Jumat, 28 Juni 2013

laporan indah dwi astorini 1201412034


LAPORAN ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
MASYARAKAT KARIMUNJAWA


Dosen Pengampu: 1. Prof. Joko Sutarto, M.Pd
2. Hendra Dedi .K.,M.Pd

Dilaporkan oleh:
Indah Dwi Astorini (1201412034)


Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
Laman :www.unnes.ac.id, e-mail :unnes@unnes.ac.id
Telepon :024-8508091 , 8508092
Tahun Ajaran 2012/2013


KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan berkah dan rahmat-Nya lah penyusunan laporan Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa dalam rangka Penilaian Mata Kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar sebagai Tugas Akhir yang telah dilaksanakan pada tanggal 17-20 Juni 2013, dapat saya selesaikan dengan cukup baik.
Dengan dilaksanakan Kegiatan Asesmen / Identifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa dalam rangka Penilaian mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar sebagai Tugas Akhir tanggal 17-20 Juni 2013 merupakan suatu upaya atau program yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah khususnya semester 2 (genap) angkatan 2012 untuk mengetahui kebutuhan belajar yang bagaimanakah yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat di Karimunjawa, sehingga apabila akan dibuat suatu program pemberdayaan masyarakat Karimunjawa dapat tepat sasaran dan diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan dengan efektif dan efisien.
Pelaksanaan kegiatan Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa dalam rangka penilaian Tugas Akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ini dapat terlaksanakan dengan baik berkat kerjasama dari berbagai pihak antara lain mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah semester 2, 4, dan 6, para tokoh pemuka adat setempat, masyarakat Karimunjawa, dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Hendra Dedi .K. dan Bapak Prof. Joko Sutarto selaku dosen pembimbing. Dengan partisipasi rekan-rekan semua kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
Demikianlah laporan ini saya buat, kurang dan lebihnya saya mohon ma’af. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Semarang, 21 Juni 2013
Pelapor

Indah Dwi Astorini
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
  2. MAKSUD DAN TUJUAN
BAB II. HASIL PELAKSANAAN
  1. TEMPAT PELAKSANAAN
  2. PESERTA ASESMEN
  3. PELAKSANAAN KEGIATAN
  4. HASIL ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
BAB III. PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN









BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Dalam Pendidikan Nonformal, identifikasi kebutuhan akan membantu dalam mempersiapkan peserta didik agar mampu memantau lingkungan dan memahami kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang beranekaragam khususnya kebutuhan belajar masyarakat setempat dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa depan.

Kebutuhan diberi arti sebagai sesuatu yang harus dipenuhi. Dalam istilah” sesuatu” tersebut termasuk keinginan, kehendak, harapan, atau keadaan. Pengertian ini searah dengan definisi yang dikemukakan Morris dkk dalam the American heritage dictionary yang menjelaskan bahwa “need is a condition or situation in which something necessary or desirable is required or wanted”(Morris, 76 :878). Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kebutuhan adalah suatu keadaan atau situasi yang di dalamnya terdapat sesuatu yang perlu atau ingin di penuhi. Sesuatu yang ingin dipenuhi itu dianggap perlu, penting, atau harus dipenuhi dengan segera. Kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/sikap yang ingin diperoleh oleh seseorang.

Setiap manusia dalam suatu daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, termasuk masyarakat di Karimunjawa khususnya kebutuhan akan belajar masyarakatnya. Apabila ditinjau dari segi geografis, Pulau Karimunjawa merupakan Pulau yang cukup makmur karena di dalamnya terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati. Dengan Taman Nasional Karimunjawa yang di dalamnya terdapat berbagai macam ekoistem utama kawasan antara lain: hutan dataran rendah, mangrove, termbu karang, hutan pantai, padang lamun dan rumput laut.

Dari segi pendidikan, Pulau Karimunjawa cukup banyak memiliki permasalahan di dalamnya, khususnya masalah daya tampung dan tenaga kerja terdidik yang kurang memadai. Sedikitnya daya tampung dan tenaga pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengakibatkan banyaknya anak usia dini yang tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak sehingga banyak anak usia dini yang terlantar. Hal ini dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat Karimunjawa.

  1. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakannya Kegiatan Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimunjawa dalam rangka Penilaian Tugas Akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ini adalah untuk meningkatkan kepedulian, pengetahuan, kepekaan, pengalaman, dan kemampuan mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat di lapangan suatu tempat / daerah khususnya Pulau Karimunjawa.

Tujuan dari Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimunjawa ini adalah :
  1. Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimunjawa.
  2. Menambah pengalaman dan wawasan pada mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah sehingga dapat lebih siap apabila ditugaskan untuk terjun langsung dalam rangka peberdayaan sumber daya yang ada (Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang tersedia).
  3. Mengetahui program apa yang sesuai untuk dilaksanakan di Karimunjawa dalam rangka memberdayakan masyarakat setempat.






BAB II
HASIL PELAKSANAAN
  1. TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Asesmen Kebutuhan Belajar dalam rangka Penilaian Tugas Akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar di laksanakan di Karimunjawa tepatnya di pulau Pasinaon dekat Pelabuhan Rakyat.

  1. PESERTA KEGIATAN
Peserta Asesmen Kebutuhan Belajar sebanyak 211 orang yang terdiri dari 202 mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 serta 9 dosen pendamping, masyarakat dan / tokoh masyarakat yang bersangkutan.

  1. PELAKSANAAN KEGIATAN
  1. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang diakukan adalah mengidentifikasi / mengasesmen kebutuhan belajar masyarakat di Karimunjawa, khususnya dalam bidang pendidikan.

  1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa dalam rangka Penilaian mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar dilaksanakan secara serentak oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah khususnya semester 2 yang berkepentingan dalam hal tersebut, yaitu pada Hari Senin-Kamis, 17-20 Juni 2013, dengan waktu kondisional.

  1. Area Pelaksanaan Kegiatan
Area Asesmen Kebutuhan Belajar dilakukan di Pulau Pasinaun Kecamatan Karimunjawa, Pulau Cemara, Tanjung Gelam, Pulau Tengah, Pulau Menjangan Besar, dan lain-lain.



  1. Teknik Asesmen/Identifikasi yang Digunakan
Teknik Identifikasi dengan menggunakan teknik wawancara karena hasil yang diperoleh lebih mendalam dan tepat sasaran, dan teknik pengamatan yaitu dengan mengamati keadaan lingkungan masyarakat setempat untuk kemudian dapat diambil keputusan tentang kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan masyarakat Karimunjawa. Wawancara dilakukan bersama tokoh penilik pendidikan non formal di Karimunjawa dan salah satu ketua RT di daerah tersebut.

  1. Sasaran Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran yang saya identifikasi kebutuhan belajarnya yaitu masyarakat daerah setempat, yaitu masyarakat / penduduk Pulau Karimunjawa, khususnya pendidikan untuk anak usia dini yang kurang mendapatkan pendidikan yang selayaknya.

  1. Alasan Pelaksanaan Kegiatan
Alasan dilaksanakan kegiatan Asesmen Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimujawa yaitu untuk mendapatkan data kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat dan sebagai kegiatan untuk menambah pengalaman, pengetahuan, kepekaan, dan kepedualian kita terhadap masyarakat setempat, khususnya masyarakat yang tertinggal, terbelakang, dan terpencil. Sehingga dapat memiliki kesiapan yang lebih dalam hal pengalaman, pengetahuan, dan mental ketika ditugaskan untuk memberdayakan suatu masyarakat yang tertinggal di daerah tertentu.

  1. Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan
Tanggung jawab Pelaksanaan Kegiatan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, khususnya mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, para dosen jurusan Pendidikan Luar Sekolah, dan para rekan-rekan dari biro perjalanan.




