HASIL
PENGAMATAN
KEBUTUHAN
MASYARAKAT
DI PULAU KARIMUN JAWA
“
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”
Disusun
Oleh :
Farizal AInur Akbar (1201412047)
PENDIDIKAN
LUAR SEKOLAH
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk tertinggi tingkatannya di
dunia, ia adalah makhluk individual dan sekaligus makhluk sosial. Sebagai
makhluk individual ia berbeda antara individu yang satu dengan yang lain.
Sebagai makhluk sosial ia tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lain. Sebagai
makhluk, manusia mempunyai kebutuhan kebutuhan untuk memprtahankan
kehidupannya. Kebutuhan ini selain untuk mempertahankan hidup, juga untuk
mengembangkan hidupnya. Kebutuhan yang berhubungan untuk mempertahankan dan
untuk mengembangkan hidup ini disebut kebutuhan manusia.
Kebutuhan
adalah sesuatu yang terjadi karena adanya kesenjangan atau gap antara apa yang di harapkan dengan kenyataan, antara apa yang
seharusnya ada dengan apa yang terjadi. Dengan demikian kebutuhan selalu
berkaitan dengan masalah yang terjadi karena adanya kesenjangan antara sesuatu
yang terjadi dengan yang seharusnya terjadi antara harapan dan kenyataan,
antara apa yang anda sekarang dengan apa yang diingkan.
Karimun
jawa adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak di laut jawa lebih
tepatnya sebelah utara pulau jawa. Kondisi yang terletak jauh dari pusat
Ibukota menjadikan pulau karimun masih termasuk daerah yang tertinggal di bandingkan
daerah daerah lain. Ketergantungannya masyarakat pulau karimun terhadap
kebutuhan yang di pasok dari Pulau Jawa membuat biaya hidup disana sangatlah
mahal. Fasilitas yang ada di sanapun masih jauh dari kata layak. Kebutuhan
pasokan listrik pun masih memprihatinkan dikarenakan listrik hanya dapat hidup
pada pukul 17.00 WIB sampai pukul 6.30 WIB. Fasilitas pendidikan pun masih
memprihatinkan hanya ada SD dan Mts.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat merumuskan
masalah yaitu Bagaimana kebutuhan
masyarakat yang ada di kepulauan Karimunjawa
BAB II
Tempat Pengamatan : Pulau Karimunjawa
Waktu Pengamatan :
Senin, 17 Juni 2013 s/d Kamis, 20 Juni 2013
Objek Pengamatan :
Masyarakat di Pulau Karimunjawa
Kepulauan
Karimunjawa yang terletak pada koordinat 5 40’-557’ LS dan 110 04’ – 110- 40’ BT
mempunyai ekosistem yang masih
asli
dengan keanekaragaman hayati yang tinggi mulai dari daratan hingga perairannya.
Kawasan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara
Propinsi Jawa Tengah ini terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama yang
dihuni yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang. Total penduduk
Karimunjawa saat ini berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar dalam 3 desa yaitu
Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang yang mendiami 5 pulau utama
yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau
Genting. 70 % penduduk Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia
produktif sebanyak 4.518 jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502 jiwa dan non
nelayan sebanyak 2.016 jiwa. Sedangkan jika ditinjau menurut pendidikannya ada 512 jiwa yang
belum sekolah, 5.378 jiwa tidak tamat SD, 3266 jiwa Tamat SD, 612 jiwa Tamat
SLTP, 499 jiwa tamat SLTA, dan 116 jiwa tamat perguruan tinggi.
Berdasarkan data
tersebut dapat ditinjau bahwa masyarakat di kepulauan Karimunjawa masih banyak
yang belum mengenyam pendidikan secara layak. Padahal kepulauan Karimunjawa
kaya akan potensi sumber daya alam maupun manusia yang dapat diolah dan
dimanfaatkan untuk mengembangkan kepulauan karimunjawa menjadi kepulauan yang
semakin maju masyarakatnya maupun dalam pembangunan infrastrukturnya. Dalam
rangka meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di
kepulauan Karimunjawa, masyarakat di Kepulauan Karimunjawa memiliki berbagai
macam kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar.
Beberapa kendalapun masih
banyak di jumpai dalam kehidupan di pulau karimun jawa mulai dari kurangnya
fasilitas yang ada di kepulauan tersebut semisal kurangnya lembaga pendidikan
di kepulauan tersebut. Muali dari kebutuhan dasar pendidikan seperti Pendidikan
Anak Usia Dini. Jumlah PAUD di kepulauan karimun masih kurang. Itu di sebabkan
oleh berbagai masalah.:
PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS
PROSES PEMBELAJARAN
•
Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi
standar.
•
Semua guru PAUD nonformal belum memiliki
sertifikat kompetensi.
•
Kurang memahami teknik menyusun rencana
pembelajaran.
•
Kurang memahami karakteristik anak.
•
Kurang memahami teknik penilaian proses
hasil belajar.
•
Banyaknya alat permainan belum sesuai
dengan jumlah anak.
Permasalahan dalam merintis
penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan nonformal
•
Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
•
Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat
bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
•
Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat
anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi
letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik
yang memadai.
•
Keterbatasan daya tampung layanan
kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru
karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
•
PAUD belum populer di kalangan
masyarakat khususnya di Pulau Genting.
•
Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting
setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah
kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD
nonformal.
•
Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8%
dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.
Data Anak Usia Dini di Karimunjawa
No
|
Lokasi/Pulau
|
Kelompok Usia/Tahun
|
Keterangan
|
|||
0-2
|
2-4
|
4-6
|
Jumlah
|
|||
1
|
Karimunjawa
|
95
|
84
|
56
|
235
|
-
Anak usia dini terfokus pada area
tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
-
Kampung Lg. Boyo sangat terpencil
dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
|
2
|
Kemujan
|
76
|
66
|
45
|
187
|
|
3
|
Parang
|
48
|
42
|
28
|
118
|
|
4
|
Nyamuk
|
29
|
26
|
17
|
72
|
|
5
|
Genting
|
19
|
17
|
11
|
47
|
|
Jumlah
|
267
|
235
|
157
|
659
|
Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di
Karimunjawa
No
|
Kelompok
AUD
|
Jumlah
AUD
|
Jumlah
DT
|
Prosen-
tase
|
1.
|
0-2 Tahun
|
267
|
0
|
0
|
2.
|
2-4 Tahun
|
235
|
60
|
25,53 %
|
3.
|
4-6 Tahun
|
157
|
105
|
66, 88 %
|
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Kepulau Karimun terletak di daerah terpencil dan
karena hal tersebut Karimun menjadi tertinggal dalam hal pembangunannya.
Kebanyakan masyarakat masih belum mengenyam pendidikan secara layak. Karena
dalam Pembangunan suatu daerah memerlukan Sumber Daya Manusia yang baik maka,
Pemerintah Daerah maupun Pusat seharusnya memberikan fasilitas untuk dapat
meningkatkan daerah kepulauan Karimun sehingga Sumber Daya Manusia dapat lebih
baik, sehingga Karimun tidak menjadi daerah tertinggal lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar