik wisatawan asing ke Karimunjawa.
Karimunjawa sekarang masih berkembang dalam industri kepariwisataan.
Fasilitas di Karimunjawa
Jenis Fasilitas |
Jumlah
|
Keterangan
|
Hotel
|
3 buah
|
Swasta & Dinas Pariwisata
|
Homestay
|
16 buah
|
Milik Masyarakat
|
Komunikasi
|
1 buah
|
TELKOM
|
Air bersih
|
4 buah
|
PDAM Swakarsa
|
Listrik
|
2 buah
|
PLTD Kalisda dan Telkom
|
Warung
|
3 buah
|
Milik Masyarakat
|
Transportasi
|
|
|
Transportasi air
|
2 buah
|
KMP. Muria & KC. Kartini 1
|
Transportasi darat
|
696 buah
|
Mobil dan motor
|
Transportasi udara
|
1 buah
|
Deraya Air service
|
Kesehatan
|
1 buah
|
Puskesmas
|
Keamanan
|
5 buah
|
Koramil, Polsek, pol Air, TN. Karimunjawa dan AL.
|
Tabel
dari Interpretasi Wisata Bahari, (Pelaksana 2004:10)
Hotel/ Homestay
Ada
jumlah hotel dan homestay 19 buah mulai dari 30.000 rupiah per malam
sampai 270.000 rupiah per malam. Hotel/ homestay yang lebih mahal
memiliki fasilitas AC dan kamar kecil ala barat. Hotel/ homestay yang
lebih murah menpunyai fasilitas yang seberhana seperti kamar mandi
dan kipas angin.
Kura
Kura hotel and resort menyawakan mulai dari US$55 per malam sampai
US$66++ per malam.
Warung/Makanan
Biasanya
hotel/homestay di kepulauan Karimunjawa memberikan tamu makanan dan
minuman.
Ada 3
warung di Pulau Karimunjawa yang lebih murah dan memiliki menu
masakan indonesia seperti nasi sayur, tempe, ikan, gudeg, cumi-cumi
dan lain sebagainya.
Ada
satu restoran yang terletak di Pulau Menyawakan tepatnya di Kura Kura
Hotel.
Transportasi air
Ada
Feri Murni dan Feri cepat. Feri Murni berangkat dari pelabuhan Jepara
dan Feri cepat berangkat dari pelabuhan Semarang dan pelabuhan
Jepara.
Transportasi Darat
Di
Pulau Karimunjawa ada 19 buah mobil angkutan, 25 buah becak dan 625
buah sepeda motor.
Transportasi Udara
Kura
Kura Hotel dan Resort memiliki dua pesawat untuk melayani tamu.
Komunikasi
Fasilitas
komunikasi yang terdapat di Kepulauan Karimunjawa menggunakan sistem
transmisi analog Stasiun Bumi Kecil (SBK) PT TELKOM. Selain itu, ada
juga SSB dan radio VHF.
Sekarang
ini belum terdapat stasiun penerima sinyal yang memungkinkan
penggunaan HP tetapi rupanya tahun ini akan ada stasiun penerima yang
akan dibangun di Pulau Menyawakan. Stasiun ini akan mencakup Pulau
Karimunjawa dan berberapa pulau lainnya yang berada di sekitar Pulau
Karimunjawa.
Masalah
lainnya adalah masih belum tersedianya layanan warnet di Kepulauan
Karimunjawa.
Air bersih
Air
bersih berasal dari sumber-sumber mata air yang ada di masing-masing
pulau.
Cadangan
air di pulau Karimunjawa lebih banyak dari pulau-pulau lain yang
terdapat di bukit tinggi.
Ada
berberapa air mata di pulau Karimunjawa yang mengalir ke daratan
rendah yaitu; di Dukuh Kapuran, Legon Lele, Legon Goprak dan Dukuh
Nyyamplungan. (Pelaksana 2004:23)
Listrik
Di
Kawasan Kepulauan Karimunjawa terdapat pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga diesel, tenaga matahari dan tenaga angin.
PT
TELKOM memberikan hibah berupa mesin pembangkit listrik di Pulau
Karimunjawa yang menggunakan mesin diesel dan ini di salurkan ke
rumah-rumah penduduk. Meskipun demikian, jangkauan listrik hanya
sampai di Dukuh Karimunjawa.
Ada
dua pulau utama yang mengandalkan pembangkit listrik tenaga mesin
diesel untuk masyarakat.
Terdapat
di Pulau Nyamuk ada sebuah generator untuk keperluan lampu navigasi
dan karyawan navigasi. (Pelaksana 2004:23)
Keamanan
Pengamanan
Kawasan Karimunjawa di dukung oleh Koramil, Polsek, Pol Air, TN
Karimunjawa dan AL.
Kegiatan
patroli berkala oleh polsek Karimunjawa, dan Koramil Karimunjawa.
(Pelakasana 2004:24)
Kesehatan
Ada
hanya satu klinik kesehatan yang terletak di Pulau Karimunjawa
sedangkan untuk seluruh Kepulauan Karimunjawa terdapat 1 orang
dokter, 3 orang bidan, 12 orang dukun bayi dan 9 orang tabib.
Fasilitas
untuk aktivitas Pariwisata
Menyelam
di Pulau Karimunjawa
Satu
kali penyelaman dikenai tarif mulai dari 250.000 rupiah (termasuk
peralatan penyelaman)
Carter
kapal per hari berkisar antara 250.000 rupiah sampai dengan 300.000
rupiah.
Snorkeling di Pulau Karimunjawa
Alat
snorkeling per hari dikenai biaya 30.000 rupiah per orang
Carter
kapal per hari berkisar antara 250.000 rupiah sampai dengan 300.000
rupiah
Memancing di Pulau Karimunjawa
Carter
kapal per hari berkisar antara 250.000 rupiah sampai dengan 300.000
rupiah (termasuk peralatan memancing)
Kura kura Resort dan Hotel
Snorkeling
Carter
kapal berkisar antara US$450 sampai dengan US$900
Kapal
kayu US$20 per jam
Alat
snorkeling US$5
Menyelam
Carter
kapal berkisar antara US$450 sampai dengan US$900
Alat
menyelam US$20 untuk semua alat
Les
menyelam berkisar antara US$40 sampai dengan US$310
Aktivitas lainnya
Jet
ski US$15 per 15min
Seadoo
jet boat US$30 per 15 min
Wakeboard/
waterskiing US$35 per 15 min
Windsurfing
US$7.50 per jam
Pedal
boat US$5 per jam
Sea
kayak US$5 per jam
Aksesibilitas
*Transportasi
air
Kepulauan Karimunjawa dapat dijangku dengan feri Muria atau pun feri
cepat. Feri Muria berangkat dari pelabuhan Jepara dan Feri cepat
berangkat dari pelabuhan Semarang atau Jepara.
Daftar jam dan tarif di bawah
Kapal Cepat
RUTE
|
Senin
|
Selesa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Jep-Kar
|
10.00
|
|
|
|
|
|
|
Kar-Jep
|
|
11.00
|
|
|
|
|
|
Jep-Sem
|
|
|
|
|
14.00
|
|
|
Sem-Kar
|
|
|
|
|
|
09.00
|
|
Kar-Sem
|
|
|
|
|
|
|
|
Sem-Jep
|
07.00
|
|
|
|
|
|
14.00
|
Kapal Cepat Tarif
Kelas
|
Sem-Kar (3.5 jam)
|
Sem-Jep (1.5hrs)
|
Jep-Kar (2.5hrs)
|
Bisnis- Dewasa
|
80 000rp
|
35 000rp
|
60 000rp
|
-Anak
|
56 000rp
|
25 000rp
|
42 000rp
|
-Bayi
|
16 000rp
|
10 000rp
|
12 000rp
|
Eksekutif-Dewasa
|
95 000rp
|
55 000rp
|
80 000rp
|
-anak
|
67 000rp
|
40 000rp
|
56 000rp
|
-Bayi
|
20 000rp
|
10 000rp
|
16 000rp
|
Murni Feri
RUTE
|
Senin
|
Selesa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
Minggu
|
Jep-Kar
|
|
|
09.00
|
|
|
09.00
|
|
Kar-Jep
|
09.00
|
|
|
09.00
|
|
|
|
Murni Feri Tarif
Kelas
|
Jep-Kar (6 jam)
|
Kar-Jep (6 jam)
|
Ekonomi
|
16 500rp
|
16 500rp
|
Eksekutif
|
26 000rp
|
26 000rp
|
Jep-
Jepara
Kar-
Karimunjawa
Sem-
Semarang
Selain itu, ada juga kapal neyalan yang berangkat dari Jepara ke
Karimunjawa. Biasanya para wisatawan bisa naik kapal ini selama 6 jam
dengan ongkos 15.000 rupiah (tidak berjadwal).
*Transportasi
Udara
Kura Kura Resort dan Hotel memiliki pesawat yang berangkat dari
Semarang, Yogyakarta, Solo ke Kepulauan Karimunjawa. Akan tetapi
layanan ini hanya tersedia apabila ada permintaan.
Semarang- Karimunjawa
US$60 per penumpang sekali jalan. Minimal ada 3 atau 6 penumpang. Ada
eksta US$60 per penumpang apabila jumlah penumpang kurang dari 3 atau
6.
Yoyga/Solo- Karimunjawa
US$100 per penumpang sekali jalan. Minimal 3 atau 6 penumpang. Ada
ekstra US$100 per penumpang apabila jumlah penumpang kurang dari 3
atau 6.
Aksesibiltas untuk Pariwisata di Yogyakarta
Para wisatawan yang berada di Yogyakarta dapat menggunakan bis dari
stasiun Jombor menuju Semarang. Ongkosnya mulai dari 10.000 rupiah
sampai 18.000 rupiah bergantung pada bis yang dinaiki.
Tiket bis yang lebih murah memiliki AC. Ada bis yang berangkat setiap
hari, setiap jam, mulai dari jam 6 sampai jam 5.
Perjalanan dari Yogyakarta ke Semarang dapat ditempuh dalam 3 jam.
Perjalanan dari Semarang ke Jepara dapat dilanjutkan dengan
menggunakan bis yang berangkat secara tetap. Ongkosnya 6.000 rupiah
dan dapat ditempuh dalam 2 jam.
Obyek Wisata di karimunjawa
Menurut
Arief Rahman (sucba diver) menulis (2004:1)Kawasan Karimunjawa
“memiliki sumber daya alam yang khas dan unik, baik dalam bentuk
flora, fauna ekosistem………Karimunjawa sebuah oase di laut Jawa,
terumbu karang, rumput laut dan padang laut dengan biota laut yang
beraneka ragam hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis dataran
rendah, semuanya dalam hamparan yang masih utuh dan alami.” Sifat
yang dimiliki Karimunjawa inilah yang menjadi objek yang memiliki
daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing.
Objek
sumber daya alam laut yang terdapat di kawasan Karimunjawa adalah;
(Pelaksana 2004:11)
Ekosistem Terumbu Karang
Ekosisitem
terumbu karang adalah sumber daya alam terdapat di seluruh perairan
Karimunjawa. Ada 3 tipe terumba karang yaitu; tipe karang tepi
(fringing reef), tipe karang penghalang (barrier reef) dan tipe
karang taka/gosong (patch reef). Tipe karang tipe merupakan tipe
karang yang mengelilingi pulau-pulau, tipe karang penghalang terdapat
paling luar pulau-pulau yang menjadi penghalang ombok dan tipe karang
taka/gosong muncul kepermuhaan seperti gundukan yang luas. Di bawah
laut ada berbagai bentuk dan warna-warni karang yang unik dan yang
menjadikan pemandagan yang khas.
Keindahan
pemandangan adalah menambah oleh berbagai jenis ikan karang dan biota
laut lainnya. (Pelaksana 2004:11)
Sumber
daya alam laut inilah yang menimbulkan berbagai aktifitas wisata
yaitu; menyelam, snorkeling, berenang, maupun pemandangan dengan
kapal kaca.
Ekosistem hutan pantai
Pemandangan
di sepanjang pantai diperindah dengan adanya hutan pantai yang
terdapat di pulau pulau di Karimunjawa.
Di
sepanjang pantai jenis-jenis pohon yang umum terdapat adalah Cemara
Laut, Kepala, Ketapang dan Pandan. Hutan pantai ini menarik satwa
khususnya burung-burung. Burung yang umum terdapat yaitu; Raja Udang,
Elang Laut, Belibis, Walet, Bangau, Trinil, Dara laut, Gongsa laut,
dan jenis jenis lainnya. (Pelaksana 2004:12)
Ekosistem hutan mangrove
Fungsinya
hutan mangrove adalah pelindung pantai dan tempat berkembang biaknya
berbagai jenis ikan dan hewan lainnya.
Hutan
mangrove adalah atraksi untuk pariwisata karena wisata dapat
berjukung (canoeing) disekitar hutan mangrove. (Pelaksana 2004:12)
Pantai pasir putih
Pantai
pasir putih di Karimunjawa menpunyai pasir putih yang masih alami.
Pantai pasir putih menarik pariwisata untuk aktifitas seperti
berjemur (sun bathing) dan berjalan-jalan di sepanjang pantai.
(Pelaksana 2004:12)
Flora dan Fauna
Flora
dan Fauna terdapat seluruh ekosistem di Karimunjawa. Flora laut yang
ada yaitu; Macroalga, rumput laut dan lamun. Fauna terdapat di
perairan Karimunjawa adalah lumba-lumba. Ini atraksi untuk pariwisata
sebagai flora dan fauna ini terdapat perjalanan berkeliling kepulauan
Karimunjawa.(Pelaksana 2004:12)
Perairan Laut yang jernih
Para
wisatawan yang mengunjungi karimunjawa dapat berenang di laut yang
jernih dan belum tercemar. Aktifitas wisata di laut Karimunjawa yang
menarik pariwisata adalah;
(Pelaksana
2004:3)
A) Menyelam (diving)
Menyelam
adalah paling populer objek wisata di kawasan Taman Nasional
Karimunjawa.
Ada 31
spot penyelaman di kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang sering
dilakukan penyelaman. 31 spot ini tersebar pada 14 pulau, 4 gosong
dan 2 taka.
Lokasi-lokasi
penyelaman berikut; (Pelaksana 2004:14)
Pulau Menyawakan
Ada 4
spot penyelaman yang berdiri di pulau ini, yaitu;
*Hawksbill
Point
Kedalaman
10meter spot ini memiliki keindahan karang. Penyu sisik sering
mencari makan di rataan terumbu karang. Ada sekompok barakuda yang
sering berpatroli spot ini dan ikan buaya dan ikan scorpion (lepu
ayam) terlihat diantara celah karang.
*Shark
Point
Spot
ini memiliki biota pemangsa yang cukup besar, seperti ikan hiu, sirip
putih dan barracuda. Spot ini memiliki karang yang indah juga.
*Hilly
Reef
Spot
ini menpunyai keindahan terumbu karang yang luar biasa. Lingkungan di
sini tumbuh hingga kedalaman lebih dari 40meter.
*Pioneer
Reef
Lokasi
ini menpunyai terumbu perintis (pioneer) yang berukuran kecil kecil.
Tidak bisa terlihat banyak terumbu perintis dari lokasi ini.
(Pelaksana 2004:14)
Pulau Cemara Besar
Ada
dua penyelaman di sekitar pulau ini. Krakteristik dari dua penyelaman
ini bentukan terumbu karang sampai kedalaman 30meter. Di dua spot ini
kualitas dan variasi terumbu karang yang sangat baik. (Pelakasana
2004:14)
Pulau Cemara Kecil
Cemara
kecil menpunyai dua spot yang bagus krakteristik dari kedua spot
berbeda.
* Spot
1 (barat laut pulau)
Di
spot ini ada kuda laut di pasir karang. Ada gundukan karang kedalaman
30meter. Gundukan karang dari karang masif dan punyai celah-celah gua
kecil yang ikan kerapu dihuni. (Pelaksana 2004:15)
* Spot
2 (sebelah utara pulau)
Spot
ini memiliki aneka warna dari jenis jenis ikan karang. Barakuda ada
di spot ini juga dan ada sampai jumlah 80 ekor kumpulan. (Pelaksana
2004:15)
Pulau Geleang
Pulau
ini terletak di Zina Inti. Ada banyak kehidupan laut dan akrang di
lokasi ini yang keindahan yang menakjubkan. Lokasi ini bagus untuk
kamera bawah air! (Pelaksana 2004:15)
Pulau
Burung
Spot
ini merupakan Zona Inti. Lokasi ini daerah untuk ikan
kerapu.Penyelaman bisa terlihat gerombolan ikan ekor kuning dan ikan
hijau. Karang di lokasi ini drop karena terletak berhadapan laut
bebas sampai 40 meter. (Pelaksana 2004:16)
Pulau
krakal Kecil
Ada
satu spot yang bagus terletak di sebelah timur pulau ini. Ada terumbu
karang yang hamparan datar dan drop dengan 121 jenis ikan karang dan
24 genera krang kedalaman sampai 40 meter. Pada musim timuran spot
ini kurang aman karena ada gelombang yang cukup besar. (Pelaksana
2004:16)
Pulau
Krakal Besar
Ada
satu spot di pulau ini yang sering dikunjungi. Spot ini di sebelah
timur pulau. Ada sebanyak 132 jenis ikan dan 22 genera karang.
Berbagai jenis biota laut adalah moluska dan bintang laut kedalaman
sampai 45 meter.(Pelaksana 2004:16)
Pulau
Bengkoang
Terdapat
dua spot penyelaman dengan krakteristik yang berbeda yaitu;
* Spot
1
Spot
ini terletak di sebelah utara pulau. Sekelompok ikan kue dan payus
berkeliling spot ini untuk mencari makan. Pada musim timuran dan
baratan spot ini riskan untuk dikunjungi karena spot ini berhadapan
denagn laut lepas. Terumbu karang kedalaman sampai 45
meter.(Pelaksana 2004:16)
*spot
2
Spot
ini terletak di sebelah selatan pulau.Berbagai jenis kima terdapat di
spot ini mulai dari ukuran kecil sampai 50cm. keindahan terumbu
karang dimana terdapat ikan ekor kuning. Spot ini menarik untuk
dikunjungi kedalaman sampai 35 meter. (Pelaksana 2004:16)
Pulau
Menjangan Kecil
Spot
ini sangat tinggi untuk kunjungan wisatawan. Terdapat 3 spot yang
potensial dan atraktif. Spot ini sangat cocok dan aman untuk
pelatihan penyelaman. Karakteristik ketiga spot sebagai yaitu;
(Pelaksana 2004:17)
* Spot
1 (Menjangan Kecil)
Terletak
di barat Menjangan kecil. Keindahan terumbu karang penutupan yang
mulai dari kedalaman 3 meter pada waktu surut sampai kedalaman 30
meter. Ada berbagai jenis akar bahar dan berberapa ekor barracuda
yang mencari makan di spot ini.(Pelakasana 2004:17)
* Spot
2 (Menjangan Kecil)
Spot
ini memiliki kaya kehidupan laut dan karang. Spot ini cocok untuk
penyelaman baru dengan tujuan memperkenalkan perairan terbuka. Ada
kepiting karang yang besar dan sesekali ada ikan Napoleon yang
melintas. Spot ini baik untuk pelatihan kedalaman sampai 18 meter.
(Pelaksana 2004:17)
* Spot
3 (Mylim Reef)
Diantara
Pulau Menjangan Kecil dan Menjangan Besar ada sebuah taka kecil.
Penyelaman adalah menakjubkan bagi berbagai karang dan ikan yang
tinggi sangat di spot ini. Pada waktu pasang ada hamparan karang yang
dapat terlihat dari permukaan.Ada sebuah tugu bataas membentuk dari
karang dan gua-gua kecil dan celah-celah membentuk drop yang menambah
fantastic spot ini. Spot ini baik kedalaman sampai 25 meter.
(Pelakasana 2004:17)
Pulau
Tengah
Spot
ini memiliki karang yang indah dan banyak jenis ikan. Ada jenis ikan
kelelawar, ikan kakatua, ikan fusilier dan ikan napolean. Lokasi ini
bagus untuk kamera bawah laut juga. Terdepat lokasi ini taka tengah
yang memberikan pemandangan bawah laut yang indah kedalaman 20 meter.
(Pelaksana 2004:18)
Pulau
Kemujan
Lokasi
ini memiliki wreck Indonor (reruntuhan kapal). Spot ini sangat
menarik wisatawan. Wreck yang di spot ini adalah kapal uap Belanda
yang tenggelam pada tahun 1963.
Spot
ini sangat indah untuk menyelam pada malam (night dive). Ada
kesempatan ke melihat kepiting panah, kepiting karang lunak dan yang
lain mahluk besar. Muka kapal terlihat dari permukaan jadi kedalaman
kapal 16 meter saja. (Pelaksana 2004:18)
Pulau
Parang
Di
lokasi ini ada wreck Mitra. Kapal ini adalah kapal tradisional Bugis
yang digunakan sebagai kapal pengangkut. Lokasi kapal ini kedalaman
26 meter dan spot yang sangat menarik untuk penyelaman. (Pelaksana
2004:18)
Pulau
Karimunjawa
Ada 4
spot sekitar Pulau Karimunjawa yang meanarik penyelaman. Berikut;
*
Datuk Reef
Datuk
Reef berada sekitar perairan dusun Nyamplungan. Adapun karang yang
mendominasi lokasi ini adalah karang yang berbentuk seperti meja
(tabulate). Terumbu karang di spot ini terhampar sampai kedalaman 20
meter. (Pelaksana 2004:19)
*
Tanjung Gelam
Kedalaman
10 meter, terdapat terumbu karang yang menarik di lokasi ini.
Berbagai jenis ikan mencari makan dari lokasi ini, berikut; ikan ekor
kuning, kerapu, kakaktua dan biota laut lainnya. (Pelaksana 2004:19)
*
Mymun Reef
Spot
ini berhadapan hutan mangrove. Ada banyak ikan-ikan kecil. Terumbu
karang di lokasi ini berada di kedalaman sampai 17 meter. (Pelaksana
2004:19)
*
Tanjung Benyeng
Lokasi
ini terletak didekat perkampungan. Lokasi ini memiliki tebing yang
sangat menarik. Kedalaman 25 meter. (Pelaksana 2004:19)
Pulau
Katang
Diantara
lokasi ini aktivitas nelayan tinggi dan ada eksploitasi oleh para
nelayan. Di pulau ini ada hanya satu spot yang cukup diminati. Spot
ini memiliki daerah yang miring dengan berbagai jenis ikan dan
biasanya ada banyak ekor kuning yang berkeliling. Kedalaman 35 meter.
(Pelaksana 2004:20)
Pulau
Katang
Spot
ini terlekat di bagian barat kepulauan Karimunjawa. Satu hal yang
menarik dari spot ini adalah wreck Biblis. Kapal Reruntuhan ini sudah
berada di dasar laut selama jangka waktu yang lama. Kedalaman
26meter.(Pelaksana 2004:20)
Karang
Kapal
Spot
ini memiliki karang yang sangat besar dan masih banyak yang belum
tereksploitasi. Ada ikan kakatua berkepala jenong dan kadang kadang
ikan hiu daerah ini. Kedalaman 35 meter. (Pelaksana 2004:20)
Taka
Menyawakan
Spot
ini memiliki karang yang spektakuler dengan lebih dari 250 jenis
berbeda. Ada ikan kelelawar, ikan barakuda, tuna, penyu sisik,
lobster, kima dan reruntuhan 2 kapal. Kedalaman 35meter. (Pelaksana
2004:20)
Taka
Mrican
Terdapat
berberapa jenis karang yang unik dan tidak terdapat lokasi yang lain.
Karang di lokasi ini sangat indah! Ada jenis ikan buntal, kakatua dan
ikan kerapu. Kedalaman 22 meter. (Pelaksana 2004:21)
Gosong
Kumbang
Lokasi
ini memiliki patahan-patahan karang. Terdapat gundukan gundukan
karang besar dan gua-gua sampai kedalaman 20 meter. (Pelaksana
2004:21)
Gosong
Cemara
Kedalaman
30 meter di lokasi ini ada kehidupan yang fantastik. Lokasi ini cocok
untuk penyelam pemula. (Pelakasana 2004:21)
B)
Snorkeling dan Berenang
Di
kepulauan Karimunjawa ada banyak lokasi cocok untuk aktifitas
snorkeling dan berenang. Dari sekian banyak lokasi spot, yang paling
populer dan memiliki daya tarik tinggi adalah sebagai berikut:
-Pulau
Cemara Besar
-Pulau
Cemara Kecil
-Pulau
Menjangan Kecil
-Pulau
Geiam
-Ujung
Geleang- ini bagain pulau Karimunjawa
C)
Memancing
Ada
banyak lokasi untuk memancing di kepulauan Karimunjawa. Adapun lokasi
cocok untuk memancing adalah sebagai berikut:
-Pulau
Kembar
-Pulau
Nyamuk
-Pulau
Parang
-Pulau
Kumbang
-Pulau
Menjangan Kecil
-Pulau
Menjangan Besar
-Pulau
Bengkoang
-Pulau
Tengah
-Pulau
Cemara Kecil
-Legon
Lele
BAB II
Wawancara
dengan orang yang berkerja di Kura Kura Resort, Karimunjawa.
Kura
Kura Hotel sekarang dikontrak oleh seorang berkebangsaan Swiss dan
telah dikontrakan oleh pemilik resort selama kurang lebih 2 tahun.
Menurut orang yang saya wawancarai ini, 10 orang bekerja di Kura Kura
resort di Karimunjawa dan mereka dari Semarang, Pati dan juga
Karimunjawa.
Setelah
wawancara kami maka ide-ide, pendapat dan pandangan orang tersebut
tentang kegiatan kepariwisataan di Karimunjawa adalah sebagai
berikut:
Wisatawan
asing yang biasanya datang ke Karimunjawa berasal dari Itali, Swiss
dan Canada.
Dia
percaya bahwa akibat adanya bom di Jakarta maka jumlah kunjungan
wisatawan mengalami penurunan. Hal ini mungkin disebabkan karena para
wisatawan tersebut berpikir bahwa Indonesia tidak aman dan itu
membuat mereka ketakutan.
Selain
itu, orang ini juga berpikir bahwa fasilitas di Karimunjawa untuk
wisatawan asing masih kurang karena “kita seperti Bali.”
Dia
juga berpikir bahwa masyarakat Karimunjawa perlu lebih banyak
wisatawan “karena masyarakat Karimunjawa biasanya berkerja sebagai
nelayan.”
Ketika
kami berbicara mengenai kontribusi dari Kura Kura hotel yang berada
di Pulau Menyawakan, orang ini mengatakan kepada saya bahwa hal
tersebut masih belum nampak selain dari karyawan yang direkrut memang
berasal dari penduduk setempat.
Dia
percaya bahwa dengan adanya wisatawan asing di Karimunjawa akan
membawa lebih banyak dampak positif. Selama ini, dia masih belum
melihat adanya dampak negatif dari kehadiran para wisatawan asing.
Ini mungkin saja karena Karimunjawa masih dalam tahap pengembangan
sehingga belum ada banyak wisatawan asing yang berkunjung jadi dampak
negatifnya belum kelihatan.
Adapun
dampak positifnya, masih menurut orang tersebut, adalah:
“dengan
banyaknya turis yang berkunjung maka Karimunjawa bisa jadi lebih
terkenal dan berkembang sehingga menambah lapangan perkerjaan bagi
penduduk setempat. Mereka bisa membangun homestay lagi yang bisa
digunakan sebagai penginapan”.
Wawancara
dengan bapak sutaryono
yang berkerja di Karimunjawa Indah Homestay.
Menurutnya,
setiap bulan rata rata terdapat antara 2 sampai 5 wisatawan asing
yang datang ke homestay tempat dia bekerja. Ini mungkin disebabkan
karena Karimunjawa masih berada dalam tahap pengembangan.
Masih
menurutnya pula wisatawan asing yang datang ke Karimunjawa biasanya
berasal dari Belanda, Australia dan Kanada. Dan biasanya mereka ini
menyukai aktivitas yang terdapat di Karimunjawa seperti menyelam dan
snorkeling.
Ketika
saya bertanya apakah menurutnya fasilitas yang ada cukup untuk
mendukung kegiatan tersebut, dia menjawab bahwa fasilitas yang ada
relatif cukup bergantung dari banyaknya permintaan itu sendiri.
Menurutnya di Karimunjawa sendiri sudah ada perkembangan-perkembangan
khususnya menyangkut pengadaan barang maupun lokasi atau penginapan,
misalnya untuk kegiatan-kegiatan di laut sudah ada tempat-tempat
penyewaan alat seperti untuk snorkeling. Dan untuk menyelam juga
sudah ada tempat penyewaan tabung selam, padahal sebelumnya belum
ada. Kemudian untuk menarik wisatawan lagi, dikembangkan bisnis
souvenir. Berbagai macam souvenir dibuat di Karimunjawa untuk menarik
wisatawan. Dan khusus untuk wisata laut, selain ada alat-alat untuk
snorkeling dan penyelaman, juga tersedia kapal kaca untuk melihat
terumbu karang untuk menarik kunjungan wisatawan tersebut ke
Karimunjawa.
Dia
menyebutkan bahwa Karimunjawa memiliki berbagai jenis karang yang
bagus dan air laut yang bening dan inilah yang menjadi alas an para
wisatawan untuk berkunjung ke Karimunjawa.
Ari
berpikir bahwa semakin banyak wisatawan yang datang ke Karimunjawa
semakin bagus karena “dengan adanya wisatawan, dari segi
lingkungan, kebersihan bisa lebih dijaga dibandingkan dengan tidak
ada wisatawan. Untuk menarik wisatawan maka mereka perlu menjaga
kebersihan lingkungan. Di laut, mereka menjaga kelestarian alam laut.
Dan dengan adanya kelestarian laut, wisatawan terarik untuk datang ke
Karimunjawa. Jadi datangnya wisatawan ke Karimunjawa dari segi ini
sangat berpengaruh.
Terhadap
dampak negatif dan positif, dia percaya bahwa “untuk segi positif
secara tidak langsung, mengajak masyarakat lokal untuk hidup secara
profesional.”
Dan
untuk dampak negatif dia percaya belum ada dari wisatawan asing yang
datang ke Karimunjawa.
Ketika
kami berbicara mengenai Kura Kura Hotel, dia menyebutkan bahwa belum
ada bantuan bantuan untuk Karimunjawa. Tetapi, dia percaya bahwa
secara umum Kura Kura Hotel membantu dalam memasarkan kegiatan
pariwisata di Karimunjawa.
Dia
pun yakin bahwa masyarakat Karimunjawa perlu lebih banyak pariwisata
karena wisatawan yang datang ke Karimunjawa berpengaruh terhadap
pendapatan masyarakat. Pendapatan di Karimunjawa masih sedikit, tapi
dengan lebih banyak wisatawan ke daerah ini, mungkin pendapatan
menjadi lebih banyak.
Wawancara
dengan salah seorang keamanan
di Karimunjawa.
Menurutnya, pengaruhnya terhadap pelestarian alam selama ini belum
begitu terasa dampaknya karena pariwisata di sini belum begitu
berkembang. Selain itu, para pendatang (wisatawan) sendiri cenderung
untuk menikmati keindahan laut sehingga jarang sekali yang masuk ke
hutan..
Wisatawan
yang datang ke Karimunjawa jarang sekali yang masuk ke hutan karena
potensi mengenai hutan belum terekspos secara meluas. Akan tetapi dia
percaya bahwa ada banyak potensi pariwisata di hutan, seperti
tracking.
Ketika
saya bertanya apakah menurutnya baik bagi lingkungan ataukah tidak
jika terdapat lebih banyak wisatawan. Dia pun menjawab bahwa
banyaknya kunjungan wisatawan nanti harus diimbangi dengan
sosialisasi peraturan dan undang-undang mengenai dareah konservasi
dimana taman nasional ini terdiri dari zona-zona. Ada yang bisa
dikunjungi dan ada yang tidak bisa dikunjungi. Apabila sosialisasinya
baik maka mungkin bisa tidak begitu berdampak.
Dan
ketika berbicara tentang tempat yang dilengkapi jaring dimana
terdapat ikan hiu untuk dilihat oleh para wisatawan. Dia berpikir
bahwa hal seperti ini tidak baik untuk hiu itu sendiri. Ketika saya
bertanya apakah hal ini menurutnya salah, dia menjawab bahwa pada
prinsipnya memang tidak boleh. Namun karena mungkin tidak
dieksplotasi orang melainkan orang datang hanya sekedar untuk melihat
seperti apa ikan hiu dan penyu itu, maka selama ini diperbolehkan
sepanjang mereka tidak dibawa keluar atau tidak dieksploitasi.
Meskipun
demikian, dia masih berpendapat bahwa hal ini tidak baik bagi hiu-hiu
tersebut mengingat kondisi tempatnya yang kotor dan kecil.
Dia
juga menyebutkan bahwa masih ada orang yang belum sadar tentang
manfaat konservasi di Karimunjawa. Oleh karena itu, perlu ada upaya
lebih lanjut melalui jalur pendidikan khususnya tentang konservasi
lingkungan Karimunjawa bagi penduduk setempat. Dia mengatakan bahwa
memang sudah ada pendidikan tentang lingkungan Karimunjawa di
sekolah-sekolah baik di tingkat SD sampai tingkat SMA akan tetapi
mungkin perlu ditambah lagi dengan pendidikan diluar lingkungan
sekolah bagi seluruh masyarakat Karimunjawa.
Ketika
saya bertanya apakah menurutnya dengan adanya lebih banyak wisatawan
maka akan menaikkan kesadaran lingkungan masyarakat, dia menjawab
bahwa yakin hal tersebut akan membawa kemajuan karena masyarakat jadi
lebih sadar bahwa wisatawan datang ke sini adalah untuk melihat
keindahan alam. Jadi kalau alam itu sudah rusak maka wisatawan tidak
akan datang ke sini lagi. Sehingga masyarakat mungkin akan sadar
untuk menjaga lingkungan sehingga lebih banyak wisatawan yang akan
datang berkunjung dan otomatis akan membawa peningkatan taraf hidup
karena homestay-homestay dan penginapan mendapat lebih banyak turis
dan orang untuk menyewa kapal. “Saya yakin akan tumbuh kesadaran
yang lebih tinggi”, sambungnya lagi.
Mengenai
Kura Kura Hotel, dia menyebutkan bahwa karena Kura Kura Hotellah maka
Karimunjawa lebih terekspose dan dikenal oleh mancanegara. Hal ini
menurutnya sebagai dampak positif dari kehadiran Kura Kura Hotel.
Selain itu, menyangkut kontribusi dari Kura Kura Hotel bagi
masyarakat setempat menurutnya masih sedikit misalnya penggunaan
tenaga kerja. Meskipun demikian, yang direkrut pada umumnya bukan
orang yang asli Karimunjawa melainkan mereka yang tinggal di sana.
Dia percaya bahwa jika Kura Kura Hotel merekrut orang-orang yang
asli Karimunjawa maka mungkin manfaatnya akan lebih terasa.
Wawancara
dengan pemilik warung di Karimunjawa.
Warung ini telah berdiri di Karimunjawa sejak tahun 1988. Menurut
pemilik warung ini, wisatawan yang datang ke Karimunjawa sering makan
di warung tersebut.
Dia
juga menambahkan bahwa tidak ada dampak negatif dari adanya kegiatan
pariwisata di Karimunjawa. Pemilik warung ini juga berpendapat bahwa
Karimunjawa memiliki cukup fasilitas untuk menerima lebih banyak
pariwisata yang tertarik dengan laut. Dan menurutnya, masyarakat
menginginkan lebih banyak wisatawan karena saat ini kebanyakan orang
di Karimunjawa berprofesi sebagai nelayan dan karena itu sudah sulit
mencari ikan dan dengan adanya peningkatan kegiatan pariwisata maka
sebagian masyarakat dapat beralih profesi. Jadi selain baik bagi
warungnya sendiri, juga baik bagi masyarakat pada umumnya.
Wawancara
dengan salah seorang pemilik kapal pariwisata yang bernama komar.
komar sudah memiliki kapal pariwisata dan
menjalankan usahanya itu selama 1,5 tahun. Menurutnya, biasanya
wisatawan yang datang ke Karimunjawa berasal dari Yogya, Solo,
Belanda, Jakarta, Semarang dan Jepara. Pada umumnya wisatawan asing
yang datang ke Karimunjawa sudah bisa berbicara bahasa Indonesia.
Selain itu, menurut komar fasilitas yang
ada di Karimunjawa cukup untuk kegiatan pariwisata.
komar
biasanya mengangkut wisatawan dengan kapalnya kira-kira sebanyak 3
kali seminggu. Ketika ditanya mengenai
dampak negatif dari adanya kegiatan pariwisata asing di Karimunjawa,
dia pun menjawab “tidak ada”. Sedangkan dampak positif menurutnya
ada yaitu bisa mengenal orang lain apalagi jika pelayanan yang
diberikan baik. Dia menyebutkan bahwa
Kura-Kura Hotel tidak bagus untuk masyarakat Karimunjawa karena
sebelumnya mereka tidak harus membayar parkir tetapi sekarang harus
membayar. Dan kalau pun bayar jangan sampai memberatkan (mahal).
Anto
berpendapat bahwa masyarakat Karimunjawa menginginkan lebih banyak
wisatawan datang Karimunjawa karena masyarakat di sana senang
keramaian.
Wawancara
dengan pejabat di
wilayah Kecamatan.
Ketika ditanya apakah menurutnya masyarakat
Karimunjawa perlu lebih banyak wisatawan, beliau
menjawab, “…untuk menggerakan pariwisata di sini masih perlu
pendidikan pada masyarakat agar mereka nanti juga bisa menikmati
dengan adanya kegiatan pariwisata. Karena pemikiran masyarakat
disini masih tradisional sekali, sehingga belum dapat berpikir
keuntungan dari pariwisata”.
Menurut
beliau, Karimunjawa memiliki 3 kelompok
budaya yang kegiatannya selalu ramai dikunjungi oleh turis asing dan
dengan banyaknya turis asing nantinya Karimunjawa bisa menjadi
seperti Bali.
Dia
berpendapat bahwa fasilitas di Karimunjawa masih sangat kurang dan
bersifat tradisional. Tetapi ada tempat dimana turis bisa berenang
dan berjemur (sunbathing).
Ketika
ditanya apakah dengan banyaknya wisatawan maka akan menjadi baik
terhadap konservasi taman nasional, beliau
menjawab, “memang sedikit mengganggu konsevasi, karena rata rata
untuk wisatawan menyukai wisata laut seperti memancing, menggunakan
kapal dan untuk melihat-lihat. Ketika mengeluarkan jangkar mengenai
karang dan itu merusak karang”.
Mengenai
Kura-Kura Hotel yang membangun di pulau dan memindahkan karang karang
yang berada di dalam wilayah taman nasional, menurut beliau
bisa jadi Kura-Kura memang memindahkan karang-karang akan tetapi jika
hal itu diketahui oleh pihak pengelola Taman Nasional, itu tidak bisa
karena sudah merusak ekosistem.
Menurut
dia, karang-karang yang rusak di Karimunjawa itu disebabkan oleh
nelayan yang mencari ikan di laut dengan memakai potassium dan dengan
menggunakan bom. Selain itu juga disebabkan oleh penggunaan jangkar
yang mengenai karang sehingga karang tersebut mengalami kerusakan.
Pihak
kecamatan sudah membicarakan hal tersebut dengan polisi air dan sudah
mensosialisasikan hasil dari pembicaraan tersebut kepada masyarakat
dan melakukan penangkapan. Namun yang namanya masih budaya
tradisional ini sulit sekali untuk diubah. Tapi sudah diupayakan
untuk melakukan operasi penangkapan terhadap penggunaan alat-alat
yang tidak ramah lingkungan.
BAB III
Kemungkinan dampak negatif dari kegiatan pariwisata terhadap Taman
Nasional Karimunjawa
Adapun dampak negatif dari semakin banyaknya
wisatawan yang datang ke Taman Nasional Karimunjawa adalah berikut:
Meningkatnya jumlah wisatawan asing dapat menyebabkan meningkatnya
limbah dan polusi. Unsur dari limbah MCK dapat menyebabkan alga di
pantai yang bisa mengakibatkan kematian biota atau “eutrofikasi”
(Pranata 2003: 46).
Limbah dan polusi berbahaya bagi lingkungan, teristimewa untuk Taman
Nasional Karimunjawa yang masih memiliki sumber daya alam yang khas
dan unik.
Sampah plastik dapat menjerat hewan khususnya jenis penyu dan celacea
(lumba-lumba) yang terdapat di Karimunjawa (Prantara 2003:46).
Dengan meningkatnya jumlah wistatawan asing berarti akan meningkatkan
rekreasi laut seperti snorkeling dan selam. Ini bisa merusak terumbu
karang karena adanya sentuhan tangan dari para wisatawan atau pun
karena orang lokal yang menggunakan kapal untuk pariwisata dan
membuang jangkar yang merusak terumbu karang.
Menurut seorang polisi hutan di Karimunjawa, dampak dari adanya
penyelaman di laut belum begitu terasa meskipun jelas ada. Hal inilah
yang coba untuk diantisipasi karena biasanya orang sewaktu menyelam
mungkin menginjak karang jadi biasanya dari pihak taman nasional
menyediakan penyelam pendamping sehingga orang menjadi tahu daerah
mana yang boleh dimasuki dan mana yang tidak.
Pemancingan rekreatif / Olahraga
Pemancingan rekreatif / olahraga di karimunjawa adalah olahraga yang
mungkin akan mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyaknya
wisatawan asing yang datang ke sana. Di Taman Nasional Karimunjawa
ada undang-undang mengenai umpan, peralatan dan jenis ikan yang boleh
ditangkap. Kalau jumlah pemancing rekreatif / olahraga meningkat dan
undang-undang mengenai pemancingan rekreatif / olahraga telah dikenal
oleh para wisatawan dan masyarakat setempat maka diharapkan orang
akan menjadi lebih bertanggungjawab dan hal ini juga akan
meningkatkan kemampuan sumber daya biota laut untuk memulihkan diri.
Adapun keunikan yang terdapat di taman nasional ini adalah jenis
ikan. Oleh karena itu kegiatan penangkapan ikan perlu dibatasi untuk
mempertahankan sumber daya ekosistem biota laut, teristimewa pada
saat meningkatnya kegiatan pariwisata ke daerah ini.
Daratan
Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang, daratan seperti bukit
yang terdapat di Karimunjawa yang dipakai untuk kegiatan lintas alam
akan memberikan dampak bagi lingkungan di sekitarnya. Semakin banyak
orang yang melakukan kegiatan lintas alam maka kemungkinan dampak
negatif terhadap lingkungan adalah sebagai berikut: tumbuh tumbuhan
bertubrukan, erosi air dan erosi tanah akan terjadi.
Margasatwa
Melihat margasatwa seperti Elang Laut yang terdapat di Karimunjawa
dapat mengganggu habitat mereka. Pemberian makanan kepada margasatwa
oleh para wisatawan dan petugas wisata dapat merusak pola makan dan
kehidupan margasatwa itu sendiri. Pemberian makanan kepada margasatwa
adalah bukan merupakan suatu kebiasaan di Taman Nasional Karimunjawa.
Akan tetapi dengan meningkatnya wisatawan asing hal itu mungkin
terjadi.
Cinderamata
Cinderamata yang terdapat di kawasan Karimunjawa adalah kayu yang
khas dan unik. Kayu-kayu inilah yang dipakai oleh orang lokal untuk
membuat cinderamata. Seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan ke kawasan Karimunjawa akan menaikkan permintaan akan
cinderamata yang berarti membutuhkan penebangan pohon secara liar
sehingga merusak lingkungan.
Dampak sosial, ekonomi dan budaya
Pembagian keuntungan pariwisata yang tidak seimbang dari pariwisata
bisa jadi merupakan salah satu dampak negatif dari adanya kegiatan
kepariwisataan. Selain itu, apabila investasi yang besar dalam bidang
pariwisata tidak melibatkan penduduk lokal baik dalam proses
rekruitmen maupun pengambilan keputusan kepariwisataan maka hal itu
juga merupakan dampak negatif dan mungkin menjadi penyebab mengapa
sebagian masyarakat Karimunjawa menjadi apriori terhadap kegiatan
pariwisata.
Dengan meningkatnya wisatawan ini dapat menimbulkan percampuran
dengan budaya setempat. Sekarang ini di Karimunjawa masih ada budaya
masyarakat desa setempat yang sudah lama. Kalau pengaruh dari luar
yang kuat maka hal ini kemungkinan akan menimbulkan keinginan materi
dan merupakan beban berat bagi sumberdaya perairan. (Pranata 2003:49)
Ini bisa menimbulkan bahaya karena dalam mempraktekkan kehidupan
tradisional hanya bertujuan untuk kepentingan wisatawan saja dan
bukan untuk kepentingan masyarakat Karimunjawa. Salah seorang
penduduk lokal di Karimunjawa (DPD) yang diwawancarai menyebutkan:
“Yang penting begitu ada wisatawan naik ke Karimunjawa bertemu
dengan penduduk kemudian aktifitas, berbaur......ya dengan adat
ketimurannya, katakanlah pakaian. Tapi kalau sudah dilaut
kadang-kadang kita tidak terpengaruh oleh mereka. Mereka paling
menikmati laut dengan pakianan minim yang kebiasan mereka. Kita tidak
mempersoalkan. Kemudian kita sendiri yang membentengi diri untuk anak
muda, yang penting tidak terlalu hanyat untuk gayu gitu.”
Ini adalah contoh bagaimana budaya Karimunjawa bisa pengaruh akibat
dari meningkatnya kegiatan kepariwisataan asing.
Kehidupan laut jaring yang terpasang
Di Karimunjawa ada berbagai jenis ikan, penyu dan ikan hiu yang di
dalam terlampir jaring jaring untuk menarik wistatawan. Ini merusak
dan berbahaya untuk lautan kehidupan karena itu mengurangi dari
tempat kediaman alamiah, makanan dan kehidupan pola pola.
Kemungkinan lebih banyak wistatwan asing arimunjawa mungkin
menanaikkan kejadian lebih banyak lautan kehidupan di dalam terlampir
jaring jaring, serperti sudah di Karimunjawa. Ini akan jadi dampak
negatif untuk lingkungan dan lautan kehidupan di Karimunjawa.
Mungkin dampak postif dari pariwisata asing untuk Taman Nasional
Karimunjawa
Dampak sosial, ekonomi dan budaya
Kemungkinan untuk masyarakat Karimunjawa memasukkan menpraktekkan
yang baru menjadi kehidupan mereka, saat pemeliharaan kebudayaan
Karimunjawa. Ini akan menjadi dampak yang positif. Pariwisata asing
ke Karimunjawa sebagai itu akan menganai penukaran budaya jadi ada
lebih baik pengeritian tentang budaya untuk masyarakat Karimunjawa
dan wisatawan asing yang kunjungan Karimunjawa. Ini juga tipe
pendidikan untuk masyarakat Karimunjawa dan wisatawan asing yang bisa
datang dari penukaran budaya.
Kalau ada sumbangan ekonomis dari pariwisata investasi untuk
masyarakat Karimunjawa, ini akan menjadi dampak positif karena
sumbangan untuk masyarakat Karimunjawa akan bantuan memberikan
anak-anak Karimunjawa ke sekolah, membangun fasilitas kesehatan dan
pendidikan lingkunan untuk masyarakat Karimunjawa. Masyarakat
pendidikan, dan fasilitas kesehatan masih rendah jadi ini akan
menjadi dampak yang positif.
Lebih banyak pariwistata asing ke Taman Nasional Karimunjawa mungkin
membuka lapangan perkerjaan baru bagi penduduk setempat. Orang yang
berkerja di Kura Kura di Karimunjawa tersebut:
“ dengan lebih banyak turis kesini Karimunjawa jadi terkenal lebih
bisa menambah lapangah perkerjaan bagi orang Karimunjawa. Dia bisa
membuat homestay lagi, bisa membuat para wisatawan nginap disini. Itu
saja.”
Ada dimungkinkan yang lebih banyak pariwisata asing ke Karimunjawa
akan peningkatan taraf hidup. (Pranata 2003:48) Selama pembagian
keuntungan pariwistata seimbang untuk masyarakat Karimunjawa.
Dampak Fisik
Dengan menaikkan pariwisata ke Taman Nasional Karimunjawa, ini
mungkin menambah usuaha perlindungan dan usaha restorasi . Sekarang
di kawasan Karimunjawa masih ada ketiadaan pendidikan dan
perlindungan untuk linkunkan Karimunjawa. Mungkin dengan lebih banyak
wisatawan asing pendidikian dan perlindungan usaha akan menaikkan.
Wisatawan kunjungan Karimunjawa untuk lingkunan yang indah, dan kalau
masyarakat Karimunjawa keperluan pariwisata untuk perekonomian
mereka, masyarakat Karimunjawa akan memberikan banyak usaha ke
pelindungan dan restorasi lingkunan. Jadi lingkunan masih terus
indah.
Untuk usaha perlindungan dan usaha restorasi dengan lebih banyak
wisatawan asing ke Karimunjawa, mungkin ada derma dana untuk usaha
perlindungan dan restorasi, Jadi memelihara lingkunan Karimunjawa
lebih banyak.
Tersebut Mas Ari (orang yang berkerja di homestay di Karimunjawa) itu
lebih bagus kalau ada lebih banyak pariwisataan asing di Karimunjawa
untuk lingkungan karena :
“ Karena dengan adanya wisatawan dari segi lingkungan, kebersihan
bisa lebih di jaga di bandingkan dengan tidak ada wisatawan untuk
menarik wisatawan, mereka menjaga kebersihan lingkunan. Untuk laut
mereka menjaga kelestarian alam laut. Dengan adanya kelestarian laut,
wisatawan tertarik untuk datang ke Karimunjawa. Jadi sana berpengaruh
dengan datangnya wisatawan ke Karimunjawa.
Kalau ada lebih banyak wisatawan asing ke Karimunjawa kemundian
mungkin undang undang untuk lingkunan akan menjadi lebih keras.
Sekarang masih nampak yang undang undang untuk Karimunjawa lingkunan
secara Taman Nasional masih tidak selalu menyelenggarakan misalnya;
lautan kehidupan di dalam terlampir jaring jaring dan penebangan yang
liar. Mungkin dengan menaikkan pariwistata asing ke Karimunjawa,
pentingnya lingkunan kelestarian akan menaikkan juga. Ini akan lebih
banyak ilmu untuk hukum lingkunan dan hukum ini menjadi lebih keras.
Untuk masyarakat Karimunjawa, hotel/homestay dan rekreasi wisatawa
pengurus. Juga kemungkinan sumbangan untuk Karimunjawa dari
pariwisata asing mungkin batuan mempekerjakan dan mendidik lebih
banyak kehutanan dan lautan polisi jadi hukum lingkunan bisa menjadi
lebih keras.
Konservasi
Saat pengembangan pariwisata ke Karimunjawa konsevasi usuaha dan
menciptakan manfaat untuk konservasi perlu perhatian.
Ada keperluan untuk membantu mengurangi terjadinya gangguan kawasan
seperti penebangan liar untuk cindermata dan gunanya yang lain.
(Tjakrarini 2001:9)
Ada keperluan untuk mendukung upaya pengawetan jenis tumbuhan satwa
tumbuhan yang tangka melalui perlindungan dan dilindungi. Ini
memasukkan pencegahan lautan dan kehidupan di dalam terlampir
jaring-jaring dan hukum lingkunan yang lebih keras. (Tjakrarini
2001:9)
Melindingi sumber-sumber air dan daerah minum satwa. Ini memasukkan
penurunan polusi dari buang sampah dan memakai deterjen di tempat ini
dari Karimunjawa masyarakat dan hotel/homestay.
Melindungi kawasan dengan tingkat kepekaan terhadap bencana alam
seperti, erosi, gas beracun, gelombang pasang dan lainnya. Ini
memasukkan pendidikan dan restriksi mengenai manfaat kapal motor,
water sport peralatan, perjalan kaki jarak dan yang lain.(tjakrarini
2001:9)
Membantu upaya tentang perlindungan terhadap warisan budaya
Karimunjawa. Ini memasukkan memcoba memasukkan menpraktekkan yang
baru di dalam kehidupan mereka, saat pemeliharaan kebudayaan
Karimunjawa.(Tjakrarini 2001:9)
Masyarakat Karimunjawa perlu menentukan batas perubahan yang dapat
diterima oleh kawasan, mengatur dan mengelola pengunjung, mengelola
limbah dan mencegah polusi oleh memasukkan masyarakat di pariwsata
keputusan dan memberi lebih banyak pendidikan dan ilmu tentang
pariwisata dampak untuk masyarakat dan lingkunan Karimunjawa.
Pendidikan
Ada keperluan untuk lebih banyak pendidikan lingungan untuk
pengunjung, masyarakat Karimunjawa, wisawatan pengurus,
hotel/homestay kehutan dan lautan polisi terhadap lingkunan dan
pariwisata dampak.
Mungkin bisa mencapai ini dari menghasilkan tanda di sekitar
Karimunjawa tentang hukum untuk Taman Nasional Karimunjawa, memberi
hotel/homestay dan wisatawan pengurus buku dan pendidikan terhadap
cocok latihan tetang mereka menganai lingkunan Karimunjawa.
Ada keperluan mendukung program program pendidikan dan penelitian
untuk konservasi dan pariwisata.
Partisipasi Masyarakat
Untuk menciptakan lapangan perkerjaan dan usaha bagi masyarakat
Karimunjawa terhadap pengembangan pariwisata harus:
*Melibatkan masyarakat Karimunjawa dari tahap perencanaan sampai
tahap monitoring dan evaluasi jadi ada lebih banyak sambutan dan
pengertian tentang pariwisata asing di Karimunjawa. (tjakrarini
2001:10)
*Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pemanfaatan wisata alam
untuk pariwisata asing sesuai dengan sosial dan budayannya oleh
pendidikan, pelatihan dan program-program pengembangun usaha.
(Tjakrarini 2001:10)
Ekonomi
Untuk pemanfaatan ekonomi pengembangan pariwsata ke Karimunjawa
harus:
*Membuka peluang usaha dan kerja bagi masyarakat. Contoh ini, Kura
Kura sudah di Karimunjawa.
*mempunyai kelayakan finansial untuk usaha pemanfaatan sebagai
juminan kelangsungan usaha. (tjakrarini 2001:10)
*Menyumbang secara nyata terhadap penekonomian lokal, dan regional.
(Tjakrarini 2001:10)
Rekreasi
Pariwisata asing di Taman Nasional Karimunjawa harus mampu menyajikan
kepada pengunjung berikut:
*Menjamin keselamatan kesehatan dan keamanan dengan kenyamanan bagi
pengunjung
*Memberikan informasi untuk pariwisata asing tentang rekreasi yang
ada di Karimunjawa sebelum dan selama di tempat tujuan.(Tjakrarini
2001:11)
*Menyajikan ragam pilihan atraksi dan produk untuk pariwisata asing
di Karimunjawa. (Tjakrarini 2001:11)
BAB IV
Kesimpulan
Ada dampak negatif dan postif kalau Karimunjawa menjadi populer
tempat untuk pariwisatawaan asing. Dari mayjoritas orang lokal yang
saya wawancara, mereka mau lebih banyak pariwisataan asing. Ini
biasanya karena income di Karimunjawa masih rendah.
Dari daftar pertanyaan, Karimunjawa menpunyai cukup seruan untuk
pariwisataan asing. Ini meliputi, laut dan lingkunan yang indah
sekali dan adanya aktivitas yang populer untuk pariwisataan asing.
Di Karimunjawa, ada fasilitas kesehatan dan pendidikan dan kesadaran
tentang lingkunan yang masih rendah. Mungkin dengan lebih banyak
kepariwisataan asing di Karimunjawa, itu akan membantu masalah ini.
Kalau Karimunjawa menjadi populer tempat untuk pariwisataan asing,
masyarakat Karimunjawa, pemerintah dan tempat turis seperti Kura
Kura, harus berkerja bersama-sama jadi lingkunan dan masyarakat
adalah memelihara dan memasukkan di semua rencana kepariwisataan
untuk Karimunjawa.
Karimunjawa masih pertumbuhan dan menpunyai budaya yang unik dan
lingkunan yang indah sekali. Masyarakat Karimunjawa adalah ramah
sekali dan selalu suka menolong. Karimunjawa adalah tempat yang unik,
jadi itu perlu rencana hati hati, jadi budaya unik dan lingkunan
indah adalah memelihara. Pariwisatawaan asing yang kunjungan
Karimunjawa, harus menjadi sadar tentang lingkunan dan budaya yang
unik di Karimunjawa.
Daftar
Pustaka
Informasi
dan Promosi Taman Nasional Karimunjawa, 2003.
Semarang, Indonesia. Balai Taman Nasional Karimunjawa.
Pedersen.
A. 2002 Managing Tourism at World Heritage
sites: a practical manual for world heritage site managers,
UNESCO World Heritage Centre.
Pelaksana.
T. 2004 Interpretasi Wisata Bahari T.N
Karimunjawa. Balai Taman Nasional
Karimunjawa, Semarang.
Pengelolaan
Taman Nasional Karimunjawa, 2004.
Semarang, Indonesia.
Balai Taman Nasional Karimunjawa.
Pranata.
M. 2003 Kegiatan rencana pengembangan wisata
alam di Taman Nasional Nasional Karimunjawa.
Dinas Perikanan dan kelautan propinsi Jawa Tengah.
Rahman.
A. 2003 Karimunjawa Hamfah
Homestay.
Tjakrarini.
S. 2001 Pengembangan Pariwisata Alam di Taman
Nasional Wisata Alam. Direktorat Wisata Alam
dan Pemanfaatan jasa lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar