LAPORAN
ASESMEN
KEBUTUHAN BELAJAR
MASYARAKAT
KARIMUNJAWA
Dosen
Pengampu: 1. Prof. Joko Sutarto, M.Pd
2. Hendra Dedi .K.,M.Pd
Dilaporkan
oleh:
Indah
Dwi Astorini (1201412034)
Pendidikan
Luar Sekolah
Fakultas
Ilmu Pendidikan
Universitas
Negeri Semarang
Laman
:www.unnes.ac.id,
e-mail :unnes@unnes.ac.id
Telepon
:024-8508091 , 8508092
Tahun
Ajaran 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
limpahan berkah dan rahmat-Nya lah penyusunan laporan Asesmen
Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa
dalam rangka Penilaian Mata Kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar
sebagai Tugas
Akhir
yang telah dilaksanakan pada tanggal 17-20
Juni 2013,
dapat saya selesaikan dengan cukup baik.
Dengan
dilaksanakan Kegiatan Asesmen
/ Identifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa
dalam rangka Penilaian mata kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar
sebagai Tugas
Akhir
tanggal 17-20
Juni 2013
merupakan suatu upaya atau
program yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah
khususnya semester 2 (genap) angkatan 2012 untuk mengetahui kebutuhan
belajar yang bagaimanakah yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
masyarakat di Karimunjawa, sehingga apabila akan dibuat suatu program
pemberdayaan masyarakat Karimunjawa dapat tepat sasaran dan
diharapkan dapat berlangsung secara berkelanjutan dengan efektif dan
efisien.
Pelaksanaan
kegiatan Asesmen
Kebutuhan Belajar Masyarakat Karimunjawa dalam
rangka penilaian
Tugas Akhir mata
kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar ini
dapat terlaksanakan dengan baik berkat kerjasama dari berbagai pihak
antara lain mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah semester
2, 4, dan 6,
para tokoh
pemuka adat setempat,
masyarakat
Karimunjawa,
dan tak lupa saya
ucapkan
terimakasih kepada Bapak Hendra Dedi .K. dan
Bapak Prof. Joko Sutarto selaku
dosen pembimbing. Dengan partisipasi rekan-rekan semua kegiatan ini
dapat terlaksana dengan baik.
Demikianlah laporan ini saya
buat,
kurang dan lebihnya saya mohon ma’af. Atas perhatian dan
kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Semarang,
21 Juni 2013
Pelapor
Indah Dwi Astorini
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I. PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
- MAKSUD DAN TUJUAN
BAB
II. HASIL PELAKSANAAN
- TEMPAT PELAKSANAAN
- PESERTA ASESMEN
- PELAKSANAAN KEGIATAN
- HASIL ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
BAB
III. PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Dalam Pendidikan
Nonformal, identifikasi kebutuhan akan membantu dalam mempersiapkan
peserta didik agar mampu memantau lingkungan dan memahami
kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang beranekaragam khususnya kebutuhan
belajar masyarakat setempat dan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi di masa depan.
Kebutuhan diberi
arti sebagai sesuatu yang harus dipenuhi. Dalam istilah” sesuatu”
tersebut termasuk keinginan, kehendak, harapan, atau keadaan.
Pengertian ini searah dengan definisi yang dikemukakan Morris dkk
dalam the American heritage dictionary yang menjelaskan bahwa “need
is a condition or situation in which something necessary or desirable
is required or wanted”(Morris, 76 :878). Pengertian tersebut
menjelaskan bahwa kebutuhan adalah suatu keadaan atau situasi yang di
dalamnya terdapat sesuatu yang perlu atau ingin di penuhi. Sesuatu
yang ingin dipenuhi itu dianggap perlu, penting, atau harus dipenuhi
dengan segera. Kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak
antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan atau sikap yang
dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan,
dan/sikap yang ingin diperoleh oleh seseorang.
Setiap manusia dalam
suatu daerah memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, termasuk
masyarakat di Karimunjawa khususnya kebutuhan akan belajar
masyarakatnya. Apabila ditinjau dari segi geografis, Pulau
Karimunjawa merupakan Pulau yang cukup makmur karena di dalamnya
terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati. Dengan Taman Nasional
Karimunjawa yang di dalamnya terdapat berbagai macam ekoistem utama
kawasan antara lain:
hutan
dataran rendah, mangrove, termbu karang, hutan pantai, padang lamun
dan rumput laut.
Dari segi
pendidikan, Pulau Karimunjawa cukup banyak memiliki permasalahan di
dalamnya, khususnya masalah daya tampung dan tenaga kerja terdidik
yang kurang memadai. Sedikitnya daya tampung dan tenaga pengajar
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengakibatkan banyaknya anak usia
dini yang tidak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang layak sehingga banyak anak usia dini yang terlantar. Hal ini
dapat dijadikan bahan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar
masyarakat Karimunjawa.
- MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
dilaksanakannya Kegiatan Asesmen
Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimunjawa dalam
rangka Penilaian Tugas
Akhir mata
kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar ini
adalah untuk meningkatkan kepedulian,
pengetahuan, kepekaan, pengalaman, dan kemampuan mahasiswa Pendidikan
Luar Sekolah
dalam
mengidentifikasi kebutuhan belajar masyarakat di lapangan suatu
tempat / daerah khususnya Pulau Karimunjawa.
Tujuan dari Asesmen Kebutuhan Belajar
Masyarakat di Karimunjawa ini adalah :
- Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimunjawa.
- Menambah pengalaman dan wawasan pada mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah sehingga dapat lebih siap apabila ditugaskan untuk terjun langsung dalam rangka peberdayaan sumber daya yang ada (Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang tersedia).
- Mengetahui program apa yang sesuai untuk dilaksanakan di Karimunjawa dalam rangka memberdayakan masyarakat setempat.
BAB
II
HASIL
PELAKSANAAN
- TEMPAT PELAKSANAAN
Pelaksanaan Asesmen Kebutuhan Belajar
dalam rangka Penilaian Tugas Akhir mata kuliah Asesmen Kebutuhan
Belajar di laksanakan di Karimunjawa tepatnya di pulau Pasinaon dekat
Pelabuhan Rakyat.
- PESERTA KEGIATAN
Peserta Asesmen Kebutuhan Belajar
sebanyak 211 orang yang terdiri dari 202 mahasiswa angkatan 2010,
2011, dan 2012 serta 9 dosen pendamping, masyarakat dan / tokoh
masyarakat yang bersangkutan.
- PELAKSANAAN KEGIATAN
- Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang diakukan adalah
mengidentifikasi / mengasesmen kebutuhan belajar masyarakat di
Karimunjawa, khususnya dalam bidang pendidikan.
- Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Asesmen Kebutuhan Belajar
Masyarakat Karimunjawa dalam rangka Penilaian mata kuliah Asesmen
Kebutuhan Belajar dilaksanakan secara serentak oleh mahasiswa jurusan
Pendidikan Luar Sekolah khususnya semester 2 yang berkepentingan
dalam hal tersebut, yaitu pada Hari
Senin-Kamis, 17-20 Juni 2013, dengan waktu kondisional.
- Area Pelaksanaan Kegiatan
Area Asesmen Kebutuhan Belajar
dilakukan di Pulau Pasinaun Kecamatan Karimunjawa,
Pulau Cemara, Tanjung Gelam, Pulau Tengah, Pulau Menjangan Besar, dan
lain-lain.
- Teknik Asesmen/Identifikasi yang Digunakan
Teknik Identifikasi dengan
menggunakan teknik wawancara karena hasil yang diperoleh lebih
mendalam dan tepat sasaran, dan teknik pengamatan yaitu dengan
mengamati keadaan lingkungan masyarakat setempat untuk kemudian dapat
diambil keputusan tentang kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan
masyarakat Karimunjawa. Wawancara dilakukan bersama tokoh penilik
pendidikan non formal di Karimunjawa dan salah satu ketua RT di
daerah tersebut.
- Sasaran Pelaksanaan Kegiatan
Sasaran yang saya identifikasi
kebutuhan belajarnya yaitu masyarakat daerah setempat, yaitu
masyarakat / penduduk Pulau Karimunjawa, khususnya pendidikan untuk
anak usia dini yang kurang mendapatkan pendidikan yang selayaknya.
- Alasan Pelaksanaan Kegiatan
Alasan dilaksanakan kegiatan Asesmen
Kebutuhan Belajar Masyarakat di Karimujawa yaitu untuk mendapatkan
data kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat dan
sebagai kegiatan untuk menambah pengalaman, pengetahuan, kepekaan,
dan kepedualian kita terhadap masyarakat setempat, khususnya
masyarakat yang tertinggal, terbelakang, dan terpencil. Sehingga
dapat memiliki kesiapan yang lebih dalam hal pengalaman, pengetahuan,
dan mental ketika ditugaskan untuk memberdayakan suatu masyarakat
yang tertinggal di daerah tertentu.
- Tanggung Jawab Pelaksanaan Kegiatan
Tanggung jawab
Pelaksanaan
Kegiatan ini
merupakan tanggung jawab kita bersama, khususnya
mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah, para dosen jurusan Pendidikan Luar
Sekolah, dan para rekan-rekan dari biro perjalanan.
- HASIL ASESMEN KEBUTUHAN BELAJAR
- Karimunjawa adalah bagian dari wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri dari empat desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang, dan Desa nyamuk, yang meliputi 15 RW dan 54 RT.
- Pulau-pulau di wilayah Desa Karimunjawa: Karimunjawa : 4.302 Ha, Menjangan Besar : 56 Ha, Menjangan Kecil : 46 Ha, Burung : 1 Ha, Geleang : 24 Ha, Cemara Besar : 3,5 Ha, Cemara Kecil : 1,5 Ha, Nyawakan : 24 Ha, Batu : 0,5 Ha, Sambangan : 8 Ha, Seruni : 20 Ha, dan Genting : 137 Ha.
- Pulau-pulau di wilayah Desa Kemojan : Kemujan : 1.501 Ha, Mrica : 1 Ha, Bengkoang : 105 Ha, Sintok : 21 Ha, Gundul : 2 Ha, Tengah : 4 Ha, Cendekian : 13 Ha, dan Cilik : 2 Ha.
- Pulau-pulau di wilayah Desa Parang : Parang : 690 Ha, Kembar : 6,7 Ha, Kumbang : 12,5 Ha, Katang : 2,5 Ha, Nyamuk : 125 Ha, Krakal Besar : 3,2 Ha, dan Krakal Kecil : 1,5 Ha.
- Pulau-pulau di wilayah Desa Nyamuk : Katang : 2,5 Ha, Nyamuk : 125 Ha, Krakal Besar : 3,2 Ha, dan Krakal Kecil : 1,5 Ha.
- Jumlah penduduk keseluruhan :10.210 jiwa, dengan komposisi laki-laki 5.491 jiwa dan perempuan4.719 jiwa.
- Suku/etnis yang ada di Karimunjawa: Jawa, Madura, Bajo, Bugis, Buton, Mandar, Luwu.
- Menurut mata pencahariannya terdiri dari: petani : 3763, nelayan : 5658, pedagang : 225, pengrajin : 45, buruh : 302, PNS : 204, TNI/polri : 7, dan pensiunan : 20 orang.
- Penduduk menurut pendidikan : Belum sekolah : 512 jiwa, Tidak tamat SD : 5.378 jiwa, Tamat SD : 3.266 jiwa, Tamat SLP : 612 jiwa, Tamat SLA : 499 jiwa, dan Perguruan Tinggi : 116 jiwa.
- Komunikasi yang tersedia: TELKOM, Relay Pemancar Telkomsel, Relay Pemancar Indosat, Relay Pemancar Pro XL, kantor pos, dan WiFi.
- Fasilitas Olahraga yang tersedia: Lapangan tennis, lapangan badminton, tenis meja, lapangan sepak bola, danlapangan voly.
- Dinas intansi yang ada di Kecamatan Karimunjawa: UPTD (Puskesmas, DIKPORA, SMP, LUTKAN), Pelabuhan Perikanan Pantai, Pelabuhan Syahbandar, DISHUB, BTN, Dinas Niveau, Dinas Pariwisata.
- Daya tamping PAUD di Karimunjawa kurang memadai dan untuk daerah Pulau Genting tenaga pengajar berasal dari lulusan SMP. Berikut terdapat 4 Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Karimunjawa antara lain Akhlakul Karimah, PAUD Permata Bunda 01, PAUD Permata Bunda 02, dan Lukmanul Hakim.
- Hal yang sedang diupayakan dalam rangka pemberdayaan SDM antara lain pelatihan selam pada gait, HPI (pramuwisata/pelayan), pelatihan bengkel mesin kapal, pelatihan sablon, pelatihan souvenir, dan sebagainya. Pulau Pasinaun masih dalam keadaan yang cukup memperihatinkan dalam segi pendidikan, untuk itu diperlukan upaya pembangunan dari pihak-pihak terkait.
Dalam kesempatan ini saya melakukan
asesmen tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Berikut adalah data
yang saya peroleh dalam mengidentifikasi Kebutuhan Belajar di
Karimunjawa khususnya bagi Anak
Usia Dini.
- Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
|
Lokasi/Pulau
|
TK/RA
|
Paud
Nonformal
|
||||||
0-2 Th
|
2-4 Th
|
4-6
Th
|
|||||||
1
|
Karimunjawa
|
60
|
-
|
40
|
-
|
||||
2
|
Kemujan
|
25
|
-
|
20
|
20
|
||||
3
|
Parang
|
25
|
-
|
-
|
-
|
||||
4
|
Nyamuk
|
25
|
-
|
-
|
-
|
||||
5
|
Genting
|
0
|
-
|
-
|
-
|
||||
Jumlah
|
135
|
0
|
60
|
20
|
- Data Anak Usia Dini di Karimunjawa
No
|
Lokasi/Pulau
|
Kelompok
Usia/Tahun
|
Keterangan
|
|||||||
0-2
|
2-4
|
4-6
|
Jumlah
|
|||||||
1
|
Karimunjawa
|
95
|
84
|
56
|
235
|
|
||||
2
|
Kemujan
|
76
|
66
|
45
|
187
|
|||||
3
|
Parang
|
48
|
42
|
28
|
118
|
|||||
4
|
Nyamuk
|
29
|
26
|
17
|
72
|
|||||
5
|
Genting
|
19
|
17
|
11
|
47
|
|||||
Jumlah
|
267
|
235
|
157
|
659
|
|
- Banyaknya Peserta Didik PAUD Formal dan Nonformal
No
|
Lokasi/Pulau
|
TK/RA
|
Paud
Nonformal
|
||||||
0-2 Th
|
2-4 Th
|
4-6 Th
|
|||||||
1
|
Karimunjawa
|
56
|
-
|
42
|
-
|
||||
2
|
Kemujan+Lg. Lele
|
25
|
-
|
20
|
20
|
||||
3
|
Parang
|
28
|
-
|
-
|
-
|
||||
4
|
Nyamuk
|
17
|
-
|
-
|
-
|
||||
5
|
Genting
|
0
|
-
|
-
|
-
|
||||
Jumlah
|
168
|
0
|
62
|
20
|
- Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
|
Kelompok
AUD
|
Jumlah
AUD
|
Jumlah
DT
|
Prosen-
Tase
|
1.
|
0-2 Tahun
|
267
|
0
|
0
|
2.
|
2-4 Tahun
|
235
|
60
|
25,53 %
|
3.
|
4-6 Tahun
|
157
|
105
|
66, 88 %
|
- Banyaknya Pendidik PAUD dan Kualifikasi Ijazah 2011
No
|
Status
Pendidik
|
Jumlah
Orang
|
Ijazah
Terakhir
|
Sertifikat
|
|||||||
S1
|
DII
|
SMA
|
|||||||||
1.
|
Guru
|
2
|
1
|
1
|
-
|
-
|
|||||
2.
|
Guru
Pendamping
|
2
|
-
|
1
|
1
|
-
|
|||||
3.
|
Pengasuh
|
2
|
-
|
-
|
2
|
-
|
|||||
4.
|
Calon
Pendidik
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||||
Jumlah
|
6
|
1
|
2
|
3
|
-
|
- Permasalahan dalam Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran
- Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
- Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
- Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
- Kurang memahami karakteristik anak.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
- Permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan nonformal
- Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
- Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
- Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
- PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
- Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
- Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
Sehingga dari data di atas dapat saya
simpulkan bahwa kebutuhan belajar masyarakat di Pulau Karimunjawa
adalah dalam bidang pemanfatan sumber daya alam dan manusia, dan
dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan untuk anak usia dini
beserta tenaga pengajar yang profesional.
Untuk
itu perlu dilakukan suatu upaya penuntasan masalah social tersebut,
antara lain yaitu:
- Pembangunan dan perintisan sekolah PAUD secara merata di Karimunjawa.
- Pencarian tenaga kerja terdidik dan pelatihan untuk para pemuda yang memiliki jiwa patriotisme dalam mengabdikan jiwa dan raganya untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pendidikan nasional.
- Memberdayakan Sumber Dya Manusia (SDM) dengan cara memberikan pelatihan pada masyarakat usia produktif untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada, misalnya dalam hal memanfaatkan sumber daya alam untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan, makanan khas, dan souvenir khas Karimunjawa.
- Memperbanyak fasilitasi bagi pendidikan karakter untuk para generasi muda di karimunjawa, sehingga dapat tercipta manusia yang professional dan berkarakter dalam menuju Karimunjawa di masa depan yang telah diidam-idamkan.
BABIII
PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
- Adapun kesimpulan dari Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di Karimunjawa ini adalah sebagai berikut :
KKL (Kuliah Kerja Lapangan)
dilaksanakan pada tanggal 17-20 Juni 2013, deengan peserta sebanyak
211 orang yang terdiri dari 202 mahasiswa semester 2, 4, dan 6; 9
orang dosen pendamping, dan beberapa orang dari tim biro perjalanan
Paradiso. Kegiatan KKL ini dilakukan dalam rangka mngidentifikasi
atau mengasesmen kebutuhan belajar masyarakat di Karimunjawa.
Tepatnya di pulau Pasinaon dekat dengan Pelabuhan Rakyat, dengan
sebagian besar masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai
nelayan.
Karimunjawa adalah bagian dari
wilayah Kabupaten Jepara, yang merupakan sebuah Kecamatan dan terdiri
dari empat desa yaitu : Desa Karimunjawa, Desa Kemojan, Desa Parang,
dan Desa nyamuk, yang meliputi 15 RW dan 54 RT.
Permasalahan social di Karimunjawa
antara lain kurang meratanya pendidikan bagi masyarakat Karimunjawa
khususnya anak usia dini yang disebabkan karena masih minimnya tenaga
pengajar yang professional bagi Pendidikan Anak Usia Dini dan
minimnya daya tampung untuk PAUD di Karimunjawa mengakibatkan banyak
anak-anak usia dini yang terlantar dan tidak mendapatkan pendidikan
yang semestinya. Kurangnya pemberdayaan sumber daya manusia dan
sumber daya alam yang tersedia mengakibatkan kurang tereksplorasinya
kekayaan dan keindahan Pulau Karimunjawa. Kurangnya pendidikan
karakter bagi generasi muda mengakibatkan banyak anak-anak remaja
yang tumbuh dewasa di luar kapasitas umurnya.
- Saran yang dapat saya sampaikan:
- Pembangunan dan perintisan sekolah PAUD secara merata di Karimunjawa.
- Pencarian tenaga kerja terdidik dan pelatihan untuk para pemuda yang memiliki jiwa patriotisme dalam mengabdikan jiwa dan raganya untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pendidikan nasional.
- Memberdayakan Sumber Dya Manusia (SDM) dengan cara memberikan pelatihan pada masyarakat usia produktif untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada, misalnya dalam hal memanfaatkan sumber daya alam untuk diolah menjadi berbagai macam kerajinan tangan, makanan khas, dan souvenir khas Karimunjawa.
- Memperbanyak fasilitas bagi pendidikan karakter untuk para generasi muda di karimunjawa, sehingga dapat tercipta manusia yang professional dan berkarakter dalam menuju Karimunjawa di masa depan yang telah diidam-idamkan.lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar