Minggu, 30 Juni 2013

laporan Farizal AInur Akbar 1201412047



HASIL PENGAMATAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT DI PULAU KARIMUN JAWA
“ Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asesmen Kebutuhan Belajar ”





Disusun Oleh :
Farizal AInur Akbar            (1201412047)


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
                  Manusia sebagai makhluk tertinggi tingkatannya di dunia, ia adalah makhluk individual dan sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individual ia berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Sebagai makhluk sosial ia tidak dapat hidup sendiri tanpa manusia lain. Sebagai makhluk, manusia mempunyai kebutuhan kebutuhan untuk memprtahankan kehidupannya. Kebutuhan ini selain untuk mempertahankan hidup, juga untuk mengembangkan hidupnya. Kebutuhan yang berhubungan untuk mempertahankan dan untuk mengembangkan hidup ini disebut kebutuhan manusia.
                  Kebutuhan adalah sesuatu yang terjadi karena adanya kesenjangan atau gap antara apa yang di harapkan dengan kenyataan, antara apa yang seharusnya ada dengan apa yang terjadi. Dengan demikian kebutuhan selalu berkaitan dengan masalah yang terjadi karena adanya kesenjangan antara sesuatu yang terjadi dengan yang seharusnya terjadi antara harapan dan kenyataan, antara apa yang anda sekarang dengan apa yang diingkan.
                  Karimun jawa adalah salah satu pulau di Indonesia yang terletak di laut jawa lebih tepatnya sebelah utara pulau jawa. Kondisi yang terletak jauh dari pusat Ibukota menjadikan pulau karimun masih termasuk daerah yang tertinggal di bandingkan daerah daerah lain. Ketergantungannya masyarakat pulau karimun terhadap kebutuhan yang di pasok dari Pulau Jawa membuat biaya hidup disana sangatlah mahal. Fasilitas yang ada di sanapun masih jauh dari kata layak. Kebutuhan pasokan listrik pun masih memprihatinkan dikarenakan listrik hanya dapat hidup pada pukul 17.00 WIB sampai pukul 6.30 WIB. Fasilitas pendidikan pun masih memprihatinkan hanya ada SD dan Mts.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat merumuskan masalah yaitu  Bagaimana kebutuhan masyarakat yang ada di kepulauan Karimunjawa




BAB II
Tempat Pengamatan    : Pulau Karimunjawa
Waktu Pengamatan     : Senin, 17 Juni 2013 s/d Kamis, 20 Juni 2013
Objek Pengamatan      : Masyarakat di Pulau Karimunjawa

                  Kepulauan Karimunjawa yang terletak pada koordinat 5 40’-557’ LS dan 110 04’ – 110- 40’ BT mempunyai ekosistem yang masih asli dengan keanekaragaman hayati yang tinggi mulai dari daratan hingga perairannya. Kawasan yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah ini terdiri atas 22 pulau dengan empat pulau utama yang dihuni yaitu Pulau Karimunjawa, Kemujan, Nyamuk dan Parang. Total penduduk Karimunjawa saat ini berjumlah 10.273 jiwa, yang tersebar dalam 3 desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang yang mendiami 5 pulau utama yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk dan Pulau Genting. 70 % penduduk Karimunjawa merupakan nelayan. Dengan populasi usia produktif sebanyak 4.518 jiwa, terdiri dari nelayan sebanyak 2.502 jiwa dan non nelayan sebanyak 2.016 jiwa. Sedangkan jika ditinjau menurut pendidikannya ada 512 jiwa yang belum sekolah, 5.378 jiwa tidak tamat SD, 3266 jiwa Tamat SD, 612 jiwa Tamat SLTP, 499 jiwa tamat SLTA, dan 116 jiwa tamat perguruan tinggi.
                  Berdasarkan data tersebut dapat ditinjau bahwa masyarakat di kepulauan Karimunjawa masih banyak yang belum mengenyam pendidikan secara layak. Padahal kepulauan Karimunjawa kaya akan potensi sumber daya alam maupun manusia yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk mengembangkan kepulauan karimunjawa menjadi kepulauan yang semakin maju masyarakatnya maupun dalam pembangunan infrastrukturnya. Dalam rangka meningkatkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang ada di kepulauan Karimunjawa, masyarakat di Kepulauan Karimunjawa memiliki berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan belajar.
                  Beberapa kendalapun masih banyak di jumpai dalam kehidupan di pulau karimun jawa mulai dari kurangnya fasilitas yang ada di kepulauan tersebut semisal kurangnya lembaga pendidikan di kepulauan tersebut. Muali dari kebutuhan dasar pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini. Jumlah PAUD di kepulauan karimun masih kurang. Itu di sebabkan oleh berbagai masalah.:
PERMASALAHAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN
         Kualifikasi ijazah guru belum memenuhi standar.
         Semua guru PAUD nonformal belum memiliki sertifikat kompetensi.
         Kurang memahami teknik menyusun rencana pembelajaran.
         Kurang memahami karakteristik anak.
         Kurang memahami teknik penilaian proses hasil belajar.
         Banyaknya alat permainan belum sesuai dengan jumlah anak.
Permasalahan dalam merintis penyelenggaraan Program PAUD baru jalur pendidikan nonformal
         Anak usia dini terfokus pada area tertentu.
          Pada area tertentu tingkatan usia anak sangat bervariasi sehingga menyulitkan pengelompokan dalam membentuk kegiatan layanan.
         Di Kampung Legong Boyo dan Alang-alang serata beberapa tempat lainnya terdapat anak usia dini yang cukup untuk membentuk kelompok kegiatan layanan baru tetapi letaknya sangat terpencil dan tidak didukung oleh ketersediaan tenaga pendidik yang memadai.
         Keterbatasan daya tampung layanan kegiatan PAUD yang sudah ada belum memungkinkan untuk membuka layanan baru karena tidak didukung oleh sarana prasarana yang mencukupi.
         PAUD belum populer di kalangan masyarakat khususnya di Pulau Genting.
         Pada dasarnya masyarakat Pulau Genting setuju jika dibuka program PAUD baru namun kendala utama yang dihadapi adalah kekurangfahaman prosedur perintisan dan minimnya sosialisasi program PAUD nonformal.
         Fakta lain menunjukkan bahwa hanya 8% dari responden di Pulau Genting yang mengetahui prosedur penyelenggaraan PAUD.

Data Anak Usia Dini di Karimunjawa
No
Lokasi/Pulau
Kelompok Usia/Tahun
Keterangan
0-2
2-4
4-6
Jumlah
1
Karimunjawa
95
84
56
235
-          Anak usia dini terfokus pada area tertentu dengan kelompok usia yg beragam.
-          Kampung Lg. Boyo sangat terpencil dgn jml anak cukup banyak tapi variasi usia tidak sebaya.
2
Kemujan
76
66
45
187
3
Parang
48
42
28
118
4
Nyamuk
29
26
17
72
5
Genting
19
17
11
47
Jumlah
267
235
157
659





Nilai Daya Tampung Layanan PAUD di Karimunjawa
No
Kelompok
AUD
Jumlah
AUD
Jumlah
DT
Prosen-
tase
1.
0-2 Tahun
267
0
0
2.
2-4 Tahun
235
60
25,53 %
3.
4-6 Tahun
157
105
66, 88 %










BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Kepulau Karimun terletak di daerah terpencil dan karena hal tersebut Karimun menjadi tertinggal dalam hal pembangunannya. Kebanyakan masyarakat masih belum mengenyam pendidikan secara layak. Karena dalam Pembangunan suatu daerah memerlukan Sumber Daya Manusia yang baik maka, Pemerintah Daerah maupun Pusat seharusnya memberikan fasilitas untuk dapat meningkatkan daerah kepulauan Karimun sehingga Sumber Daya Manusia dapat lebih baik, sehingga Karimun tidak menjadi daerah tertinggal lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar