Jumat, 28 Juni 2013

laporan kukuh prastya sagara 1201412064



HASIL LAPORAN PENGAMATAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR DI PULAU KARIMUNJAWA
Disusun guna memenuhi mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar

Dosen Pengampu :
Dr. Joko Sutarto M.Pd
Hendra Dedi KS.Pd









Disusun Oleh :
NAMA : KUKUH PRASTYA SAGARA
NIM : 1201412065




PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES di Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara serta menyelesaikan laporan ini.
Pada kesempatan ini, penyusun sampaikan terima kasih kepada :
  1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya
  2. Orang tua yang senantiasa mendukung
  3. Dinas kecamatan Karimun Jawa
  4. Ketua Jurusan PLS UNNES bapak Dr. Sungkowo Edy Mulyono S.Pd., M.Si
  5. Para Dosen pembimbing yang telah membimbing mahasiswa pada saat KKL
  6. Penilik PNF kecamatan Karimun Jawa bapak Kundori, S.Pd
  7. Panitia kegiatan yang telah mengkoordinasi jalannya kegiatan
  8. Rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES

Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu penulis mengarapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bermanfaat untuk kita semua.




Semarang, Juni 2013


Penulis


DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
    1. Latar Belakang 1
    2. Tujuan 4
    3. Manfaat 5
BAB II. PEMBAHASAN 7
BAB III. SIMPULAN DAN SARAN 12
3.1. Simpulan 12
3.2. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN






BAB I
PENDAHULUAN
    1. LATAR BELAKANG
Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan kepulauan berjumlah 27 pulau dengan luas 111.625 ha. Kepulauan Karimunjawa termasuk ke dalam wilayah administrasi kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah dan terdiri dari tiga desa, yaitu Karimunjawa, Kemujan dan Parang. Batas koordinat wilayah kepulauan Karimunjawa adalah 110o 05’57”- 110o 31’15” Bujur Timur dan 005o 40’39”- 005o 55’00” Lintang Selatan. Luas daratan terdiri dari 1.285,50 ha pulau Karimunjawa dan 222,20 ha pulau kemujan. Sedangkan luas perairan 110.117,30.Topografi kawasan Taman Nasional Karimunjawa berupa dataran rendah yang bergelombang dengan ketinggian antara 0 – 506 m dpl. Terdapat dua buah bukit, yaitu bukit Gajah dan bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian 506 m dpl. Berdasarkan klasifikasi tipe iklim Schmidt-Ferguson, kawasan Taman Nasional Karimunjawa termasuk tipe C dengan rata-rata curah hujan 3000 mm/tahun. Suhu udara berkisar antara 30 - 31 oC.
Kepulauan Karimunjawa dapat dijangkau dengan sarana transportasi udara dan laut. Transportasi udara ditempuh melalui bandara Ahmad Yani Semarang menuju bandara Dewadaru di pulau Kemujan. Transportasi laut dapat ditempuh menggunakan kapal KM. Muria dan KM. Kartini dengan waktu tempuh 3 jam dari Semarang dan 6 jam dari Jepara.
Kecamatan Karimun Jawa di bagi menjadi 3 Desa yaitu Desa Karimun Jawa (4.624 Ha), Desa Kemujan (1.626 Ha), Desa Parang (820 Ha). Desa-desa di kecamatan Karimun Jawa terdiri dari beberapa pulau, Desa Karimun Jawa terdiri dari pulau Karimun Jawa, Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Burung, Geleang, Cemara Besar, Cemara Kecil, Nyawakan, Batu, Sambangan, Seruni, dan Genting. Desa Kemujan terdiri dari pulau Kemujan, Mrica, Bengkoang, Sintok, Gundul, Tengah, Cendekian, dan Cilik. Untuk desa Parang terdiri dari Parang, Kembang, Kumbang, Katang, Nyamuk, Krakal Besar, dan Krakal Kecil. Banyaknua RT dan RW di kecamatan Karimun Jawa adalah 53 RT dan 14 RW. Jumlah Penduduk pada kecamatan Karimun Jawa menurut data kecamatan tahun 2010 mencapai jumlah 8.794 dengan rincian laki-laki 4.428 jiwa dan perempuan 4.366 jiwa, tetapi pada tahun ini jumlahnya laki-laki 5.491 dan perempuan 4.719. Penduduk Karimun Jawa mayoritas menganut agama islam dengan jumlah penduduk 8.734 jiwa, serta sebagian lagi menganut agama protestan dengan 45 jiwa, dan khatolik 15 jiwa.
Keindahan panorama alam seperti terumbu karang, rumput laut, dan padang lamun dengan biota laut yang beraneka ragam, hutan mangrove, gunung dan sisa hutan tropis dataran rendah, semuanya dalam hamparan yang masih alami sehingga menjadikan kepulauan Karimunjawa sebagai Taman Nasional Laut. Kepulauan ini secara administratif merupakan kecamatan dari wilayah kabupaten Jepara, yang berlokasi sekitar 45 mil arah barat laut kota Jepara. Luas wilayah teritorial Karimunjawa adalah 107.225 ha, sebagian besar berupa lautan (100.105 ha), luas daratannya sendiri adalah 7.120 ha. Daerah ini beriklim tropis yang dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu rata-rata 26 s.d. 30 derajat Celcius, dengan suhu minimum 22 derajat Celcius dan suhu maksimum 34 derajat Celcius.
Kekayaan flora dan fauna Karimunjawa membuatnya menjadi begitu mempesona. Daerah ini memiliki beberapa jenis ekosistem flora, yaitu ekosistem terumbu karang, hutan mangrove (padang lamun), hutan pantai, dan hutan dataran rendah. Di sisi lain, fauna pun bervariasi, seperti rusa dan kera ekor panjang maupun fauna akuatik yang terdiri atas 242 jenis ikan hias dan 133 genera akuatik. Selain itu, di lokasi ini terdapat pula jenis fauna langka yang berhabitat di pulau Burung dan pulau Geleang, seperti burung elang laut dada putih serta dua jenis penyu, yaitu penyu sisik dan penyu hijau.
Berdasarkan legenda yang beredar di kepulauan, Pulau Karimunjawa ditemukan oleh Sunan Muria. Legenda itu berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin atas kenakalan putranya, Amir Hasan. Dengan maksud mendidik, Sunan Muria kemudian memerintahkan putranya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak kremun-kremun (kabur) dari puncak Gunung Muria agar si anak dapat memperdalam dan mengembangkan ilmu agamanya. Karena tampak kremun-kremun” maka dinamakanlah pulau tersebut Pulau Karimun.
ASAL NAMA KARIMUNJAWA 
Sunan Nyamplungan merupakan tokoh cerita rakyat yang menarik tentang terjadinya nama Kepulauan Karimunjawa. Sunan Nyamplungan yang mempunyai nama asli Amir Hasan adalah putra Sunan Muria. Perkembangan kehidupan Amir Hasan dari kanak-kanak sampai dewasa selelu dimanjakan oleh Nyai Sunan Muria, walaupun perilaku Amir Hasan sehari-hari cenderung nakal. Melihat hal yang tidak menguntungkan terhadap diri Amir Hasan, Sunan Muria selalu menanamkan jiwa kedisiplinan dengan mengajarkan dasar-dasar agama Islam yang kuat, namun Amir Hasan cenderung pada kenakalan dan kemanjaannya sehingga menjadikan Sunan Muria dan Nyai Sunan Muria memutuskan untuk menitipkan Amir Hasan kepada pamannya, yaitu Sunan Kudus dengan harapan asuhan Sunan Kudus dapat diterima dan kelak menjadi orang yang baik dan soleh. Selama dalam asuhan Sunan Kudus, Amir Hasan sudah mulai menunjukkan perubahan menjadi pemuda yang baik dan sangat taan melaksanakan ajaran/perintah Sunan Kudus. Melihat perkembangan yang demikian, Amir Hasan kemudian dikembalikan kepada Sunan Muria karena Sunan Kudus sudah merasa cukup membimbing dan mengajari berbagai ilmu khususnya mendalami ajaran agama Islam.
Setelah menerima laporan dari Sunan Kudus, Sunan Muria menjadi sangat bahagia   karena   anaknya  mau   mematuhi  ajaran   orang  tua, k emudian untuk melatih dan mencobanya diperintahkan oleh Sunan Muria agar Amir Hasan pergi ke salah satu pulau yang kelihatan dari  puncak gunung  Muria seperti kremun – kremun dengan desertai 2 orang abdi untuk menemani dan diberi bekal 2 biji buah nyamplung untuk ditanam dan berbagai macam barang antara lain : Mustaka Masjid yang saat ini masih ada dalam komplek makam beliau. Perjalanan Amir Hasan yang memakan waktu lama dengan menyebrang laut itupun akhirnya sampai di tempat yang dituju di sebuah pulau , kemudian Amir Hasan menetap disana dan pulau ini, kelak pulau ini diberi nama Karimunjawa. Pulau yang terlihat kremun – kremun dan masih merupakan kawasan kepulauan jawa , dipakai sebagai tempat tinggal Amir Hasan, terdapat beberapa pohon nyamplung, maka sampai sekarang masyarakat menyebut Amir Hasan dengan nama “ SUNAN NYAMPLUNGAN “
Karena kecamatan Karimun Jawa merupakan suatu kepulauan dan dikelilingi oleh lautan maka mata pencaharian mayoritas penduduk adalah nelayan, namun disamping sebagai nelayan karena Karimun Jawa merupakan daerah wisata masyarakat juga bekerja pada sektor pariwisata seperti menyewakan rumahnya untuk Home Stay, menyewakan kapalnya pada siang hari untuk wisatawan jalan-jalan, serta menjadi tour guide, biro perjalanan wisata, menyewakan alat Snorkling serta Diving, dan menjual souvenir. Tetapi tidak hanya itu saja mata pencaharian masyarakat karimun jawa, masih ada lagi seperti PNS, pedagang, petani, pengrajin, buruh, dan lain-lain. Alat transportrasi yang ada di Karimun Jawa adalah motor, mobil, kapal, Pesawat charteran. Untuk mencapai pulau Karimun Jawa kita bisa menggunakan kapal dan pesawat. Sarana dan Prasarana yang berada di kecamatan Karimun Jawa yaitu ada bandar udara, dermaga penyebrangan, dermaga perintis, dermaga rakyat, kantor kecamatan, kantor pos, pasar, tempat ibadah (masjid, Gereja), gedung sekolah (TK, SD, SMP, SMK), Puskesmas dan lainnya. Pada kepulauan Karimun juga sudah tersedia aliran listrik tetapi hanya pada malam hari mulai pukul 18.00 WIB dan mulai mati pukul 06.00 WIB.
Mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke pulau Pasinaon Karimunjawa guna mengidentifikasi kebutuhan masyarakat kepulauan Karimun Jawa. Kegiatan KKL berlangsung selama 4 hari 3 malam mulai dari tanggal 17 juni 2012 sampai dengan 20 juni 2013. Rombongan menggunakan transportasi darat dari semarang menuju pelabuhan jepara menggunakan Bus dan menggunakan transportasi laut menggunakan kapal Ferry Muria dari pelabuhan jepara menuju Karimun Jawa.
    1. TUJUAN
  1. Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mahasiswa dalam menentukan kebutuhan masyrakat khususnya tentang pendidikan.
  2. Memberikan bekal nyata kepada mahasiswa agar bisa memahami kebutuhan masyarakat dan menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi masalah-masalah secar pragmatis dan menggunakan langkah-langkah yang persuasif.
  3. Memberikan bekal nyata kepada mahasiswa tentang lingkungan kerja dan permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya serta belajar untuk menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari.
  4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dari kondisi masyarakat yang di kunjungi dan belajar menjadi suatu anggota tim kerja yang baik di masyarakat dan mengabdikan ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan masyarakat.
  5. Memberikan kesempatan mahasiswa agar menjadi innovator, motivator, dan problem solver dalam menyikapi setiap permasalahan baik dalam masyarakat maupun lingkungan kerja.

    1. MANFAAT
Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan jurusan Pendidikan Luar Sekolah UNNES tahun 2013 diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan baik secara teorits dan praktis.
Secara teoritis mahasiswa diharapkan menambah pengetahuan serta wawasannya.
Secara praktis untuk mahasiswa :
  1. Memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa.
  2. Memudahkan mahasiswa dalam penguasaan dan pendalaman serta pengaplikasian konsep asesmen kebutuhan masyarakat.
  3. Menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep-konsep pendidikan luar sekolah di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
  4. Mendapatkan keterampilan aplikatif mengenai materi pendidikan luar sekolah yang dipelajari di bangku kuliah.
  5. Mendapatkan tambahan pengetahuan materi pendidikan luar sekolah sesuai dengan bidang kajian yang didapatkan pada objek KKL.


Untuk Dosen :
  1. Kegiatan KKL merupakan media dosen untuk menjelaskan materi perkuliahan pendidikan luar sekolah
  2. Dosen dapat memberikan suatu bentuk suatu bentuk perkuliahan yang representatif di tempat objek yang di jadikan kuliah kerja lapangan.
Untuk Universitas :
Dari kegiatan kuliah kerja lapangan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara pihak Universitas dan dinas isntansi dan masyarakat yang dihadikan objek KKL.















BAB II
PEMBAHASAN
Kecamatan Karimun jawa terletak dengan ketinggian antara 0-100 meter dari pemukaan laut. Jarak kecamatan Karimun Jawa dengan ibukota Jepara ± 90 Km.Kecamatan Karimun Jawa Dibagi menjadi 3 wilayah Desa yaitu, Desa Karimun Jawa, Kemujan, Parang. Kecamatan Karimun Jawa sudah mengenal organisasi contohnya saja pada kecamatan Karimun Jawa sudah terdapat susuan Rukun Warga. Kecamatan Karimun Jawa terdapat 53 RT dan 14 RW yang masing-masing di bagi di setiap desa yaitu : Desa Karimun Jawa terdapat 24 RT dan 6 RW, Desa Kemujan 20 RT dan 5 RW, Desa Parang 9 RT dan 3 RW. Disetiap desa terdapat 1 kantor desa dan 1 balai desa. Pada kecamatan Karimun Jawa juga sudah terdapat LKMD dan untuk kalangan ibu-ibu terdapat organisasi PKK.
Kecamatan Karimun Jawa termasuk ke dalam Kabupaten Jepara dan terletak di sebelah barat laut Ibukota Kabupaten Jepara, dengan batasan-batasan :
Sebelah Timur : Laut Jawa
Sebelah Barat : Laut Jawa
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Laut Jawa
Perangkat desa yang terdapat di tiap-tiap desa yaitu sebagai berikut :
  1. Desa Karimun Jawa
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala urusan dan pembangunan, dan 3 kepala dusun.
  1. Desa Kemujan
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 4 kepala urusan dan pembangunan, dan 4 kepala dusun.
  1. Desa Parang
1 Petinggi/Lurah, 1 Carik, 3 kepala urusan dan pembangunan, dan 2 kepala dusun.

Pada Kecamatan Karimun Jawa pada tahun 2010 tercatat mempunyai penduduk sebanyak 8.794 jiwa dengan rincian laki-laki sejumlah 4.428 jiwa dan perempuan 4.366 jiwa.Usia produktif masyarakat karimun jawa pada tahun 2010 mencapai 3922 jiwa. Mata pencaharian masyarakat karimun jawa mayoritas adalah nelayan. Namun tidak dipungkiri juga ada banyak masyarakat mempunyai profesi yang lain seperti Petani, Pedagang, PNS, pengrajin, buruh, dan lain sebagainya. Di pulau karimun jawa angka pengangguran relative sedikit, hal itu dikarenakan karena pulau Karimun Jawa termasuk sektor wisata. Jadi walaupun masyarakat ada yang tidak bersekolah maka mereka masih tetap dapat bekerja seperti menjadi tour guide, menjadi pengrajin, nelayan, dan menjual jasa. Pada tahun 2010 terdapat 2.791 KK di kecamatan Karimun Jawa.
Penduduk kecamatan Karimun Jawa mayoritas memeluk agama Islam mencapai 8.734 jiwa. Namun ada beberapa orang yang beragama Protestan 45 jiwa dan khatolik 15 jiwa. Tempat Ibadah yang tersedia untuk umat muslim yaitu terdapat Masjid dan mushola di setiap desa, untuk agama Protestan terdapat 2 gereja yang terdapat di desa Karimun jawa dan desa Kemujan, sedangkan untuk agama khatolik belum terdapat gereja khusus khatolik jadi umat khatolik melakukan ibadah di gereja yang telah tersedia.
Jadi Kebutuhan masyarakat Karimun jawa pada sector kependudukan dan tenaga kerja yaitu Pelatihan Keterampilan atau kursus yang menunjang pengembangan daerah karimun jawa sebagai salah satu sector pariwisata. penduduk yang telah mencapai usia produktif tetapi belum bekerja dikarenakan status pendidikannya yang rendah dapat mengikuti pelatihan keterampilan sebagai salah satu usaha yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karimun jawa.
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan jurusan PLS UNNES adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat karimun jawa salah satunya pada bidang pendidikan. Di Kecamatan karimun Jawa sudah terdapat sekolah mulai dari PAUD/ TK, SD, SMP/MTs, dan SMK/MA. Belum terdapat SMA di pulau karimun jawa karena anak-anak di dorong untuk mengembangkan keterampilan guna mengembangkan dan membangun potensi daerah karimun jawa, dan juga disana tidak ada SMA di karenakan tidak banyak anak-anak yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Terdapat 8 TK yang tersebar di 3 desa, TK tersebut semuanya adalah milik swasta. Di Kecamatan Karimun Jawa juga sudah di dirikan PAUD jumlahnya 4 buah yaitu PAUD Akhlakhul Karimah, PAUD Permata gunda 1, PAUD permata Gunda 2, PAUD Lukmanul Hakim. Rata-rata 1 PAUD menampung 30-40 anak. Biaya PAUD di kecamatan karimun jawa terhitung murah, yaitu kurang dari 15.000/bulan. Oleh karena itu orang tua disana memilih untuk memasukkan anaknya di PAUD agar anak dapat mengembangkan potensinya lebih cepat dan juga orang tua dapat sembari bekerja pada saat anaknya sedang sekolah. Biasanya masyarakat karimun jawa mulai memasukkan anaknya ke PAUD mulai dari umur 4 tahun. Namun terdapat permasalahan dalam penyelenggaraan dan peningkatan kualitas PAUD di kecamatan Karimun Jawa. Hal itu disebabkan karena :
  1. Permasalahan pada pendidik yaitu : Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar, Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi. Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran, Kurang memahami karakteristik anak, Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
  2. Anak usia dini terfokus pada area tertentu. Untuk daerah di pulau-pulau terpencil belum terjamah. Contohnya saja di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
  3. Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
  4. Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
  5. PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting. Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurang fahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal. Hanya 8 % saja rensponden dari pulau genting yang memahami prosedur pelaksanaan PAUD.
Untuk mengatasi permasalahan saat ini sangat diperlukan untuk melakukan kampanye sadar akan pendidikan anak usia dini mengingat pendidikan pada fase usia ini penting bagi anak dikarenakan anak sedang memasuki usia emas (golden age). Selain gencar melakukan kampanye sadar pendidikan juga dilakukan langkah-langkah yang persuasif seperti melihat kebutuhan masyarakat, mencari solusi permalahan khususnya keadaan goegrafi yang terpisah-pisah, dapat juga dengan melakukan tutor kunjung. Itulah yang menjadi pemahaman dan tantangan yang harus di fikirkan oleh orang-orang pendidikan khusunya pendidikan non fomal.
Selain PAUD/TK juga terdapat 14 SD yang tersebar di 3 desa yaitu 7 SD di desa Karimun Jawa, 4 SD di desa Kemujan, dan 3 SD di desa Parang. Tidak banyak kekurang yang terdapat dalam pelaksanaan pendidikan di jenjang sekolah Dasar, Pendidiknya sudah mencukupi, gedung dan ruang kelas juga sudah memenuhi, hanya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajar yang belum memadai. Contohnya komputer, perpustakaan dan lain-lain. Untuk jenjang SLTP di kecamatan Karimun Jawa terdapat 2 SMP negeri yaitu di desa Karimun Jawa dan Parang dan 1 MTs di desa Kemujan. Kebutuhan terletak pada guru yang masih sedikit, dan gedung juga masih sedikit.Pada jenjang SLTA terdapat 1 SMK negeri yang terdapat di desa karimun jawa, dan 1 MA di desa kemujan. Masih sangat sedikit SMA di kecamatan karimun jawa, dan untuk peserta didik yang tinggal di pulau yang jauh mereka harus berjuang.
Setelah membahas sektor pendidikan yang ada pada kecamatan karimun jawa selanjutnya kita mengulas keadaan social masyarakat karimun jawa. Seperti sarana dan prasarana yang ada di Karimun Jawa . Sarana dan Prasarana yang ada di karimun jawa mulai dari kondisi jalan suddah di aspal tetapi sudah berlubang sehingga tidak terlihat seperti aspal. Di Karimun Jawa udah terdapat listrik tetapi hanya saat malam hari mulai dari pukul 18.00 WIB dan pemadaman pukul 06.00 WIB, hal itu di karenakan masyarakat tidak menggunakan pasokan listrik dari PLN. Masyarakat menggunakan pasokan listrik dari non PLN. Masyarakat tidak menggunakan listrik dari PLN dikarenakan abonemennya mahal mencapai 30.000 baik di gunakan ataupun tidak digunakan dan per meternya 2.500. Namun pada saat bapak Kundori menyampaikan materi beliau mengatakan bahwa dinas karimun jawa dan PLN sudah ada MOU dan pada tahun 2014 PLN akan membuat gardu sendiri di kecamatan karimun jawa dan diharapkan masyarakat tidak kesulitan lagi dalam masalah penggunaan listrik. Kemudian di Karimun Jawa juga sudah terdapat pasar dan bangunan pasarnya sudah permanen. Disana juga terdapat Puskesmas, ada puskesmas keliling yang menggunakan mobil dan juga kapal yang berguna untuk berkeliling dan mengunjungi pulau-pulau di luar desa karimun jawa. Terdapat Kantor pos, Markas TNI, dan Samsat, Gereja, Masjid/Mushola, Koperasi, Bank, serta Minimarket yang menyatu dengan koperasi, asrama guru, Warnet, Toko kelontong, Hotel. Yang belum ada di kecamatan karimun jawa adalah rumah sakit. Jika ada warga yang sakit parah dan tidak bisa ditangani oleh pihak puskesmas maka harus di bawa ke rumah sakit di luar pulau dan itu menggunakan pesawat carteran atau kapal cepat yang membutuhkan biaya yang besar. Disana juga belum terdapat SPBU sehingga kendaraan bermotor disana harus menyuply BBM dari luar pulau.
Alat transportrasi yang di gunakan untuk menuju kecamatan karimun jawa adalah dengan menggunakan kapal, dan pesawat carteran. Untuk alat transportasi di kecamatan karimun masyarakat dapat menggunakan mobil pribadi, motor, truk, sepeda, becak dan untuk antar desa yang terpisah dengan laut masyarakat menggunakan kapal.Alat komunikasi yang tersedia di sana iyalah radio, relay pemancar telkomsel, relay pemancar Indosatl, relay pemancar XL guna memancarkan sinyal SIM card untuk telefon genggam (HP), Telkom bagi yang menggunakan telefon rumah dan Wifi. Disana juga sudah terdapat warnet, tetapi hanya beroperasi pada malam hari dikarenakan listrik hanya tersedia pada malam hari. Masyarakat karimun jawa juga mempunyai televisi sebagaai media pemberi informasi, namun mereka menggunakan parabola, karena jika menggunakan antena televisi biasa tidak bisa untuk menangkap gelombang dari satelit. Terdapat juga kantor pos bagi masyarakat yang tidak mempunyai alat komunikasi seperti telefon. Kantor pos dapat digunakan oleh masyarakat karimun khususnya bagi masyarakat yang berada pada pulau-pulau yang terpencil. Kebutuhan masyarakat Karimun Jawa adalah pemancar sinyal telefon genggam(HP) diharapkan sampai ke daerah pulau-pulau terpencil sehingga jika mereka yang berada di pulau-pulau terpencil mendapatkan masalah yang urgent seperti ada yang sakit parah dapat segera mendapat petolongan dengan cepat.



BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
    1. SIMPULAN
Kepulauan Karimun Jawa merupakan daerah yang kaya akan potensi sumberdaya alamnya, di sana juga sebagai salah satu sektor pariwisata yang diperhitungkan di dunia karena taman bawah airnya yang sangat indah dan masih terjaga. Banyak sekali daerah yang perlu dikembangkan untuk dapat memajukan daerah tersebut tetapi berkesinambungan dengan kelestarian lingkungannya. Untuk itu masyarakat perlu di berikan arahan dan dorongan untuk dapat ikut memberikan kontribusi dalam mengembangkan daerahnya salah satunya dari pendidikan.
Jika masyarakat daerah tersebut terdidik, masyarakat dapat memajukan perokonomian keluarga dan daerahnya dengan memanfaatkan potensi yang terdapat di karimun jawa. Pemberian pelatihan dan keterampilan sangat dibutuhkan oleh masyarakat karimunjawa. Selain itu Sarana dan Prasarana perlu ditingkatkan guna kelancaran proses aktivitas masyarakat karimun jawa, terutama pada pulau-pulau yang masih terpencil. Terutama sarana pada bidang kesehatan yang masih sedikit sekali operasionalnya.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang diadakan jurusan PLS UNNES diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap kemajuan daerah karimun jawa. Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan KKL juga di harapkan dapat memahami kebutuhan dan dapat merancang dan memberikan suatu kegiatan atau program yang dapat digunakan sesuai kebutuhannya dan memajukan kehidupan masyarakat karimun jawa, serta dapat berkontribusi membenahi kepulauan karimun jawa.






    1. SARAN
Penulis memberikan saran agar pemerintah setempat serta pemerhati pendidikan dapat lebih memperhatikan masyarakat kepulauan Karimun Jawa. Masyarakat harusnya diberikan program pelatihan dan keterampilan khusus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Mengingat daerah Karimun Jawa merupakan daerah Pariwisata maka diharapkan masyarakat diberikan pelatihan yang sesuai dengan daerah wisata agar selain meningkatkan kehidupannya masyarakat juga meningkatkan daerahnya, dan masyarakat tidak terlalu sulit untuk menyesuaikan diri dengan program yang diberikan.

















DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara. 2011. Kecamatan Karimunjawa Dalam Angka 2011. Jepara:Badan Pusat Statistik Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah



LAMPIRAN-LAMPIRAN




Tidak ada komentar:

Posting Komentar