Laporan
Identifikasi Kebutuhan Belajar di Kepulauan Karimunjawa
Laporan
ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
Dosen
Pengampu :
Prof
Dr Joko Sutarto, M Pd
Hendra Dedi K, S Pd
Disusun
oleh
Nama
: Linda Ratna Sari
Nim
:1201412013
Rombel
: 1
JURUSAN PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
BAB
1
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Tujuan manusia belajar tentunya
adalah untuk menjadi lebih baik, sehingga kelak ilmu yang mereka
peroleh melalui proses belajar dan mengajar dapat diterapkan dalam
kehidupannya. Demi mencapai tujuan tersebut, maka perlu perlu
diidentifikasi kebutuhan-kebutuhan yang perlu untuk diajarkan kepada
masyarakat..
Kebutuhan belajar
pada dasarnya menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang
diinginkan dan kondisi atau keadaan belajar yang sebenarnya.
Kebutuhan setiap manusia di dalam kondisi yang dialaminya
bermacam-macam.
Untuk itu, perlu
diadakannya suatu proses identifikasi kebutuhan belajar untuk
menentukan kebutuhan mana yang paling potensial dari segi kemanfaatan
dan pemenuhannya. Melalui makalah ini, Penulis akan membahas mengenai
hasil observasi dan wawancara mengenai identifikasi kebutuhan belajar
di Kepulauan Karimunjawa
- RUMUSAN MASALAH
- Apakah pengertian Kebutuhan belajar ?
- Apakah pengertian Identifikasi kebutuhan belajar ?
- Bagaimanakah pendidikan yang ada di Karimunjawa?
- Apa sajakah kebutuhan belajar yang dibutuhkan dalam pendidikan di Karimunjawa?
BAB
2
PEMBAHASAN
Kebutuhan adalah
segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupannya, demi
mencapai suatu hasil (tujuan) yang lebih baik. Belajar adalah suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik, yang mengubah seseorang yang
tidak tahu menjadi tahu, yang tidak baik menjadi baik, yang tidak
pantas menjadi pantas, dll. Kebutuhan belajar pada dasarnya
menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang diinginkan dan kondisi
yang sebenarnya.
Menurut prof. Djuju Sudjana
kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang dimiliki pada suatu
saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang
ingin diperoleh sesorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang
hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan belajar merupakan sebuah gap antara
keadaan yang sesungguhnya dengan keadaan yang diharapkan dan itu
harus terpenuhi dengan jalan belajar.
Identifikasi
berasal dari kata “identify” yang artinya meneliti, menelaah.
Identifikasi adalah kegiatan yang mencari, menemukan, mengumpulkan,
meneliti, mendaftarlan, mencatat data dan informasi dari lapangan.
Jadi
pengertian Identifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha
yang dilakukan untuk meneliti dan menemukan hal-hal yang diperlukan
dalam belajar dan hal-hal yang dapat membantu tercapainya tujuan
belajar itu sendiri, baik itu proses belajar yang berlangsung di
lingkungan keluarga (informal), sekolah (formal), maupun masyarakat
(non-formal).
Berdasarkan wawancara yang
dilakukan kepada salah satu penduduk di Karimunjawa, Pendidikan di
Karimunjawa sudah menjangkau sampai tingkat SMU.
Selain memiliki sekitar 10 SD
(lima di Karimun, tiga di Kemujan dan masing-masing satu di Parang
dan Genting), Karimunjawa
juga memiliki satu SMP,
Madrasah
Tsanawiyah
(MTs), dan SMK
Negeri jurusan Budidaya Rumput Laut serta Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan yang merupakan sekolah gratis, serta satu Madrasah
Aliyah
di Kemujan.
Salah satu SD yang
penulis kunjungi adalah SD 1 Karimunjawa yang berlokasi di sebelah
timur Kantor Kecamatan. Gedung SD berbentuk L, terdiri dari 6 kelas.
Keunikan dari sekolah ini adalah tahun berdirinya pada tahun 1912.
Selain SD, SMP, MTs
dan SMK, disana juga sudah diselenggarakan program PAUD. Namun masih
mengalami banyak permasalahan. Permasalahan
dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan
nonformal antara lain
:
- Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
- Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
- Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
- PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
- Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurang fahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
Fakta lain menunjukkan bahwa
hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur
penyelenggaraan PAUD
Berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan selama di Karimunjawa, terdapat beberapa
kendala pembelajaran yang ada di Karimunawa, antara lain :
- Kualifikasi ijazah pendidik belum memenuhi standar.
- Semua pendidik nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
- Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
- Kurang memahami karakteristik anak dan peserta didik lainnya.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
- Kurangnya sumber belajar seperti buku dan pendidik.
- Kurangnya sarana pendidikan
- Kurangnya ketrampilan yang dimiliki oleh pendidik.
Berdasrakan kendala
yang dihadapi dalam pembelajaran di Karimunjawa, maka dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan belajar yang dibutuhkan oleh pendidikan
dan pengembangan masyarakat di Karimunjawa antara lain :
- Tenaga pendidik yang berkompeten.
- Pembinaan kepada pendidik mengenai teknik penilaian proses hasil belajar
- Pemenuhan Sarana prasarana pendidikan
- Pemberian ketrampilan kepada pendidik
- Memberikan ketrampilan kepada masyarakat agar mereka bisa mengembangkan potensi yang ada.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Identifikasi
kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
meneliti dan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam belajar dan
hal-hal yang dapat membantu tercapainya tujuan belajar itu sendiri,
baik itu proses belajar yang berlangsung di lingkungan keluarga
(informal), sekolah (formal), maupun masyarakat (non-formal).
Kebutuhan belajar
pada dasarnya menggambarkan jarak antara tujuan belajar yang
diinginkan dan kondisi yang sebenarnya.
kendala pembelajaran
yang ada di Karimunawa, antara lain :
- Kualifikasi ijazah pendidik belum memenuhi standar.
- Semua pendidik nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
- Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
- Kurang memahami karakteristik anak dan peserta didik lainnya.
- Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
- Kurangnya sumber belajar seperti buku dan pendidik.
- Kurangnya sarana pendidikan
- Kurangnya ketrampilan yang dimiliki oleh pendidik.
Kebutuhan belajar
yang dibutuhkan oleh pendidikan dan pengembangan masyarakat di
Karimunjawa antara lain :
- Tenaga pendidik yang berkompeten.
- Pembinaan kepada pendidik mengenai teknik penilaian proses hasil belajar
- Pemenuhan Sarana prasarana pendidikan
- Pemberian ketrampilan kepada pendidik
- Memberikan ketrampilan kepada masyarakat agar mereka bisa mengembangkan potensi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar