Minggu, 30 Juni 2013

laporan Andika Pratama 1201412053



LAPORAN KKL ASASMEN KEBUTUHAN BELAJAR

MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR PADA LOKASI KULIAH KERJA LAPANGAN di PULAU KARIMUN JAWA


Guna Memenuhi Tugas:
Mata Kuliah: Asasmen Kebutuhan Belajar
Dosen Pengampu: Pak Joko Sutarto & Hendra Dedi K


Disusun Oleh:
Andika Pratama                    1201412053


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013




BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
ASAL NAMA KARIMUNJAWA
Sunan Nyamplungan merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang terjadinya nama Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria, walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal. Melihat hal yang tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan, Sunan Muria selalu menanamkan jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun Amir Hasan cenderung pada kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan Muria dan Nyai Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada pamannya, yaitu Sunan Kudus dengan harapan asuhan Sunan Kudus dapat diterima dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh. Selama dalam asuhan Sunan Kudus, Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi pemuda yang baik dan sangat taan melaksanakan ajaran/perintah Sunan Kudus. Melihat perkembangan yang demikian, Amir Hasan kemudian dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan Kudus sudah merasa cukup membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya mendalami ajaran agama Islam.
Setelah menerima laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia   karena   anaknya  mau   mematuhi  ajaran   orang  tua, k emudian untuk melatih dan mencobanya diperintahkan oleh Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke salah satu pulau yang kelihatan dari  puncak gunung  Muria seperti kremun – kremun dengan desertai 2 orang abdi untuk menemani dan diberi bekal 2 biji buah nyamplung untuk ditanam dan berbagai macam barang antara lain : Mustaka Masjid yang saat ini masih ada dalam komplek makam beliau. Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu lama dengan menyebrang laut itupun akhirnya sampai di tempat yang dituju di sebuah pulau , kemudian Amir Hasan menetap disana dan pulau ini kelak bernama KARIMUNJAWA.







B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan kita kemukakan adalah:
1.    Bagaimana keadaan lingkungan di pulau Karimun Jawa
2.    Bagaimana keadaan pendidikan di pulau Karimun Jawa
3.    Bagaimana keadaan perekonomian warga
C.    TUJUAN
Dari beberapa rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari observasi ini adalah untuk:
1.      Mengetahui keadaan lingkungan di Karimun jawa
2.      Mengetahui kebutuhan belajar masyarakat Karimun Jawa
3.      Mengetahui keadaan ekonomi warga Karimun Jawa





















BAB II
PEMBAHASAN

1.    Keadaan Lingkungan di pulau Karimun Jawa

Keindahan panorama alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami sehingga menjadikan kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut. Kepulauan ini secara administratif merupakan kecamatan dari wilayah kabupaten Jepara, yang berlokasi sekitar 45 mil arah barat laut kota Jepara. Luas wilayah teritorial Karimunjawa adalah 107.225 ha, sebagian besar berupa lautan (100.105 ha), luas daratannya sendiri adalah 7.120 ha. Daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu rata-rata 26 s.d. 30 derajat Celcius, dengan suhu minimum 22 derajat Celcius dan suhu maksimum 34 derajat Celcius.

            Kekayaan flora dan fauna Karimunjawa membuatnya menjadi begitu mempesona. Daerah ini memiliki beberapa jenis ekosistem flora, yaitu ekosistem terumbu karang, hutan mangrove (padang lamun), hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Di sisi lain, fauna pun bervariasi, seperti rusa dan kera ekor panjang maupun fauna akuatik yang terdiri atas 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di pulau Burung dan pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.
Ekosisitem terumbu karang adalah sumber daya alam terdapat di seluruh perairan Karimunjawa. Ada 3 tipe terumba karang yaitu; tipe karang tepi (fringing reef), tipe karang penghalang (barrier reef) dan tipe karang taka/gosong (patch reef). Tipe karang tipe merupakan tipe karang yang mengelilingi pulau-pulau, tipe karang penghalang terdapat paling luar pulau-pulau yang menjadi penghalang ombok dan tipe karang taka/gosong muncul kepermuhaan seperti gundukan yang luas. Di bawah laut ada berbagai bentuk dan warna-warni karang yang unik dan yang menjadikan pemandagan yang khas. Keindahan pemandangan adalah menambah oleh berbagai jenis ikan karang dan biota laut lainnya.






2.     Kebutuhan Belajar di Pulau Karimun Jawa
Dengan melihat potensi Karimunjawa sebagai daerah wisata, maka perlunya diajarkan kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan, konservasi, dll. Dengan terciptanya SDM yang berkualitas, harapanke depan adalah pembangunan berkelanjutan di Taman Nasional Karimunjawa tetap terjaga dengan baik.
Tingkat pendidikan rata-rata di desa-desa di kepulauan Karimunjawa adalah tidak tamat SD dan tamatan SD. Tingkat pendidikan yang tergolong rendah inidikarenakan anak usia sekolah banyak bekerja membantu orang tua dan kesadaran rendah serta keterbatasan biaya. Di kecamatan Karimunjawa saat initercatat terdapat 14 SD, 1 SLTPdi Pulau Karimunjawa dan 1 MTS di Pulau Kemujan serta 1 SMK RumputLaut di Pulau Karimunjawa.


3.    Mengetahui Keadaan Ekonomi di Pulau Karimun Jawa

3.1          Kepariwisataan asing
Ada potensi untuk kepariwisataan asing di Karimunjawa. Ada fasilitas dan objek wisata untuk menarik wisatawan asing ke Karimunjawa. Karimunjawa sekarang masih berkembang dalam industri kepariwisataan.

3.2                   Hotel/ Homestay


Ada jumlah hotel dan homestay 19 buah mulai dari 30.000 rupiah per malam sampai 270.000 rupiah per malam. Hotel/ homestay yang lebih mahal memiliki fasilitas AC dan kamar kecil ala barat. Hotel/ homestay yang lebih murah menpunyai fasilitas yang seberhana seperti kamar mandi dan kipas angin. Kura Kura hotel and resort menyawakan mulai dari US$55 per malam sampai US$66++ per malam.

3.3                   Pertanian


Bagi masyarakat kepulauan Karimunjawa usaha pertanian pada umumnya adalah ladang/tegalan. Umumnya sawah di kepulauan Karimunjawa sangat tergantung pada musim hujan. Berdasarkan Balai Taman Nasional (2004:9) tanaman pertanian yang dikembangkan penduduk meliputi tanaman perdagangan rakyat seperti Cengkeh, Kelapa Kopi dan Randu, dan tanaman pangan seperti jagung, Ketela Pohon, Ubi Jalar, Kacang Tanah, Kedelai dan Kacang Wijen. Di samping jenis tanaman tersebut di atas, para penduduk telah mengembangkan pula jenis tanaman hortikultura yaitu mangga, pisang, nangka, sukun, nanas, jeruk, kedondong, jambu air dan jambu monyet.

3.4              Peternakan


Jenis ternak di kepulauan Karimunjawa terdiri dari sapi, kuda, kambing/domba, kelinci, itik, angsa dan ayam kampung. Usuha peternakan yang sebagian besar penduduk adalah peternakan ayam kampung. (Balai Taman Nasional 2004:11)

3.5       Perikanan


Perikanan laut hanya diusahakan di kepulauan Karimunjawa. Cara penangkapan dan alat yang digunakan masih tradisional, sedangkan armada penangkapannya sebagian besar sudah menggunakan mesin.





















BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Keindahan panorama alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami sehingga menjadikan kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut.
Maka perlunya diajarkan kebutuhan belajar akan pendidikan kepariwisataan pada anak didik di jenjang SD,SMP, maupun SMAPendidikan kepariwisataan ini bisa berisi tentang manajemen ekowisata, bahasa asing, biologikelautan dan perikanan, konservasi.
Ditambah perekonomian yang semakin maju seperti penambahan home stay / hotel, tempat wisata air maupun darat maka banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke Karimun Jawa untuk menikmati keindahan pulau-pulau kecil di sekitar Karimun Jawa .

B.  Saran
1.      Semua elemen masyarakat harus gotong royong untuk menjaga ekosistem di laut Karimun Jawa.
2.      Pemerintah harus peduli dengan masyarakat Karimun Jawa khususnya di bidang pendidikan.
3.       



Tidak ada komentar:

Posting Komentar