  1. HASIL ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
  • Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari empat desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, dan Desa nyamuk, yang meliputi 15 RW dan 54 RT.
  • Pulau-pulau di wilayah Desa Karimunjawa: Karimunjawa : 4.302 Ha, Menjangan Besar : 56 Ha, Menjangan Kecil : 46 Ha, Burung : 1 Ha, Geleang : 24 Ha, Cemara Besar : 3,5 Ha, Cemara Kecil : 1,5 Ha, Nyawakan : 24 Ha, Batu : 0,5 Ha, Sambangan : 8 Ha, Seruni : 20 Ha, dan Genting : 137 Ha.
  • Pulau-pulau di wilayah Desa Kemojan : Kemujan : 1.501 Ha, Mrica : 1 Ha, Bengkoang : 105 Ha, Sintok : 21 Ha, Gundul : 2 Ha, Tengah : 4 Ha, Cendekian : 13 Ha, dan Cilik : 2 Ha.
  • Pulau-pulau di wilayah Desa Parang : Parang : 690 Ha, Kembar : 6,7 Ha, Kumbang : 12,5 Ha, Katang : 2,5 Ha, Nyamuk : 125 Ha, Krakal Besar : 3,2 Ha, dan Krakal Kecil : 1,5 Ha.
  • Pulau-pulau di wilayah Desa Nyamuk : Katang : 2,5 Ha, Nyamuk : 125 Ha, Krakal Besar : 3,2 Ha, dan Krakal Kecil : 1,5 Ha.
  • Jumlah penduduk keseluruhan :10.210 jiwa, dengan komposisi laki-laki 5.491 jiwa dan perempuan4.719 jiwa.
  • Suku/etnis yang ada di Karimunjawa: Jawa, Madura, Bajo, Bugis, Buton, Mandar, Luwu.
  • Menurut mata pencahariannya terdiri dari: petani : 3763, nelayan : 5658, pedagang : 225, pengrajin : 45, buruh : 302, PNS : 204, TNI/polri : 7, dan pensiunan : 20 orang.
  • Penduduk menurut pendidikan : Belum sekolah : 512 jiwa, Tidak tamat SD : 5.378 jiwa, Tamat SD : 3.266 jiwa, Tamat SLP : 612 jiwa, Tamat SLA : 499 jiwa, dan Perguruan Tinggi : 116 jiwa.
  • Komunikasi yang tersedia: TELKOM, Relay Pemancar Telkomsel, Relay Pemancar Indosat, Relay Pemancar Pro XL, kantor pos, dan WiFi.
  • Fasilitas Olahraga yang tersedia: Lapangan tennis, lapangan badminton, tenis meja, lapangan sepak bola, danlapangan voly.
  • Dinas intansi yang ada di Kecamatan Karimunjawa: UPTD (Puskesmas, DIKPORA, SMP, LUTKAN), Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Syahbandar, DISHUB, BTN, Dinas Niveau, Dinas Pariwisata.
  • Daya tamping PAUD di Karimunjawa kurang memadai dan untuk daerah Pulau Genting tenaga pengajar berasal dari lulusan SMP. Berikut terdapat 4 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Karimunjawa antara lain Akhlakul Karimah, PAUD Permata Bunda 01, PAUD Permata Bunda 02, dan Lukmanul Hakim.
  • Hal yang sedang diupayakan dalam rangka pemberdayaan SDM antara lain pelatihan selam pada gait, HPI (pramuwisata/pelayan), pelatihan bengkel mesin kapal, pelatihan sablon, pelatihan souvenir, dan sebagainya. Pulau Pasinaun masih dalam keadaan yang cukup memperihatinkan dalam segi pendidikan, untuk itu diperlukan upaya pembangunan dari pihak-pihak terkait.

Dalam kesempatan ini saya melakukan asesmen tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Berikut adalah data yang saya peroleh dalam mengidentifikasi Kebutuhan Belajar di Karimunjawa khususnya bagi Anak Usia Dini.

  • Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
Lokasi/Pulau
TK/RA
Paud Nonformal
0-2 Th
2-4 Th
4-6 Th
1
Karimunjawa
60
-
40
-
2
Kemujan
25
-
20
20
3
Parang
25
-
-
-
4
Nyamuk
25
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
135
0
60
20


  • Data Anak Usia Dini di Karimunjawa
No
Lokasi/Pulau
Kelompok Usia/Tahun
Keterangan
0-2
2-4
4-6
Jumlah
1
Karimunjawa
95
84
56
235
  • Anak usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
  • Kampung Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
2
Kemujan
76
66
45
187
3
Parang
48
42
28
118
4
Nyamuk
29
26
17
72
5
Genting
19
17
11
47
Jumlah
267
235
157
659


  • Banyaknya Peserta Didik PAUD Formal dan Nonformal
No
Lokasi/Pulau
TK/RA
Paud Nonformal
0-2 Th
2-4 Th
4-6 Th
1
Karimunjawa
56
-
42
-
2
Kemujan+Lg. Lele
25
-
20
20
3
Parang
28
-
-
-
4
Nyamuk
17
-
-
-
5
Genting
0
-
-
-
Jumlah
168
0
62
20

  • Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
Kelompok
AUD
Jumlah
AUD
Jumlah
DT
Prosen-
Tase
1.
0-2 Tahun
267
0
0
2.
2-4 Tahun
235
60
25,53 %
3.
4-6 Tahun
157
105
66, 88 %

  • Banyaknya Pendidik PAUD dan Kualifikasi Ijazah 2011
No
Status Pendidik
Jumlah
Orang
Ijazah Terakhir
Sertifikat
S1
DII
SMA
1.
Guru
2
1
1
-
-
2.
Guru Pendamping
2
-
1
1
-
3.
Pengasuh
2
-
-
2
-
4.
Calon Pendidik
-
-
-
-
-
Jumlah
6
1
2
3
-
  • Permasalahan dalam Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran
  • Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
  • Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
  • Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
  • Kurang memahami karakteristik anak.
  • Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
  • Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
  • Permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan nonformal
  • Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
  • Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
  • Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
  • Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
  • PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
  • Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
  • Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
Sehingga dari data di atas dapat saya simpulkan bahwa kebutuhan belajar masyarakat di Pulau Karimunjawa adalah dalam bidang pemanfatan sumber daya alam dan manusia, dan dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan untuk anak usia dini beserta tenaga pengajar yang profesional.
Untuk itu perlu dilakukan suatu upaya penuntasan masalah social tersebut, antara lain yaitu:
  1. Pembangunan dan perintisan sekolah PAUD secara merata di Karimunjawa.
  2. Pencarian tenaga kerja terdidik dan pelatihan untuk para pemuda yang memiliki jiwa patriotisme dalam mengabdikan jiwa dan raganya untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pendidikan nasional.
  3. Memberdayakan Sumber Dya Manusia (SDM) dengan cara memberikan pelatihan pada masyarakat usia produktif untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada, misalnya dalam hal memanfaatkan sumber daya alam untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan, makanan khas, dan souvenir khas Karimunjawa.
  4. Memperbanyak fasilitasi bagi pendidikan karakter untuk para generasi muda di karimunjawa, sehingga dapat tercipta manusia yang professional dan berkarakter dalam menuju Karimunjawa di masa depan yang telah diidam-idamkan.





















BABIII
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Adapun kesimpulan dari Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di Karimunjawa ini adalah sebagai berikut :
KKL (Kuliah Kerja Lapangan) dilaksanakan pada tanggal 17-20 Juni 2013, deengan peserta sebanyak 211 orang yang terdiri dari 202 mahasiswa semester 2, 4, dan 6; 9 orang dosen pendamping, dan beberapa orang dari tim biro perjalanan Paradiso. Kegiatan KKL ini dilakukan dalam rangka mngidentifikasi atau mengasesmen kebutuhan belajar masyarakat di Karimunjawa. Tepatnya di pulau Pasinaon dekat dengan Pelabuhan Rakyat, dengan sebagian besar masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari empat desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, dan Desa nyamuk, yang meliputi 15 RW dan 54 RT.
Permasalahan social di Karimunjawa antara lain kurang meratanya pendidikan bagi masyarakat Karimunjawa khususnya anak usia dini yang disebabkan karena masih minimnya tenaga pengajar yang professional bagi Pendidikan Anak Usia Dini dan minimnya daya tampung untuk PAUD di Karimunjawa mengakibatkan banyak anak-anak usia dini yang terlantar dan tidak mendapatkan pendidikan yang semestinya. Kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tersedia mengakibatkan kurang tereksplorasinya kekayaan dan keindahan Pulau Karimunjawa. Kurangnya pendidikan karakter bagi generasi muda mengakibatkan banyak anak-anak remaja yang tumbuh dewasa di luar kapasitas umurnya.
  1. Saran yang dapat saya sampaikan:
  1. Pembangunan dan perintisan sekolah PAUD secara merata di Karimunjawa.
  2. Pencarian tenaga kerja terdidik dan pelatihan untuk para pemuda yang memiliki jiwa patriotisme dalam mengabdikan jiwa dan raganya untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pendidikan nasional.
  3. Memberdayakan Sumber Dya Manusia (SDM) dengan cara memberikan pelatihan pada masyarakat usia produktif untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada, misalnya dalam hal memanfaatkan sumber daya alam untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan, makanan khas, dan souvenir khas Karimunjawa.
  4. Memperbanyak fasilitas bagi pendidikan karakter untuk para generasi muda di karimunjawa, sehingga dapat tercipta manusia yang professional dan berkarakter dalam menuju Karimunjawa di masa depan yang telah diidam-idamkan.

    lampiran

     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar