LAPORAN KKL ASASMEN
KEBUTUHAN BELAJAR
MENGIDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR PADA LOKASI KULIAH KERJA LAPANGAN di PULAU KARIMUN JAWA
Guna Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah: Asasmen
Kebutuhan Belajar
Dosen Pengampu: Pak
Joko Sutarto & Hendra Dedi K
Disusun Oleh:
Andika Pratama 1201412053
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
ASAL
NAMA KARIMUNJAWA
Sunan Nyamplungan merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang
terjadinya nama Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama
asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir Hasan
dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria,
walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal. Melihat hal yang
tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan, Sunan Muria selalu menanamkan
jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun
Amir Hasan cenderung pada kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan
Muria dan Nyai Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada
pamannya, yaitu Sunan Kudus dengan harapan asuhan Sunan Kudus dapat diterima
dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh. Selama dalam asuhan Sunan Kudus,
Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi pemuda yang baik dan
sangat taan melaksanakan ajaran/perintah Sunan Kudus. Melihat perkembangan yang
demikian, Amir Hasan kemudian dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan
Kudus sudah merasa cukup membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya
mendalami ajaran agama Islam.
Setelah menerima
laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia
karena anaknya mau mematuhi ajaran
orang tua, k emudian untuk melatih dan mencobanya diperintahkan oleh
Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke salah satu pulau yang kelihatan dari
puncak gunung Muria seperti kremun – kremun dengan desertai 2 orang abdi
untuk menemani dan diberi bekal 2 biji buah nyamplung untuk ditanam dan
berbagai macam barang antara lain : Mustaka Masjid yang saat ini masih ada
dalam komplek makam beliau. Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu lama
dengan menyebrang laut itupun akhirnya sampai di tempat yang dituju di sebuah
pulau , kemudian Amir Hasan menetap disana dan pulau ini kelak bernama
KARIMUNJAWA.
B. RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan kita kemukakan adalah:
1.
Bagaimana
keadaan lingkungan di pulau Karimun Jawa
2.
Bagaimana
keadaan pendidikan di pulau
Karimun Jawa
3.
Bagaimana keadaan perekonomian warga
C. TUJUAN
Dari beberapa rumusan masalah
tersebut, maka tujuan dari observasi ini adalah untuk:
1. Mengetahui keadaan lingkungan di Karimun
jawa
2. Mengetahui kebutuhan belajar
masyarakat Karimun Jawa
3.
Mengetahui
keadaan ekonomi warga Karimun Jawa
BAB II
PEMBAHASAN
1. Keadaan Lingkungan di pulau Karimun
Jawa
Keindahan
panorama alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan
biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis
dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami sehingga menjadikan
kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut. Kepulauan ini secara
administratif merupakan kecamatan dari wilayah kabupaten Jepara, yang berlokasi
sekitar 45 mil arah barat laut kota Jepara. Luas wilayah teritorial Karimunjawa
adalah 107.225 ha, sebagian besar berupa lautan (100.105 ha), luas daratannya
sendiri adalah 7.120 ha. Daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin
laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu rata-rata 26 s.d. 30 derajat
Celcius, dengan suhu minimum 22 derajat Celcius dan suhu maksimum 34 derajat
Celcius.
Kekayaan flora dan fauna Karimunjawa membuatnya menjadi begitu mempesona. Daerah ini memiliki beberapa jenis ekosistem flora, yaitu ekosistem terumbu karang, hutan mangrove (padang lamun), hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Di sisi lain, fauna pun bervariasi, seperti rusa dan kera ekor panjang maupun fauna akuatik yang terdiri atas 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di pulau Burung dan pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.
Kekayaan flora dan fauna Karimunjawa membuatnya menjadi begitu mempesona. Daerah ini memiliki beberapa jenis ekosistem flora, yaitu ekosistem terumbu karang, hutan mangrove (padang lamun), hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Di sisi lain, fauna pun bervariasi, seperti rusa dan kera ekor panjang maupun fauna akuatik yang terdiri atas 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di pulau Burung dan pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.
Ekosisitem
terumbu karang adalah sumber daya alam terdapat di seluruh perairan
Karimunjawa. Ada 3 tipe terumba karang yaitu; tipe karang tepi (fringing reef),
tipe karang penghalang (barrier reef) dan tipe karang taka/gosong (patch reef).
Tipe karang tipe merupakan tipe karang yang mengelilingi pulau-pulau, tipe
karang penghalang terdapat paling luar pulau-pulau yang menjadi penghalang
ombok dan tipe karang taka/gosong muncul kepermuhaan seperti gundukan yang
luas. Di bawah laut ada berbagai bentuk dan warna-warni karang yang unik dan
yang menjadikan pemandagan yang khas. Keindahan pemandangan adalah menambah
oleh berbagai jenis ikan karang dan biota laut lainnya.
2.
Kebutuhan
Belajar di Pulau Karimun Jawa
Dengan
melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka perlunya diajarkan
kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang
SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen
ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan
terciptanya SDM yang berkualitas, harapanke depan adalah pembangunan
berkelanjutan di Taman Nasional Karimunjawa tetap terjaga dengan baik.
Tingkat
pendidikan rata-rata di desa-desa di kepulauan Karimunjawa adalah tidak tamat
SD dan tamatan SD. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah
inidikarenakan anak usia sekolah banyak bekerja membantu orang tua
dan kesadaran rendah serta keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat
initercatat terdapat 14 SD, 1 SLTPdi Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau
Kemujan serta 1 SMK RumputLaut di Pulau Karimunjawa.
3.
Mengetahui
Keadaan Ekonomi di Pulau Karimun Jawa
3.1 Kepariwisataan asing
Ada potensi untuk kepariwisataan asing
di Karimunjawa. Ada fasilitas dan objek wisata untuk menarik wisatawan asing ke
Karimunjawa. Karimunjawa sekarang masih berkembang dalam industri
kepariwisataan.
3.2 Hotel/ Homestay
Ada jumlah hotel dan homestay 19 buah mulai
dari 30.000 rupiah per malam sampai 270.000 rupiah per malam. Hotel/ homestay
yang lebih mahal memiliki fasilitas AC dan kamar kecil ala barat. Hotel/
homestay yang lebih murah menpunyai fasilitas yang seberhana seperti kamar
mandi dan kipas angin. Kura Kura hotel and resort menyawakan mulai dari US$55
per malam sampai US$66++ per malam.
3.3 Pertanian
Bagi
masyarakat kepulauan Karimunjawa usaha pertanian pada umumnya adalah
ladang/tegalan. Umumnya sawah di kepulauan
Karimunjawa sangat tergantung pada musim hujan. Berdasarkan Balai Taman
Nasional (2004:9) tanaman pertanian yang dikembangkan penduduk meliputi tanaman
perdagangan rakyat seperti Cengkeh, Kelapa Kopi dan Randu, dan tanaman pangan
seperti jagung, Ketela Pohon, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kedelai dan Kacang
Wijen. Di samping jenis tanaman tersebut di atas, para penduduk telah
mengembangkan pula jenis tanaman hortikultura yaitu mangga, pisang, nangka,
sukun, nanas, jeruk, kedondong, jambu air dan jambu monyet.
3.4 Peternakan
Jenis
ternak di kepulauan Karimunjawa terdiri dari sapi, kuda, kambing/domba,
kelinci, itik, angsa dan ayam kampung. Usuha peternakan yang
sebagian besar penduduk adalah peternakan ayam kampung. (Balai Taman Nasional 2004:11)
3.5 Perikanan
Perikanan
laut hanya diusahakan di kepulauan Karimunjawa. Cara penangkapan dan alat yang
digunakan masih tradisional, sedangkan armada penangkapannya sebagian besar
sudah menggunakan mesin.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keindahan
panorama alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan
biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis
dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami sehingga menjadikan
kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut.
Maka
perlunya diajarkan kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak
didik di jenjang SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa berisi
tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan,
konservasi.
Ditambah
perekonomian yang semakin maju seperti penambahan home stay / hotel, tempat
wisata air maupun darat maka banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke
Karimun Jawa untuk menikmati keindahan pulau-pulau kecil di sekitar Karimun
Jawa .
B. Saran
1.
Semua elemen masyarakat harus gotong
royong untuk menjaga ekosistem di laut Karimun Jawa.
2.
Pemerintah harus peduli dengan
masyarakat Karimun Jawa khususnya di bidang pendidikan.
3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar