HASIL
LAPORAN PENGAMATAN
IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN BELAJAR DI PULAU KARIMUNJAWA
Disusun
guna memenuhi mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar
Dosen
Pengampu :
Dr.
Joko Sutarto M.Pd
Hendra
Dedi KS.Pd
Disusun
Oleh :
NAMA :
KUKUH PRASTYA SAGARA
NIM :
1201412065
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
TAHUN
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) jurusan Pendidikan Luar
Sekolah UNNES di Kepulauan Karimunjawa
Kabupaten Jepara serta menyelesaikan laporan ini.
Pada
kesempatan ini, penyusun sampaikan terima kasih kepada :
- Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya
- Orang tua yang senantiasa mendukung
- Dinas kecamatan Karimun Jawa
- Ketua Jurusan PLS UNNES bapak Dr. Sungkowo Edy Mulyono S.Pd., M.Si
- Para Dosen pembimbing yang telah membimbing mahasiswa pada saat KKL
- Penilik PNF kecamatan Karimun Jawa bapak Kundori, S.Pd
- Panitia kegiatan yang telah mengkoordinasi jalannya kegiatan
- Rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES
Penulis
menyadari terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh
karena itu penulis mengarapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
laporan ini. Semoga laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini
bermanfaat untuk kita semua.
Semarang, Juni
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL i
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB
I. PENDAHULUAN 1
- Latar Belakang 1
- Tujuan 4
- Manfaat 5
BAB
II. PEMBAHASAN
7
BAB
III.
SIMPULAN
DAN SARAN 12
3.1. Simpulan 12
3.2. Saran 13
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Taman
Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 27 pulau
dengan luas 111.625 ha. Kepulauan Karimunjawa termasuk ke dalam
wilayah administrasi kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara,
Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari tiga desa, yaitu Karimunjawa,
Kemujan dan Parang. Batas koordinat wilayah kepulauan Karimunjawa
adalah 110o 05’57”-
110o 31’15”
Bujur Timur dan 005o
40’39”- 005o
55’00” Lintang Selatan. Luas
daratan terdiri dari 1.285,50 ha pulau Karimunjawa dan 222,20 ha
pulau kemujan. Sedangkan luas perairan 110.117,30.Topografi kawasan
Taman Nasional Karimunjawa berupa dataran rendah yang bergelombang
dengan ketinggian antara 0 – 506 m dpl. Terdapat dua buah bukit,
yaitu bukit Gajah dan bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi
dengan ketinggian 506 m dpl. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim
Schmidt-Ferguson, kawasan Taman Nasional Karimunjawa termasuk tipe C
dengan rata-rata curah hujan 3000 mm/tahun. Suhu udara berkisar
antara 30 - 31 oC.
Kepulauan
Karimunjawa dapat dijangkau dengan sarana transportasi udara dan
laut. Transportasi udara ditempuh melalui bandara Ahmad Yani Semarang
menuju bandara Dewadaru di pulau Kemujan. Transportasi laut dapat
ditempuh menggunakan kapal KM. Muria dan KM. Kartini dengan waktu
tempuh 3 jam dari Semarang dan 6 jam dari Jepara.
Kecamatan
Karimun Jawa di bagi menjadi 3 Desa yaitu Desa Karimun Jawa (4.624
Ha), Desa Kemujan (1.626 Ha), Desa Parang (820 Ha). Desa-desa di
kecamatan Karimun Jawa terdiri dari beberapa pulau, Desa Karimun Jawa
terdiri dari pulau Karimun Jawa, Menjangan Besar, Menjangan Kecil,
Burung, Geleang, Cemara Besar, Cemara Kecil, Nyawakan, Batu,
Sambangan, Seruni, dan Genting. Desa Kemujan terdiri dari pulau
Kemujan, Mrica, Bengkoang, Sintok, Gundul, Tengah, Cendekian, dan
Cilik. Untuk desa Parang terdiri dari Parang, Kembang, Kumbang,
Katang, Nyamuk, Krakal Besar, dan Krakal Kecil. Banyaknua RT dan RW
di kecamatan Karimun Jawa adalah 53 RT dan 14 RW. Jumlah Penduduk
pada kecamatan Karimun Jawa menurut data kecamatan tahun 2010
mencapai jumlah 8.794 dengan rincian laki-laki 4.428 jiwa dan
perempuan 4.366 jiwa, tetapi pada tahun ini jumlahnya laki-laki 5.491
dan perempuan 4.719. Penduduk Karimun Jawa mayoritas menganut agama
islam dengan jumlah penduduk 8.734 jiwa, serta sebagian lagi menganut
agama protestan dengan 45 jiwa, dan khatolik 15 jiwa.
Keindahan panorama
alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan
biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan
tropis dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami
sehingga menjadikan kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional
Laut. Kepulauan ini secara administratif merupakan kecamatan dari
wilayah kabupaten Jepara, yang berlokasi sekitar 45 mil arah barat
laut kota Jepara. Luas wilayah teritorial Karimunjawa adalah 107.225
ha, sebagian besar berupa lautan (100.105 ha), luas daratannya
sendiri adalah 7.120 ha. Daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi
oleh angin laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu rata-rata 26
s.d. 30 derajat Celcius, dengan suhu minimum 22 derajat Celcius dan
suhu maksimum 34 derajat Celcius.
Kekayaan
flora dan fauna Karimunjawa membuatnya menjadi begitu mempesona.
Daerah ini memiliki beberapa jenis ekosistem flora, yaitu ekosistem
terumbu karang, hutan mangrove (padang lamun), hutan pantai, dan
hutan dataran rendah. Di sisi lain, fauna pun bervariasi, seperti
rusa dan kera ekor panjang maupun fauna akuatik yang terdiri atas 242
jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini
terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di pulau Burung dan
pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis
penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.
Berdasarkan legenda
yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa
ditemukan oleh Sunan
Muria. Legenda
itu berkisah tentang Sunan
Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan.
Dengan maksud mendidik, Sunan
Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke
sebuah pulau yang nampak “kremun-kremun”
(kabur) dari puncak Gunung
Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan
ilmu agamanya. Karena tampak “kremun-kremun”
maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.
ASAL NAMA
KARIMUNJAWA
Sunan Nyamplungan
merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang terjadinya nama
Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli
Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir
Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai
Sunan Muria, walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung
nakal. Melihat hal yang tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan,
Sunan Muria selalu menanamkan jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan
dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun Amir Hasan cenderung pada
kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan Muria dan Nyai
Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada pamannya,
yaitu Sunan Kudus dengan harapan asuhan Sunan Kudus dapat diterima
dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh. Selama dalam asuhan
Sunan Kudus, Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi
pemuda yang baik dan sangat taan melaksanakan ajaran/perintah Sunan
Kudus. Melihat perkembangan yang demikian, Amir Hasan kemudian
dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan Kudus sudah merasa cukup
membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya mendalami ajaran
agama Islam.
Setelah menerima
laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia
karena anaknya mau mematuhi
ajaran orang tua, k emudian untuk melatih dan
mencobanya diperintahkan oleh Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke
salah satu pulau yang kelihatan dari puncak gunung Muria
seperti kremun – kremun dengan desertai 2 orang abdi untuk menemani
dan diberi bekal 2 biji buah nyamplung untuk ditanam dan berbagai
macam barang antara lain : Mustaka Masjid yang saat ini masih ada
dalam komplek makam beliau. Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu
lama dengan menyebrang laut itupun akhirnya sampai di tempat yang
dituju di sebuah pulau , kemudian Amir Hasan menetap disana dan pulau
ini, kelak pulau ini diberi nama Karimunjawa. Pulau yang terlihat
kremun – kremun dan masih merupakan kawasan kepulauan jawa ,
dipakai sebagai tempat tinggal Amir Hasan, terdapat beberapa pohon
nyamplung, maka sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan dengan
nama “ SUNAN NYAMPLUNGAN “
Karena kecamatan
Karimun Jawa merupakan suatu kepulauan dan dikelilingi oleh lautan
maka mata pencaharian mayoritas penduduk adalah nelayan, namun
disamping sebagai nelayan karena Karimun Jawa merupakan daerah wisata
masyarakat juga bekerja pada sektor pariwisata seperti menyewakan
rumahnya untuk Home Stay, menyewakan kapalnya pada siang hari untuk
wisatawan jalan-jalan, serta menjadi tour guide, biro
perjalanan wisata, menyewakan alat Snorkling serta Diving,
dan menjual souvenir. Tetapi tidak hanya itu saja mata pencaharian
masyarakat karimun jawa, masih ada lagi seperti PNS, pedagang,
petani, pengrajin, buruh, dan lain-lain. Alat transportrasi yang ada
di Karimun Jawa adalah motor, mobil, kapal, Pesawat charteran. Untuk
mencapai pulau Karimun Jawa kita bisa menggunakan kapal dan pesawat.
Sarana dan Prasarana yang berada di kecamatan Karimun Jawa yaitu ada
bandar udara, dermaga penyebrangan, dermaga perintis, dermaga rakyat,
kantor kecamatan, kantor pos, pasar, tempat ibadah (masjid, Gereja),
gedung sekolah (TK, SD, SMP, SMK), Puskesmas dan lainnya. Pada
kepulauan Karimun juga sudah tersedia aliran listrik tetapi hanya
pada malam hari mulai pukul 18.00 WIB dan mulai mati pukul 06.00 WIB.
Mahasiswa jurusan
Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke pulau Pasinaon Karimunjawa
guna mengidentifikasi kebutuhan masyarakat kepulauan Karimun Jawa.
Kegiatan KKL berlangsung selama 4 hari 3 malam mulai dari tanggal 17
juni 2012 sampai dengan 20 juni 2013. Rombongan menggunakan
transportasi darat dari semarang menuju pelabuhan jepara menggunakan
Bus dan menggunakan transportasi laut menggunakan kapal Ferry Muria
dari pelabuhan jepara menuju Karimun Jawa.
- TUJUAN
- Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mahasiswa dalam menentukan kebutuhan masyrakat khususnya tentang pendidikan.
- Memberikan bekal nyata kepada mahasiswa agar bisa memahami kebutuhan masyarakat dan menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi masalah-masalah secar pragmatis dan menggunakan langkah-langkah yang persuasif.
- Memberikan bekal nyata kepada mahasiswa tentang lingkungan kerja dan permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya serta belajar untuk menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari.
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dari kondisi masyarakat yang di kunjungi dan belajar menjadi suatu anggota tim kerja yang baik di masyarakat dan mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan masyarakat.
- Memberikan kesempatan mahasiswa agar menjadi innovator, motivator, dan problem solver dalam menyikapi setiap permasalahan baik dalam masyarakat maupun lingkungan kerja.
- MANFAAT
Hasil kegiatan
Kuliah Kerja Lapangan jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES tahun
2013 diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan baik secara teorits
dan praktis.
Secara teoritis
mahasiswa diharapkan menambah pengetahuan serta wawasannya.
Secara
praktis untuk mahasiswa :
- Memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa.
- Memudahkan mahasiswa dalam penguasaan dan pendalaman serta pengaplikasian konsep asesmen kebutuhan masyarakat.
- Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep pendidikan luar sekolah di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
- Mendapatkan keterampilan aplikatif mengenai materi pendidikan luar sekolah yang dipelajari di bangku kuliah.
- Mendapatkan tambahan pengetahuan materi pendidikan luar sekolah sesuai dengan bidang kajian yang didapatkan pada objek KKL.
Untuk
Dosen :
- Kegiatan KKL merupakan media dosen untuk menjelaskan materi perkuliahan pendidikan luar sekolah
- Dosen dapat memberikan suatu bentuk suatu bentuk perkuliahan yang representatif di tempat objek yang di jadikan kuliah kerja lapangan.
Untuk
Universitas :
Dari
kegiatan kuliah kerja lapangan dapat meningkatkan kerja sama yang
baik antara pihak Universitas dan dinas isntansi dan masyarakat yang
dihadikan objek KKL.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kecamatan Karimun
jawa terletak dengan ketinggian antara 0-100 meter dari pemukaan
laut. Jarak kecamatan Karimun Jawa dengan ibukota Jepara ± 90
Km.Kecamatan Karimun Jawa Dibagi menjadi 3 wilayah Desa yaitu, Desa
Karimun Jawa, Kemujan, Parang. Kecamatan Karimun Jawa sudah mengenal
organisasi contohnya saja pada kecamatan Karimun Jawa sudah terdapat
susuan Rukun Warga. Kecamatan Karimun Jawa terdapat 53 RT dan 14 RW
yang masing-masing di bagi di setiap desa yaitu : Desa Karimun Jawa
terdapat 24 RT dan 6 RW, Desa Kemujan 20 RT dan 5 RW, Desa Parang 9
RT dan 3 RW. Disetiap desa terdapat 1 kantor desa dan 1 balai desa.
Pada kecamatan Karimun Jawa juga sudah terdapat LKMD dan untuk
kalangan ibu-ibu terdapat organisasi PKK.
Kecamatan Karimun
Jawa termasuk ke dalam Kabupaten Jepara dan terletak di sebelah barat
laut Ibukota Kabupaten Jepara, dengan batasan-batasan :
Sebelah
Timur :
Laut
Jawa
Sebelah
Barat :
Laut
Jawa
Sebelah
Utara :
Laut Jawa
Sebelah
Selatan :
Laut
Jawa
Perangkat desa yang
terdapat di tiap-tiap desa yaitu sebagai berikut :
- Desa Karimun Jawa
1
Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala urusan dan pembangunan, dan 3
kepala dusun.
- Desa Kemujan
1
Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala urusan dan pembangunan, dan 4
kepala dusun.
- Desa Parang
1
Petinggi/Lurah, 1 Carik, 3 kepala urusan dan pembangunan, dan 2
kepala dusun.
Pada Kecamatan
Karimun Jawa pada tahun 2010 tercatat mempunyai penduduk sebanyak
8.794 jiwa dengan rincian laki-laki sejumlah 4.428 jiwa dan perempuan
4.366 jiwa.Usia produktif masyarakat karimun jawa pada tahun 2010
mencapai 3922 jiwa. Mata pencaharian masyarakat karimun jawa
mayoritas adalah nelayan. Namun tidak dipungkiri juga ada banyak
masyarakat mempunyai profesi yang lain seperti Petani, Pedagang, PNS,
pengrajin, buruh, dan lain sebagainya. Di pulau karimun jawa angka
pengangguran relative sedikit, hal itu dikarenakan karena pulau
Karimun Jawa termasuk sektor wisata. Jadi walaupun masyarakat ada
yang tidak bersekolah maka mereka masih tetap dapat bekerja seperti
menjadi tour guide, menjadi pengrajin, nelayan, dan menjual
jasa. Pada tahun 2010 terdapat 2.791 KK di kecamatan Karimun Jawa.
Penduduk kecamatan
Karimun Jawa mayoritas memeluk agama Islam mencapai 8.734 jiwa. Namun
ada beberapa orang yang beragama Protestan 45 jiwa dan khatolik 15
jiwa. Tempat Ibadah yang tersedia untuk umat muslim yaitu terdapat
Masjid dan mushola di setiap desa, untuk agama Protestan terdapat 2
gereja yang terdapat di desa Karimun jawa dan desa Kemujan, sedangkan
untuk agama khatolik belum terdapat gereja khusus khatolik jadi umat
khatolik melakukan ibadah di gereja yang telah tersedia.
Jadi Kebutuhan
masyarakat Karimun jawa pada sector kependudukan dan tenaga kerja
yaitu Pelatihan Keterampilan atau kursus yang menunjang pengembangan
daerah karimun jawa sebagai salah satu sector pariwisata. penduduk
yang telah mencapai usia produktif tetapi belum bekerja dikarenakan
status pendidikannya yang rendah dapat mengikuti pelatihan
keterampilan sebagai salah satu usaha yang dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat karimun jawa.
Kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan jurusan PLS UNNES adalah untuk mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat karimun jawa salah satunya pada bidang
pendidikan. Di Kecamatan karimun Jawa sudah terdapat sekolah mulai
dari PAUD/ TK, SD, SMP/MTs, dan SMK/MA. Belum terdapat SMA di pulau
karimun jawa karena anak-anak di dorong untuk mengembangkan
keterampilan guna mengembangkan dan membangun potensi daerah karimun
jawa, dan juga disana tidak ada SMA di karenakan tidak banyak
anak-anak yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Terdapat 8 TK yang
tersebar di 3 desa, TK tersebut semuanya adalah milik swasta. Di
Kecamatan Karimun Jawa juga sudah di dirikan PAUD jumlahnya 4 buah
yaitu PAUD Akhlakhul Karimah, PAUD Permata gunda 1, PAUD permata
Gunda 2, PAUD Lukmanul Hakim. Rata-rata 1 PAUD menampung 30-40 anak.
Biaya PAUD di kecamatan karimun jawa terhitung murah, yaitu kurang
dari 15.000/bulan. Oleh karena itu orang tua disana memilih untuk
memasukkan anaknya di PAUD agar anak dapat mengembangkan potensinya
lebih cepat dan juga orang tua dapat sembari bekerja pada saat
anaknya sedang sekolah. Biasanya masyarakat karimun jawa mulai
memasukkan anaknya ke PAUD mulai dari umur 4 tahun. Namun terdapat
permasalahan dalam penyelenggaraan dan peningkatan kualitas PAUD di
kecamatan Karimun Jawa. Hal itu disebabkan karena :
- Permasalahan pada pendidik yaitu : Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar, Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi. Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran, Kurang memahami karakteristik anak, Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
- Anak usia dini terfokus pada area tertentu. Untuk daerah di pulau-pulau terpencil belum terjamah. Contohnya saja di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
- Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
- Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
- PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting. Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurang fahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal. Hanya 8 % saja rensponden dari pulau genting yang memahami prosedur pelaksanaan PAUD.
Untuk mengatasi
permasalahan saat ini sangat diperlukan untuk melakukan kampanye
sadar akan pendidikan anak usia dini mengingat pendidikan pada fase
usia ini penting bagi anak dikarenakan anak sedang memasuki usia emas
(golden age). Selain gencar melakukan kampanye sadar
pendidikan juga dilakukan langkah-langkah yang persuasif seperti
melihat kebutuhan masyarakat, mencari solusi permalahan khususnya
keadaan goegrafi yang terpisah-pisah, dapat juga dengan melakukan
tutor kunjung. Itulah yang menjadi pemahaman dan tantangan yang harus
di fikirkan oleh orang-orang pendidikan khusunya pendidikan non
fomal.
Selain PAUD/TK juga
terdapat 14 SD yang tersebar di 3 desa yaitu 7 SD di desa Karimun
Jawa, 4 SD di desa Kemujan, dan 3 SD di desa Parang. Tidak banyak
kekurang yang terdapat dalam pelaksanaan pendidikan di jenjang
sekolah Dasar, Pendidiknya sudah mencukupi, gedung dan ruang kelas
juga sudah memenuhi, hanya sarana dan prasarana yang menunjang
pelaksanaan pembelajar yang belum memadai. Contohnya komputer,
perpustakaan dan lain-lain. Untuk jenjang SLTP di kecamatan Karimun
Jawa terdapat 2 SMP negeri yaitu di desa Karimun Jawa dan Parang dan
1 MTs di desa Kemujan. Kebutuhan terletak pada guru yang masih
sedikit, dan gedung juga masih sedikit.Pada jenjang SLTA terdapat 1
SMK negeri yang terdapat di desa karimun jawa, dan 1 MA di desa
kemujan. Masih sangat sedikit SMA di kecamatan karimun jawa, dan
untuk peserta didik yang tinggal di pulau yang jauh mereka harus
berjuang.
Setelah membahas
sektor pendidikan yang ada pada kecamatan karimun jawa selanjutnya
kita mengulas keadaan social masyarakat karimun jawa. Seperti sarana
dan prasarana yang ada di Karimun Jawa . Sarana dan Prasarana yang
ada di karimun jawa mulai dari kondisi jalan suddah di aspal tetapi
sudah berlubang sehingga tidak terlihat seperti aspal. Di Karimun
Jawa udah terdapat listrik tetapi hanya saat malam hari mulai dari
pukul 18.00 WIB dan pemadaman pukul 06.00 WIB, hal itu di karenakan
masyarakat tidak menggunakan pasokan listrik dari PLN. Masyarakat
menggunakan pasokan listrik dari non PLN. Masyarakat tidak
menggunakan listrik dari PLN dikarenakan abonemennya mahal mencapai
30.000 baik di gunakan ataupun tidak digunakan dan per meternya
2.500. Namun pada saat bapak Kundori menyampaikan materi beliau
mengatakan bahwa dinas karimun jawa dan PLN sudah ada MOU dan pada
tahun 2014 PLN akan membuat gardu sendiri di kecamatan karimun jawa
dan diharapkan masyarakat tidak kesulitan lagi dalam masalah
penggunaan listrik. Kemudian di Karimun Jawa juga sudah terdapat
pasar dan bangunan pasarnya sudah permanen. Disana juga terdapat
Puskesmas, ada puskesmas keliling yang menggunakan mobil dan juga
kapal yang berguna untuk berkeliling dan mengunjungi pulau-pulau di
luar desa karimun jawa. Terdapat Kantor pos, Markas TNI, dan Samsat,
Gereja, Masjid/Mushola, Koperasi, Bank, serta Minimarket yang menyatu
dengan koperasi, asrama guru, Warnet, Toko kelontong, Hotel. Yang
belum ada di kecamatan karimun jawa adalah rumah sakit. Jika ada
warga yang sakit parah dan tidak bisa ditangani oleh pihak puskesmas
maka harus di bawa ke rumah sakit di luar pulau dan itu menggunakan
pesawat carteran atau kapal cepat yang membutuhkan biaya yang besar.
Disana juga belum terdapat SPBU sehingga kendaraan bermotor disana
harus menyuply BBM dari luar pulau.
Alat transportrasi
yang di gunakan untuk menuju kecamatan karimun jawa adalah dengan
menggunakan kapal, dan pesawat carteran. Untuk alat transportasi di
kecamatan karimun masyarakat dapat menggunakan mobil pribadi, motor,
truk, sepeda, becak dan untuk antar desa yang terpisah dengan laut
masyarakat menggunakan kapal.Alat komunikasi yang tersedia di sana
iyalah radio, relay pemancar telkomsel, relay pemancar Indosatl,
relay pemancar XL guna memancarkan sinyal SIM card untuk telefon
genggam (HP), Telkom bagi yang menggunakan telefon rumah dan Wifi.
Disana juga sudah terdapat warnet, tetapi hanya beroperasi pada malam
hari dikarenakan listrik hanya tersedia pada malam hari. Masyarakat
karimun jawa juga mempunyai televisi sebagaai media pemberi
informasi, namun mereka menggunakan parabola, karena jika menggunakan
antena televisi biasa tidak bisa untuk menangkap gelombang dari
satelit. Terdapat juga kantor pos bagi masyarakat yang tidak
mempunyai alat komunikasi seperti telefon. Kantor pos dapat digunakan
oleh masyarakat karimun khususnya bagi masyarakat yang berada pada
pulau-pulau yang terpencil. Kebutuhan masyarakat Karimun Jawa adalah
pemancar sinyal telefon genggam(HP) diharapkan sampai ke daerah
pulau-pulau terpencil sehingga jika mereka yang berada di pulau-pulau
terpencil mendapatkan masalah yang urgent seperti ada yang
sakit parah dapat segera mendapat petolongan dengan cepat.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
- SIMPULAN
Kepulauan
Karimun Jawa merupakan daerah yang kaya akan potensi sumberdaya
alamnya, di sana juga sebagai salah satu sektor pariwisata yang
diperhitungkan di dunia karena taman bawah airnya yang sangat indah
dan masih terjaga. Banyak sekali daerah yang perlu dikembangkan
untuk dapat memajukan daerah tersebut tetapi berkesinambungan dengan
kelestarian lingkungannya. Untuk itu masyarakat perlu di berikan
arahan dan dorongan untuk dapat ikut memberikan kontribusi dalam
mengembangkan daerahnya salah satunya dari pendidikan.
Jika
masyarakat daerah tersebut terdidik, masyarakat dapat memajukan
perokonomian keluarga dan daerahnya dengan memanfaatkan potensi yang
terdapat di karimun jawa. Pemberian pelatihan dan keterampilan sangat
dibutuhkan oleh masyarakat karimunjawa. Selain itu Sarana dan
Prasarana perlu ditingkatkan guna kelancaran proses aktivitas
masyarakat karimun jawa, terutama pada pulau-pulau yang masih
terpencil. Terutama sarana pada bidang kesehatan yang masih sedikit
sekali operasionalnya.
Melalui
kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan jurusan PLS UNNES
diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kemajuan daerah karimun
jawa. Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan KKL juga di harapkan
dapat memahami kebutuhan dan dapat merancang dan memberikan suatu
kegiatan atau program yang dapat digunakan sesuai kebutuhannya dan
memajukan kehidupan masyarakat karimun jawa, serta dapat
berkontribusi membenahi kepulauan karimun jawa.
- SARAN
Penulis
memberikan saran agar pemerintah setempat serta pemerhati pendidikan
dapat lebih memperhatikan masyarakat kepulauan Karimun Jawa.
Masyarakat harusnya diberikan program pelatihan dan keterampilan
khusus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Mengingat daerah
Karimun Jawa merupakan daerah Pariwisata maka diharapkan masyarakat
diberikan pelatihan yang sesuai dengan daerah wisata agar selain
meningkatkan kehidupannya masyarakat juga meningkatkan daerahnya, dan
masyarakat tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan program
yang diberikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Badan
Pusat Statistik Kabupaten Jepara. 2011. Kecamatan Karimunjawa Dalam
Angka 2011. Jepara:Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara Provinsi
Jawa Tengah
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar